PDF Makalah Memulai Usaha Baru
PDF Makalah Memulai Usaha Baru
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis,
biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas
mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan
produk atau jasa apa yang akan ditawarkan.
Rencana bisnis dikembangkan dengan focus kepada pemegang kepentingan.
Rencana bisnis yang lengkap biasanya termasuk suatu penaksiran lingkungan bisnis,
rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.
Penaksiran lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan
industri, dan lingkungan global. Rencana manajemen termasuk di dalamnya rencana
operasional menitikberatkan pada usulan struktur organisasi produksidan sumber
daya manusia dalam perusahaan.
Perencanaan pemasaran meliputi lima langkah yaitu : target pasar,
karakteristik pasar, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Selanjutnya rencan
keuangan terdiri dari dua yaitu kelayakan bisnis dan pendanaan bisnis.
Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk
memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan
diskusi atau tanya jawab. Seringkali juga orang memulai bisnis tanpa rencana sama
sekali, sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya
harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa
catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus dikembangkan sejalan
dengan perkembangan zaman.
Beberapa hal yag dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
1. Jenis usaha apa yang akan dirintis
2. Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
3. Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
4. Siapa yang akan menjadi pelanggan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan
masalah yang diangkat antara lain :
1. Bagaimana cara membuat usaha baru?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat usaha baru?
3. Apa indikator yang dapat dicapai ketika usaha tersebut dikatakan berhasil?
4. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi ketika membuat usaha baru?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah yang mengenai tentang cara membuat usaha baru ini memiliki
beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahu cara-cara dalammembuat usaha baru
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam membuat
usaha baru
3. Untuk mengetahui indikator keberhasilan usaha
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam membuat usaha
baru
BAB 2
PEMBAHASAN
• Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti
alat pengangkut dan jalan raya
4. Organisasi usaha yang akan digunakan.
5. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan
skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi,
sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil
perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil
fungsi manajerial yang dimilikinya.
6. Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya
perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan
adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah
lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti
pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor,
pelanggan/konsumen, dan lainnya. Lingkungan makro adalah lingkungan diluar
perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara
keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan
sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.
yang tidak cocok merupakan hal yang bisa menciptakan motif, dan mendorong
orang untuk segera mencari kebebasan. Jika mereka bekerja sebagai orang gajian,
maka semua yang mereka lakukan hanya untuk pimpinan perusahaan. Sedangkan,
dengan berwirausaha maka semua pekerjaan yang dilakukan untuk dirinya sendiri.
Ada beberapa keuntungan menarik yang bisa didapatkan dari membuka usaha
sendiri (Sarosa, 2003:5) adalah sebagai berikut:
1. Pontensi penghasilan yang tak terbatas
Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang
lain. Kalau bekerja sebagi karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji (mungkin
ditambah dengan tunjungan-tunjangan bila ada), di mana gaji dan tunjangan
tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan (masa kerja) oleh pemilik
perusahaan. Dalam hal ini seseorang hanya bisa menerima keputusan yang
dibuat oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya, bila membuka usaha sendiri maka
penghasilan yang didapatkan bisa dalam jumlah yang lebih besar, bahkan tidak
terbatas, tergantung dari kinerja dan pengolahan usaha. Seseorang wirausahawan
bebas menentukan berapa yang akan didapatnya, potensi untuk menerima
penghasilan yang tidak terbatas ini merupakan daya tarik yang mengiurkan bagi
seseorang untuk berwirausaha.
2. Memaksimalkan kemampuan
Kemampuan yang dimaksud bisa berupa ide ataupun kemampuan yang lain
seperti menjual, bernegosiasi, dan lain-lain. Dengan memiliki usaha sendiri
maka wirausahawan memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk bekreasi dengan
ide-ide tersebut. Untuk bekerja dengan adanya batasan-batasan yang mungkin
akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan disuatu
perusahaan. Sudah tentu dengan adanya kebebasan bekerja dan berkreasi secara
maksimal maka semangat kerjapun tinggi. Semangat kerja yang tinggi inilah
yang sangat diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimum bagi usaha
sendiri, dengan berwirausaha seseorang bebas berkreasi, akan tetapi maju
tidaknya usaha tersebut tergantung pimpinannya dalam mengelola usaha
tersebut.
3. Bebas mengatur waktu kerja
Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu
transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu jual beli. Seseorang telah
menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan. Jika
bekerja sebagai karyawan maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu,
sebagian besar waktu dihabiskan di luar rumah. Akan tetapi seseorang, dapat
mengatur waktu kerjanya sendiri jika memulai membuka usaha, bahkan jika
usaha tersebut di rumah. Wirausahawan adalah seperti orang bebas yang
mempunyai tanggung jawab, semakin sukses seorang wirausahawan semakin
banyak waktu luangnya. Seorang wirausahawan bukanlah seseorang yang makin
sibuk jika usahanya mulai berkembang.
4. Sikap mental yang mandiri
Sebagai seorang manajer dalam usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam
menjalankan usahanya yang merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Sikap
mental yang kuat dan mandiri sangat dibutuhkan pada saat sedang menghadapi
masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang
cepat dan tepat. Pada situasi seperti ini tidak ada siapapun yang bisa diandalkan
selain diri sendiri, karena setiap wirausahawan merupakan manajer pada
usahanya. Justru wirausahawan tersebut yang diharapkan oleh para karyawan
untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Kemandirian dan sikap
mental yang kuat dalam berbisnis dan kehidupan pribadi si pengusaha sangat
berkorelasi dan saling mempengaruhi. Self manajemen (manajemen diri sendiri)
merupakan hal yang sangat pentin yang harus dilakukan oleh seorang
wirausahawan untuk memberikan contoh bagi para bawahan atau karyawannya.
H. Keberhasilan Usaha
Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul ”Pengembangan Wirausaha
Baru” (2001 : 15), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana
usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran
dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut
bertambah. Sedangkan menurut Anoraga (2002), Apapun pilihan usaha baru yang
diputuskan, untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan
secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business
plan merupakan dokumen yang disiapkan sercara seksama yang menerangkan
mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana
tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam usaha. Suatu rencana
usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi
pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia.
Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana
dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi,
organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana
keuangan.
• http://formatmasadepan.forumotion.net/t4-merintis-usaha-baru-dan-model-
pengembangannya
• http://ghanoz2480.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-merintis-usaha-baru-dan-
model-pengembangannya.pdf