Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/346107596

TRADISI UPACARA RAMBU SOLO SAAT PANDEMI COVID-19

Article · November 2020

CITATIONS READS
0 773

6 authors, including:

Farhan Nugraha Fatih Muhammad Al


Universitas Riau Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fatih Muhammad Al on 23 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TRADISI UPACARA RAMBU SOLO SAAT PANDEMI COVID-19

M. Abrar Mardhatillah1), Farhan Nugraha2), Athallah Zaidan3), Muhammad Leofardi


Justicio4), Vanessa Heriyanto5), dan Muhammad Al Fatih6)

1)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Metalurgi.

2)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Metalurgi.

3)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Metalurgi.

4)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Fisika.

5)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Pangan.

6)Institut Teknologi Bandung, Program Studi Teknik Telekomunikasi.

Abstrak
Rambu Solo merupakan sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan keluarga
almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah
pergi yang berlangsung selama ini di Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam pelaksanaannya, upacara
Rambu Solo ini melibatkan orang dalam jumlah yang banyak, baik dari keluarga yang ditinggalkan
dan masyarakat sekitar. Di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, tentu saja upacara Rambu Solo
sangat rawan dilaksanakan dan dapat menimbulkan klaster baru. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu kerelevanan pelaksanaan upacara Rambu Solo di
tengah pandemi ini. Selain itu, melalui penelitian ini masyarakat diharapkan memahami
pentingnya menjaga tradisi di saat pandemi karena masyarakat harus menyesuaikan dengan
kondisi yang ada. Metode yang dipakai dalam mengumpulkan data untuk melakukan penelitian
ini adalah metode kajian literatur dan penyebaran survei dengan pendekatan kualitatif. Hasil
penelitian ini adalah pentingnya upacara Rambu Solo bagi masyarakat Toraja. Penelitian ini dapat
digunakan sebagai kajian bagi masyarakat Indonesia dalam pelaksanaan suatu kebudayaan di masa
pandemi ini.

Kata kunci: Rambu Solo, upacara, suku Toraja, COVID-19


Abstract

Rambu Solo is a traditional funeral ceremony that requires the family of the deceased to make a
party as a final mark of respect to the deceased who has gone so far in Toraja, South Sulawesi. In
its implementation, rambu solo ceremony involves a large number of people, both from
abandoned families and the surrounding community. In the midst of this COVID-19 pandemic,
of course rambu solo ceremony is very prone to be implemented and can give rise to new
clusters. Therefore, this research was conducted with the aim of finding out the similarity of the
implementation of Rambu Solo ceremony in the midst of this pandemic. In addition, through this
research the public is expected to understand the importance of maintaining tradition in times of
pandemic because people have to adjust to existing conditions. The method used in collecting
data to conduct this research is a method of literature study and the dissemination of surveys with
a qualitative approach. The result of this study is the importance of Rambu Solo ceremony for
the people of Toraja. This research can be used as a study for Indonesians in the implementation
of a culture during this pandemic.

Keywords: Rambu Solo, ceremony, Toraja tribe, COVID-19


Salah satu suku di Indonesia yang akan
Pendahuluan dibahas adalah suku Toraja di Sulawesi
Indonesia merupakan negara yang besar Selatan. Banyak sekali kebudayaan khas
dengan beragam agama, ras, bahasa, ideologi yang dimiliki oleh suku Toraja. Mitosnya,
di dalamnya. Dari barat sampai ke timur nenek moyang orang Toraja turun langsung
Indonesia, tersebar keberagaman tersebut. dari langit menggunakan tangga yang
Hal ini membuahkan tradisi, adat, identitas, berfungsi sebagai media komunikasi dengan
dan karakter yang beragam pula pada daerah- Puang Matua (satu-satunya Tuhan).
daerah di Indonesia. Arti kata tradisi sendiri
Salah satu tradisi yang khas di Indonesia
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah upacara adat yang diselenggarakan di
(KBBI) adalah adat istiadat yang turun-
Sulawesi Selatan oleh suku Toraja. Salah satu
temurun dari nenek moyang yang sudah
upacara adat ini dinamakan Rambu Solo.
dilaksanakan oleh masyarakat; penilaian
Upacara Rambu Solo ini merupakan upacara
maupun anggapan bahwa cara-cara yang
kematian atau pemakaman. Upacara ini
sudah ada adalah yang paling baik dan benar.
dilakukan di sebelah barat Tongkonan
Menurut Bastomi, tradisi adalah dari dengan mempersembahkan hewan seperti
sebuah kebudayaan, dengan tradisi sistem kerbau sebagai kurban yang jumlahnya 24
kebudayaan akan menjadi kokoh. Apabila hingga 100 ekor. Sehingga, upacara
tradisi dihilangkan maka terdapat harapan pemakaman Rambu Solo ini merupakan
suatu kebudayaan akan berakhir saat itu juga. rangkaian kegiatan yang rumit dan
Tradisi berfungsi sebagai penyedia fragmen membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta
warisan historis yang kita pandang persiapan yang berbulan-bulan. Mengapa
bermanfaat. Tujuan dari adanya tradisi ini upacara ini dianggap sangat penting bagi
adalah untuk membuat hidup manusia kaya masyarakat suku Toraja? Karena masyarakat
akan budaya dan nilai-nilai bersejarah. Selain suku Toraja percaya tanpa adanya upacara
itu, tradisi juga akan menciptakan kehidupan pemakaman ini, arwah orang yang meninggal
yang harmonis. Namun, hal tersebut akan akan memberikan kemalangan kepada orang
terwujud hanya apabila manusia menghargai, yang ditinggalkannya. Maka dari itu, sambil
menghormati dan menjalankan suatu tradisi menunggu upacara dipersiapkan, tubuh orang
secara baik dan benar serta sesuai aturan. yang meninggal dibungkus kain dan
disimpan di Tongkonan, lalu dirawat dan teorinya, pencarian literatur, dan
diperlakukan layaknya orang hidup. menganalisis informasi dalam literatur yang
memuat pembahasan mengenai topik.
Lalu, bagaimana keberjalanan upacara ini
Terakhir, dilakukan penyusunan penelitian
di masa pandemi COVID-19? Baru-baru ini
berdasarkan data informasi yang telah
upacara adat ini ternyata kembali digelar dan
diperoleh dari literatur.
Pemkab Toraja Utara telah mengizinkan
kegiatan sosial dan adat untuk dijalankan Selain melakukan pendekatan dengan
dengan tetap melakukan izin kepada kajian literatur, dilakukan pula penyebaran
pemerintah setempat dan menerapkan kuesioner survei dengan pendekatan
protokol kesehatan secara ketat. Maka, di kualitatif. Survei dilakukan dengan
tengah pandemi seperti ini, kami ingin menetapkan terlebih dahulu parameter yang
menggali lebih dalam bagaimana tradisi ini dapat menjadi tolak ukur penyelesaian
dilaksanakan. Lalu seberapa pentingkah masalah yang diangkat. Selanjutnya,
penerapan protokol kesehatan dalam dilakukan penyusunan pertanyaan sesuai
pelaksanaan tradisi ini. Selanjutnya dampak parameter yang telah disusun untuk
apa yang bisa ditimbulkan dari pelaksanaan kemudian dibuat suatu formulir yang dapat
tradisi ini dengan tetap menerapkan protokol diakses serta diisi secara online. Formulir
kesehatan serta tanpa menerapkan protokol yang telah disusun selanjutnya disebar ke
kesehatan. responden-responden yang dapat
merepresentasikan ketercapaian parameter
yang ditetapkan, di mana pada penelitian ini
Metode tingkat representasi semakin baik seiring
dengan banyaknya jumlah responden. Hasil
Penelitian ini disusun dengan melakukan
yang didapat melalui kuesioner survei diolah
kajian terhadap literatur (library research)
dengan melakukan analisis secara kualitatif
terkait topik dan permasalahan yang nyata.
untuk menghasilkan informasi yang dapat
Tahapan yang ditempuh dalam metode ini
menjawab masalah yang diangkat.
yaitu, pertama melakukan kajian terkait topik
yang dibahas. Selanjutnya, dilakukan
identifikasi dan pendefinisian terhadap apa
yang telah dikaji mengenai topik dan
Hasil dan Pembahasan khusus sebagai bentuk adaptasi terkait
diselenggarakannya upacara adat suku Toraja
Budaya Suku Toraja memiliki dinamika
salah satunya upacara adat Rambu Solo ini.
dipengaruhi oleh Aluk Todolo yakni agama
Berdasarkan kebijakan ini, Upacara Rambu
leluhur, yang meyakini bahwa Puang Matua
Solo yang sempat dihentikan, dapat kembali
(Tuhan Yang Maha Mulia) adalah Sang
digelar. Peraturan yang berlaku saat ini
Pencipta dan menurunkan “agama”, sebagai
sebagai bentuk adaptasi terhadap pandemi
norma dan aturan atas kehidupan manusia.
meliputi pengajuan izin penyelenggaraan
Peran Aluk Todolo yaitu sebagai tali
upacara ke pemerintah setempat, dan
pengikat serta landasan sangat kokohnya
penerapan protokol kesehatan berupa
persatuan masyarakat Toraja . Orang Toraja
penggunaan masker, menyiapkan tempat cuci
ke mana pun mereka pergi pada akhirnya
tangan, mengatur jarak, menghindari
selalu “kembali” ke rumah Tongkonan yang
bersalaman, serta penyemprotan disinfektan.
merupakan rumah adat leluhur, di kampung
Dengan diterapkannya hal ini dalam
halamannya. Peristiwa “kembali” ini
pelaksanaan upacara adat rambu Solo,
dilaksanakan melalui suatu seremoni atau
diharapkan penyebaran virus dapat terkendali
upacara Rambu Solo. Upacara adat ini
dan Kesehatan masyarakat adat terjamin.
menjadi suatu ritual kolektif yang peran
dalam mempertahankan eksistensi kolektif Melalui kuesioner dari survei yang telah
serta keanekaragaman masyarakat adat diisi oleh 43 responden, didapatkan beberapa
khususnya masyarakat adat Toraja. pendapat terkait pelaksanaan tradisi Rambu
Solo di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Di tengah pandemi COVID-19 yang
Apabila dikelompokkan, pendapat-pendapat
terjadi saat ini, Upacara Rambu Solo menjadi
tersebut dapat dirangkum menjadi tiga
salah satu seremoni adat yang dikhawatirkan
kelompok sebagai berikut:
menimbulkan klaster baru karena
penyelenggaraannya yang melibatkan • Pelaksanaan tradisi Rambu Solo
partisipasi massa dalam jumlah banyak. sangat berisiko menyebarkan
Dengan pertimbangan utama penyesuaian jangkauan virus COVID-19 dan
terhadap karakteristik sosial dan kultur memperparah kondisi pandemi,
masyarakat Toraja, pihak Pemerintah menimbang banyaknya jumlah massa
Kabupaten Toraja Utara membuat skenario yang terlibat dalam pelaksanaannya.
• Tradisi masih dapat dilaksanakan asal Dari kuesioner didapatkan juga pendapat
tetap mematuhi protokol kesehatan responden mengenai dampak dari penerapan
yang telah ditetapkan oleh protokol kesehatan terhadap pelaksanaan
pemerintah setempat. upacara Rambu Solo. Beberapa dari
• Dikarenakan tradisi Rambu Solo ini pendapat-pendapat tersebut ialah sebagai
umum dilaksanakan di daerah berikut:
pemukiman suku Toraja yang jauh
• Mengurangi risiko penularan virus
dari pusat kota, kontak dengan
COVID-19,
paparan virus COVID-19 cukup
• Dapat dianggap mengurangi nilai
minim. Maka, tradisi ini masih dapat
tradisi,
dilaksanakan, asal hanya melibatkan
• Pelaksanaannya dapat tertunda.
penduduk lokal.

Gambar 2. Hasil survei mengenai seberapa penting


penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan upacara
Rambu Solo.

Upacara Rambu Solo di tanah Toraja


sendiri mencakup empat aspek esensi, di
antaranya:

Gambar 1. Hasil survei mengenai apakah upacara Rambu • Cinta, yang artinya upacara ini
Solo harus tetap dilaksanakan di tengah pandemi COVID-
19. merupakan bentuk cinta keluarga

Melalui kuesioner pula, responden terhadap anggota keluarganya yang

memberikan rekomendasi protokol telah meninggal. Tidak menjalankan

kesehatan yang dapat diterapkan apabila upacara ini sesuai dengan adat yang

tradisi tetap harus dilaksanakan, di antaranya ada hanya akan memberikan rasa

adalah menggunakan masker, menjaga jarak, terkutuk kepada keluarga yang

serta pembatasan jumlah massa yang terlibat. ditinggalkan.


• Prestise, artinya upacara Rambu Solo tidak terpenuhi yaitu aspek prestise, religius,
ini merupakan bentuk ekspresi dan ekonomi.
kemampuan keluarga yang
Selain opsi penundaan pelaksanaan
mengadakan acara, ditunjukkan
upacara, dapat dilakukan juga opsi kedua
dengan jumlah hewan yang
yaitu penerapan protokol kesehatan dalam
kurbankan untuk acara.
pelaksanaan upacara. Dengan opsi ini,
• Religius, yang mana menurut
upacara tetap dapat dijalankan, sehingga
kepercayaan aluk to dolo dalam
masalah-masalah yang mungkin timbul pada
pelaksanaan upacara ini, semakin
opsi pertama dapat dihindari. Selain itu,
banyak hewan yang dikurbankan
protokol kesehatan yang ringan seperti
maka arwah orang yang meninggal
menggunakan masker dan menjaga jarak
juga akan dimudahkan pula untuk
tidak mengubah prosesi upacara secara
mencapai puya (surga).
ekstrem, sehingga upacara masih tetap dapat
• Ekonomi, yang artinya terdapat acara dilaksanakan dan dinikmati tanpa
pembagian warisan dalam upacara mengurangi nilai tradisi secara drastis.
Rambu Solo. Pembagian warisan ini
didasarkan pada jumlah hewan yang
dikurbankan oleh tiap ahli waris.
Penutup
Menimbang aspek-aspek esensi dari Dengan pertimbangan utama
upacara rambu solo di atas, maka opsi untuk penyesuaian terhadap karakteristik sosial dan
menghentikan pelaksanaan upacara secara kultur masyarakat Toraja, pihak Pemerintah
sementara dapat menimbulkan masalah- Kabupaten Toraja Utara membuat skenario
masalah baru. Berdasarkan aspek cinta, khusus sebagai bentuk adaptasi terkait
penundaan upacara hanya akan membuat diselenggarakannya upacara adat Rambu
keluarga yang ditinggalkan merasa tidak Solo ini. Peraturan yang berlaku saat ini
berhasil menunjukkan cintanya pada sebagai bentuk adaptasi terhadap pandemi,
anggotanya yang meninggal. Penundaan ini meliputi pengajuan izin penyelenggaraan
juga berarti tidak dilaksanakannya upacara ke pemerintah setempat, dan
penyembelihan hewan kurban, yang penerapan protokol kesehatan berupa
menyangkut pada tiga aspek yang juga akan penggunaan masker, menyiapkan tempat cuci
tangan, mengatur jarak, menghindari
bersalaman, serta penyemprotan disinfektan.

Adapun jika melihat respons masyarakat


umum mengenai diselenggarakannya
upacara adat Rambu Solo di tengah pandemi
saat ini, disimpulkan terdapat tiga jenis
pendapat; pertama, menghentikan
dilaksanakannya upacara ini karena sangat
berisiko menyebarkan jangkauan virus dan
memperparah pandemi. Kedua, tetap
dilaksanakan dengan menerapkan protokol
kesehatan. Ketiga, tradisi ini masih dapat
dilaksanakan, asal hanya melibatkan
penduduk lokal. Selain itu, mayoritas
masyarakat setuju untuk diterapkannya
protokol kesehatan karena dampak
positifnya. Berdasarkan analisis, pendapat
kedua terkait pelaksanaan upacara dengan
menerapkan protokol kesehatan menjadi
jalan keluar dan bentuk adaptasi terbaik, yang
tentunya tetap sejalan dengan kebijakan
pemerintah.
Daftar Pustaka Wening, T. (13 November 2020). Upacara
Rambu Solo di Tana Toraja Penting
Asdhiana, I. (31 Maret 2015). Rambu Solo, Dilakukan saat Ada Keluarga yang
Tradisi Pemakaman Unik di Tana Meninggal, Ketahui Makna Upacara
Toraja Halaman all. Diakses 13 Ini - Semua Halaman. Diakses 15
November 2020, dari November 2020, dari
https://travel.kompas.com/read/2015/0 https://bobo.grid.id/read/082425076/u
3/31/193800427/Rambu.Solo.Tradisi. pacara-rambu-solo-di-tana-toraja-
Pemakaman.Unik.di.Tana.Toraja?page penting-dilakukan-saat-ada-keluarga-
=all yang-meninggal-ketahui-makna-
upacara-ini?page=all
Arianti, I. (26 Oktober 2020). Mahasiswa
KKN di Toraja Utara Lakukan Tradisi Pemakaman Unik Rambu Solo di
Penyuluhan Covid-19 dan Bagikan Tana Toraja. (1 Februari 2020).
Masker di Upacara Rambu Solo. Diakses 20 November 2020 dari
Diakses 13 November 2020, dari https://eportal.id/tradisi-pemakaman-
https://unm.ac.id/2020/10/26/mahasis unik-rambu-solo-di-tana-toraja/
wa-kkn-di-toraja-utara-lakukan-
Egeham, L. (16 November 2020). Jokowi
penyuluhan-covid-19-dan-bagikan-
Minta Mendagri Tegur Kepala Daerah
masker-di-upacara-rambu-solo/
Ikut Berkerumun Saat Pandemi Covid-
Risnawati. (26 Agustus 2020). Masa 19. Diakses 18 November 2020, dari
Pandemi Covid-19, Ini Dua Lokasi https://m.liputan6.com/news/read/440
dan Jadwal Kegiatan Rambu Solo di 9871/jokowi-minta-mendagri-tegur-
Toraja Utara. Diakses 13 November kepala-daerah-ikut-berkerumun-saat-
2020, dari pandemi-covid-19
https://makassar.tribunnews.com/2020
Guntara, F., Fatchan, A., & Ruja, I. (2016).
/08/26/masa-pandemi-covid-19-ini-
KAJIAN SOSIAL-BUDAYA
dua-lokasi-dan-jadwal-kegiatan-
RAMBU SOLO’ DALAM
rambu-solo-di-toraja-utara
PEMBENTUKAN KARAKTER
PESERTA DIDIK. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, Dan http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp
Pengembangan, 1, 2nd ser., 154-158. /article/download/6116/2573
Diakses November 12, 2020, dari

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai