Kimia Dasar
IKATAN KIMIA
FAIZAH KAMILAH
H041221094
KELOMPOK 5
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
IKATAN KIMIA
FAIZAH KAMILAH
H041221094
Makassar,
Asisten,
Zalzabila Yunita
H031191013
BAB I
PENDAHULUAN
membentuk ikatan dengan atom yang sama dan dengan atom yang berbeda. Ikatan
kimia dapat terjadi karena kumpulan atom membentuk satu kesatuan dimana
memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada tingkat energi atom-atom yang
menyusun dalam keadaan terpisah, sehingga menjadi lebih stabil. Konsep dalam
ikatan kimia pun sulit untuk diterapkan secara kontekstual karena bersifat abstrak
yang memberikan dasar mengenai terbentuknya molekul dan senyawa. Dasar dari
pembelajaran struktur yang menjadi kundi dalam ilmu kimia adalah ikatan kimia.
atom tersebut, hingga kemudian membentuk molekul, ion, dan sejenisnya yang
elektron. Selain itu, serah terima elektron dilakukan dalam pembentukan ikatan
mengamati perubahan yang terjadi karena pencampuran senyawa yang ada dan
juga untuk menngamati secara langsung perubahan yang terjadi pada senyawa
yang diperlakukan dalam mereaksikan bahan kimia membentuk ikatan ionik dan
Adapun maksud dari praktikum ini, yaitu untuk menentukan senyawa yang
kovalen.
ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen dengan cara mereaksikan NaCl dan CHCl 3
NH4OH dengan BaCl2 dan K4Fe(CN)6, FeCl3 dengan tetesan larutan KCNS dan
kemudian diamati setiap perubahan yang terjadi dalam semua reaksi tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
antara dua macam ion, yaitu kation dan anion dengan gaya elektrostatik. Ikatan
ion biasanya terjadu pada unsur logam dan unsur non logam. Ikatan ini terdiri dari
ini, bukanlah ikatan dimana pemakaian elektron dilakukan secara bersama, tetapi
keelektronegatifan yang lebih tinggi. Ikatan kovalen yang murni terbentuk dari
dua jenis atom yang sama dan memiliki tingkat keelektronegatifan yang sama
(Subagyo, 2022).
Ikatan ion terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil atau
rendah melepaskan elektron valensinya yang membentuk kation dan atom unsur
lain yang mempunyai afinitas elektron besar atau tinggi menangkap ataupun
menerima elektron tersebut yang membentuk anion. Kedua ion tersebut kemudian
elektron sedangkan unsur non logam cenderung menerima elektron. Atom yang
melepaskan elektron akan menjadi ion positif dan atom yang menerima akan
Ikatan kovalen adalah ikatan dimana bentuk non logam bergabung dan
berbagai elektron. Bagi sebagaina besar atom atau molekul, pembagian elektron
yang stabil. Ada dua macam ikatan kovalen, yaitu kovalen polar dan ikatan
kovalen non-polar. Ikatan kovalen polar adalah keadaan dimana elektron yang
digunakan Bersama cenderung mengutub pada salah satu atom atau molekul.
Sedangkan ikatan non-polar adalah ikatan dimana elektron digunakan oleh dua
Terdiri atas atom netral diskrit dan terhubung dengan ikatan kovalen. Contoh
protein dan asam nukleat. Banyak senyawa kovalen yang kurang di dalam air
daripada senyawa ionik, namun kerap kali larut pada pelarut organic seperti
berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu
atom yang bergabung. Jenis ikatan ini paling serinng terjadi diantara atom-atom
bukan logam. Jenis elektron bukan logam cenderung menarik electron lain. Daya
tarik masing-masing inti atom pada electron valensi atom lain menyatukan atom
dalam ikatan. Pasangan electron bersama dianggap terlokalisasi antara dua atom
Ikatan kovalen terbentuk jika tidak cukup elektron yang tersedia untuk
setiap atom agar mencapai oktet lengkap. Setiap atom dapat melengkapi oktetnya
dengan berbagi elektron dalam ikatan kovalen. Syarat untuk atom hidrogen yakni
kongfigurasi helium dapat tercapai ketika dikelilingi dua elektron. Aturan oktet
beberapa molekul netral atau tranfusi ion. Kation atau logam berfungsi
memebentuk ion sedangkan molekul netral atau ion donor elektron berfungsi
sebagai gugus sekitar atau sering disebut ligan. Ikatan kovalen koordinasi dalam
kompleks ini terjadi karena adanya sambungan pasangan elektron dari ligan ke
pasangan elektron yang lain. Pada umumnya pusat ion memiliki orbital yang tidak
beberapa atom transfer. Struktur dan jenis pengikatan kigan multiduat dengan
karena sebuah fakta bahwa mereka memiliki peran penting dalam banyak sekali
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, tabung reaksi,
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah NaCl, AgNO3, CHCl3,
label sebagai penanda. Tabung pertama diberi label NaCl dan tabung kedua diberi
Tabung reaksi pertama ditetesi dengan 2-3 tetes NaCl begitupun tabung reaksi
kedua ditetesi dengan 2-3 tetes CHCl3. Kemudian, kedua tabung tersebut
Siapkan tiga buah tabung reaksi. Tabung pertama diisi dengan 2 mL HCl,
tabung kedua diisi dengan 2 mL CH3COOH, dan tabung ketiga diisi dengan 2 mL
C2H5OH. Kemudian, setiap tabung ditetesi dengan 3 tetes indikator Metil Orange.
Siapkan dua buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama diberi label
dengan BaCl2 dan tabung reaksi kedua diberi label dengan K4Fe(CN)6. Pada
Siapkan dua buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama diberi label
dengan BaCl2 dan tabung reaksi kedua diberi label dengan K4Fe(CN)6. Pada
BaCl2 sebanyak 3 tetes dan homogenkan tabung reaksi tersebut. Pada tabung
reaksi kedua diisi dengan 1 mL CuSO4, kemudian ditambahkan K4Fe(CN)6
sebanyak tiga
tetes dan homogenkan tabung reaksi tersebut. Amati perubahan dan catat hasilnya.
Siapkan dua buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama diberi label
dengan FeCl3 dan tabung reaksi kedua diberi label K3Fe(CN)6. Pada tabung reaksi
pertama diisi dengan 1 mL FeCl3, kemudian ditambahkan 2-3 tetes KCNS dan
homogenkan tabung reaksi tersebut. Pada tabung reaksi kedua diisi dengan 1 mL
4.2 Reaksi
4.3 Pembahasan
bertujuan untuk menentukan senyawa ikatan ion atau kovalen. Dalam percobaan
ini, masing-masing tabung yang berisi AgNO3 ditetesi dengan NaCl dan CHCl3.
membentuk garam nitrat. Setelah ditetesi AgNO3, ternyata salah satu tabung
dan perubahan warna. Hal ini membuktikan bahwa NaCL termasuk ikatan ion,
ion dan kovalen dapat digunakan dengan cara mereaksikan dengan garam nitrat.
kuat dikarenakan hasil akhir dari HCl setelah ditetesi metil orange berwarna
merah pekat. CH3COOH merupakan asam lemah yang diketahui setelah ditetesi
dari C2H5OH seteleh ditetesi metil orange menunjukkan larutan berwarna kuning.
Hal ini membuat C2H5OH menunjukkan larutan basa. Tingkat keasaman dari
senyawa kompleks dan bukan kompleks. Tabung yang ditetesi CuSO 4, sedikit
NH4OH, dan BaCl2 terjadi pengendapan. Hal ini itu menunjukkan bahwa larutan
tersebut termasuk senyawa kompleks. Senyawa kompleks dibuktikan dengan dua
cara, yaitu terjadi endapan atau adanya perubahan warna. BaCl3 yang ditambahkan
senyawa kompleks dan bukan kompleks. Hal ini dapat dilihat melalui hasil akhir
dari larutan tersebut setelah ditambahkan KCNS. Pada tabung FeCl3 mengalami
Tabung yang berisi K3Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan warna dan bukan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adanya endapan dan perubahan warna yang terjadi. Jika terjadi perubahan
namun jika tidak terjadi perubahan apapun maka larutan tersebut termasuk
5.2 Saran
berlangsung dengan baik. Hanya saja sebaiknya kualitas video percobaan saat
Subagyo, R., Ikhsan, M. R., Rizali, M., Hidayah, N., 2022, Kimia Dasar Untuk
Universitas, Program Studi Teknik Mesin Universitas Lambung
Mangkurat, Bamjarmasin.
Barsasella, D, 2019, Buku Wajib Kimia Dasar, Penerbit Buku Kesehatan, Jakarta.
Gardner, A., Duprez, W., Stauffer, S., Ungu, D. A. K., dan Clauson-Kaas, F.,
2019, Ionic and Covalent Bonds, Labster Virtual Lab Experiments: Basic
Biochemistry, 1-4
Aman, I. K., 2020, Changes Occur From Mixing Chemical Comounds:
Elektrovalent Bonds and Covalent Bonds, International Journal Papier
Advance and Scientific Revie,1(1), 8-10.