Kimia Dasar
IKATAN KIMIA
MARIA MARCELA
H031221096
KELOMPOK VIII
LABORATORIUM KIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
Laporan Praktikum Kimia Dasar
IKATAN KIMIA
MARIA MARCELA
H031201096
PENDAHULUAN
Garam dapur adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl. Garam
dapur berwujud padat, namun rapuh. Garam dapur memiliki titik didih yang sangat
tinggi karena sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garamdapur sangat
dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut. Ikatan kimia
adalah ikatan yang terbentuk antara atom atau molekul yaitu dengan cara atom yang
satu melepaskan electron,sedangkan atom yang lain menerima electron, hal ini bisa
Kestabilan unsur dapat terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan
elektronnnya sama seperti gas mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA) memiliki
elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet) (Widodo, 2016). Atom- atom
dalam molekul atau ion diikat oleh suatu gaya yang disebut ikatan kimia. Apabila
unsur- unsur bereaksi membentuk senyawa, terbentuk ikatan kimia antara atom-
atom penyusunnya. Pada proses pembentukan ikatan kimia tersebut, atom hanya
Berdasarkan uraian diatas maka percobaan ikatan kimia sangat penting untuk
Maksud dari percobaan ini adalah menentukan senyawa yang mempunyai ikatan
elektrovalen dan yang kovalen dengan mereaksikan senyawa tersebut dengan suatu
Prinsip dari percobaan ini adalah memperhatikan perubahan yang terjadi atau
reaksi yang terjadi pada beberapa senyawa terhadap beberapa indikator untuk
mengetahui reaksi yang terjadi merupakan ikatan ion atau ikatan kovalen serta
bukan kompleks.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat beberapa teori dalam ikatan kimia di antaranya yakni teori ikatan
valensi dan teori orbital molekul. Teori ikatan valensi menjelaskan bahwa interaksi
elektron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Teori ini menyatakan jarak
antara inti atom yaitu yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori
orbital molekul menjelaskan tentang orbital sekitar inti-inti atom yang bergabung.
Pada teori ini menyatakan bahwa orbital adalah gelombang elektron pada molekul
(Noviani, 2017).
materi ikatan kimia. Materi ikatan kimia ini sangat penting karena materi ini
merupakan materi dasar untuk memahami materi yang lain (Rusianti, 2019).
Ikatan kimia kovalen tidak diragukan lagi merupakan konsep sentral dalam
Kimia. Sedangkan pembentukan ikatan bisa dibilang proses kimia yang paling
mendasar, asal fisiknya masih menjadi bahan perdebatan, bahkan hari ini ketika
akurasi dan kompleksitas telah tersedia secara luas. Tampaknya, ada jurang pemisah
antara angka dan resolusi fisik dari ikatan kovalen. Ini adalah tujuan kami untuk
energi dan waktu yang ada dalam mekanika kuantum (Nordholm, 2020).
(lebih dikenal dengan molekul) menjadi lebih stabil dari pada yang lain. Ada dua
acuan pokok yang dapat dikutip untuk mengerti tentang ikatan ikatan kimia.
Pertama adalah pengenalan pasangan elektron ikatan kovalen oleh Lewis dan
tersebut dipandang berlokasi terutamanya pada ruang antar inti. Kemudian untuk
organik, unsur-unsur ini menjadi oktet (2s, 2p9); dan untuk hidrogen yaitu 1s. Kedua
kimia yang diikuti dengan uraian tentang orbital molekul ikatan dalam molekul
hidrogen oleh Heitler dan London. Pendekatan ini menggantikan konsep elektron
Suatu ikatan kimia tidak dilihat dari banyaknya elektron terlibat tetapi dengan
interferensi satu elektron negara bagian. Dalam suatu contoh yang diperiksa bahwa
sementara ikatan dapat dibentuk dengan salah satu atau dua elektron, setidaknya dua
satu elektron bagian diperlukan (Nascimento, 2008). Ikatan kimia dikatakan sebagai
tulang punggung dari kimia. Hal ini mendefinisikan kimia sebagai ilmu yang
mentransformasi bentuk dunia karena adanya interaksi antar atom, yaitu ikatan
kimia. Dengan adanya ikatan kimia inilah, kimia dari awal sudah menjadi disiplin
ilmu yang masih menuai kontroversi dengan adanya perbedaan interaksi antara
senyawa kimiawi dan non kimiawi yang sulit didefinisikan dan masih diperdebatkan
Faktor yang mempengaruhi jari-jari ion yaitu bilangan koordinasi dan muatan
tolakan antara ion-ion positif(yang terikat pada kation) dan ion-ion negatif (yang
terikat pada anion).Tolakan ini dapat dikurangi apabila jarak antara ion-ion
antara kation dengan ion-ion negatif yang diikatnya, akibatnya jari-jari kation
tersebut bertambah besar pula. Penjelasan yang sama juga berlaku pada anion.
dibandingkan jari-jari atomnya. Hal ini karena muatan inti efektif bertambah.
Sedangkan jari-jari ion negatif lebih besar dari jari-jari atomnya, karena muatan inti
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan
elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk dari unsur-unsur
non logam yang sejenis seperti H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2 dan tidak sejenis seperti
H2O, CO2. Berdasarkan jumLah pasangan elektron yang berikatan, ikatan kovalen
dibagi 3 yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen
rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan
kovalen dibagi 2 yaitu: ikatan kovalen polar dan non- polar, dan ikatan logam
(Widiastuti, 2019).
Ikatan kovalen terjadi karena persekutuan elektron-elektron. Ikatan ini dibedakan
atas:
a) Ikatan kovalen murni, yakni ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang
mempunyai elektronegativitas sama:
b) Ikatan kovalen polar, yakni ikatan yang distribusi elektronnya tidak merata; dan
c) Ikatan kovalen koordinat, yakni ikatan yang memiliki elektron bersama yang
berasal dari satu atom saja (Kedokteran, 2009).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah NaCl, AgNO3, CHCl3,
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah dan kertas label, tabung
AgNO3. Tabung reaksi (1) ditetesi dengan NaCl, tabung reaksi (2) diisi dengan
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan HCl, tabung
reaksi (2) diisi dengan CH3COOH, dan tabung reaksi (3) diisi dengan C2H5OH,
indikator metil orange (M.O) sebanyak 3 tetes. Di homogenkan lalu perhatikan dan
masing tabung ditetesi dengan larutan amonium hidroksida beberapa tetes, lalu
ditambahkan berlebih sampai tidak terjadi endapan, tabung reaksi (1) ditambah
dengan larutan BaCl2 sebanyak 3 tetes, tabung reaksi (2) ditambah dengan
yang terjadi.
Disiapkan 2 buah tabung reaksi, setiap tabung diisi dengan 1 mL CuSO4, tabung
reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2 sebanyak 3 tetes, tabung reaksi (2)
Disiapkan dua tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan CuSO4 sebanyak
1mL, lalu diisi BaCl2 sebanyak 3 tetes dan tabung reaksi ke (2) diisi dengan CuSO4
Disiapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan FeCl3 Sebanyak 1
mL, dan tabung reaksi (2) diisi dengan K3Fe(CN)6. Ditambahkan KCNS 2- 3 tetes
di setiap tabung. Di homogenkan lalu perhatikan dan dicatat perubahan warna yang
terjadi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. ikatan ion dan ikatan kovalen dapat dibedakan berdasarkan terjadinya endapan.
Apabila terbentuk endapan maka termasuk ikatan ion dan apabila tidak terbentuk
endapan maka termasuk ikatan kovalen. Ikatan kovalen akan semakin kuat apabila
2. senyawa kompleks dan bukan kompleks dapat dibedakan dengan dua cara yaitu
yaitu jika terjadi perubahan warna atau terbentuk endapan, begitu pun sebaliknya
bukan senyawa kompleks apabila tidak terjadi perubahan warna atau pengendapan.
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum adalah mohon sebelum dimulai praktikum, disiapkan
sebaik mungkin media atau aplikasi yang digunakan dengan baik agar tidak
menimbulkan kendala seperti suara video yang tidak jelas dan suara mendahului
video.
Saran untuk asisten yaitu tetap menjaga sifat ramah kepada praktikan agar kami
Hasan, M. Z. 2020. Ikatan Kimia. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Iskandar,S. 2015. Ilmu Kimia Teknik. Deepublish Publisher.