Anda di halaman 1dari 13

#PPJFPH

Tugas Kelompok 1
Anggota:
Muchamad Imam F
Story Telling Agrippina
(Diklat JFPH Tingkat Keahlian)
Charisma Ayuning K
Fadil M.
Vivi Lutfi Alfiani
Susanti Utami
Kristina Mellyza
Akmaliatul Musyaropah
Rachmandani Palamba
False Start

● Sebuah cerita 'awal yang salah' adalah ketika mulai menceritakan cerita
tentang kegagalan. Kemudian dari kegagalan tersebut tercipta solusi
inovatif untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan itu.
● Teknik False Start ini bisa diambil dari pengalaman seseorang yang pernah
mengalami kegagalan, yang lalu kemudian berhasil bangkit dan meraih
sukses. Sehingga, membuat pembaca maupun pendengarnya termotivasi
dengan kisahnya.
● Anda memikat audiens ke dalam rasa aman yang salah, dan kemudian
mengejutkan mereka dengan membalikkan keadaan.
Sinopsis
Budi seorang anak yang berasal dari sebuah desa di Jawa Barat. Merindukan makananan yang diolah
dengan minyak goreng, yang selama beberapa bulan ini tidak bisa ia rasakan. Harga minyak goreng
yang semakin meroket membuat ibunya hanya bisa menyajikan makanan kukus-kukusan.

Orangtua Budi bahkan sudah mencari minyak goreng kemana-mana, namun dampak yang kenaikan
harga minyak goreng sangat besar. Minyak goreng langka.

Operasi pasar yang diadakan beberapa kali pun rupanya juga belum cukup ampuh untuk mengatasi
kelangkaan minyak tersebut. Stok yang terbatas dan harga yang selangit memupuskan keinginan
membeli minyak goreng. Kondisi ini meresahkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentunya tak tinggal diam dengan apa yang dialami keluarga Budi dan
banyak keluarga lainnya yang bernasib serupa. Peluncuran aplikasi pemesanan minyak goreng Pemirsa
Budiman (Pemesanan Minyak Goreng, Untuk Ibu-Ibu di mana-mana) digadang-gadang menjadi solusi
untuk hal tersebut, karena mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng di Jawa Barat dengan harga
yang sudah ditetapkan yaitu 14.000/liter
Story Line
Skenario Skrip Video Skrip Audio

Opening (Logo Instansi) Animasi Logo Instansi Musik pembukaan (intro)

Pengenalan Tokoh 1. Budi (seorang anak berumur 8 tahun, 1. “Bu, Budi pengen banget makan
sedang duduk di kursi makan, di dapur, ayam goreng. Budi kangen banget
merengek sambil mengoyangkan kaki) sama ayam goreng buatan ibu “
2. Ibu Budi (seorang ibu rumah tangga
2. “Sabar, Nak. Sekarang lagi langka
berusia 33 tahun, memakai baju daster
coklat, sedang membuat bacem tempe, minyak goreng. Nanti kalau sudah
menoleh saat mendengar Budi normal lagi, Ibu janji bakal buatin
berbicara) ayam goreng yang banyak buat Budi,
ya”

Dalam perjalanan menuju pasar Mengendarai motor tua, berjalan dengan Musik instrumental
kecepatan sedang.
Berkeliling kota mencari minyak goreng di
warung, pasar, supermarket, dan sejumlah
pusat perbelanjaan di sekitarnya
Story Line
Skenario Skrip Video Skrip Audio

Disebuah Minimarket Seorang pelayan minimarket “Maaf, minyak gorengnya sudah habis, Bu”
(Ibu keluar dari minimarket dengan wajah
sedih dan terlihat lelah)

Peluncuran aplikasi pemesanan minyak Video tentang Aplikasi, cara penggunaan Suara penjelasan tentang aplikasi Pemirsa
goreng yang dinamakan Pemirsa Budiman Aplikasi Budiman
(Pemesanan Minyak Goreng Sawit, untuk
Ibu-Ibu di mana-mana)

Gubernur Jawa Barat Penayangan konfrensi pers Gubernur Jawa “Di masa krisis seperti ini kami tugaskan
Barat di televisi BUMD Agro Jabar untuk mencari sumber
minyak goreng lalu dibagikan ke rumah
tangga dengan cara senyaman-nyamannya.
Karena ini sudah zaman digital maka kita
pakai aplikasi”
Story Line
Skenario Skrip Video Skrip Audio

Diruang tengah rumah Budi Ibu Budi menonton televisi berteriak Ibu: “Alhamdulillah”
kegirangan Bapak: “Ada apa nih Bu? Kok kayaknya lagi
Bapak dan Budi berlari menghampiri ibu di ada kabar gembira gitu?”
ruang tengah
Budi: “Iya nih, kenapa Bu?”
Ibu Budi bicara sambil mengarahkan jari Ibu: “Lihat berita itu, Pak Gubernur bilang
telunjuknya ke layar TV yang sedang ia bakal ada aplikasi yang bisa kita pakai untuk
tonton. mempermudah kita buat pesen minyak
goreng”

Gubernur Jawa Barat Lanjutan penayangan konfrensi pers “Kontrolnya RW. Jadi tidak boleh pribadi.
Gubernur Jawa Barat di televisi RW-nya nanti yang tahu mana warganya
yang membutuhkan. Sehingga menengah ke
atas dia ambil premium, menengah ke bawah
itu yang kita lindungi melalui sistem distribusi
yang baru ini. Jadi nanti minyak goreng
dikirim ke rumah warga atau ketua RW.
Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan
sehingga warga tidak usah antri di pasar atau
dimana-mana, cukup tunggu di rumah, asal
Pak RW-nya aktif,”
Story Line
Skenario Skrip Video Skrip Audio

Teras rumah Budi Ketua RW menuju rumah Budi membawa Ibu: “Terima kasih Pak RW!”
minyak goreng pesanan Ibu Budi, yang
disambut ibu Budi dengan senyum ramah
Budi yang berada di belakang Ibu Budi: “Asyiiik, akhirnya bisa makan ayam
mengucapkan dengan semangat goreng buatan Ibu lagi!!”

Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan “Kami dari Pemprov Jawa Barat, kepada
sedang berbicara di ruang kerjanya ketua RW di Jawa Barat atas partisipasinya
dan keaktifannya di Program Pemirsa
Budiman dalam rangka membantu warga
sekitarnya dalam pelaksanaan distribusi
minyak goreng bersubsidi ini,”p tunggu di
rumah, asal Pak RW-nya aktif,”

Penutup (Closing) Video tentang Aplikasi dan data data Suara penjelasan tentang aplikasi Pemirsa
pengguna aplikasi Pemirsa Budiman Budiman

Music closing
Key Message

Tidak Panic Buying


Melek Informasi
Melek Teknologi
Mau menerima perubahan
#PPJFPH

Terima
Kasih.
Pemirsa Budiman Bantu Kebutuhan Minyak Goreng untuk Warga Jabar

Cuaca tampak mendung dan awan mulai siap menjatuhkan bulir-bulir hujan di sore itu. Hawanya sangat
menusuk bagi siapa yang tidak tahan dengan perubahan cuaca seperti ini. Di cuaca seperti ini paling
nikmat makan gorengan.

Seorang anak dari sebuah desa di Sumedang mengeluh kepada ibunya lantaran dirinya merasa bosan
dengan makanan kukus-kukusan beberapa bulan belakangan. Si anak yang bernama Budi udah
kepengen banget makan ayam goreng dan makanan-makanan yang diolah menggunakan minyak
goreng.

“Bu, Budi pengen banget makan ayam goreng. Budi kangen banget sama ayam goreng buatan ibu ”,
Budi merengek dan menangis kepada Ibunya.

Ibu Budi menghela nafas sambil menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi kelangkaan minyak goreng.

“Sabar, Nak. Sekarang lagi langka minyak goreng. Nanti kalau sudah normal lagi, Ibu janji bakal buatin
ayam goreng yang banyak buat Budi, ya”, jelas Ibu Budi.

Merasa kasihan dengan kerinduan anaknya yang hampir setiap hari menanyakan tentang aneka
gorengan, akhirnya Bapak dan Ibu Budi pun memutuskan untuk keliling dan mencari minyak goreng di
warung, pasar, supermarket, dan sejumlah pusat perbelanjaan di sekitarnya. Dengan harapan dapat
menemukan minyak goreng untuk bisa memasak makanan kesukaan anaknya.

“Maaf, minyak gorengnya sudah habis, Bu”, jawab semua penjual yang pernah mereka temui.

Apa yang terjadi pada Budi dan orang tuanya adalah segelintir kisah dari sekian banyak masyarakat di
Indonesia yang merasakan dampak kelangkaan minyak goreng saat itu.

Selama berbulan-bulan, kelangkaan minyak goreng masih menjadi momok, khususnya di masyarakat
menengah ke bawah. Sejak awal September 2020, harga minyak goreng juga terus meroket. Kondisi ini
terus berlanjut hingga pada Januari 2021 menyentuh harga 40 ribuan rupiah per kemasan 2 liter.

Walaupun sudah beberapa kali diadakan Operasi Pasar Minyak Goreng yang diselenggarakan oleh
pemerintah, ibu Budi hanya sekali saja berhasil mendapatkan minyak goreng sebanyak 2 liter dengan
harga Rp14.000/liter. Setelah itu Ia selalu kehabisan karena stoknya yang terbatas. Kalaupun ada,
harganya yang melangit mengurungkan niatnya untuk membeli.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan aplikasi pemesanan minyak goreng yang dinamakan
Pemirsa Budiman (Pemesanan Minyak Goreng Sawit, untuk Ibu-Ibu di mana-mana). Hadirnya program
ini merupakan inisiatif Pemprov Jabar dalam merespons keresahan masyarakat akibat kelangkaan
minyak goreng belakangan ini. Pemirsa Budiman ini merupakan fitur pada aplikasi Sapa Warga, untuk itu
pemesanan minyak goreng hanya bisa dikoordinir oleh ketua RW.

“Di masa krisis seperti ini kami tugaskan BUMD Agro Jabar untuk mencari sumber minyak goreng lalu
dibagikan ke rumah tangga dengan cara senyaman-nyamannya. Karena ini sudah zaman digital maka
kita pakai aplikasi”, jelas Gubernur Jawa Barat pada saat konferensi pers.
“Alhamdulillah”, teriak Ibu Budi saat menyaksikan berita di salah satu stasiun televisi yang menayangkan
konferensi pers Gubernur Jawa Barat secara live pada saat itu.

Budi dan ayahnya bergegas menghampiri ibunya di ruang keluarga rumahnya.

“Ada apa nih Bu? Kok kayaknya lagi ada kabar gembira gitu?” tanya Ayah Budi

“Iya nih, kenapa Bu?”, sambung Budi penuh dengan rasa penasaran

“Lihat berita itu, Pak Gubernur bilang bakal ada aplikasi yang bisa kita pakai untuk mempermudah kita
buat pesen minyak goreng”, jelas Ibu Budi seraya mengarahkan jari telunjuknya ke layar TV yang sedang
ia tonton.

“Kontrolnya RW. Jadi tidak boleh pribadi. RW-nya nanti yang tahu mana warganya yang membutuhkan.
Sehingga menengah ke atas dia ambil premium, menengah ke bawah itu yang kita lindungi melalui
sistem distribusi yang baru ini. Jadi nanti minyak goreng dikirim ke rumah warga atau ketua RW.
Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan sehingga warga tidak usah antri di pasar atau dimana-mana,
cukup tunggu di rumah, asal Pak RW-nya aktif,” jelas Gubernur Jabar.

Keesokan harinya, Ketua RW di lingkungan Budi tinggal datang ke rumah dan mengantarkan minyak
goreng yang merupakan produk dari penggunaan aplikasi tersebut.

“Terima kasih Pak RW!”, ucap Ibu Budi kepada Ketua RW.

Budi yang berada di belakang Ibu mengucapkan dengan semangat, “Asyiiik, akhirnya bisa makan ayam
goreng buatan Ibu lagi!!”

Seiring dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, Pemprov Jabar memutuskan untuk mengakhiri
program Pemirsa Budiman pada Selasa, 19 Juli 2022. Budi pun dapat menyantap ayam goreng buatan
ibunya setiap hari sebanyak yang ia mau.

Program yang telah berjalan sebanyak tiga tahap dalam rentang waktu empat bulan ini sudah membantu
kebutuhan masyarakat Jawa Barat di masa krisis minyak goreng.

Berdasarkan catatan Jabar Digital Service, hingga saat ini, total 1.991 RW telah melakukan pemesanan
dengan total 216.816 liter minyak goreng bersubsidi berhasil dikirimkan ke 116.618 KK yang tersebar di
24 kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Kami dari Pemprov Jawa Barat, kepada ketua RW di Jawa Barat atas partisipasinya dan keaktifannya di
Program Pemirsa Budiman dalam rangka membantu warga sekitarnya dalam pelaksanaan distribusi
minyak goreng bersubsidi ini,” ucap Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan.

Anda mungkin juga menyukai