Anda di halaman 1dari 4

HIPOTONIK HIPONATREMIA

(ICD 10: E87.1)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Brawijaya Saharjo
PANDUAN PRAKTEK Tanggal/Bulan/Tahun
KLINIS
PENYAKIT DALAM ......................................

PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi dimana kadar natrium plasma pasien
< 135 mEq/L. Hiponatremia dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan
osmolalitas plasma :
1. Isotonik hiponatremia : osmolalitas plasma normal
2. Hipertonik hiponatremia : osmolalitas plasma meningkat. Cairan
berpindah dari intrasel ke ekstrasel sebagai respon adanya
konsentrasi teralrut yang meningkat (glukosa, manitol).
3. Hipotonik hiponatremia : osmolalitas plasma menurun. Berdasarkan
perjalanan penyakit dan status volume intravascular yaitu
hypovolemia hiponatremia, euvolemik hiponatremia dan
hypervolemia hiponatremia.

ANAMNESIS 1. Gejala pada hiponatremia sedang : mual tanpa muntah, kebingungan,


sakit kepala.
2. Gejala hiponatremia berat : muntah, gagal jantung dan pernafasan;
somnolen; kejang koma (skala koma glasgoq < 8).
3. Riwayat obat-obatan dan kondisi yang berhubungan dengan
hiponatremua akut (< 48 jam) :
a. Fase pasca operasi
b. Pasca reseksi prostat, pasca reseksi uterus per endoskopi
c. Polydipsia
d. Olahraga
e. Penggunaan thiazid
f. 3,4- metilendioksimetamfetamin (MDMA)
g. Persiapan kolonoskopi
h. Siklofosfamid (intravena)
i. Oksitosin
j. Terapi desmopresin yang baru saja dimulai
k. Terapi terlipresin, vasopressin yang baru saja dimulai
4. Riwayat penyakit dahulu : sindrom sekresi hormone antidiuretic
tidak sesuai yaitu pada penyakit berikut ini :
a. Kanker paru : orofaring; taktus gastrointestinal; lambung;
duodenum; pancreas; traktus genitourinarius;ureter; kandung
kemih; prostat; endometrium; timoma endokrin; limfoma;
sarcoma; sarcoma ewing; neuroblastoma olfaktori.
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 3/4


b. Kelainan paru : infeksi; penumoni bacterial; pneumonia viral;
abses paru tuberculosis; aspergilosis; asma; fibrosis sistik; gagal
nafas yang berhubungan dengan pernafasan bertekanan positif.
c. Infeksi : ensefalitis; meningitis; abses otak; demam bercak rocky
mountain; AIDS; malaria; pembuluh darah dan massa; hematom
subdural; perdarahan subarachnoid; stroke; tumor otak; trauma
kepala.
d. Lain-lain : hidroefalus; thrombosis sinus kavernosa; sclerosis
multiple; sindrom guillain-barre; sindrom shy-drager; delirium
tremens; profiria akut intermiten.
e. Obat-obatan :
1) Pelepas vasopressin atau stimulant.
2) Andidepresan : selective serotonin reuptake inhibitor;
trisiklik; monoamine oxidase inhibitors; venlafaksin.
3) Antikonvulsan : karbamazepin; okskarbazepin; natrium
valproate lamotrigin.
4) Antipsikotik : fenotiazid; butirofenon
5) Obat antikanker : alkaloid vinka; golongan platinum;
ifosfamid; melfalan.
6) Siklofosfamid : metotreksat; pentostatin.
7) Obat antidiabetes : klorpropamid; tolbutamid
8) Lain-lain : opiate; MDMA; levamisol; interferon; OAINS;
klofibrat
9) Nikotin : amiodaron; penghambat pompa proton; antibody
monoclonal
10) Analog vasopressin: desmopresin; oksitosin; terlipresin;
vasopressin.
PEMERIKSAAN FISIK Status kesadaran pasien
Status cairan pasien
Status neurologis pasien
Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan penyebab (abdomen, jantung,
ginjal).

KRITERIA DIAGNOSIS Derajat hipokalemia :


1. Hipokalemia ringan : kadar serum 3-3,4 mEq/L
2. Hipokalemia sedang : kadar serum 2,5-2,9 mEq/L
3. Hipokalemia berat : kadar serum < 2,5 mEq/L
Hipokalemia < 2 mEq/L biasanya sudah disertai kelainan irama
jantung dan mengancam jiwa

KRITERIA DIAGNOSIS Klasifikasi hiponatremia


1. Definisi hiponatremia berdasarakan derajat berat nlai biokimiawi
dengan pengukuran osmolaritas serum dan status volume
pasien :
a. Hiponatremia ‘ringan’ sebagai temuan biokimia dari kadar
natrium plasma antara 130 dan 135 mEq/L
b. Hiponatremia ‘sedang’ sebagai temuan biokimia dari kadar
natrium plasma antara 125 dan 129 mEq/L
c. Hiponatremia ‘ringan’ sebagai temuan biokimia dari kadar
natrium plasma < 125 mEq/L

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 3/4


2. Definisi hiponatremia berdasarkan waktu terjadinya
a. Hiponatremia ‘akut’ jika hiponatremia ditemukan terjadi <
48 jam.
b. Hiponatremia ‘kronik’ jika hiponatremia terjadi sekurang-
kurangnya 48 jam.

3. Definisi hiponatremia berdasarkan gejala


a. Hiponatremia gejala sedang
1) Mual tanpa muntah
2) Kebingungan
3) Sakit kepala
b. Hiponatremia gejala berat
1) Muntah
2) Distress pernafasan dan jantung
3) Somnolen
4) Kejang
5) Koma (Glasgow coma scale <8).

Pendekatan dalam mendiagnosis hiponatremia yaitu menentukan


osmolalitas plasma. Jika hipotonik hiponatremia tentukan status volume
(tanda vital, ortostatik, JVP (Jugular Venous Pressure), turgor kulit,
membrane mukosa, edema perifer, BUN, kreatinin, asam urat.

HIPOKALEMIA
(ICD 10: E87.6)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 2/4


DIAGNOSIS KERJA

DIAGNOSIS BANDING

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA

TERAPI
HIPOKALEMIA
(ICD 10: E87.6)
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 3/4


KOMPLIKASI

PENYAKIT PENYERTA

EDUKASI
(HOSPITAL HEALTH
PROMOTION)

HIPOKALEMIA
(ICD 10: E87.6)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO 01/20/UNIT ....... 4/4


PROGNOSIS

TINGKAT EVIDENS
TINGKAT
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS
INDIKATOR
KEPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai