Anda di halaman 1dari 9

45

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

Pengaruh Aromaterapi Terhadap Tingkat Kelelahan


(Fatigue) pada Pasien Gagal Ginjal yang Menjalani Terapi
Hemodialisa
Bunga Mahardika Auliasari1*, Arina Maliya2
1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: bungamahardikaauliasari@gmail.com

Abstrak
Kata Kunci: Gagal ginjal kronik meruapakan salah satu gangguan pada ginjal yang
Aromaterapi; bersifat irreversibel dan masalah kesehatan yang tersebar luas dengan lebih
Kelelahan; dari 500 juta orang di dunia menderita gagal ginjal kronik. Hemodialisis
Hemodialisa masih sebagai terapi utama dalam penanganan gangguan ginjal kronik,
namun memiliki dampak bervariasi, diantaranya komplikasi intradialisis,
efek hemodialisis kronik berupa fatigue. Fatigue adalah perasaan subyektif
yang tidak menyenangkan berupa kelelahan, kelemahan, dan penurunan
energi dan merupakan keluhan utama pasien dengan dialisis (prevalensinya
mencapai 60-97%). Fatigue yang dialami oleh pasien yang menjalani terapi
hemodialisa dapat mempengaruhi kualitas dan kelangsungan hidup. Salah
satu cara untuk mengurangi fatigue secara non farmakologi adalah dengan
aromaterapi. Minyak lavender dengan kandungan linalool-nya adalah
salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik secara
inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pemijatan pada kulit. Tujuan
Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap kelelahan
(fatigue) pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. Metode
penelitian yang digunakan adalah literatur review. Pembahasan literatur ini
menghasilkan temuan dari lima jurnal yang sesuai untuk dibahas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi secara inhalasi mampu
mengurangi tingkat kelelahan (fatigue) pada pasien gagal ginjal yang
menjalani terapi hemodialisa dibandingkan dengan tindakan non-
farmakologi lainnya. Kesimpulan efek samping dari terapi hemodialisa
dapat dikurangi baik secara farmakologi maupun non-farmakologi, salah
satunya dengan aromaterapi.

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


46

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

1. PENDAHULUAN untuk melanjutkan ekskresi, sejumlah


Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau besar urine dikeluarkan, yang
Chronic Kidney Desease (CKD) menyebabkan klien mengalami
merupakan penurunan fungsi pada ginjal kekurangan cairan. Tubulus secara
yang progresif yang ditandai dengan bertahap kehilangan kemampuan
penurunan laju filtrasi glomerulus/LFG menyerap elektrolit. Biasanya, urine yang
dan peningkatan kadar kreatinin dalam dibuang mengandung banyak sodium
darah, yang umumnya berakhir pada gagal sehingga terjadi poliuri (Hutagaol, 2017).
ginjal irreversibel , dimana sebagian besar Hemodialisis masih sebagai terapi
disebabkan karena diabetes dan hipertensi utama dalam penanganan gangguan ginjal
yang harus mengkonsumsi obat secara kronik, namun memiliki dampak
rutin. Biasanya asimptomatik dan sering bervariasi, diantaranya komplikasi
terdiagnosis pada stadium lanjut. Telah intradialisis, efek hemodialisis kronik
ditemukan bahwa kurang dari 10% orang berupa fatigue. Terdapat beberapa kondisi
dengan CKD mengenali penyakit mereka. yang dapat mempengaruhi kondisi fatigue
Pasien dengan CKD dirawat untuk jangka pada pasien hemodialisis yaitu uremia,
waktu yang cukup lama dengan diet anemia, malnutrisi, depresi, dan kurangnya
pembatasan asupan natrium, kontrol fosfat aktivitas fisik. Uremia pada pasien
dan pengobatan yang tepat sesuai dosis. hemodialisis dapat menyebabkan pasien
Namun, setelah berbulan-bulan atau kehilangan nafsu makan, mual, muntah,
bertahun-tahun telah terjadi penurunan kehilangan energi dan protein, dan
fungsi ginjal yang progresif dan tidak penurunan produksi karnitin yang
dapat diubah. Ketika fungsi ginjal turun ke menyebabkan penurunan produksi energy
tingkat 10-15% dari normal, ia telah untuk skeletal dan mengakibatkan fatigue
mencapai stadium akhir (Gerogianni & (Muz et al., 2017). Fatigue yang terjadi
Babatsikou, 2019). pada pasien yang menjalani hemodialisis
CKD adalah masalah kesehatan yang salah satunya diakibatkan oleh penurunan
tersebar luas dengan lebih dari 500 juta curah jantung (Maesaroh, 2019).
orang di dunia menderita CKD. Fatigue memiliki prevalensi yang
Hemodialisa adalah pengobatan yang tinggi pada populasi pasien dialisis. Pada
paling penting untuk CKD karena dari 3 pasien yang menjalani hemodialisis dalam
juta orang yang menjalani Replace Renal waktu lama, simptom fatigue dialami 82%
Treatment (RRT), 2.5 juta orang atau sampai 90% pasien (Bicer et al., 2017).
sekitar 80% menggunakan hemodialisis. Fatigue adalah perasaan subyektif
Hemodialisis telah menyelamatkan jutaan yang tidak menyenangkan berupa
nyawa, tetapi juga dapat mengakibatkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan
komplikasi fisik seperti kelelahan, energi dan merupakan keluhan utama
gangguan tidur, pruritus, dan juga pasien dengan dialisis (prevalensinya
komplikasi psikologis seperti depresi, mencapai 60-97%). Fatigue yag dialami
kualitas hidup, dan kecemasan (Bouya et merupakan salah satu masalah
al., 2018). keperawatan yang memerlukan penangan
Patogenesis gagal ginjal kronik karena kondisi tersebut dapat
melibatkan penurunan dan kerusakan menyebabkan berkurangnya kemampuan
nefron yang diikuti kehilangan fungsi menyelesaikan masalah, memicu gangguan
ginjal yang progresif. Total laju filtrasi kardiovaskular, mempengaruhi aktivitas
glomerulus (LFG) menurun, Blood Urea sehari hari dan kelangsungan hidup pasien
Nitrogen (BUN) atau ureum dan kreatinin hemodialisa (Dermawan et al.,2019).
meningkat. Nefron yang masih tersisa Komplikasi dari terapi hemodialisa
mengalami hipertrofi akibat usaha diatasi dengan menggunakan obat kimia
menyaring jumlah cairan yang lebih yang menyebabkan efek samping dan
banyak. Akibatnya, ginjal kehilangan dampak yang kurang baik untuk tubuh
kemampuan memekatkan urine. Tahapan dalam jangka panjang. Pengobatan

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


47

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

komplementer dan alternatif (CAM) komplementer untuk mengurangi


mencakup beragam modalitas pengobatan kelelahan adalah aromterapi minyak
dengan berbagai kemanjuran yang lavender (Ahmady et al., 2019).
dipraktikkan oleh banyak pasien, terapi Minyak lavender dengan kandungan
CAM dapat dibagi menjadi sistem medis linalool-nya adalah salah satu minyak
alternatif (pengobatan Tiongkok aromaterapi yang banyak digunakan saat
tradisional, pengobatan Ayurvedic), terapi ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun
berbasis biologis (suplemen herbal), terapi dengan teknik pemijatan pada kulit
berbasis diet, terapi manipulatif dan (Cahyati., 2016). Aromaterapi lavender
berbasih tubuh, serta terapi pikiran-tubuh. sebagai media relaksasi, menunjukkan
Motivasi untuk menggunakan CAM bahwa minyak esensial dari bunga
termasuk keinginan untuk kontrol pribadi, lavender dapat memberikan manfaat
kepercayaan holistik dan spiritualitas, dan relaksasi (carminative), sedatif,
ketidakpuasan dengan pengobatan mengurangi tingkat kecemasan, mampu
konvensional (Bouya et al., 2018). memberikan kenyaman dan relaksasi pada
Pengobatan komplementer dan seseorang serta mampu memperbaiki mood
alternatif (CAM) salah satunya adalah seseorang. Selain itu, lavender tidak
Aromaterapi. Aromaterapi adalah terapi menyebabkan alergi atau toksik bagi kulit
yang menggunakan minyak essensial yang karena lavender bersifat antikonvulsan,
dinilai mampu mengurangu bahkan antidepresi, anxiolytic dan bersifat
mengatasi ganguan psikologis dan menenangkan (Balouchi, 2016).
gangguan rasa nyaman seperti kelelehan
dalam penggunanan aromaterapi dapat 2. METODE
diberikan melalui beberapa cara, Penelitian ini menggunakan desain
diantaranya berendam, pijat, kompres dan penelitian literature review atau tinjauan
dihirup atau inhalasi. Dari keempat cara literature. Peneliti mengumpulkan jurnal
tersebut penggunaan aromaterapi yang yang sesuai dengan tujuan penelitian.
paling mudah dan efisen adalah dengan Pencarian jurnal menggunakan PICO
aromaterapi inhalasi (Setiawan, Riiki, (population, intervention, comparison,
2018). outcome) yaitu populasi : pasien
Aromaterapi adalah intervensi hemodialisis. Intervensi : aromaterapi
keperawatan non-invasif untuk minyak esensisial lavender. Perbandingan :
mengurangi fatigue atau kelelahan pada intervensi keperawatan. Hasil :
pasien yang menjalani hemodialisis. Dasar mengurangi tingkat kelelahan arau fatigue.
aromaterapi adalah minyak, yang Kata-kata kunci dimasukkan ke dalam dua
merupakan zat aktif secara kimia dengan basis data keperawatan; CINAHL dan Trip
sejarah panjang penggunaan tradisional Pro. Kata kuncinya adalah aromaterapi
yang aman dan evidence base yang “atau” minyak lavender, nursing “atau”
berkembang untuk mendukung intervention, pasien hemodialisis “atau”
penggunaan aromaterapi dalam perawatan. gagal ginjal kronis, kelelahan “atau”
Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa fatigue. Semua kelompok kata kunci ini
inhalasi atau penyerapan minyak esensial digabung dengan “dan”. Pencarian
memicu perubahan dalam system limbic, kemudian dibatasi untuk menyajikan
bagian dari otak yang berhubungan dengan artikel dalam 5 tahun terakhir untuk
memori dan emosi. Hal ini dapat memastikan temuannya kontemporer.
merangsang respon fisiologis saraf, Penelitian yang berfokus pada anak anak
endokrin atau sistem kekebalan tubuh, dikeluarkan. Studi tentang intervensi
yang mempengaruhi denyut jantung, keperawatan, untuk meningkatkan kualitas
tekanan darah, pernafasan, aktifitas perawatan untuk pasien, dalam kaitannya
gelombang otak dan pelepasan berbagai dengan aromaterapi dimasukkan.
hormone di seluruh tubuh.. Salah satu
aromaterapi yang digunakan pada terapi

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


48

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

3. HASIL DAN PEMBAHASAN pada fisik dan psikologis. Pemberian


Terdapat lima jurnal penelitian yang aromaterapi dapat diberikan bersamaan
dapat dibahas sesuai dengan topic yang dengan penggunaan obat medis, karena
sudah dipilih.yang pertama adalah aromaterapi tidak mengganggu proses
penelitian yang dilakukan oleh Bicer et al pengobatan melalui farmakologis begitu
(2017) tentang The Effect of Aromatherapy juga sebaliknya (Bouya et al., 2018).
Inhalation on Fatigue Level in Individuals Aromaterapi yang digunakan melalui
Undergoing Hemodialysis Therapy., cara inhalasi atau dihirup akan masuk ke
kemudian yang kedua adalah penelitian sistem limbik dimana nantinya akan
oleh Hassanzadeh (2018) tentang diproses sehingga bau minyak esensial
Comparing the effects of relaxation dapat tercium. Sistem limbik merupakan
technique and inhalation aromatherapy on satu set struktur otak, termasuk
fatigue in patients undergoing hipocampus, amigdala, nukleus thalamic
hemodialysis, yang ketiga adalah anterior, septum, korteks limbik, dan
penelitian yang dilakukan oleh Ahmady et forniks. Sistem limbik terletak di bagian
al (2019) tentang Comparing effects of tengah otak, membungkus batang otak
aromatherapy with lavender essential oil sehingga dibedakan dari pemetaan bagian
and orange essential oil on fatigue of otak secara eksternal. Sistem limbik lebih
hemodialysis patients: A randomized trial, bertanggung jawab pada berbagai fungsi
yang keempat penelitian yang dilakukan psikologis otak, termasuk emosi, perilaku,
oleh Muz et al (2017) tentang Effect of dan memori jangka panjang. Pada saat
aromatherapy via inhalation on the sleep menghirup suatu aroma, komponen
quality and fatigue level in people kimianya akan masuk ke bulbus
undergoing hemodialysis, dan yang olfaktorius, kemudian ke sistem limbik
terakhir penelitian oleh Salehoddin Bouya pada otak. Amigdala sebagai bagian dari
et al (2018) tentang Effect of sistem limbik bertanggung jawab atas
Aromatherapy Interventions on respon emosi terhadap aroma. Hipocampus
Hemodialysis Complications : A systematic bertanggung jawab sebagai tempat dimana
review.. Kelima penelitian tersebut bahan kimia pada aromaterapi merangsang
berkaitan dengan minyak aromaterapi gudang-gudang penyimpanan memori otak
lavender untuk mengurangi tingkat terhadap pengenalan bau. Penerapan
kelelahan dengan cara menghirup aromaterapi secara inhalasi akan
aromaterapi lavender yang telah memperoleh dua efek penyembuhan
disediakan. sekaligus, yaitu penyembuhan secara
Beberapa gejala atau efek samping psikis melalui sistem limbik dan
seperti nyeri, kejang, kelelahan dan penyembuhan keluhan fisik melalui
insomnia yang disebabkan oleh terapi endokrin dan sistem saraf (Ahmady et al.,
hemodialisa berdampak negatif pada 2019).
kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari Pada penelitian pertama yang
pada penderita gagal ginjal kronis. Untuk dilakukan oleh Bicer et al (2017)
mengatasi fatigue beberapa praktik Penelitian ini dilakukan pada 50 pasien
complementary alternative medicine yang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
disediakan oleh tenaga medes seperti pijat, berusia 30-59 tahun yang sedang menjalani
yoga, refleksiologi dan akupresur sangat hemodialisa 3 kali seminggu selama 3-5.
disarankan (Kerstin et al., 2016). Ditemukan bahwa 60% peserta adalah
Aromaterapi menjadi salah satu metode laki-laki dan 36% dari individu dalam
CAM yang efektif dan terjangkau, selain kelompok intervensi memiliki gagal ginjal
itu efek dari aromaterapi dapat mengurangi kronis akibat glomerulonefritis dan 40%
tingkat dan keparahan fatigue atau menjalani hemodialisis selama 24-35
kelelahan. Aromaterapi secara inhalasi bulan. 52% dari individu dalam kelompok
adalah cara yang mudah, cepat dan efektif plasebo mengalami gagal ginjal kronis
untuk mengurangi masalah atau gangguan akibat hipertensi arteriosklerosis dan 48%

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


49

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

menjalani hemodialisis selama 12-23 bulan kelelahan. Bagheri et al (2016) juga


individu yang menjalani terapi mengevaluasi efek dari aromaterapi pada
hemodialisis. Penelitian ini dilakukan kualitas tidur, kepuasan tidur dan kelelahan
selama 2 bulan. Sejumlah penelitian telah pada pasien yang menjalani hemodialisa.
mengungkapkan bahwa aromaterapi yang Keterbatasan penelitian ini adalah
dilakukan oleh perawat pada pasien yang keakuratan subjek dalam menjawab
menjalani hemodialisis penting untuk pertanyaan dan pengaruh situasi mental
manajemen kelelahan dan penurunan mereka pada keakuratan jawaban, buta
gejala. Dari hasil penelitian tersebut skor huruf dari beberapa subjek dan kurangnya
rata-rata BFI (brief fatigue inventory) ketidakmampuan untuk melengkapi
adalah 42.92±13.23 menjadi19.52±6.7 formulir pendaftaran untuk kelompok
(kelompok intervensi) dan skor rata-rata relaksasi atau aromaterapi , dan melakukan
VAS (Visual Analog Score) adalah teknik relaksasi oleh subjek di rumah, yang
7.16±1.34 menjadi 3.04±1.39 (kelompok mencegah subjek untuk mengikuti teknik
intervensi). Penelitian ini menjelaskan relaksasi, secara lengkap dan benar.
bahwa aromaterapi secara inhalasi Pada penelitian ketiga oleh Sharare
signifikan menurunkan keparahan fatigue Ahmady et al (2019), penelitian ini
pada pasien yang menjalani terapi memiliki persamaan yaitu, media dan cara
hemodialisa dan aromaterapi mudah dan yang digunakan adalah aromaterapi secara
ekonomis untuk mendapatkannya serta inhalasi. Subyek pada penelitian ini 90
tanpa efek samping bagi fisik. pasien yang dibagi menjadi 3 kelompok
Pada penelitian kedua yang dilakukan (kelompok minyak orange sebanyak 30
oleh Hassanzadeh (2018), Penelitian ini pasien, kelompok minyak lavender
dilakukan pada 105 pasien yang sesuai sebanyak 30 pasien, dan kelompok kontrol
dengan kriteria inklusi dan berusia 20 – 60 sebanyak 30 pasien) yang berusia 20 tahun
tahun yang menjalani terapi hemodialisa 3 hingga 60 tahun, pasien menjalani terapi
kali dalam seminggu dengan durasi 3-5 hemodialisa 3 kali dalam seminggu.
jam. Kemudian dari 105 pasien dibagi Responden laki-laki (58,9%) lebih banyak
menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok dibandingkan perempuan. Selain gagal
relaksasi 35 pasien, kelompok aromaterapi ginjal para responden memiliki penyakit
35 pasien dan kelompok kontrol 35 pasien. penyerta seperti diabetes mellitus. Hasil
Pada penelitian ini melakukan 2 tindakan penelitian ini menunjukkan bahwa
CAM yaitu relaksasi benso dan aromaterpi menggunakan esensial lavender
aromatherapi. Tujuan dari penelitian ini dan jeruk dapat mengurangi kelelahan
adalah untuk membandingkan keefektifan pada pasien hemodialisis. Sebelum
dari kedua tindakan tersebut. Subyek intervensi dengan esensial lavender 47.83
dalam penelitian ini 56% adalah laki-laki. ± 14.81 setelah intervensi menjadi 30.27 ±
Hasil yang didapatkan adalah sebelum 13.88. Penelitian ini dilakukan selama 2
dilakukan relaksasi 6.8 ± 1.45 menjadi minggu sebelum intervensi aromaterapi
5.12 ± 1.05. Sebelum diberikan dengan esensial jeruk 48,8 ± 12,8 setelah
aromaterapi 6.49 ± 1.11 menjadi 3.64 ± intervensi menjadi 33,06 ± 14,55 dengan
0.79 dengan menggunakan skala Brief menggunakan skala FSS (Fatigue Severity
Fatigue Inventory. Hasil penelitian saat ini Scale). Dalam kasus ini mekanisme
menunjukkan bahwa inhalasi lavender minyak atsiri lavender, bukti menunjukkan
minyak esensial untuk mengurangi tingkat bahwa minyak atsiri lavender dapat
kelelahan pada pasien yang menjalani mengurangi kelelahan pada pasien
hemodialisis lebih efektif dari pada metode hemodialisis karena sifat relaksan dan obat
relaksasi Benson. Perspektif ini penenangnya, dan meningkatkan kualitas
mendukung gagasan untuk menggunakan tidur (Bagheri et al., 2016). Adapun
pengobatan komplementer dan alternatif, mekanisme dari efek esensial minyak
khususnya aromaterapi oleh lavender jeruk, esensial ini memiliki ansiolitik dan
minyak esensial, untuk mengurangi tingkat sedatif, sehingga mampu mengurangi

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


50

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

kelelahan pada pasien hemodialisis. Perlu stress, kualitas hidup, kelelahan, dan
diingat bahwa meskipun aromaterapi kualitas tidur. Hasil studi yang ditinjau
adalah intervensi yang aman kemungkinan menunjukkan efek menguntungkan dari
gangguannya terhadap obat yang diminum aromaterapi inhalasi dan pijat pada
oleh pasien harus diperhitungkan dan komplikasi kelelahan, kecemasan, stres,
dengan demikian tidak boleh digunakan sakit kepala, pruritus dan depresi pada
tanpa berkonsultasi dengan apoteker pasien hemodialisis. Hasil penelitian
(Tayebi et al., 2016). menunjukkan bahwa aromaterapi
Penelitian oleh Muz et al (2017), meningkatkan kualitas hidup pada pasien
sebagian besar partisipan adalah laki-laki hemodialisis. Mempertimbangkan
(54,3%). Penelitian ini meneliti tentang komplikasinya dan tingginya biaya
efek dari aromaterapi terhadap kualitas penanganan komplikasi pada pasien yang
tidur dan tingkat kelelahan pada pasien menjalani hemodialisis, sehingga
hemodialisa. Hasil penelitian ini aromaterapi dapat digunakan sebagai cara
menjelaskan bahwa fatigue antara yang murah,efektif dan praktis untuk
kelompok kontrol dan kelompok intervensi mengurangi komplikasi pada pasien
setelah intervensi inhalasi aromaterapi hemodialisis. Penelitian Metin & Ozdemir
terdapat perbedaan. Heba (2019) dalam (2016) menunjukkan bahwa efek positif
penelitiannya menyatakan bahwa dari aromatherapy yang diterapkan pada
kelelahan pasien menurun secara pasien rheumatik arthritis menurun secara
signifikan dari sebelum dilakukan inhalasi signifikan setelah dilakukan implementasi
aromaterapi (49,63 menjadi 26,13 dengan inhalasi aromaterapi 2 kali dalam sehari
skala Visual Analog Scale). Beberapa selama 5-10 menit dan sebelum tidur.
penelitian telah membuktikan bahwa Minyak esensial herbal yang digunak
menghirup minyak esensial lavender dapat pada lima penelitian diatas bisa diganti
meningkatkan kualitas tidur menghasilkan dengan minyal esensial atsiri sereh, karena
efek sedatif dan menghambat pelepasan pada minyak esensial atsiri sereh
asetilkolin (Ayik & Ozden, 2018). mengandung enyawa Selina-6-en-4-ol
Akhirnya, setelah minyak lavender senyawa Driman-8,11- diol dan senyawa
terhirup dapat menghasilkan relaksasi yang Hexadecanoic acid, pada dasarnya prinsip
dapat mengurangi tingkat kelelahan dan esensial oil aromatherapy inhalation bisa
kecemasan, sehingga meningkatkan menggunakan semua jenis minyak
kualitas tidur pasien menjalani aromaterapi yang terbuat dari herbal, dan
hemodialisis. Baglama & Karadag (2019) tidak dianjurkan menggunakan pengharum
telah menemukan bahwa skor rata-rata ruangan, karena sudah tercampur dengan
skala keparahan kelelahan menurun secara bahan kimia yang tidak baik untuk tubuh
signifikan dalam post-test setelah (Dacosta et al., 2017).
menghirup minyak lavender pasien dari Dari beberapa penelitian diatas
kelompok studi mereka yang sedang partisipan pasien sebagian besar adalah
menjalani hemodialisis. laki-laki. Banyaknya jumlah laki-laki
Selain itu Aromatherapy juga dapat dengan gagal ginjal disebabkan aktivitas
mengurangi komplikasi atau efek dari fisik yang tinggi, konsumsi suplemen,
terapi hemodialisa. Bouya et al (2018) alkohol dan rokok yang menyebabkan
dalam penelitiaanya tentang efek aroma hipertensi dan diabetes mellitus. Penyebab
terapi terhadap komplikasi hemodialisa, lain dikarenakan anatomis saluran kemih
menjelaskan bahwa terapi hemodialisa laki-laki lebih panjang menyebabkan
pada pasien gagal ginjal mengharuskan endapan zat terkandung dalam urin yang
pasiennya untuk mengkonsumsi obat menyebabkan obstruksi dan infeksi saluran
dalam jangka waktu yang lama guna kemih yang pada akhirnya mengakibatkan
mengurangi efek dari hemodialisa. Efek kerusakan kandung kemih, ureter, bahkan
atau komplikasi dari hemodialisa ginjal (Sahran, 2018).
diantarnya adalah kecemasan, depresi,

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


51

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

Skala atau kuesioner yang digunakan di Indonesia maka perlu dilakukan uji
pada 5 penelitian tentang fatigue diatas validitas dan reliabilitas, seperti yang
yaitu VAS (Visual Analog Scale), BFI dilakukan oleh Rifai’i et al (2016).
(brief fatigue inventory), FSS (Fatigue Validitas ditentukan oleh nilai Koreksi
Severity Scale). VAS yang digunakan pada Item-Total Korelasi dimana setiap item
penelitian diatas adalah Visual Analog for adalah pertanyaan valid jika di bawah nilai
Fatigue. Untuk menilai efek terapeutik dari Cronbach's Alpha. Nilai reliabilitas
intervensi klinis untuk individu dengan ditentukan oleh Nilai Cronbach's Alpha (>
kelelahan pada orang dewasa dengan 0.6) dalam penelitian ini memiliki nilai
penyakit kronis, instrumen asli VAS-F Cronbach’s Alpha 0,946. Nilai Koreksi
terdiri dari empat halaman dan berisi 37 Item-Korelasi Total secara keseluruhan di
garis analog visual berukuran panjang 100 bawah nilai Cronbach’s Alpha (kisaran =
mm. Setiap baris memiliki jangkar ujung 0,684-0,859) yang menunjukkan bahwa
bipolar yang terkait dengan deskriptor setiap item adalah pertanyaan yang valid.
diperoleh dari literatur dan dari analisis isi Ada korelasi antara FSS versi Indonesia
wawancara pribadi dengan pasien dengan durasi penyakit (p = 0.000) serta
mengeluh kelelahan. Penjelasan ini nilai r = 0,581, dengan perkembangan
termasuk aspek energi dan kekuatan juga penyakit (p = 0,000) dengan nilai r =
kelelahan. Setelah melihat contoh 0.833. Berdasarkan hasil tersebut, FSS
bagaimana melengkapi garis analog visual, versi Indonesia adalah metode yang valid
subjek diminta untuk memberi tanda di untuk digunakan dalam mengukur tingkat
sepanjang 37 baris untuk menunjukkan kelelahan pada pasien kronis di Indonesia.
bagaimana perasaan mereka saat ini. BFI (brief fatigue inventory), adalah
Istrumen ini sangat sedikit kata untuk kuesioner unidimensi yang aslinya
dibaca, subjek mampu menyelesaikan dikembangkan di Amerika Serikat, untuk
instrumen dalam <2 menit. instrumen menilai tingkat kelelahan pada pasien yang
analog visual yang valid dan andal untuk menjalani terapi guna mengurangi efek
menilai tingkat kelelahan dan energi pada dari penyakit kronis. BFI terdiri dari 3
pasien. Ada banyak keuntungan dan pertanyaan yang mengukur tingkat
beberapa batasan untuk penggunaan keparahan kelelahan, dan 6 pertanyaan
instrumen jenis ini, seperti garis analog untuk menentukan dampak kelelahan pada
visual mudah dipahami oleh subjek dan aktivitas sehari-hari. Ada 3 yang penting
membutuhkan sedikit keterampilan karakteristik ukuran ini, yaitu singkat dan
membaca. VAS-F ini sederhana untuk mudah dijawab, mudah diterjemahkan ke
dikelola dan dibutuhkan sedikit waktu dalam bahasa lain, dan termasuk penilaian
untuk menyelesaikannya. Karena interferensi (dampak). Biasanya istilah
minimnya waktu yang dibutuhkan untuk yang digunakan untuk menggambarkan
menyelesaikannya VAS-F, tidak ada data kelelahan seringkali sulit diterjemahkan,
yang hilang dalam penelitian ini. Selain itu tetapi BFI melakukan penilaian intensitas
instrumen ini sangat penting dan singkat kelelahan dan dampaknya terhadap
untuk mengukur kelelahan dan energi. aktivitas sehari-hari dengan menggunakan
Salah satu batasan dari instrumen laporan kata-kata sederhana. Pemilihan skala
mandiri adalah keraguan beberapa orang numerik 0-10 dan kata untuk
menggunakan ujung ekstrem garis 100-mm mendeskripsikan tingkat kelelahan juga
dalam skala VAS-F, atau nilai ekstrim memudahkan proses penerjemahan daftar
dalam skala tipe Likert (Kathryn, 2016). pertanyaan. Selain itu partisipan mampu
FSS (Fatigue Severity Scale) mengisi dan menyelesaikan instrumen ini
merupakan salah satu instrumen untuk dalam waktu 5-10 menit. BFI telah
mengukur tingkat kelelahan pada pasien diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa
dengan penyakit kronis. Kuesioner FSS melalui validasi linguistik proses.
menggunakan bahas inggris, sehingga Beberapa sudah menguji sifat psikometrik
apabila kuesioner tersebut akan digunakan dari terjemahan BFI dan Semua hasil uji

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


52

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

validitas dan uji reliabilitas terjemahan Bagheri, Nesami., S.A. Shorofi., A. Nikkhah.,
menunjukkan hasil yang baik (Paramitha, F. Espahbodi., & F.S. Ghaderi. (2016).
2016). “The effects of aromatherapy with
Lavender essential oil on fatigue levels in
4. KESIMPULAN haemodialysis patients: a randomized
Terapi hemodialisa merupakan suatu clinical trial Compl. Ther. Clin. Pract.
terapi yang dijalani oleh pasien gagal https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2015.12.002
ginjal kronik. Terapi hemodialisa harus Baglama,S., & Karadag, E. (2019). The Effect
dijalani seumur hidup pasien dengan of Aromatherapy on Fatigue and Anxiety
frekuensi dan durasi tergantung dari in Patients Undergoing Hemodialysis
seberapa parahnya kerusakan pada ginjal. Treatment. A Randomized Controlled
Selain memberikan manfaat, terapi Study. Holistic Nursing Practice. 1 (3).
hemodialisa juga menimbulkan efek Balaouchi, Abbas., et. All. (2016).
samping baik secara fisik maupun psikis Comparison of Effects of Orange and
pasien. Secara psikis efek yang Lavender Extract on Fatigue in
ditimbulkan diantaranya kecemasan, stress, Hemodialysis Patients. Scholar Research
depresi dan kelelahan (fatigue). Untuk Library, 8 (7), 148-152.
menangani fatigue yang terjadi pada pasien https://www.researchgate.net/publication/
hemodialisa mengggunakan terapi 303641523
farmakologi dan non-farmakologi. Secara Bicer, Sevil., & Gokce Demir. (2017). The
non-farmakologi menggunakan Effects Aromatherapy Inhalation on
aromaterapi yang dilakukan secara Fatigue Level in Individuals Undergoing
inhalasi. Hemodialysis Therapy. International
Hasil penelitian dari review lima Journal of Caring Sciences, 10(1), 161-
jurnal membuktikan bahwa efek 168.
aromaterapi secara inhalasi mampu https://internationaljournalofcaringscience
mengurangi tingkat kelelahan pada pasien s.org/docs/18_bicer_original_10_1.pdf
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi Bouya, S., Ahmadidarehsima, S., Badakhsh,
hemodialisa. Bagian ini memuat M., & Balouchi, A. (2018). Effect of
kesimpulan dan saran. Kesimpulan aromatherapy Interventions on
menjawab tujuan, bukan mengulang teori, Hemodialysis Complications : A
berarti menyatakan hasil penelitian secara Systematic Review. Elsevier, 32(7), 130–
ringkas. Saran merupakan penelitian 138.
lanjutan yang dirasa masih diperlukan https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2018.06.008
untuk penyempurnaan hasil penelitian. Cahyati, Suci., Yeti Kurniasih., & Yusran
Khery. (2016). Efisiensi Isolasi Minyak
REFERENSI Atsiri dari Kulit Jeruk dengan Metode
Destilisasi Air Uap Ditinjau Dari
Ahmady, Sharare., Mansour Rezaei., &
Perbandingan Bahan Baku dan Pelarut.
Alireza Khatony. (2019). Comparing Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia
effects of aromatherapy with lavender “Hydrogen”, 4(2), 103-110.
essential oil and orange essential oil on
Dacosta, Margareta., Sang Ketut., & Ketut
fatigue of hemodialysis patients: A
Muksin. (2017). Perbandingan Minyak
randomized trial. Elseiver, 36, 64-68.
Atsiri Tanaman Sereh Wangi
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2019.05.005 (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang
Ayik, C & Ozden D. (2018). The effects of ditanam Dilokasi Berbeda. JURNAL
preoperative aromatherapy massage on
SIMBIOSIS V (1): 25-31.
anxiety and sleep quality of colorectal
Dermawan, Putu Edi., Putu Okta., & Kutut
surgery patients: a randomized controlled Suardana. (2019). Hubungan Lamanya
study. Complement Ther Med. 36 (1):93- Menjalani Hemodialisis dengan Fatigue
99.
pada Pasien Chronic Kidney Disease.

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


53

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

Community of Publishing in Nursing,


7(3), 139-146.
Gerogianni, G., & Babatsikou, F. (2019).
Chronic Kidney Disease and
Hemodialysis: Epidemiological
Characteristics and Psychological
Disorders. Perioperative Nursing, 8, 111–
117.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3491475
Hassanah, Mohammadali., Fatemeh Kiani., &
Salehoddin Bouya. (2018). Comparing the
effects of relaxation technique and
inhalation aromatherapy on fatigue in
patients undergoing hemodialysis.
Elseivier, 31, 210-214.
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2018.02.019
Heba, Gebril, Mohamed., & Marwa Khalil
Hafez. (2019). Effect of Aromatherapy on
Sleep Quality, Fatigue and Anxiety
among Patients Undergoing
Hemodialysis. Journal of Nursing and
Health Science, 8(5), 17-25. https://DOI:
10.9790/1959-0805101725
Hutagaol EV.(2017). Peningkatan Kualitas
Hidup pada Penderita Gagal Ginjal
Kronik yang Menjalani Terapi
Hemodialisa Melalui Psychological
Intervention Di Unit Hemodialisa RS
Royal Prima Medan Tahun 2016. Jurnal
Jumantik, 2(1).
Kerstin, A. Kessel., et,all. (2016). Use of
Complementary and Alternative Medicine
(CAM) as Part of the Oncological
Treatment: Survey about Patients’
Attitude towards CAM in a University-
Based Oncology Center in Germany. Plos
One, 11(11), 1-13.
http://DOI:10.1371/journal.pone.0165801
Kathryn, A lee. (2016). Validity and
Reliability of a Scale to Assess Fatigue.
Elsevier, 36, 291-298.
Lewis (2017). Medical Surgical Nursing:
Assessment and Management of Clinical
Problem. New York: Mosby.
Maesaroh., Agung Waluyo., & Wati
Jumaiyah. (2019). Faktor Faktor yang
Berh

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020

Anda mungkin juga menyukai