Anda di halaman 1dari 6

Nama : Krisjumon Tohea

Prodi : Filsafat

Semester : III

Tugas : Tafsif Injil Sinoptik

Yesus Sebagai Sumber Terang Menurut Yohanes

Pendahuluan

I. Latar Belakang Pemilihan Tema

Dalam paper Injil Sinoptik ini, penulis memilih tema yang menurut penulis sangat
menarik yakni tentang “Yesus Sebagai Sumber Terang Menurut Yohanes”. Dalam Kitab
Suci Perjajian Baru kata Terang adalah lambang dari kekudusan. Dan terang itu
mencirikan pribadi Yesus sendiri (Yoh 8:2). Dalam bahasa Yunani kata terang (Phos)
berasal dari kata kerja Phaino yang berarti Menyinarkan dan senantiasa berhubungan
dengan bekas-bekas cahaya.

Kata “Terang” adalah satu istilah yang paling umum digunakan dalam ajaran-
ajaran dalam Injil. Rasul Yohanes menyatakan bahwa misinya adalah untuk memberi
kesaksian tentang terang itu dan terang yang sesungguhnya, yang akan menerangi setiap
orang. Yang dimaksudkan Rasul Yohanes disini adalah Yesus sendiri. Yesus sendiri telah
menyatakan bahwa “Akulah terang dunia: barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai hidup” (Yoh 8:12).

Menjadi pertanyaan dasar dalam paper ini, Mengapa Yesus mengatakan Diri-Nya
sebagai sumber terang?. Dan banyak orang-orang Kristen yang mengatakan bahwa Yesus
sebagai sumber terang bagi dunia?. Memang Yesus adalah terang dunia, namun menjadi
pertayaan, sampai kapan Yesus menjadi terang dunia?. Dalam paper ini penulis akan
menguraikan tentang “Yesus Sebagai Sumber Terang” yang menjadi main poit atau
pokok utama yang akan dibahas dan tentang terang yang membawa kekudusan dan
keselamatan.

1
II. Analisa Teks

II.1. Terang Dalam Konteks Orang Israel

Terang dalam konteks orang israel itu terlihat jelas dimana mereka menantikan terang
yang berasal dari tunggul Isai yang belum tampak. Terang yang sesungguhnya masih misteri.
Terang itu dinubuatkan Para Nabi, bahwa terang yang sesungguhnya akan lahir dari
keturunan Daud. Hal ini nampak dalam Kitab Nabi Yesaya (7:14), “Sebab itu Tuhan
sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengadung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamkan Dia Imanuel”.

Karena terang yang susungguhnya masih dinatikan, maka terang yang sebenarnya
ialah taat dan melaksankan perintah Tuhan. Bila itu dilaksanakan dengan maka dengan baik,
maka terang Tuhan akan menyinari seluruh kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dalam
Keluaran 13:21 “Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk
menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk meneragi mereka,
sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam”. Berdasarkan teks ini, terang yang
dimaksudkan ialah Allah sendiri.

II.2. Yesus Sumber Terang

Dalam Injil Yohanes banyak disingung tentang terang. Terang yang dimaksudkan
Yohanes disini adalah Yesus sendiri. Hal itu terlihat jelas dalam ayat-ayat sebagai berikut:

 Yohanes 1:7-9 “ia datang sebagai saksi untuk memberi kesakasian tentang terang itu,
supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus
bersaksi tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap
orang, sedang datang ke dalam dunia”.

Pada ayat Kitab Suci diatas dikatakan bahwa Yohanes memberikan kesaksian tentang
Terang itu. Dan Terang yang dimaksudkan adalah Yesus sendiri. Terang masuk dalam
sejarah dan menjadi terang manusia dan Yohanes datang untuk memberi kesaksian tentang
terang itu. Segera setelah pernyataan bahwa ia datang memberi kesaksian tentang Sang
Terang, dinyatakan juga secara eksplisit bahwa Yohanes bukanlah terang itu. Ia bukan Sang
Terang, melainkan saksi Terang itu. Firman datang secara fisik setelah Yohanes, tetapi
Yohanes memberi kesaksian bahwa Firman yang menjadi manusia itu ada sebelum dia

2
dijadikan. Dalam funsinya sebagai saksi, Yohanes menemukan keterbatasan-keterbatasannya
tetapi sekaligus peran sentralnya dalam pemikiran penginjil. Kebesaran Yohanes membuat
para muridnya melihat dirinya sebagai Mesias. Gagasan ini dengan tegas ditolak oleh
Yohanes sendiri. Ia bersaksi bahwa ia bukan Sang Terang dan juga bukan Mesias yang
dimaksudkan (Yoh 1:20).1

 Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup”.

Pada ayat Kitab Suci diatas terlihat jelas siapa yang dimaksudkan Yohanes sebagai
sumber Terang itu. Bahkan Yesus sendiri mengatakan dirinya sebagai sumber Terang itu
yang dimaksudkan itu. Dari hal itu terlihat bahwa Yesus mulai menunjukkan identitas-Nya.
Identitas itu disampaikan oleh Yesus sendiri. Tetapi identitas itu disalah mengerti, diragukan
dan juga ditolak oleh orang-orang.

Yesus berbicara mengenai terang dunia. Hal itu menjadi jelas identitas yang
dinyatakan oleh Yesus sendiri. Yesus mengatakan: “Akulah terang dunia”. Yesus tidak hanya
mengatakan, Aku adalah terang dunia”, tetapi “Aku terang dunia”. Artinya, terang dunia yang
sejati adalah Yesus sendiri. Orang yang mengikuti terang itu tidak akan berjalan dalam
kegelapan melainkan mempunyai terang hidup. Pernyataan ini senada dengan pernyataan
tentang air hidup. Tentang air, Yesus mengatakan bahwa barang siapa percaya kepada-Ku,
dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Tentang terang, Yesus mengatakan
bahwa siapa yang percaya kepada-Nya tidak hanya akan berjalan di dalam terang, tetapi
memiliki terang hidup.

 Yohanes 9:5 “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia”

Pada ayat Kitab Suci ini merupakan jawaban atas pertanyaan tentang sampai kapan
Yesus menjadi terang dunia?. Artinya bahwa selama Yesus masih di dalam dunia, Dia tetap
akan menjadi terang dunia. Dalam hal ini Yohanes berusaha untuk menunjukkan bahwa
Yesus adalah terang dunia yang benar ada.

1
Riyadi. E. St. Yohanes Firman Menjadi Manusia. (Kanisius: Yogyakarta). Hlm. 71.

3
II.3. Terang Sebagai Jalan Kekudusan Dan Keselamatan

 Yohanes 3:19-20 “Dan inilah hukum itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi
manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan
mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membeci terang dan tidak datang
kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak”

Pada ayat ini Yohenes mau menunjukkan bahwa terang yang itu telah datang kedunia
untuk menerangi dunia supaya manusia tidak jatuh dalam kegelapan. Tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada memilih terang yang Yohanes maksudkan. Dikatakan juga
dalam teksnya bahwa yang berbuat jahat membenci terang dan meraka tidak datang kepada
terang itu. Supaya apa yang mereka perbuat tidak nampak. Perbuatan jahat yang
dimaksudkan bukan jahat dalam artian moral, tetapi jahat dalam artian menolak Sang
Terang. Siapa yang melakukan perbuatan jahat akan menghindari terang. Sebaliknya, anak-
anak terang akan terus mencari terang.

Pada bagian ini juga Yohanes ingin menunjukkan bahwa terang yang dimaksudkan
adalah Yesus sendiri. Yang mana Yesus sebagai terang itu sendiri sering kali tindak di
indahkan oleh manusia. Sebab manusia cenderung memilih jalan menuju kegelapan dari pada
Yesus yang adalah sumber terang. Manusia lebih cederung memilih jalan yang mudah,
seperti jalan menuju pada kejahatan. Manusia tidak mengerti bahwa terang itu membawa
pada kekudusan dan keselamatan.

III. Teologi Terang Menurut Yohanes

Menurut Yohanes terang yang dimaksudkan adalah Yesus sendiri. Dan Yesus sendiri
mengatakan bahwa diri-Nya sebagai sumber terang. Terang Yesus tergambar dalam diri-Nya
lewat perwujudtan-Nya pada peristiwa menjadi manusia. Terang yang dimaksudkan Yohanes
mambawa manusia pada jalan kekudusan dan keselamatan bagi manusia. Namun untuk
memperoleh keselamatan dan kekudusan, maka manusia harus menerima terang itu dalam
kehidupan mereka. Supaya mereka tidak jatuh dalam dosa yang membawa mereka pada jalan
yang menuju kegelapan.

Jika manusia mengikuti terang yang Yohanes maksudkan, maka hidup mereka akan
menuju terang. Dan anak-anak terang akan terus mencari terang itu supaya mereka
memperolah keselamatan. Dalam terang itu manusia bisa memperolah keselamatan sesuai
dengan apa yang telah Yesus janjikan. Maka, terang ini menjadi sebuah tujuan. Yohanes

4
memandang Yesus sebagai terang itu sendiri. Yesus yang adalah tujuan perlu digapai oleh
tiap manusia.

Apa yang penting dari yang dikatakan Yohanes ialah bahwa Yesus menyinari hati
setiap orang. Sinar ini memungkinkan orang dapat berbuat baik. Sinar ini pun memungkinkan
orang menujua pada kekudusan dan keselamatan. Maka terang dapat dikatakan sebagai jalan
keselamatan. Allah yang menyelamatkan berarti Allah yang menyinari. Namun, setelah itu,
Allah menghendaki agar terang ini tidak hanya sebatas sampai pada pribadi melainkan
diterurskan pada setiap orang. Hendaklah terang ini bercahaya kepada orang lain. Dengan
kata lain menerangi orang lain dalam artian berbuat baik pada orang lain.

IV. The Story Of Effect

Pada bagian ini penulis akan menujukkan The Story Of Effect tentang Yesus Sebagai
Sumber Terang, yakni:

 Cahaya Lilin Paskah

Lilin adalah simbol dari terang atau cahaya. Nyala api lilin Paskah menyimbolkan
Yesus sebagai terang dunia dan kehadirannya di antara umat. Lilin Paskah berwarna putih
dan tingginya melambangkan tiang api yang membawa Bangsa Israel keluar dari perbudakan
di Mesir. Selain itu nyala lilin paskah dilambangkan sebagai Kristus yang bangkit dari
kematian demi menebus dosa umat-Nya. Sehingga dari itu nyala api yang memberi kita api
semangat dari kebangkitan Kristus. Cahaya lilin Paskah juga sebagai lambang dari cahaya
Yesus Kristus yang menerangi kita dalam kegelapan yang ada dalam diri kita. Dan
kebangkitan Kristus telah memberi kita terang dan mengalahkan maut atas dosa-dosa
manusia.

 Cahaya Bintang Di Timur

Cahaya Bintang sebagai penunjuk jalan bagi orang-orang Majus dari Timur mencari
Raja yang lahir di Israel yaitu Yesus Kristus. Bintang ini menjadi pertanda akan kelahiran
Yesus Kristus di Betlehem. Kristus yang hadir ke dunia itu akan menjadi cahaya atau terang
dunia yang akan menyelamatkan umat-Nya dari segala keberdosaan mereka.

5
 Kubur Kosong

Kubur yang kosong melambangkan Kristus yang bangkit dari kematian. Kebangkitan
Kristus akan menjadi terang bagi para Murid-Nya dan seluruh umat manusia. Yoh. 20:1-10
mengisahkan tentang kebangkitan Yesus yang terjadi di Yerusalem setelah Ia wafat.
Peristiwa itu terjadi di makam. Dalam kisah Injil, yang paling ditonjolkan adalah Kubur
Kosong.

V. Penutup

Pada intinya Injil Yohanes banyak menyinggung tentang terang dan Terang yang
dimaksudkan adalah Yesus sendiri. Yesus menjadi terang dunia, terang dari hidup dan Dia
adalah terang dari segala pengertian dan pengetahuan. Yesus adalah terang dunia dan murid-
muridnya Kristus akan memancarkan itu kepada dunia (Yesaya 60:1) “Bangkitlah, menjadi
teranglah, sebab terangmu datang, dan kemulian Tuhan terbit atasmu”. Teks ini mau
menujukkan bahwa manusia harus juga menjadi terang supaya kemulian Tuhan terbit atas diri
manusia yang mengikuti Dia.

VI. Daftar Pustaka

Kitab Suci Deuterokanonika

Riyadi. E. St. Yohenes Fiman Menjadi Manusia. (Yogyakata: Kanisius, 2011).

Anda mungkin juga menyukai