1* 3
Pipit Rusmandani , Riandy Sholeh Setiawan2 , Nurul Fitriani
1Dosen, Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan
2Pegawai, Dinas Perhubungan Kota Tegal, Pemerintah Kota Tegal
3Dosen, Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan
Transportasi Jalan
*Korenpondensi : pipit@pktj.ac.id
ABSTRACT
This study aims to (1) determine the factors affecting the mode preference in Tegal, (2) determine the factors
affecting the potential use of non-motorized transportation in Tegal, and (3) investigate the relationship
model among these factors. PLS Structural Equation Modelling (SEM) method was used. The results
revealed (1) socio-economic characteristics (KSE) with vehicle ownership indicators influenced the mode
choice level, (2) socio-economic characteristic variables with vehicle ownership indicators, travel intention
variable (MP) covering working, shopping, and worship indicators, and self-preservation behaviour variable
during the pandemic affected the potential use of non-motorized transport [0.801 KSE; (R2= 0,647)] (3) the
relationship model among variables [Socio-economy (KSE), purpose of travel (MP), and self-preservation
behaviour (PMD)] was =0,280 KSE+ 0.317 MP-0.175 PMD; (R2=0,2570)
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 119
faktor yang mempengaruhi terhadap pemilihan Data yang telah diperoleh senjutnya dioleh
moda dan potensi penggunaan non motorized dengen menggunakan metode analisa sebagai
transport. berikut :
Penelitian ini diharpakan dapat memberi
masukan terkait dengan penataan kebijakan 3.1 Analisis Deskriptif
penyelenggaraan transportasi di Kota Tegal. Analisis deskriptif ini memberikan
gambaran secara menyeluruh dari masing-
2. TINJAUAN PUSTAKA masing indikator dalam variable laten dari
2.1 Pemilihan Moda Transportasi setiap responden dalam mengetahui persepsi
Tataguna lahan, sistem prasarana pemilihan moda dimasa pandemic covid-19 dan
transportasi, dan lalu lintas merupakan potensi penggunaan non motorized transport.
komponen dalam system tata guna lahan dan
dihubungkan dalam komponen utama yaitu 3.2 Metode Analisis Structural Equation
aksesibilitas, bangkitan pergerakan, sebaran Modeling (SEM) PLS
pergerakan, pemilihan moda, pemilihan rute Analisis yang digunakan pada penelitian
dan arus lalu intas dalam jaringan.[1]. ini yaitu dengan menggunakan Metode Analisis
Pemilihan moda tranportasi merupakan Structural Equation Modeling (SEM) PLS
bagian dari empat tahapan perencanaan untuk mengetahubi indikator yang
transportasi, dimana dalam pemilihan moda mempengaruhi dari masing-masing variable
dari masyarakat dapat dijadikan pedoman laten dalam pemilihan moda transportasi
pemerintah dalam penyesiaan fasilitas sarana dimasa pandemic covid-19 dan potensi
dan prasarana yang memadai guna penggunaan non motorized transport di Kota
meningkatkan kinerja sektor transportasi. Tegal.
Pemilihan moda juga merupakan hal terpenting
karena harus dapat memutuskan bagaimana 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
interaksi dari dua atau lebih tata guna lahan 4.1 Variabel Laten Penelitian
dapat berlangsung. a. Karakteristik Sosial Ekonomi
Karakteristik sosial ekonomi pada
2.2 Transportasi berkelanjutan penelitian ini yaitu, jenis kelamin, usia,
Sektor transportasi merupakan sumber pendapatan, pendidikan.
terbesar dari pencemaran udara di wilayah Pada Gambar 1 terlihat bahwa reponden
perkotaan. [4]. Transportasi berkelanjutan 58% merupakan laki-laki yang melakukan
merupakan tataran baru pada system perjalanan di masa New Normal covid-19.
transportasi di era globalisasi saat ini.
Transportasi berkelanjutan yaitu bagaimana
dapat mengakomodir aksesibilatas sebaik
mungkin dengan dampak negative serendah
mungkin. [5]. Transportasi berkelanjutan
(Sustainable transportation) terdapat tiga
komponen utama yaitu aksesibilitas, kesetaraan
dan dampak lingkungan. Transportasi
berkelanjutan ini juga erat kaitannya dengan
penggunaan angkutan umum dan penggunaan
non motorize transport. Pada masa pandemi
covid-19 bagaimana potensi yang dapat
diterapkan untuk mengakomodir pergerkaan Gambar 1. Jenis Kelamin Koresponden
manusia agar tetap dapat memenuhi kebutuhan.
Karakteristik sosial ekonomi yang ke dua
3. METODOLOGI yaitu pendidikan terakhir dari responden,
Metode pengumpulan data pada kajian dimana responden terbanyak berpendidikan
ini yaitu metode primer dengan menyebar diploma, berikutnya strata 2, kemuadian SMA
kuisioner menggunakan google form. dan S1 dan yang terkecil berpendidikan SMP
seperti yang terlihat pada Gambar 2.
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 120
b. Karakteristik Kepemilikan Kendaraan
Variabel laten kepemilikan kendaraan ini
dengan mengetahui kepemilikan sepeda, sepeda
motor, mobil dari masing-masing responden.
Dan ternyata 38% responden memiliki sepeda
motor. Gambar 5 memperlihatkan kepemilikan
kendaraan responden.
c. Maksud Perjalanan
Indikator dari variabel laten maksud
perjalanan yaitu bekerja atau bersekolah,
berbelanja, beribadah, mengunjingi keluarga
dan berwisata. Lebih dari 60% orang tidak
melakukan perjalanan dengan maksud
berwisata dan mengunjungi keluarga dimasa
pandemic covid-19 ini. Dan lebih dari 40%
meraka leakukan perjalanan setiap hari untuk
Gambar 3. Usia Responden
berbelanja memenuhi kebutuhan pokok. Yang
Pendapatan perbulan juga merupakan lebh jelasnya seperti teruang pada Gambar 6
salah satu indikator dari variabel karakteritik berikut.
sosial ekonomi dimana sebagian besar
pendapatan per bulan tertinggi yaitu kebih dari
Rp. 3.000.000 seperti tertuang pada Gambar 4
berikut.
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 121
moda di masa pandemik covid-19. Dari 4.2 Analisis Persepsi Pemilihan Moda Pada
himbauan mencuci tangan setelah beraktivitas, Masa Covid-19 dengan Metode Partial
mengenakan lengan panjang dan masker, Least Square (PLS) dari Structural
menjaga jarak, menyemprot disinfektan di Equation Modeling (SEM)
rumah, madi setelah ber aktifitas keluar rumah. Analisis Structural Equation Modeling
90 % mencuci tangan setelah beraktifitas selalu (SEM) digunakan untuk mengetahui Persepsi
dilakukan oleh responden. Seperti tertuang pemilihan moda transportasi guna mendukung
pada Gambar 7 berikut. mobilitas. Adapun indikator dari variabel laten
yang digunakan dalam penelitian ini
sebagaimana yang tercantum pada Tabel 1.
X4 Maksud Y2 Potensi
Perjalanan (MP) penggunaan
non motorize
X41 Kerja/sekolah Y21 Jalan kaki
X42 Belanja Y22 Sepeda
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 122
(X21), Mengenakan pakaian panjang/memakai Tabel 2. Nilai Loading Factor
masker (X22), Menjaga jarak (X23), Keterangan Nilai Loading
menyemprotkan disinfektan (X24), mandi factor
setelah bepergian (X25). X11→KSE 1,000
Varibel laten Jarak (X3), Variabel Laten X21→PMD 0,683
Maksud Perjalanan (MP) indikator yang X22→PMD 0,774
X23→PMD 0,803
mempengaruhi Kerja/sekolah (X41), Belanja
X24→PMD 0,530
(X42), Ibadah (X43). X25→PMD 0,733
Pemilihan Moda di masa Pandemi X3→JARAK 1,000
Covid-19 dengan indikator Sepeda (Y12), X41→MP 0,870
Sepeda Motor (Y13), Mobil (Y15). Vaiabel X42→MP 0,933
Laten Penggunaan Non Motorize mau berjalan X43→MP 0,652
Y12→PEMILIHAN MODA 0,792
kaki jika tersedia fasilitas yang baik (Y21),
Y13→PEMILIHAN MODA 0,626
mau bersepeda jika tersedia fasilitas bersepeda Y15→PEMILIHAN MODA 0,705
(Y22), diperoleh hasil sebagai berikut : Y21→POTENSI NON 0,884
MOTORIZE
Y22→POTENSI NON 0,895
MOTORIZE
(Sumber: Hasil Analisis, 2021)
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 123
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Rho_a Reliabilitas
alpha komposit
Jarak 1,000 1,000 1,000
KSE 1,000 1,000 1,000
MP 0,752 0,860 0,857
Pemilihan 0,530 0,546 0,752
moda di
masa
pamdemi
PMD 0,751 0,790 0,834
Potensi non 0,737 0,738 0,884
motorize
(Sumber: Hasil Analisis, 2021)
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 124
kendaraan yang dipergunakan untuk (MP) dengan indikator bekerja/sekolah,
pergerakan masyarakat akan menggunakan belanja, ibadah dan variabel Prilaku
kendaraan pribadinya untuk berlalu lintas di menjaga diri di masa pandemi (PMD).
masa pandemi. Variabel jarak, prilaku menjaga 3. Hubungan antara pemilihan moda dimasa
diri dimasa pandemi dan maksud perjalanan pandemi covid-19 dengan karakteritik
tidak berpengaruh signifikan dalam penentuan sosial ekonomi (KSE) dapat dijelaskan
masyarakat memilih moda transportasi di masa pada model pemilihan moda di masa
pandemi. Apabila dituliskan dalam persamaan pandemi berikut: Pemilihan Moda Di
adalah sebagai berikut : Pemilihan Moda Di masa Pandemi = 0,801 KSE; (R² =0,
masa Pandemi = 0,801 KSE. 647); Hubungan antara Potensi
Potensi Penggunaan tranportasi non Penggunaan Non Motorize Transport
motorize dalam hal ini pemilihan pergerakan dimasa pandemi covid-19 dengan
dengan berjalan kaki dan bersepeda varibel karakteritik sosial ekonomi (KSE),
yang signifikan berpengaruh yaitu karakteristik maksud perjalanan (MP), Prilaku menjaga
sosial ekonomi (KSE) berpengaruh positif diri di masa pandemi (PMD) dapat
dengan koefisien 0,280 dan signifikan (Thitung dijelaskan pada model Potensi
2,288 >Ttabel 1,65) ini berarti selama mereka Penggunaan Non Motorize Transport
memiliki kendaraan tidak bermotor seperti berikut: Potensi Penggunaan Moda non
sepeda atau mau bergerak dengan berjalan kaki Motorize = 0,280 KSE +0,317 MP - 0,175
maka akan berpengaruh poritif terhadap PMD ; (R² =0,257).
penambahan pergerakan non motorize. Variabel
Maksud perjalanan (MP) berpengaruh positif 5.2 Saran
koefisien 0,317 dan signifikan (Thitung 2,147 1. Perlu ada perencanaan angkutan umum
>Ttabel 1,65) ini berarti setiap ada maksud yang dapat memberikan rasa aman,
perjalanan bersekolah, bekerja atau beribadah nyaman guna mengurangi penggunaan
makan akan menambah pergerakan dari non kendaraan pribadi di masa pandemi covid-
motorize transport. Variabel prilaku menjaga 19
diri diri dimasapandemi covid (PMD) juga 2. Perlu perhatian terhadap fasilitas
berpengaruh negtaif terhadap potensi tranportasi non motorize yang punya
penggunaan non motorize transport, koefisien - potensi dalam mengakomodir perjalanan
0,175 dan signifikan (Thitung 1,710 >Ttabel 1,65) khususnya dimasa pandemi.
ini berarti apabila dengan perlindungan diri
rendah maka penggunaan non motorize akan 6. UCAPAN TERIMA KASIH
menjadi alternative dalam melakukan Terima kasih penulis ucapkan kepada
pergerakan. Sedengakan variabel jarak tidak politeknik keselamatan transportasi jalan dan
berpengaruh secara signifikan. Apabila Dinas Perhubungan Kota Tegal serta semua
dituliskan dalam rumus matematka maka pihak yang telah membantu terselesaikannya
Potensi Penggunaan Moda non Motorize = penelitian ini.
0,280 KSE +0,317 MP - 0,175PMD
7. DAFTAR PUSTAKA
5. PENUTUP [1] O. Z. Tamin, Perencanaan dan Pemodelan
5.1 Kesimpulan Transportasi. 2000.
Berdasarkan analisis yang telah [2] R. A. Ghiffari, “Dampak Populasi Dan
dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat Mobilitas Perkotaan Terhadap Penyebaran
disimpulkan bahwa : Pandemi Covid-19 Di Jakarta,” Tunas Geogr.,
vol. 9, no. 1, p. 81, 2020.
1. Pemilihan moda dimasa pandemi covid-29
[3] sri arianti Angreini, S. T. R. Rompis, and A.
di kota tegal dipengaruhi oleh variabel L. E. Rumayar, “Pengaruah Pendapatan
karakteristik sosial ekonomi dengan terhadap Pemilihan Moda Tranaportasi (Studi
indikator kepemilikan kendaraan. Kasus: Jln. Piere Tendean),” Tek. Sipil Statik,
2. Potensi penggunaan non motorize vol. 8, no. 2, 2020.
transport di kota tegal dipengaruhi oleh [4] T. E. Saragi, “Pengaruh Sistem Penanganan
variabel Karakteritik sosial ekonomi Transportasi Yang Berkelanjutan Terhadap
(KSE) dengan indikator kepemilikan Lingkungan Di Perkotaan,” J. Fak. Tek., vol.
kendaraan, variabel maksud perjalanan 1, no. 3, pp. 49–63, 2015.
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 125
[5] S. Aminah, “Transportasi Publik dan PT Inkubator Penulis Indonesia, 2019.
Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan,” J. Tek. [7] S Ghozali, Imam., Structural Equation
sipil UBL, vol. 9, 2018. Modeling Metode Alternatif Dengan Partial
[6] S. H. Rahmad and S. M. Anwar, Structural Least Squares (PLS). Universitas Diponegoro
Equation Modeling (SEM) Berbasis Varian. Semarang, 2014.
REKAYASA SIPIL / Volume 15, No.2 – 2021 ISSN 1978 - 5658 126