Anda di halaman 1dari 5

Panduan Praktik Klinis

KSM/SMF : NON BEDAH


(PENYAKIT DALAM)
RSU SIAGA MEDIKA
PURBALINGGA
TGL/BLN/THN REVISI KE-0 DIREKTUR RS
PENGESAHAN :

23 Juni 2017
dr. Mochamad Ansori, MM
NIK 02.18.1.4.074
NAMA PENYAKIT : HIPONATREMIA
ICD – 10 : E87.1
1. Pengertian (Definisi) Hiponatremia, didefinisikan kadar natrium plasma <135
mmol/L, merupakan gangguan keseimbangan cairan
tubuh dan elektrolit yang paling sering ditemukan
dalam praktik klinis. Hiponatremia terjadi pada 15-20%
perawatan kegawatdaruratan di rumah sakit dan
mengenai hampir 20% pasien yang berada dalam
kondisi kritis
2. Anamnesis Gejala Cukup Berat :
1. Mual tanpa muntah
2. Kebingungan/delirium
3. Sakit kepala
Gejala Berat :
1. Gagal jantung dan pernafasan
2. Somnolen
3. Kejang sd koma
3. Pemeriksaan Fisik -

4. Kriteria Diagnosis 1. Didefinisikan hiponatremia ‘ringan’ sebagai temuan


biokimia dari kadar natrium plasma antara 130 dan 135
mmol/L yang diukur dengan ion elektroda khusus.
2. Didefinisikan hiponatremia ‘sedang’ sebagai temuan
biokimia dari kadar natrium plasma antara 125 dan
129 mmol/L yang diukur dengan ion elektroda
khusus.
3. Didefinisikan hiponatremia ‘berat’ sebagai temuan
biokimia dari kadar natrium plasma <125 mmol/L
yang diukur dengan ion elektroda khusus
4. Didefinisikan hiponatremia ‘akut’ jika hiponatremia
ditemukan terjadi <48 jam.
5. Didefinisikan hiponatremia ‘kronik’ jika
hiponatremia terjadi sekurang-kurangnya 48 jam.
6. Jika hiponatremia tidak dapat diklasifikasikan,
dianggap sebagai kronik, kecuali bukti klinis maupun
anamnesis dapat ditemukan
7. Didefinisikan hiponatremia ‘bergejala sedang’
sebagai setiap derajat gangguan biokimia dari
hiponatremia yang ditandai dengan gejala
hiponatremia yang cukup berat
8. Didefinisikan hiponatremia ‘bergejala berat’ sebagai
setiap derajat gangguan biokimia dari hiponatremia
yang ditandai dengan adanya gejala hiponatremia
yang berat
1. Diagnosis Hiponatremia

2. Diagnosis Banding Hipokalsemia


Hipokalemia
3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
1. Darah Rutin
2. Elektrolit
3. Hematokrit

4. Terapi
Hiponatremia dengan Gejala Berat :
1. Tanpa memandang akut dan kronik, pemberian
cepat 150 ml infus salin hipertonik 3% atau
setaranya selama 20 menit
2. Dapat diulang kedua rekomendasi terapi diatas
sebanyak dua kali atau sampai target kenaikan
kadar natrium plasma 5 mmol/L tercapai
a. Jika gejala membaik setelah kenaikan kadar
natrium plasma 5 mmol/L dalam jam pertama,
maka dapat diberikan infus NaCl 0,9% sampai
pengobatan spesifik terhadap penyebab
dimulai. Batasi kenaikan kadar natrium plasma
sampai total 10 mmol/L dalam 24 jam pertama
dan tambahan 8 mmol/L dalam setiap 24 jam
berikutnya sampai kadar natrium plasma
mencapai 130 mmol/L
b. Jika tidak terjadi perbaikan gejala setelah
peningkatan kadar natrium plasma 5 mmol/L
dalam jam pertama, lanjutkan infus salin
hipertonik 3% atau setaranya yang bertujuan
untuk menaikkan kadar natrium plasma 1
mmol/L/jam. hentikan infus salin hipertonik
3% atau setaranya jika gejala membaik, kadar
natrium plasma meningkat 10 mmol/L atau
kadar natrium plasma mencapai 130 mmol/L,
tergantung yang mana yang lebih dulu
Hiponatremia dengan Gejala Cukup Berat :
1. Hentikan obat-obatan dan faktor lain yang berperan
atau memperberat hiponatremia
2. Pemberian cepat 150 ml infus salin hipertonik 3%
atau setaranya selama 20 menit, target kenaikan
kadar natrium plasma 5 mmol/L/24 jam. Batasi
kenaikan kadar natrium plasma sampai 10 mmol/L
dalam 24 jam pertama dan 8 mmol/L dalam 24 jam
berikutnya, sampai tercapai kadar natrium plasma
130 mmol/L
3. Evaluasi diagnostik tambahan untuk penyebab
gejala yang lain jika gejala tidak membaik dengan
kenaikan kadar natrium plasma
Hiponatremia Karena Kelebihan Cairan Ekstraseluler :
1. Tidak direkomendasikan untuk memberikan terapi
yang hanya bertujuan untuk menaikkan kadar
natrium plasma pada hiponatremia ringan atau
sedang.
2. Lebih disarankan pembatasan cairan untuk
mencegah kelebihan cairan lebih lanjut.
3. Tidak memberikan antagonis reseptor vasopresin.
4. Tidak memberikan demeclocycline.
Hiponatremia Karena Kekurangan Cairan :
1. Kami merekomendasikan untuk mengembalikan
volume cairan ekstraselular dengan infus intravena
salin 0,9% atau cairan kristaloid yang setara dengan
kecepatan 0,5 – 1,0 mL/kg/jam.
2. Menatalaksana pasien dengan gangguan
hemodinamik di lingkungan dimana monitoring
biokimia dan klinis dapat dilakukan dengan ketat.
3. Pada kasus dengan hemodinamik terganggu,
kebutuhan untuk resusitasi cairan cepat
mengesampingkan risiko untuk menaikkan kadar
natrium dengan cepat.
9. Edukasi 1. Banyak istirahat / tirah baring
2. Berikan support psikologis dan fisik
3. Komunikasikan tentang kondisi terkini dan
pentingnya asupan cairan yang memadai
10. Penyulit 1. Syok hipovolemi
2. Gagal ginjal akut
3. Dispepsia dengan warning sign
11. Prognosis Ad vitam : dubia
Ad sanationam : dubia
Ad fungsionam : dubia
12. Indikator medis Perbaikan kadar natrium darah ≥ 130 Meq/L

13. Lama perawatan Kurang dari sama dengan 3 hari apabila tidak ada
komplikasi
14. Tingkat Evidens -
15. Tingkat Rekomendasi -
16. Penelaah kritis Spesialis Penyakit Dalam
17. Konsultasi Bila ada penyulit lain yang menyertai: penyakit
dalam, bedah umum, anestesi, dan lain-lain.
18. Kepustakaan 1. Sjamsuhidajat R. Dan De Jong W., Buku Ajar Ilmu
Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta 1997
2. Mansjoer A. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
III, Media Aesculapius, Jakarta 2000
3. Bucholz RW, Court-Brown CM, Heckman JD,
Tornetta III P. Rockwood and Green’s Fracturs in
Adults. Lipincott Williams & Wilkins seventh edition.

Anda mungkin juga menyukai