TINGKAT-TINGKAT MANAJEMEN
Para karyawan yang bertanggung jawab untuk memimpin karyawan-karyawan lain
atau sumber-sumber lain, bertindak sebagai manajer, meskipun jabatan resmi
mereka berbeda. Fungsi dari para manajer bervariasi sesuai dengan tingkat
mereka di perusahaan.
Manajemen puncak (tingkat-tinggi) mencakup posisi-posisi seperti
presiden, direktur utama (yang umumnya juga bertindak sebagai presiden),
direktur keuangan, dan wakil presiden. Para manajer ini membuat keputusan-
keputusan (misalnya tiga hingga lima tahun ke depan). Para manajer ini membuat
keputusan-keputusan mengenai sebaran perusahaan dalam jangka panjang
(misalnya tiga hingga lima tahun ke depan).
Manajemen menengah sering kali bertanggung jawab atas keputusan
perusahaan jangka pendek, karena para manajer ini lebih terlibat dalam proses
produksi. Para manajer menengah mengatasi persoalan-persoalan dan
merencanakan metode-metode baru untuk meningkatkan kinerja. Manajemen
menengah mencakup posisi-posisi seperti manajer wilayah dan manajer pabrik.
Manajemen pengawasan (garis depan) umumnya sangat terlibat dengan para
karyawan yang melaksanakan proses produksi sehari-hari. Para pengawas
menangani masalah-masalah seperti kehadiran para buruh dan keluhan
pelanggan. Manajemen pengawasan mencakup posisi-posisi seperti misalnya
account manager dan manajer kantor.
Hubungan antara para manajer puncak, menengah, dan pengawas dapat
lebih dimengerti dengan memperhatikan suatu contoh yang sederhana. Para
manajer menengah dan puncak harus mengambil keputusan atas produksi,
pemasaran. dan keuangan, yang akan tercakup dalam rencana-rencana baru.Para
manajer pengawasan memberikan instruksi-instruksi khusus kepada para
karyawan baru, yang ditugaskan untuk mencapai tingkat produksi yang lebih
tinggi.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 2
Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu perusahaan untuk kondisi bisnis
di masa yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan,
perusahaan menetapkan pernyataan misi, yang menjelaskan tujuan utamanya.
Sebagai contoh. berikut ini adalah pernyataan misi Bristol-Myers Squibb:
Rencana Strategis
Rencana strategis menggambarkan fokus bisnis utama perusahaan untuk jangka
panjang. Rencana strategis lebih terperinci daripada pernyataan misi dan menjelaskan
secara umum bagaimana misi perusahaan dapat dicapai. Sebagai contoh, jika misi
perusahaan adalah untuk memproduksi produk komputer berkualitas, rencana
strategisnya mungkin menjelaskan produk-produk komputer khusus yang akan
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 3
diproduksi, dan cara produk-produk itu akan dijual (melalui toko-toko eceran,
internet, dan sebagainya).
Rencana strategis secara khas mencakup tujuan serta strategi yang dapat
digunakan untuk memenuhi misi perusahaan. Sebagai contoh, suatu laporan tahunan
baru-baru ini dari Bristol-Myers Squibb memuat hal-hal berikut ini sebagai tujuan-
tujuan utama dan strategi-strategi:
Tujuan:
"Kepemimpinan dalam setiap kategori produk dan setiap pasar
geografis di mana kita bersaing. Kami bertujuan mencapai posisi
nomor satu atau nomor dua dengan pangsa pasar yang semakin
meningkat. "
"Keuntungan yang unggul dan tetap bagi para pemegang saham, yang
diukur dalam posisi persaingan, yaitu nomor satu atau dua, dalam
kinerja ekonomi di industri kami."
Strategi:
"Misi dan tujuan kami akan dicapai dengan berpegang pada strategi
inti sebagai berikut:
Mencapai pertumbuhan unit yang secara internal didukung oleh
produk-produk baru, perluasan geografis, dan inovasi pemasaran,
serta secara eksternal melalui akuisisi, usaha bersama dan
perjanjian lisensi.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 4
Perencanaan Taktis
Para manajer tingkat tinggi dan menengah juga terlibat dalam perencanaan taktis,
atau rencana-rencana berskala lebih kecil (untuk jangka waktu satu atau dua tahun)
yang konsisten dengan rencana strategis (jangka panjang) perusahaan. Perencanaan
taktis umumnya berfokus pada jangka pendek, misalnya tahun depan. Untuk
mengembangkan rencana taktis, para manajer AT&T serta perusahaan-perusahaan
lain mempertimbangkan kondisi-kondisi ekonomi, permintaan pada umumnya untuk
berbagai produk, tingkat kompetisi antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi
produk-produk itu, serta perubahan-perubahan dalam teknologi. Mereka
memanfaatkan visi mereka untuk menanam modal pada peluang-peluang di mana
mereka memiliki beberapa keunggulan, jika dibandingkan dengan perusahaan lain
dalam industri itu. Jika rencana strategis perusahaan adalah untuk meningkatkan
pangsa pasar dengan 20 persen, rencana taktis mereka mungkin akan berfokus pada
peningkatan penjualan di daerah-daerah tertentu, di mana persaingan tidak terlalu
ketat. Dengan berlalunya waktu, perencanaan taktis tambahan akan dilakukan,
sesuai dengan rencana strategis.
Perencanaan Operasional
Suatu bentuk lain dari perencanaan, yang disebut perencanaan operasional,
menyusun metode-metode yang akan segera digunakan (misalnya tahun depan) untuk
mencapai rencana-rencana taktis. Melanjutkan contoh kita mengenai perusahaan
yang rencana taktisnya adalah untuk meningkatkan penjualan, rencana operasional
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 5
dapat memerinci dengan cara apa perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Artinya,
rencana operasional dapat memerinci peningkatan dalam jumlah dana yang
dialokasikan untuk iklan serta menambah para petugas penjualan.
Tujuan perencanaan operasional tergantung pada tujuan perusahaan untuk
jangka panjang. Sebagai contoh, para manajer puncak perusahaan mungkin
menetapkan sasaran pertumbuhan penjualan sejumlah 12% per tahun, selama
beberapa tahun. Para petugas penjualan perusahaan itu mungkin diminta untuk
berusaha mencapai kenaikan 1% dari total penjualan per bulan, selama tahun yang
akan datang. Sasaran mereka dari bulanke-bulan ditetapkan oleh sasaran jangka
panjang, yang ditentukan oleh manajemen puncak.
Jika perusahaan melaksanakan perencanaan operasional, mereka harus
mengikuti kebijakan, atau pedoman mengenai cara pelaksanaan tugas. Sebagai
contoh, suatu kebijakan mengenai penambahan karyawan dapat mensyaratkan
bahwa suatu proses tertentu harus diikuti. Kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan
memastikan bahwa semua karyawan melaksanakan tugas-tugas khusus dengan cara
yang sama. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menghindari bahwa para karyawan
melaksanakan tugas dengan cara yang tidak efisien, berbahaya, atau tidak sah.
Sebagian besar dari kebijakan melibatkan prosedur, atau langkah-langkah
yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan itu. Sebagai contoh, suatu
kebijakan mengenai penambahan tenaga kerja dapat mencantumkan, bahwa sebuah
iklan harus dipasang di koran setempat, selama beberapa hari, dan prosedur ini harus
ditempatkan di sebuah tempat yang terlihat jelas di perusahaan. Juga dapat ditentukan
jumlah maksimum hari, yaitu saat seorang pelamar harus menerima atau menolak
penawaran pekerjaan itu. Melalui prosedur seperti ini, perusahaan berusaha untuk
memastikan bahwa mereka yang melamar suatu jabatan, diperlakukan dengan adil.
Tanpa adanya prosedur, para manajer dapat membuat keputusan yang berlawanan
dengan sasaran perusahaan.
Perencanaan Darurat
Beberapa perencanaan perusahaan mungkin tidak dituntaskan hingga kondisi
keadaan bisnis tertentu diketahui. Untuk alasan ini, perusahaarn menggunakan
perencanaan darurat di mana rencana-rencana alternatif dikembangkan untuk
menghadapi berbagai kondisi bisnis yang mungkin terjadi. Artinya, rencana yang
akan dilaksanakan itu tergantung pada kondisi bisnis yang akan terjadi. Sebagai
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 6
Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber-
sumber lain dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada
saat sasaran suatu perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan),
sumber-sumber diadakan dan diorganisasikan untuk dapat mencapai sasaran-
sasaran itu.
Sebagai contoh, para karyawan DaimlerChrysler diatur dalam ialur-
produksi untuk memproduksi mobil-mobil atau truk-truk, dengan cara yang
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 7
Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan
orang lain, demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi
mengenai tugas pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode-metode untuk
menyelesaikan tugas-tugas itu. Hal ini juga dapat berupa sikap, sebagai panutan bagi
para karyawan. Cara memimpin hendaknya dilaksanakan dengan cara yang
konsisten dengan rencana strategis perusahaan.
Fungsi kepemimpinan bukan hanya mencakup instruksi-instruksi tentang cara
menyelesaikan suatu tugas, tetapi juga insentif agar menyelesaikan tugas itu
dengan benar dan dalam waktu singkat. Beberapa bentuk kepemimpinan dapat
membantu memotivasi para karyawan. Salah satu metode adalah dengan
mendelegasikan wewenang, yaitu dengan memberikan lebih banyak tanggung jawab
kepada para karyawan. Bertambahnya tanggung jawab dapat memacu karyawan agar
menjadi lebih bangga pada pekerjaan mereka dan meningkatkan harga diri mereka.
Jika para karyawan lebih dilibatkan dalam proses produksi dan diizinkan untuk
mengemukakan keprihatinan mereka, maka masalah-masalah akan lebih mudah
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 8
diatasi. Para manajer yang mengizinkan cukup banyak penyampaian arus-balik dari
para karyawan, dapat menghindari konflik antara manajemen dan para karyawan,
atau mungkin juga konflik di antara sesama karyawan. Hingga sedemikian luas,
bahwa jika fungsi kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja para karyawan, maka
hal ini juga akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Agar para manajer dapat menjadi pemimpin yang efektif, mereka memerlukan
inisiatif, yaitu kemauan untuk bertindak. Para manajer yang memiliki segenap
keterampilan lain, akan tetapi tidak memiliki inisiatif, tidak akan sangat efektif.
Beberapa manajer yang menyadari perlunya diadakan perubahan, tidak ingin
mengambil tindakan, karena mengadakan perubahan memerlukan lebih banyak usaha
daripada membiarkan keadaan sebagaimana adanya. Di samping itu, perubahan dapat
menyebabkan karyawan menjadi resah. Sebagai contoh, seorang manajer menyadari
bahwa biaya pengeluaran perusahaan dapat dikurangi, tanpa menimbulkan
dampak yang merugikan bagi perusahaan, dengan cara menutup divisi tertentu.
Biarpun demikian, manajer tersebut tidak menyampaikan gagasan itu untuk
ditindaklanjuti, karena hal ini dapat meresahkan beberapa karyawan. Para manajer
lebih cenderung memprakarsai suatu perubahan, jika mereka secara langsung akan
memperoleh imbalan atas usulan perubahan, yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan itu.
Gaya Kepemimpinan
Meskipun semua manajer memiliki gaya kepemimpinannya sendiri, gaya ini secara
umum dapat digolongkan dalam otokratis, bebas. atau partisipatif.
Para manajer yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratis memiliki
kekuasaan penuh untuk mengambil keputusan, para karyawan hanya memperoleh
sedikit, atau tidak memperoleh masukan. Sebagai contoh, jika para manajer yakin
bahwa salah satu rencana manufaktur mereka senantiasa mendatangkan kerugian,
mereka mungkin akan mekualitasskan untuk menutup pabrik, tanpa meminta
masukan dari para pekerja pabrik. Para manajer otokratis mungkin meyakini
bahwa para karyawan tidak dapat memberikan masukan, yang dapat berkontribusi
pada suatu keputusan. Para karyawan ditugaskan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh para pemimpin otokratis dan tidak dianjurkan untuk bertindak
kreatif. Secara umum, para karyawan yang menginginkan tanggung jawab,
kemungkinan besar akan kurang puas dengan gaya kepemimpinan seperti ini.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 9
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 10
mengenai keinginan konsumen, di samping visi mereka sendiri mengenai tipe mobil
yang akan digemari di masa yang akan datang.
Pada saat manajemen puncak telah mengidentifikasi tipe-tipe mobil apa yang
akan diproduksi, gaya kepemimpinan partisipatif dapat digunakan untuk merancang
setiap tipe mobil. Hal ini berarti bahwa manajemen puncak dapat menentukan
pedoman umum rancangan tipe mobil tertentu yang akan diproduksi (misalnya
menetapkan mobil ekonomis yang kecil) dan meminta saran dari para karyawan untuk
mengembangkan mobil ini. Para karyawan memiliki pengalaman mengenai operasi
jalur-produksi dan dapat memberikan masukan yang bermanfaat, yang didasarkan
pada berbagai masalah produksi atau kualitas yang mereka alami dengan mobil-mobil
lain. Para manajer puncak akan membuat keputusan terakhir, setelah memperoleh
usulan rancangan dari para insinyur. yang didasarkan atas masukan dari sejumlah
karyawan. Contoh ini mencerminkan gava partisipatif, karena para manajer
menggunakan wewenang mereka untuk menentukan tipe produk tertentu yang akan
diproduksi, akan tetapi meminta masukan dari sejumlah karyawan.
Setelah rancangan mobil tertentu selesai, para manajer dapat memanfaatkan gaya
bebas untuk beberapa bagian dari proses produksi. Misalnya, satu kumpulan
karyawan dapat diberi tugas pada perangkat jalur-produksi. Mereka diizinkan
menentukan sendiri pembagian tugas spesifik di antara mereka. Mereka juga diizinkan
untuk secara bergilir melaksanakan pekerjaan mereka yang spesifik itu, agar dapat
menghindari kebosanan. Contoh ini mencerminkan gaya bebas, karena para diizinkan
untuk memilih cara dalam usaha mencapai sasaran perusahaan.
Pengawasan
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 11
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 12
rendah, para manajer puncak menciptakan rencana strategis baru, untuk menghentikan
produksi mainan plastik. dan mulai memproduksi permainan komputer. Fungsi
perencanaan seperti ini memerlukan pemanfaatan fungsi manajemen yang lain. Fungsi
pengorganisasian diperlukan untuk mengatur kembali proses produksi perusahaan
KEAHLIAN MANAJERIAL
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, para manajer mengandalkan empat tipe
untuk mengatur keahlian:
Keahlian konseptual
Keahlian antar-manusia
Keahlian teknikal
Keahlian pengambilan keputusan
Keahlian Konseptual
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 13
Keahlian antar-Manusia
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 14
manajer puncak dan menengah, ketika keputusan yang mereka ambil, dipengaruhi
oleh informasi dari para manajer lain. Sebagai contoh, para manajer keuangan,
yang mengembangkan anggaran tahun berikut, mengandalkan proyeksi biaya
produksi, yang diberikan oleh departemen produksi. Semua manajer ini harus
saling berkomunikasi, karena proyeksi mereka saling berhubungan.
Ford Motor Company telah memelopori lembaran-berita e-mail dari CEO
kepada 145.000 karyawan. Para karyawan diizinkan menggunakan e-mail untuk
memberi jawaban kepada CEO. Hal ini telah mendorong lebih banyak
komunikasi antara manajemen dan para karyawan.
Keahlian Teknikal
Para manajer perlu memiliki keahlian teknikal untuk memahami tipe-tipe tugas
yang mereka kelola. Para manajer yang lebih dekat dengan proses produksi yang
sebenarnya, lebih sering menggunakan keahlian teknikal mereka daripada para
manajer tingkat tinggi. Sebagai contoh, para manajer garis-depan dari jalur
produksi pabrikan komputer, harus memahami bagaimana komponen komputer
dipasang. Pengertian teknikal penting bagi semua manajer yang mengevaluasi
gagasan-gagasan produk baru, atau yang terlibat dalam pemecahan persoalan.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 15
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 16
pelanggan baru. Manajer penjualan ini mungkin akan mengalokasikan jauh lebih
banyak waktu untuk menjamu, karena lebih menyenangkan. Sebagai akibatnya,
masalah pesanan penjualan akan bertumpuk. Manajemen waktu merupakan
persoalan prioritas. Para manajer yang menetapkan prioritas sesuai dengan apa
yang terbaik bagi perusahaan daripada apa yang paling mereka sukai, akan lebih
berhasil untuk mencapai sukses.
Minimalkan Interupsi
Hampir semua manajer diinterupsi pada hari kerja yang normal. Beberapa
masalah mungkin memerlukan perhatian segera, tetapi beberapa yang lain dapat
ditunda hingga waktu kemudian. Para manajer hendaknya tetap berfokus pada tugas
yang sedang ditangani sebelum membiarkan interupsi yang tidak dijadwalkan (kecuali
dalam keadaan darurat).
Beberapa manajer memiliki kecenderungan alami untuk menciptakan interupsi
mereka sendiri. Sebagai contoh, mereka mungkin berhenti di kantor karyawan lain
untuk bersosialisasi. Meskipun sosialisasi selama jam kerja dapat membantu untuk
mengurangi stres atau kebosanan, para manajer hendaknya berusaha menyelesaikan
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 17
sejumlah pekerjaan tertentu sebelum melakukan istirahat sosialisasi. Dengan cara ini,
istirahat itu merupakan imbalan karena telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan, dan
bukan hanya alasan untuk menunda pekerjaan.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 18
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 19
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 20
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 21
Chevrolet Cavalier cocok dengan konsumen yang lebih memperhatikan harga dan
tidak pada kualitas, sementara Cadillac cocok dengan konsumen yang berfokus pada
kualitas.
Saat menentukan kualitas, fokus haruslah pada karakteristik kualitas yang
diinginkan konsumen. Sebagai contoh, perhatikan suatu mobil kelas ekonomi yang
dapat ditingkatkan dengan cara memasang mesin yang lebih besar/cepat atau interior
yang berkualitas lebih baik. Asumsikan bahwa suatu survei konsumen menyatakan
bahwa peningkatan tersebut ternyata tidak terlalu meningkatkan kepuasan
pelanggan. Malah, para pelanggan lebih memperhatikan masalah cacat yang
mungkin ada pada produksi. Dalam hal ini, produsen mobil tersebut dapat
memutuskan untuk memusatkan perhatian pada pelaksanaan produksi yang lebih baik
(sehingga lebih sedikit cacat yang terjadi) dan bukan dengan meningkatkan bagian-
bagian tertentu dari mobilnya. Dengan pendekatan semacam ini, tingkat kualitas
yang diinginkan perusahaan adalah terfokus pada peningkatan kepuasan
pelanggan.
Karena permintaan pelanggan terhadap produk perusahaan di masa depan
dapat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan pelanggan, perusahaan menentukan
tingkat kualitas yang diinginkan pada level yang diharapkan dapat menghasilkan
permintaan masa depan yang lebih tinggi atas produknya. Sebaliknya, jika
perusahaan tersebut menentukan target kualitas yang tidak relevan dengan
pelanggan, upaya mereka tidak akan menghasilkan efek yang baik pada tingkat
permintaan di masa depan.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 22
yang diinginkan dan jumlah jam kerja yang dihabiskan oleh sumber daya manusia
pada setiap bagian dari proses tersebut.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 23
elektronis yang dapat memilah bagian-bagian yang cacat. Perusahaan seperti Eastman
Kodak dan Motorola memanfaatkan komputer dan piranti lunak untuk meningkatkan
kontrol kualitas.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 24
Mengoreksi Defisiensi
Proses kontrol kualitas tidak hanya mendeteksi defisiensi kualitas, tetapi juga
digunakan untuk mengoreksinya. Jika kualitas ternyata defisien, biasanya
diakibatkan oleh faktorfaktor berikut ini. Pertama, bahan baku yang disuplai oleh
pemasok mungkin tidak baik. Kedua, kualitas kerja karyawan mungkin tidak baik.
Ketiga, mesin dan peralatan yang dipakai untuk memproduksi mungkin tidak
berfungsi dengan baik.
Jika penyebab defisiensi kualitas adalah pada bahan baku, perusahaan dapat
meminta pemasok yang sekarang untuk meningkatkan kualitasnya, atau mencari
bahan baku dari pemasok lain di masa depan. Jika penyebabnya adalah kualitas
kerja karyawan, perusahaan dapat melatih-ulang atau menegur karyawan yang
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 25
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 26
berapa lama produk dapat bertahan dipakai. Akan tetapi juga termasuk cara produk
tersebut dijual ke konsumen dan cara layanan produk tersebut setelah terjual (jika
dibutuhkan). Sebagai ilustrasi perluasan aplikasi kualitas, perhatikan pernyataan
yang terdapat dalam suatu laporan tahunan baru-baru ini:
Oleh karena itu, mengontrol kualitas produk tidak terbatas pada pengujian adanya
cacat. Survei kepuasan pelanggan sering digunakan untuk menentukan kualitas
karena persepsi kualitas perusahaan tidak selalu merefleksikan persepsi pelanggan.
Survei semacam itu dapat semakin bermanfaat jika memisahkan berbagai faktor yang
membangun kualitas, termasuk produk itu sendiri, penjualannya, dan layanannya.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 27
tersedia di atas meja. Pelanggan diminta tidak saja menilai produk (makanan),
tetapi juga layanan yang menyelubungi produk, yaitu sikap pramusaji, seberapa
cepat hidangan disajikan, dan keramah-tamahan yang ditampilkan.
Saat Louis Gerstner menjadi CEO IBM pada tahun 1993, Louis menentukan
target untuk IBM untuk memanfaatkan sumber dayanya dengan efisien saat
memproduksi komputer dan produk-produk terkait lainnya. Restrukturisasi IBM
menghasilkan peningkatan efisiensi produksi, dan memberi dampak yang baik.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 28
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 29
Teknologi
Skala ekonomi
Restrukturisasi
Teknologi
Perusahaan dapat memperbaiki efisiensi produksi mereka dengan menggunakan
teknologi baru. Mesin-mesin yang baru dapat melakukan tugas kerja dengan lebih
cepat karena peningkatan teknologi. Sistem komputer yang digunakan oleh berbagai
perusahaan manufaktur menjadi semakin baik sebagai hasil dari teknologi, dan
telah berhasil meningkatkan kecepatan dalam pelaksanaan berbagai tugas.
Banyak proses produksi bersifat otomatisasi, yaitu tugas-tugas kerja dilakukan
oleh mesin tanpa ada karyawan. Karena biaya yang timbul dari mesin kurang dari
yang timbul dari sumber daya manusia, otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi
produksi.
Banyak perusahaan, seperti Albertson's (sebuah jaringan toserba) dan Home
Depot berhasil meningkatkan efisiensi produksi dengan penggunaan teknologi
komputer. Sebagai contoh, komputer dapat mencatat volume harian atau mingguan
masing-masing produk yang dibeli pada kasir di suatu toko retail. Dengan demikian,
perusahaan tidak memerlukan karyawan untuk memantau persediaan produk-produk
tersebut. Komputer juga dapat diprogram untuk secara otomatis memesan ulang
beberapa produk, setelah persediaan telah berkurang ke tingkat tertentu. Beberapa
rumah sakit menggunakan robot farmasi yang menyimpan dan mengambil obat-
obatan. Teknologi semacam ini meningkatkan produksi tanpa ada biaya kerja
tambahan.
Banyak perusahaan berhasil meningkatkan teknologi melalui kerja sama
dengan perusahaan lain, di mana perusahaan-perusahaan tersebut mengumpulkan
jenis keahlian atau pengetahuan spesifik mereka. Nucor dan U.S. Steel membentuk
aliansi untuk mengembangkan metode baru yang mengubah biji besi menjadi baja.
Apple, IBM, dan Motorola mengembangkan aliansi untuk meningkatkan teknologi
dalam piranti keras komputer. Motorola membentuk aliansi dengan United Parcel
Service (UPS), di mana UPS membantu Motorola mengurangi waktu pengiriman
produk sampai 75 persen. Semua contoh ini menunjukkan penggunaan teknologi
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 30
dengan cara yang dapat mengurangi biaya operasi sehingga dapat meningkatkan
nilai perusahaan.
Skala Ekonomi
Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala ekonomi, yang
merefleksikan timbulnya biaya rata-rata yang lebih rendah sebagai akibat dari
produksi dengan volume yang lebih besar. Untuk mengetahui bagaimana skala
ekonomi dapat berlaku, perhatikan dua jenis biaya yang tercakup dalam produksi
suatu produk; yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya
operasi yang tidak berubah sebagai respons terhadap jumlah produk yang dihasilkan.
Misalnya, biaya sewa pabrik tidak terpengaruh oleh jumlah produk yang dihasilkan
di sana.
Biaya variabel merupakan biaya operasi yang bervariasi, berhubungan
langsung dengan jumlah produk yang dihasilkan. Jika output meningkat, biaya
variabel pun membesar, sementara biaya tetap selalu konstan. Biaya rata-rata per
unit biasanya menurun saat output meningkat pada perusahaan yang mempunyai
biaya tetap yang besar.
Produsen otomotif memiliki biaya tetap yang tinggi karena mereka harus
membayar fasilitas pabrik mereka yang besar (termasuk segala permesinan),
meskipun mereka tidak memproduksi banyak mobil. Oleh karena itu, mereka harus
memproduksi mobil dalam jumlah besar agar dapat menurunkan biaya rata-rata per
mobil yang diproduksi.
Perhatikan produksi buku yang membutuhkan bahan baku (tinta dan kertas). dan
pekerjaan manual. Asumsikan bahwa sebuah perusahaan percetakan buku
mempunyai biaya tetap (sewa plus mesin) sebesar $40.000 per bulan. Biaya ini tetap
ada tidak peduli berapa banyak buku yang dicetak. Asumsikan bahwa biaya variabel
dalam memproduksi setiap buku adalah $2 per buku. Biaya total produksi buku setiap
bulan sama dengan biaya tetap ditambah dengan biaya variabel. Pengukuran utama
dalam efisiensi produksi adalah biaya rata-rata per unit, yang diukur sebagai biaya
total dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan. Perhatikan bagaimana biaya rata-rata
menurun saat volume produksi meningkat. Hubungan ini muncul karena biaya tetap
tidak terpengaruh oleh volume produksi. Oleh karena itu, biaya tetap dapat disebar
di volume produksi yang lebih besar. Tidak ada biaya tetap tambahan yang muncul
saat memproduksi produk tambahan.
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 31
Asumsikan bahwa setiap buku yang dihasilkan dapat dijual seharga $10.
Pendapatan total sama dengan kuantitas yang diproduksi dikalikan dengan harga $10
per buku. Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan total dan biaya total.
Perhatikan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian pada kuantitas yang
rendah. Hal ini disebabkan biaya tetap sudah ada meskipun volume produksi rendah.
Pada tingkat kuantitas 5.000 buah buku, pendapatan total sama dengan biaya total.
Kuantitas unit yagn dijual pada saat pendapatan total sama dengan biaya total
disebut sebagai titik break-even. Pada setiap kuantitas yang lebih besar daripada
5.000 buah buku menjadikan perusahaan untung. Keuntungan menjadi lebih besar
jika kuantitas yang diproduksi lebih besar. Hal ini dikarenakan biaya rata-rata lebih
rendah akibat dari produksi buku yang lebih banyak.
Restrukturisasi
Restrukturisasi mencakup revisi terhadap proses produksi dalam usaha memperbaiki
efisiensi. Jika restrukturisasi berhasil mengurangi biaya produksi barang atau jasa,
maka ia dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Banyak perusahaan, termasuk Bank America, Federal Express, dan
IBM telah merestrukturisasi operasi mereka dan sebagai hasilnya berhasil
meningkatkan kinerja mereka.
Banyak perusahaan secara teratur menilai semua aspek bisnis mereka
untuk menentukan apakah mereka harus melakukan restrukturisasi. Banyak yang
menggunakan re-engineering, yaitu rancang ulang struktur organisasi dan operasi
perusahaan. Re-engineering dapat menghasilkan beberapa revisi kecil, misalnya
prosedur yang dipakai untuk menerima pesan telepon atau untuk mengirim paket
dalam perusahaan. Cara lainnya adalah revisi yang lebih besar, misalnya fasilitas kerja
baru atau operasi lini perakitan yang baru untuk produksi mereka.
Re-engineering menuntut perusahaan melupakan cara lama dalam beroperasi,
dan berusaha membangun sistem yang terbaik dari awal. Re- engineering telah
dimanfaatkan oleh Delta Air Lines, Hallmark, dan berbagai perusahaan lainnya. Hal
ini memerlukan upaya dari berbagai macam manajer di dalam perusahaan yang
bersedia berpikir tentang metode optimal untuk produksi, tanpa harus berfokus pada
metode yang sekarang sedang digunakan. Biaya re-engineering dilaksanakan dengan
meminta masukan dari karyawan yang mengerti bagaimana proses produksi bekerja.
Para karyawan ini dapat melihat adanya bagian tidak efisien dalam proses, yang
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 32
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 33
Perampingan
Ketika suatu perusahaan melakukan restrukturisasi, biasanya mereka juga
melakukan perampingan (downsizing), yaitu mengurangi jumlah karyawan.
Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat dieliminasi tanpa
mempengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan. Beberapa bentuk
perampingan muncul sebagai hasil dari teknologi karena proses produksi
otomatis dapat menggantikan sumber daya manusia (seperti yang sudah dibahas
sebelumnya). Namun demikian, banyak perusahaan melakukan perampingan
meskipun mereka tidak mempunyai rencana melakukan otomatisas: proses
produksi mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mobil Corporation (sekarang bernama
ExxonMobil). American Airlines, Procter & Gamble, Boeing, IBM, Eastman
Kodak, TRW. dan berbagai perusahaan lain telah menghapus ribuan pekerjaan.
Pengurangan karyawan ini menghasilkan pengurangan gaji yang harus dibayar
perusahaan. Perusahaan sering kali melakukan perampingan pada masa resesi
di awal 1990-an. Banyak perusahaan mengalami masalah keuangan dan
merestrukturisasi operasi mereka untuk mengurangi beban biaya. Posisi pekerjaan
dihilangkan, dan berakibat pada pemberian tugas tambahan pada karyawan yang
masih tersisa. Perusahaan menyadari bahwa ternyata mereka dapat mencapai
volume produksi yang sama dengan karyawan yang lebih sedikit. Bahkan setelah
resesi berakhir, beberapa perusahaan tetap melakukan perampingan di
sepanjang 1990an karena persaingan dalam banyak industri demikian ketat.
Perusahaan yang mempunyai proses produksi yang tidak efisien terpaksa menjadi
lebih efisien agar mampu bersaing dengan perusahaan yang telah melakukan
perampingan.
Sebagai ilustrasi penghematan potensial yang dapat diperoleh dari
perampingan, perhatikan bahwa biaya karyawan (biaya tenaga kerja) suatu
perusahaan dapat sebanyak biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk akhir. Banyak perusahaan besar, seperti IBM dan General
Pertemuan IV
Pengantar Bisnis 34
Motors, setiap tahun menghabiskan lebih dari $1 miliar untuk gaji pegawai dan
kompensasi lain-lain. Jika perusahaan dapat menemukan cara untuk mengurangi
seratus karyawan dengan rata-rata kompensasi sebesar $30.000, maka
penghematan yang ada sebesar $3 juta (dihitung dari $30.000 x 100 karyawan).
Bagi perusahaan besar yang menghentikan ribuan pekerjaan, penghematan
biaya dapat mencapai $100 juta per tahun. Jika pekerjaan-pekerjaan tersebut
dapat dihilangkan tanpa ada efek merugikan lainnya, maka penghematan biaya
sebesar $100 juta per tahun dapat berarti tambahan $100 juta dalam keuntungan
perusahaan.
Perampingan juga mengandung kerugian. Ada perusahaan yang begitu
terobsesi untuk mengeliminasi komponen mereka yang tidak efisien sehingga
terlalu banyak perampingan yang dilakukan. Hal seperti ini disebut sebagai
anorexia korporat. Perampingan dapat mempunyai efek merugikan sebagai
berikut. Pertama, ada biaya yang muncul dengan eliminasi posisi pekerjaan,
misalnya biaya yang timbul untuk mencari posisi pekerjaan lain di dalam ataupun
di luar perusahaan bagi para karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Kedua,
mungkin ada biaya yang timbul dari pelatihan sisa karyawan yang tugasnya
bertambah. Ketiga, jika karyawan yang tersisa merasa bahwa posisi mereka pun
akan dihilangkan, moral mereka dapat merosot dan mengurangi kinerja. Keempat,
perampingan dapat berakibat kualitas yang lebih rendah, karena karyawan yang
tersisa mendapat tugas lebih banyak dan mungkin tidak bisa mendeteksi cacat
yang terjadi dalam proses produksi. Sebagai contoh, saat Delta Air Lines
mengurangi pegawainya sampai 10.000 karyawan, kinerja tepat-waktu mereka
menjadi berkurang. Perusahaan harus memperhitungkan efek-efek merugikan
yang mungkin terjadi sebelum mereka dapat memperkirakan penghematan biaya
yang bisa didapat dari perampingan secara akurat.
Pertemuan IV