Anda di halaman 1dari 2

PROTOKOL KOREKSI HIPONATERMIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD BAYU ASIH


Jl. Veteran no. 39 Kabupaten
Purwakarta
Tanggal terbit Ditetapkan
DIREKTUR RSUD BAYU ASIH
STANDAR KABUPATEN PURWAKARTA
PROSEDUR
OPERASIONAL

I. PENGERTIAN Kondisi yang terjadi ketika natrium dalam darah terlalu rendah
II. TUJUAN : 1. Untuk membantu menjaga tekanan darah normal,
mendukung kinerja saraf dan otot, serta mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Normalnya, natrium darah
berada disekitaran 135mEq/L hingga 145mEq/L

III. KEBIJAKAN : Pengambilan Keputusan koreksi Natrim harus cepat dan tepat

IV. PROSEDUR : 1. Hiponatermia Berat


Hiponatermia diklasifikasikan menjadi gejala berat jika
serum natrium, <125 mEq/L.
a. Infus salin 3% dengan dosis 1-2 mL/kgBB/jam
b. Target kenaikan serum natrium 6-8 mEq/L dalam 24 jam
c. Tidak boleh terjadi kenaikan serum natrium >10-12
mEq/L dalam 24 jam, atau >18 mEq/L dalam 48 jam
d. Evaluasi serum natrium setiap 2 jam hingga target yang
diharapkan terpenuhi
e. Ganti infus dengan cairan isotonik bila target serum
natrium telah tercapai dan gejala sudah hilang
f. Bila natrium <110. Terapi dilakukan di ruangan intensive
2. Hiponatermia ringan sedang
Hiponatermia gejala ringan jika serum 130-134 mEq/L, dan
gejala sedang jika 125-129 mEq/L. Untuk gejala ringan
hingga sedang diberikan terapi :
a. Infus Saline 3% dengan dosis 0,5-2 mL/kg/BB/jam
b. Evalusi serum natrium setiap 2 jam hingga serum natrium
mencapai normal.
c. Koreksi dilakukan di ruang rawat inap
3. Hiponatermia kronis tanpa gejala
Hiponatermia kronis sering tanpa gejala. Terapi hiponatermia
kronis dilihat berdasarkan status volume hiponatermia
sebagai berikut :
a. Hiponatermia hipovolemik : berikan cairan normal saline
0,9%
b. Hiponatermia euvolemik : obat penyakit yang mendasari
c. Hiponatermia hipervolemik : batasi pemberian cairan,
berikan diuretik atau antagonis vasoperin, dan obati
penyakit yang mendasari
d. Koreksi dilakukan di ruang rawat inap

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan instensif dan anestesi
3. Instalasi Rawat inap
4. Instalasi farmasi

Anda mungkin juga menyukai