Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang
progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.
Gejala Utama
Sering kencing (poliuri)
Cepat lapar (polifagia)
Sering haus (polidipsi)
Gejala Tambahan
Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
Kesemutan
Gatal di daerah kemaluan wanita
Bisul yang hilang timbul
Penglihatan Kabur
Cepat lelah
Luka sulit sembuh
Mudah mengantuk
Obat DM termasuk golongan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus men
ggunakan resep dokter
Resep obat DM hanya dapat ditebus di sarana kefarmasian resmi yaitu Apotek, P
uskesmas, atau Klinik/Rumah Sakit
Gunakan obat secara teratur sesuai petunjuk dokter dan arahan apoteker
Gunakan obat pada durasi waktu yang sama, misalnya untuk 2 kali sehari, artinya diminum
setiap 12 jam
Pada umumnya, obat diabetes diminum "saat makan" atau "bersama makanan", artinya,
obat diminum di sela-sela saat makan besar, sesuai aturan pakai yang diberikan oleh
dokter/apoteker
Jangan menggunakan berbagai macam obat diabetes yang tidak dianjurkan oleh
dokter/apoteker
Hubungi apoteker atau dokter pemeriksa apabila terjadi efek samping yang berbahaya
Konsultasikan penggunaan obat DM pada apoteker
Simpan obat dengan benar sesuai petunjuk pada kemasan atau informasi apoteker
Simpan di tempat sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan sinar matahari langsung
Jangan buang etiket atau label obat dan catatlah masa kedaluwarsa obat
Jika obat sudah kedaluwarsa atau rusak, buanglah obat DM dengan cara yang benar atau
diserahkan ke Puskesmas terdekat
Keluarkan obat dari kemasannya, hancurkan hingga berbentuk bubuk, masukkan ke dalam
plastik, campur dengan air/tanah/pasir, kemudian platik diikat dan dibuang ke tempat sampah
Kemasan obat digunting dan dibuang ke tempat sampah
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman/bakteri mycobacterium tuberculosis,
menyerang tubuh manusia terutama paru dan bukan penyakit keturunan
Penularan TBC melalui droplet yang terinfeksi di udara yang keluar ketika penderita batuk,
bersin, berbicara ataupun menyanyi
Orang yang menghirup udara terkontaminasi droplet dapat tertular TBC
Obat TBC termasuk golongan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus me
nggunakan resep dokter
Resep obat TBC hanya dapat ditebus sarana kefarmasian resmi yaitu Apotek, Pu
skesmas, atau Klinik/Rumah Sakit
Pemerintah menyediakan obat TBC secara gratis bagi masyarakat, yang dapat diperoleh di
fasilitas kesehatan
Baca aturan pakai sebelum digunakan, Ikuti petunjuk dari tenaga kesehatan.
Pasien TBC diberikan obat selama 6-8 bulan, harus diminum secara teratur dan tuntas sesuai
dengan dosis yang ditetapkan
Gunakan obat pada durasi waktu yang sama, misalnya untuk 3 kali sehari, artinya diminum
setiap 8 jam
Jangan hentikan pemakaian sebelum habis. Bila tidak patuh dapat menyebabkan
bakteri kebal terhadap obat TBC
Awasi efek samping yang mungkin terjadi
Konsultasikan penggunaan obat TBC pada apoteker
Hubungi apoteker atau dokter pemeriksa apabila terjadi efek samping yang berbahaya
Simpan obat dengan benar sesuai petunjuk pada kemasan atau informasi apoteker
Simpan di tempat sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan sinar matahari langsung
Jangan buang etiket atau label obat dan catatlah masa kedaluwarsa obat
Jika obat sudah kedaluwarsa atau rusak, buanglah obat TBC dengan cara yang benar atau
diserahkan ke Puskesmas terdekat
Keluarkan obat dari kemasannya, hancurkan hingga berbentuk bubuk, masukkan ke dalam
plastik, campur dengan air/tanah/pasir, kemudian platik diikat dan dibuang ke tempat sampah
Kemasan obat digunting dan dibuang ke tempat sampah