Anda di halaman 1dari 42

Hukum Pertambangan dalam Sistem

Ketatanegaraan
Bisman Bhaktiar, S.H., M.H., M.M.
(Staf Ahli Komisi VII DPR RI 2009-2019)

PELATIHAN HUKUM PERTAMBANGAN


ANGKATAN XIII 14-15 September 2022

Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
PELATIHAN HUKUM BISMAN BHAKTIAR, SH., MH., MM.
PERTAMBANGAN
ANGKATAN XIV
14 – 19 SEPTEMBER 2022

Diselenggarakan oleh
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH,
BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN
PERTAMBANGAN
Perkenalan & Kompetensi
Bisman Bhaktiar, SH., MH., MM.
 Advocate & Legal Consultant di JLP Law Firm (Rasuna Epicentrum – Jakarta).
 Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP).
 Pengajar Sertifikasi Pengacara Pertambangan - Justitia TC & PERKHAPPI (Perkumpulan Pengacara
Pertambangan).
 Asesor Kompetensi Hukum Indonesia LSP Hukum Indonesia BNSP (Spesialis Hukum
Pertambangan).
 Saksi ahli kasus dan sengketa pertambangan.
 Tenaga Ahli Komisi VII DPR RI (Bidang ESDM, LH dan Ristek) (2009-2019).
 Ketua Tim Ahli/Penyusun RUU Pertambangan Mineral dan Batubara (2015-2019).
 Ketua Tim Ahli/Penyusun RUU Minyak dan Gas Bumi (2010-2019).
 Anggota Tim Ahli /Penyusun RUU Energi Baru & Terbarukan (2017-2019).
 Sekretaris Bidang Pertambangan, Majelis Nasional KAHMI (2017-2022) & Anggota Pokja Omnibus
Law (2020).
 Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Tahun 2016-2021.
 Ketua Bidang Hukum & Advokasi, DPP Pengembang Indonesia, Tahun 2017-2022.
 Ketua Tim Hukum Koalisi Masyarakat Sipil Pengawal Konstitusi Sumber Daya Alam.
www.pushep.or.id
Tambang dalam Kehidupan

www.pushep.or.id
KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA…?

SDA
5 besar cadangan PERTAMBANGAN 7 besar cadangan emas
batubara dunia MINERAL & dunia
Sumberdaya sekitar 61.3 miliar ton sumberdaya emas sekitar 6,369 ton
dengan cadangan tertambang kira-kira BATUBARA
dengan cadangan tertambang kira-kira
6.9 miliar ton 3,254 ton

7 Besar cadangan 5 besar cadangan


tembaga dunia timah dunia
sumberdaya tembaga sekitar sumberdaya timah sekitar 0.622
68.11 juta ton dengan cadangan No 1 cadangan nikel dunia juta ton dengan cadangan
tertambang kira-kira 31.85 juta sumberdaya bijih nikel sekitar 1,412 juta tertambang kira-kira 0.462 juta ton
ton ton dengan cadangan tertambang kira-
kira 485.33 juta ton

www.pushep.or.id
KEMISKINAN & KESENJANGAN

www.pushep.or.id
www.pushep.or.id
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

www.pushep.or.id
PENERIMAAN PNBP PERTAMBANGAN

60

50

40
Triliun Rp

30

20

10

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Target APBN (Triliun Rp) 52.21 30.11 32.72 32.1 43.27 44.39
Realisasi APBN (Triliun Rp) 29.3 27.15 40.62 49.63 44.93 44.82
Sumber Ditjen Minerba, KESDM

www.pushep.or.id
www.pushep.or.id
PERATURAN

Kenapa mempunyai
Sumber Daya Alam
Pertambangan yang
cukup besar tetapi masih MASALAH
banyak rakyat miskin… HUKUM
dan justru pertambangan
berdampak pada
kerusakan
lingkungan…??
INKONSISTENSI
IMPLEMENTASI HUKUM
PENEGAKAN HUKUM

www.pushep.or.id
PERTAMBANGAN… Mau Kemana..?

SDA pertambangan
SDA pertambangan
jika dikelola dengan SDA jika
baik akan memberikan pengelolaannya
PERTAM-
manfaat yang besar buruk akan
bagi negara dan BANGAN mengarah pada
mewujudkan kehancuran,
kesejahteraan rakyat. kerusakan, dan
bencana.
Pengelolaan SDA pertambangan
sangat terkait dengan hukum,
bahwa Hukum yang bisa menjamin
SDA tidak menjadi sumber
kerusakan, tetapi sebaliknya akan
dapat menjadi modal mencapai
kesejahteraan dan peningkatan
perekonomian.

www.pushep.or.id
PERTAMBANGAN DALAM
KONSTITUSI
NEGARA HUKUM
Negara Hukum  negara yang
penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan
atas hukum
diidealkan bahwa yang harus dijadikan
panglima dalam dinamika kehidupan
kenegaraan adalah hukum, bukan
politik ataupun ekonomi atau yang
lainnya
Negara Hukum (Rechtsstaat) itu mencakup
4 elemen penting, yaitu:
1. Perlindungan hak asasi manusia.
2. Pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan bebas yang adil.
www.pushep.or.id
NEGARA INDONESIA
BENTUK DAN KEDAULATAN
(Pasal 1 UUD NRI 1945) KEDAULATAN BERADA DI TANGAN
RAKYAT DAN DILAKSANAKAN
MENURUT UUD ***)

NEGARA BERBENTUK
KESATUAN REPUBLIK

NEGARA HUKUM ***)

www.pushep.or.id
LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD NRI 1945

PRESIDEN/
BPK WAKIL
PRESIDEN
DPR MPR DPD MA MK
bank Kementerian
KPU sentral Negara badan-badan lain
yang fungsinya
KY
dewan berkaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman PUSAT

PERWAKILAN PEMDA Lingkungan DAERAH


BPK PROVINSI PROVINSI Peradilan
KPD DPRD Umum
Agama
PEMDA Militer
KAB/KOTA
TUN
KPD DPRD

www.pushep.or.id
LEMBAGA YANG MEMEGANG KEKUASAAN (TRIAS POLITIKA)
MENURUT UUD NEGARA RI TAHUN 1945

DPR PRESIDEN MK MA

Pasal 24 (1)***
Pasal 20 (1)* Pasal 4 (1) memegang kekuasaan
memegang memegang kehakiman yang merdeka untuk
kekuasaan kekuasaan menyelenggarakan peradilan
membentuk UU pemerintahan guna menegakkan hukum dan
keadilan
LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF

www.pushep.or.id
KONSTITUSI & KONSTITUSI EKONOMI
(Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H.)

o UUD 1945 sebagai sumber hukum tertinggi (konstitusi) tidak hanya memuat
ketentuan-ketentuan di bidang politik, melainkan juga di bidang perekonomian.
UUD 1945 bukan hanya konstitusi politik tetapi juga konstitusi ekonomi.
o Sebagai konstitusi ekonomi, UUD 1945 harus dipahami sebagai kebijakan
ekonomi tertinggi yang harus dijadikan acuan dan rujukan dalam
mengembangkan setiap kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
o Kebijakan ekonomi yang dituangkan dalam bentuk undang-undang harus sejalan
atau tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
o Trias politica baru di era globalisasi  negara (state), masyarakat (civil society),
dan pasar (market).

www.pushep.or.id
PENGUASAAN NEGARA ATAS SUMBER DAYA ALAM
DALAM KONSTITUSI UUD NEGARA RI TAHUN 1945

Pasal 33 ayat (2)


“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.”

Pasal 33 ayat (3)


“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat”
Pasal 33 ayat (4)
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.

www.pushep.or.id
PENGUASAAN NEGARA MENURUT KONSTITUSI

pemilikan saham dan/atau


Pengelolaan keterlibatan langsung Pemerintah
PASAL 33 (beheersdaad) dalam manajemen.
UUD NRI Produk kebijakan,
1945 Kebijakan peraturan pelaksanaan, Pemerintah UNTUK
(beleid) pedoman, dll
SEBESAR-
BESAR
TAFSIR Pengurusan Perizinan, konsesi, dan KEMAK
Pemerintah
lisensi
PENGUASAAN (bestuurdaad) MURAN
RAKYAT
OLEH DPR RI
Pengaturan Legislasi & Regulasi
NEGARA (regelendaad) Pemerintah

Pengawasan, DPR RI
Pengawasan pengendalian, dan/atau Pemerintah
(toezichthoudensdaad) pemeriksaan BPK RI

Menurut MK (Putusan Nomor 36/PUU-X/2012) : “bentuk penguasaan negara peringkat pertama


dan yang paling penting adalah negara melakukan pengelolaan secara langsung”

www.pushep.or.id
PENGUASAAN NEGARA ATAS SDA  BELAJAR DARI DIBUBARKAN BP MIGAS
[Dasar hukum pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi]

hanya melakukan fungsi Pemerintah tidak dapat secara langsung


BP MIGAS BUBAR

pengendalian dan melakukan pengelolaan atau menunjuk secara


Pengawasan langsung BUMN
(Tidak melakukan Fungsi
Utama Pengelolaan) setelah BP Migas menandatangani KKS, maka
seketika itu pula negara terikat pada seluruh isi
KKS, yang berarti, negara kehilangan
kebebasannya untuk melakukan regulasi atau
model hubungan (KKS) kebijakan yang bertentangan dengan isi KKS
antara BP Migas sebagai
representasi negara dengan
BU/BUT dalam pengelolaan
Migas mendegradasi makna tidak maksimalnya keuntungan negara untuk
penguasaan negara sebesar-besar kemakmuran rakyat, karena
potensi penguasaan Migas keuntungan besar
oleh BU/BUT

Menurut MK : hubungan antara negara dengan swasta dalam pengelolaan SDA tidak dapat dilakukan
dengan hubungan keperdataan, akan tetapi harus merupakan hubungan yang bersifat publik, yaitu berupa
pemberian konsesi atau perizinan yang sepenuhnya di bawah kontrol dan kekuasaan negara

www.pushep.or.id
HUKUM PERTAMBANGAN
HUKUM STRUKTUR /BENTUK HUKUM

Pengertian: UUD
Hukum adalah
seperangkat aturan yang
dibentuk oleh pihak yang
TERTULIS UU
punya kewenangan yang
mempunyai daya paksa PP - DLL
untuk ditaati HUKUM

HUKUM ADAT
TIDAK
TERTULIS
NORMA
KEMASYARA-
KATAN

www.pushep.or.id
PERATURAN PERUNDANG –
UNDANGAN • Peraturan tertulis
(Legislasi & Regulasi)
1

• Memuat norma hukum


2
peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan • Mengikat secara umum
dibentuk atau ditetapkan oleh 3
lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui • Dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
prosedur yang ditetapkan negara atau pejabat yang berwenang
dalam Peraturan Perundang- 4
undangan.
• Melalui prosedur yang ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-undangan
5

www.pushep.or.id
APA ITU HUKUM…?
Apa yang mempengaruhi efektifitas hukum?

SUBSTANSI STRUKTUR KULTUR/SOSIAL

Isi substansi hukum kelembagaan yang terkait budaya hukum dan


(Legislasi & Regulasi) dengan pembentukan dan perubahan sosial
implementasi hukum

www.pushep.or.id
POLITIK HUKUM
 Politik Hukum  arah kebijakan atau kebijakan dasar yang
menentukan arah, bentuk dan isi hukum yang akan dibentuk.

 Hubungan Hukum dan Politik  Hukum sebagai produk politik.


 Hukum  Peraturan perundang-undangan merupakan kristalisasi dari
kehendak-kehendak politik yang saling berinteraksi dan
bersinggungan.

www.pushep.or.id
Politik Hukum Pertambangan
➭Hukum Pertambangan adalah: “Keseluruhan norma atau
kaidah hukum yang mengatur kewenangan negara dalam
pengelolaan sumber daya alam pertambangan dan mengatur
hubungan hukum antara negara dengan orang dan/atau
badan hukum dalam pengelolaan dan pemanfaatan tambang.
➭ Politik Hukum Pertambangan adalah: kebijakan hukum,
arahan, atau kondisi politik yang mendasari Hukum
Pertambangan.

www.pushep.or.id
UU MINERBA
Kenapa UU 4 TAHUN 2009 Perlu diubah menjadi UU 3 Tahun 2020

 Tidak implementatif / terdapat hambatan dalam pelaksanaannya.


 Penyesuaian dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (12 X Putusan MK
& 5 diantaranya dikabulkan).
 Penyesuaian dengan pengaturan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.
 Perlu pengaturan baru sesuai perkembangan.
 “Dianggap menghambat” investasi pertambangan.

Kenapa Sudah ada perubahan menjadi UU 3 Tahun 2020, Masih ada


Perubahan/penambahan di UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ??

www.pushep.or.id
STRUKTUR UU MINERBA & UU CIPTA KERJA
Sub Kluster Pertambangan Minerba
UU 4 TAHUN
UU 3 TAHUN 2020 UU 11 TAHUN 2020
2009
26 Bab 28 Bab (bab baru 2) -

175 Pasal  Pasal yang berubah: 83 Hanya terdiri dari 2


pasal Pasal
 Pasal tambahan/ baru:
52 pasal
 Pasal dihapus: 8 pasal
 Jumlah total pasal 209
pasal

www.pushep.or.id
ISI POKOK UU NOMOR 3 TAHUN 2020

Pengaturan terkait konsep Wilayah Hukum


Pertambangan

Kewenangan pengelolaan Mineral dan Batubara

Rencana pengelolaan Mineral dan Batubara

Penugasan untuk melakukan Penyelidikan dan Penelitian


dalam rangka penyiapan WIUP

Pengaturan kembali perizinan

Penguatan kebijakan terkait reklamasi dan pascatambang

www.pushep.or.id
ASAS PERTAMBANGAN
(prinsip dasar yang menjadi acuan)
PASAL 2 UU 4 TAHUN 2009

manfaat, keadilan, dan keberpihakan kepada


keseimbangan kepentingan bangsa
Pertambangan
Minerba
dikelola
Berasaskan:

berkelanjutan dan
partisipatif, transparansi, berwawasan lingkungan
dan akuntabilitas

www.pushep.or.id
KONSTRUKSI HUKUM TATA KELOLA PERTAMBANGAN
KONSTITUSI
UUD NRI 1945 PASAL 33

UU 4/2009 Jo UU 3/2020
Minerba
UU 11/2020 Cipta Kerja PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN PERATURAN PRESIDEN

PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI

www.pushep.or.id
PENGATURAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA

Indische Mijn Wet (IMW) 1899 (UU Pertambangan Hindia Belanda) dengan beberapa
kali perubahan pada tahun 1910 dan tahun 1918

Perppu Nomor 37 Tahun 1960 Tentang Pertambangan

UU Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan

UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

UU Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

UU Nomor 11 Tahun 2020 Cipta Kerja (Sektor Pertambangan Mineral dan Batubara)

www.pushep.or.id
Sejarah Politik Hukum Pertambangan
N KONFIGURASI SISTEM
MASA UU PUSAT-DAERAH
o POLITIK PENGUSAHAAN
Sebelum dalam kondisi IMW 1899, 1910, dan 1918. Sentralisasi oleh Konsesi
kemerdekaan penjajahan Ordonansi Pertambangan 1906 penjajahan
/masa Hindia
Belanda
1942 - 1949 Masa revolusi Usaha Pertambangan Sentralisasi oleh Konsesi
perjuangan dikendalikan pendudukan penjajahan, dilanjutkan
Jepang pemerintah revolusi
1950 - 1965 Masa tidak stabil UU 78 Tahun 1958 tentang kecenderungan Konsesi
sosial politik, Penanaman Modal Asing sentralisasi
demokrasi terpimpin
1966 - 1998 Orde baru, kebijakan UU 1 Tahun 1967 tentang otonomi terbatas Kontrak/Perjanjian
ekonomi terbuka, Penanaman Modal Asing (sentralisasi) dan kuasa
tidak terjadi UU 11 Tahun 1967 tentang pertambangan
keseimbangan politik Ketentuan Pokok Pertambangan
Tahun 1999 - reformasi, demokratis Lahir UU Pemda otonomi luas, cenderung Kontrak/Perjanjian
2009 terjadi keseimbangan pada penguatan daerah, dan kuasa
politik namun mengalami pertambangan
pasang surut

2009 - Reformasi lanjut UU 4 Tahun 2009 tentang Otonomi berangsur Izin


Pertambangan menjadi sentralisasi

www.pushep.or.id
PERJALANAN PENGATURAN PERTAMBANGAN INDONESIA
1. Upaya menarik 1. Desentralisasi 1. Desentralisasi 1. Mengatur kewenangan di 1. Menarik 1. Menyesuaikan perubahan yang
investor kewenangan pertambangan kepada setiap level Pemerintah. kewenangan diamanatkan UU 23/2014.
swasta/ asing. dan keuangan Daerah melalui UU 2. Pusat memiliki fungsi kabupaten/kota 2. Menyesuaikan dengan
2. Merubah kepada Pemda. Otonomi Daerah 1999. binwas kepada Pemda. mengelola sektor keputusan MK.
2. Desentralisasi 3. Berorientasi
potensi menjadi 2. Pertambangan pertambangan. 3. Menyesuaikan dengan keadaan
diberikan melalui UU pembangunan
ekonomi riil. merupakan Otonomi Daerah, berkelanjutan.
2. Urusan Minerba di & perkembangan (pengolahan &
3. Pembagian urusan pilihan bukan melalui UU 4. Perubahan mendasar Provinsi dan Pusat. pemurnian, pengendalian
urusan: bersifat bagi Pemda. Minerba. pengaturan (perizinan, 3. Inspektur tambang produksi, perizinan, harga
sentralistik. 3. Kewenangan penuh pelaku usaha, divestasi, ditempatkan pada komoditas, tanah jarang DLL)
Pemda ttg perizinan & kewajiban pengolahan dan Pusat. 4. Pengaturan baru (pemanfaatan
binwas. pemurnian, penyesuaian batubara, pemberian insentif,
PKP2B/kontrak karya, DLL). tanah jarang, DLL)

?
1998
1967 1999 2001 2009 2014 2020
UU 11 Thn 1967 UU 4 Thn 2009 UU 23 Thn 2014 UU 3 Thn 2020
2020
UU 22 Thn 1999 PP 75 Tahun 2001
tentang RUU Cipta Kerja
tentang tentang tentang Perubahan tentang Perubahan UU
Pertambangan (Omnibus Law)
Ketentuan Pokok Otonomi Daerah Kedua PP 32/1969 Pemerintah Pertambangan
Pertambangan Mineral dan Daerah Mineral dan Batubara
Batubara

1. Rezim Orde 1. Reformasi. 1. Pemerintah melaksanakan fungsi Binwas


Baru 2. Desentralisasi fiskal dan politik. 2. Moratorium izin pertambangan s.d 2011
2. Pengelolaan 3. Kekosongan Hukum Sektor Pertambangan. 3. Evaluasi & rekonsiliasi IUP terdapat ribuan
Pertambangan 4. Pemda menerbitkan Kuasa Pertambangan (KP) IUP yang bermasalah/ Non CnC.
Sentralistik secara besar-besaran (ribuan izin tambang baru) 4. Penyesuaian KK dan PKP2B melalui
5. Pemerintah tidak melakukan fungsi Binwas renegosiasi.
kepada Pemda dalam menerbitkan izin
.pertambangan
www.pushep.or.id
TATA KELOLA WILAYAH HUKUM PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
INDONESIA WILAYAH PERTAMBANGAN (WP)

WILAYAH USAHA WILAYAH USAHA WILAYAH


WILAYAH PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN PENCADANGAN
RAKYAT (WPR)
(WUP) KHUSUS (WUPK) NEGARA (WPN)

WIUP
WIPR WIUPK
WPN WUPK
IUP (IUP Ek & IUP OP)
IPR
Mineral Logam IUPK Ljtn KK/PKP2B PERSETUJUAN DPR

Mineral Logam
Batubara
WIUPK
Mineral Bukan
Mineral Non Logam Logam
dan Batuan
Batuan IUPK
SIPB
Batubara www.pushep.or.id
BENTUK IZIN USAHA PERTAMBANGAN

MENTERI

KEGIATAN
IPR SIPB
PENDUKUNG
1. Izin Pengangkutan
dan Penjualan
IUP PENUGASAN 2. IUJP (Izin Usaha Jasa
IUPK
Pertambangan)
1. sebagai kelanjutan operasi
3. IUP untuk Penjualan
KK/PKP2B
2.YANG BERASAL dari WIUPK

www.pushep.or.id
Adanya akselarasi perubahan,
berpeluang menghadirkan perubahan Potensi menimbulkan konflik
sosial budaya & ekonomi secara cepat sosial dan ekonomi

Menghadirkan dampak ikutan * Degradasi kualitas lingkungan hidup dan


Multiplier Effect (baik positif & potensi besar menanggung dampak
negatif) lingkungan.

Jebakan Ketergantungan pada Sosial ekonomi juga akan


SDA mempengaruhi politik

www.pushep.or.id
PILAR PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
BERKEADILAN

PENGUSAHAAN
Pengelolaan
Pertambangan harus
memadukan aspek
Pengusahaan,
Konservasi, dan Sosial
PENGELOLAAN
yang berimbang dalam
kerangka hukum dan
keadilan
SOSIAL KONSERVASI

www.pushep.or.id
Catatan Akhir

HUKUM KESEJAHTERAAN
& RAKYAT &
TATA KELOLA
PERTAMBANGAN KEADILAN LINGKUNGAN
YANG LESTARI

www.pushep.or.id
hukumenergi_pertambangan

Hukum Energi Dan Pertambangan

T erima Kasih Pushep -Pusat Studi Hukum Energi & Pertambangan

Pushep Hukum Energi dan Pertambangan


Bisman Bhaktiar, SH., MH., MM.
 bismanb@gmail.com @hukumenergi
 0813 1515 1123

 www.pushep.or.id
Pusat Studi Hukum Energi & Pertambangan
“untuk energi & pertambangan yang berlandaskan hukum dan keadilan”

Anda mungkin juga menyukai