PENDAHULUAN
I. Identitas Pasien
a. Nama : NA
b. Usia : 10 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
II. Anamnesis
a. Keluhan utama
Bercak merah yang gatal di tungkai kaki kanan
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Bercak merah yang gatal pada kaki kanan, timbul sejak 2 minggu yang lalu,
awalnya diobati dengan obat inerson (Desoximetasone) yang dibeli sendiri di apotek
namun bercak merahnya makin melebar, pasien tidak memelihara hewan, teman
teman dan keluarga yang tinggal serumah tidak memiliki keluhan yang sama,
kebersihan diri pasien baik, pasien mandi 2 kali sehari dan selalu mengganti pakaian
setelah mandi, pasien juga tidak sering menggunakan celana panjang yang ketat lebih
sering menggunakan celana pendek, pasien sering main bola dengan teman-temanya
tanpa menggunakan alas kaki. 3 hari yang lalu pasien sudah berobat ke dokter dan
dikasih obat terbinafine krim, griseofulvin tablet.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Keluhan serupa : disangkal
2. Riwayat alergi : disangkal
3. Riwayat asma : disangkal
4. Riwayat Hipertensi : disangkal
5. Riwayat DM : disangkal
6. Riwayat penyakit jantung : disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Hipertensi : tidak ada riwayat
2. Diabetes mellitus : tidak ada riwayat
3. Penyakit jantung : tidak ada riwayat
4. Asma : (+) Ayah dan kakak pasien
5. Keluhan serupa : tidak ada riwayat
6. Kanker : tidak ada riwayat
e. Riwayat Alergi : Tidak ada
f. Riwayat Penggunaan Obat : Inerson, terbinafine cr, griseofulvin tab
g. Gaya Hidup
1. Living condition, Pasien tinggal di rumah bersama keluarganya. Pasien
tinggal di rumah bersama ibu, ayah dan kakanya. Tidak ada orang sekitar
yang mengalami keluhan serupa. Rumah pasien cukup bersih dan memiliki
sirkulasi yang baik, tidak memelihara hewan.
2. Daily Activity, Pasien adalah seorang pelajar kelas IV SD, sehingga
aktivitas pasien sehari-hari pergi kesekolah, setelah pulang ke rumah
pasien sering bermain sepak bola dengan teman temanya tanpa
menggunakan alas kaki.
3. Personal Hygiene, Paisen selalu mengganti baju, celana, dan pakaian
dalam setiap hari. Pasien mandi 2x sehari. Sehabis mandi psien tidak
selalu mengeringkan tubuh dengan baik sebelum menggunakan pakaian,
Pasien tidak terlalu sering menggunakan celana panjang yang ketat
biasanya menggunakan celana pendek. Saat pasien bermain sepak bola
biasanya keringat berlebih hingga pakaian basah.
4. Social economy, Keadaan ekonomi pasien baik, segala kebutuhan sehari-
hari dapat terpenuhi
5. Diet, Pola makan bergizi dan seimbang 3x sehari dengan menu yang cukup
bervariasi. Tidak ada pantangan makanan bagi pasien.
V. KESIMPULAN
Tinea Corporis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita
(Trichophyton rubrum, T.tonsurans, dan Microsporum canis) yang terjadi pada area
yang tidak berambut atau glabrosa dengan faktor resiko kebersihan kurang,lingkungan
lembab, obesitas, DM, imunodefisiensi. Ujud kelainan kulit yang dapat ditemukan
adalah makula atau patch yang eritem dengan skuama halus berbatas tegas dengan
susunan polisiklik dan persebaran generalisata. Lesi khas pada tinea adalah adanya
central healing, yaitu area tengah lesi yang membaik sedangkan tepi lesi cenderung
masih peradangan aktif sehingga akan tampak gambaran tepi lesi yang meninggi.
Diagnosis Tinea korporis dapat dilakukan dengan menggali anamnesis, serta
melakukan pemeriksaan fisik yang tepat dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis Tinea
Korporis yang telah ditegakkan akan mendukung indikasi penatalaksanaan berupa
pemberian obat farmakologis dan edukasi terhadap pasien, sehingga akan
mempercepat pemulihan pasien.