TENTANG :
BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS)
Nomor :......................................................
Nomor :......................................................
Pada hari ..tanggal..bulan..tahun.. , masing- masing yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : .........................................
Jabatan : ..................................
Alamat: Jl.............................
Bertindak untuk dan atas nama Instalasi Transfusi Darah Rsud H.Hanafie
Kab.Bungo................... Nomor ...
(1) Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan; (2) Peraturan Pemerintah no 7 th
2011, tentang Pelayanan Darah
(3) Keputusan Mentri Kesehatan RI No 423/Menkes/SK/IV/2017, tentang Kebijakan
Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Darah
(3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1950 tentang Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Perhimpunan Palang Merah Indonesia;
(4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 246 Tahun 1963 Tentang Tugas Pokok
dan Kegiatan-kegiatan PMI;
(5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 478/Menkes/Per/X/1990 tentang
Upaya Kesehatan di bidang Tranfusi Darah yo Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI Nomor : 1147 tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 478/Menkes/Per/X/1990;
(6) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 tentang Upaya Kesehatan Tranfusi darah;
(7) Pedoman Pelayanan Tranfusi Darah, Edisi Ketiga, Tahun 2007
Ruang lingkup kerjasama ini dibatasi dalam hal pelayanan Bank Darah di Rumah Sakit Andimas
TENAGA TEKHNIS TRANFUSI DARAH
Pasal 4
(1) Sampai dengan 1 (satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani, tenaga teknis
tranfusi darah adalah tenaga dari PIHAK PERTAMA;
(2) Tenaga yang dimaksud dalam ayat 1(satu) berjumlah 4 (empat) orang dan penempatan
tenaga di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) PIHAK KEDUA dan setiap bulannya akan
diberitahukan kepada PIHAK KEDUA Sebagai bentuk pelaporan;
(3) PIHAK KEDUA memberi pembebasan biaya parkir atas tenaga yang dimaksud dalam
ayat 2(dua) selama melaksanakan tugasnya;
(4) PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 1(satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini
ditandatangani berkewajiban mencari dan melatih tenaga teknis tranfusi darah yang akan
diperkerjakan di BDRS PIHAK KEDUA dan wajib memberikan laporannya kepada PIHAK
PERTAMA.
(5) Jumlah tenaga yang dimaksud dalam ayat 4 (empat) sedikitnya 4 (empat) orang dengan
kualifikasi lulusan pendidikan Diploma 1 (DI) Paramedis Teknologi Tranfusi darah (PTTD) atau
Diploma 3 (DIII) Analisis Kesehatan yang dilatih kompetensi teknis tranfusi darah.
PERALATAN
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Pasal 7
Pasal 8
(1) PIHAK KEDUA menanggung biaya uji silang serasi dan penyimpanan darah selama di
BDRS.
(2) Besarnya biaya yang dikenakan kepada pasien yang menggunakan darah ditentukan oleh
PIHAK KEDUA;
(3) Untuk pasien peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) Sosial dan masyarakat Miskin
(Maskin),
pengajuan klaim diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pengurusannya dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA;
(4) PIHAK KEDUA membantu menyediakan berkas-berkas yang akan digunakan untuk
pengajuan klaim kepada PT. ASKES;
(1) Tata cara pembayaran atas biaya sebagaimana yang di maksud dalam pasal 7, PIHAK
KEDUA akan membayarkan kepada PIHAK PERTAMA melalui Rekening Bank..............
atas nama Rumah Sakit Permata Hati
(2) Pembayaran oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan selambat-
lambatnya tanggal 15 (lima belas) bulan pelayanan berikutnya;
(3) Setiap keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah)
setiap
harinya.
(1) PIHAK PERTAMA memberikan informasi dan kesempatan pendidikan dan pelatihan
kepada PIHAK KEDUA dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia;
(2) Biaya yang timbul akibat kegiatan peningkatan mutu sumber daya manusia ini
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
(1) Perjanjian kerjasama ini berlaku mulai tanggal ......dan berakhir tanggal ......dan dapat
diperpanjang sesuai kesepakatan bersama;
(2) Apabila kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang perjanjian kerjasama dibuat
sebelum perjanjian ini berakhir dan apabila perjanjian kerjasama yang baru belum dibuat sedang
masa sudah berakhir, maka ketentuan dalam perjanjian ini masih berlaku.
(3) Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan para pihak dalam hal penyelesaian
kewajiban masing-masing pihak kepada pihak lainnya.
KETENTUAN LAIN
Pasal 12
(1) Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini, harus
didasarkan kesepakatan bersama;
(2) Dengan berlakunya perjanjian ini, maka perjanjian kerjasama sebelumnya dinyatakan
tidak
berlaku lagi;
(3) Hal-hal lain yang diperlukan tetapi belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini,
akan dibahas oleh kedua belah pihak dan dituangkan dalam berita acara yang merupakan
addendum dari naskah perjanjian kerja sama ini;
(4) Apabila dikemudian hari terjadi silang pendapat antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat.
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
sebanyak rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan dapatdiperbanyak sesuai
kebutuhan serta memiliki kekuatan hukum yang sama.