Leni*, Widodo
Postgraduate Program of Physics Education, Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, Indonesia
Keywords Abstract
LKPD The purpose of this research is to find out the eligibility and the use practicality of LKPD
PBL based on PBL assisted by phet simulation to improve the scientific literacy ability on
Phet Simulation light wave. There are two LKPD that developed. LKPD 1 is interference and LKPD 2 is
Light Wave polarization, both of them are sub-materials of light waves. Method that being used in
Scientific Literacy this research is Educational Research Development (R&D) that modified by Borg & Gall
(1983). This research is limited to five steps, 1) preliminary research, 2) Product Design,
3) Product Validation, 4) Product Revision, and 5) Evaluation/ Main field testing. From
the results of the study, it was found that the LKPD based on PBL assisted by phet
simulation to improve the scientific literacy ability on light wave is applicable to be used
as a learning media because theoretically meet the eligibility requirements with an
average percentage of 94% in LKPD 1 and 95% in LKPD 2. In the practicality test, it
was found that the PBL-based LKPD assisted by phet simulation was very practical for
students to be used with the average percentage of response results being 84% for the
LKPD 1 and 85% for the LKPD 2.
Received 1 November 2021; Accepted 12 December 2021; Available Online 30 December 2021
*Corresponding Author: leni.sulistyo@gmail.com
curriculum. Namun, ternyata hal ini belum Pada wawancara yang dilakukan pada guru
mampu mendongkrak skor capaian fisika di MAN 2 Yogyakarta, diperoleh bahwa
kemampuan literasi peserta didik di Indonesia. guru lebih banyak mengajar dengan gaya
Ini ditunjukkan dengan menurunnya skor PISA konvensional yaitu lebih banyak mengunakan
tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2015. metode ceramah dan drill penyelesaian soal-
Kemampuan literasi membaca turun dari soal latihan. Selain itu juga masih
angka 397 menjadi 371, literasi numerik turun menggunakan bahan ajar yang belum
dari angka 386 menjadi 371, literasi sains dari berorientasi pada pengembangkan
angka 403 menjadi 389 [1][2]. kemampuan literasi sains peserta didik.
Merdeka belajar adalah kebijakan besar Sehingga peserta didik masih mengalami
yang dilakukan pemerintah dalam rangka kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
mewujudkan pengelolaan pendidikan di berbasis literasi sains. Hasil angket dari 73
Indonesia. Salah satunya yaitu penghapusan responden yang merupakan peserta didik
Ujian Nasional (UN) dan diubah menjadi kelas XI IPA MAN 2 Yogyakarta menyatakan
Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional bahwa 79,5% dari mereka kesulitan
(AN) terdiri atas 3 bagian yaitu Asesmen menyelesaikan soal berbasis literasi sains.
Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, Alternatif solusi yang diberikan oleh peneliti
dan Survei Lingkungan. agar peserta didik dapat meningkatkan
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) perlu kemampuan literasi sains yaitu dengan
dilakukan untuk menilai kompetensi peserta membuat bahan ajar yang disesuaikan dengan
didik yang merefleksikan proses pembelajaran model pembelajaran Problem Base Learning
pada satuan pendidikan. Terdapat dua (PBL). Bahan ajar yang dikembangkan yaitu
kompetensi mendasar yang di ukur dalam AKM berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yaitu literasi membaca dan literasi matematika yang sudah terintegrasi dengan tahapan PBL
(numerasi). Kemampuan kedua literasi ini dengan bantuan phet simulation.
tidak terpisahkan dari literasi sains, digital, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
finansial, serta budaya dan kewarganegaraan merupakan bahan ajar yang berisi petunjuk
[3]. yang mengarahkan peserta didik untuk aktif
Adanya penghapusan UN menjadi AN, dalam pembelajaran. Ada empat manfaat dari
menunjukkan adanya perubahan paradigma LKPD yaitu : (1) membantu guru
baru dalam sistem evaluasi pendidikan dan mengarahkan peserta didik dalam
peningkatan evaluasi pendidikan di Indonesia. menemukan konsep-konsep melalui
Harapannya dapat mendorong adanya aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok
perbaikan mutu pendidikan di Indonesia dan kerja (2) mengembangkan keterampilan
mampu meningkatkan kemampuan literasi proses, sikap ilmiah serta membangkitkan
peserta didik Indonesia agar mampu bersaing minat peserta didik terhadap alam sekitarnya,
dalam menghadapi tuntutan abad 21. Menurut (3) memudahkan guru memantau
Siti Zubaidah, Keterampilan abad 21 yang keberhasilan peserta didik mencapai sasaran
perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar belajar, (4) memudahkan guru dalam
diantaranya yaitu keterampilan berfikir kritis, mengelola proses belajar [6].
pemecahan masalah, metakognisi, Kenapa LKPD di integrasikan dengan model
berkomunikasi, kolaborasi, inovasi, kreasi, pembelajaran PBL berbantuan phet
dan keterampilan berliterasi [4]. Dalam simulation?.
penerapannya peserta didik dituntut Pertama, menurut Alatas, pembelajaran
berkreatifitas tanpa dibatasi ruang dan waktu berbasis PBL mampu meningkatkan
[5]. kemampuan literasi sains peserta didik [7].
Perubahan paradigma dalam sistem Kedua, Langkah-langkah pembelajaran PBL
penilaian dan evaluasi yang sudah dilakukan sama dengan langkah dalam mengembangkan
oleh pemerintah perlu diikuti juga adanya kemampuan literasi sains yaitu menjelaskan
perubahan pembelajaran yang dilakukan guru fenomena ilmiah, mengevaluasi dan
di dalam kelas. Pembelajaran yang bersifat merancang penyelidikan ilmiah,
konvensional dan berpusat pada guru harus menginterpretasikan data dan bukti secara
diubah menjadi pembelajaran yang dapat ilmiah [8]. Ketiga, Heni Setiani menyatakan
mendorong keaktifan peserta didik. bahwa model pembelajaran Problem Based
Pembelajaran harus dirancang dengan bahan Learning efektif terhadap kemampuan literasi
ajar, media pembelajaran serta model sains peserta didik [9]. Keempat, hasil
pembelajaran yang mampu menumbuhkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
kemampuan literasi peserta didik agar mampu Fahri Mundzir, menyatakan bahwa
menghadapi tuntutan global yang semakin pembelajaran berbasis PBL mampu
ketat. meningkatkan kemampuan literasi sains
43
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online Vol. 9, No. 3, pp. 42-48, December 2021
LKPD yaitu LKPD ke-1 tentang interferensi dan LKPD ke-2 tentang polarisasi.
45
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online Vol. 9, No. 3, pp. 42-48, December 2021
Gambar 3. Salah satu bagian LKPD berbasis PBL berbantuan phet simulation
Validasi produk LKPD ini bertujuan untuk Tabel 4. Hasil validasi kelayakan pengembangan
menguji kelayakan LKPD berbasis PBL LKPD ke-2 (Polarisasi)
berbantuan phet simulation yang No Aspek yang dinilai LKPD Kategori
ke-2
dikembangkan pada materi gelombang 1 Kelayakan Isi 96% Sangat layak
cahaya. Hasil analisis validasi kelayakan
2 Kelayakan Bahasa 91% Sangat layak
terhadapat LKPD yang dikembangkan dapat
dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. 3 Kelayakan 98% Sangat layak
Penyajian LKPD
Tabel 3. Hasil Validasi Kelayakan Pengembangan 4 Kelayakan 97% Sangat layak
Kegrafisan
LKPD ke-1 (Interferensi)
5 Kelayakan LKPD 95% Sangat layak
No Aspek yang dinilai LKPD Kategori
Berbasis PBL
ke-1
Rata-rata 95% Sangat layak
1 Kelayakan isi 95% Sangat layak
46
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online Vol. 9, No. 3, pp. 42-48, December 2021
pembelajaran, melakukan penyelidikan untuk [3] Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berorientasi
AKM, Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara, 2021.
mencari solusi, mengembangkan dan
[4] S. Zubaidah, “Keterampilan Abad Ke-21:
menyajikan hasil penelitian dalam bentuk Keterampilan Yang Diajarkan Melalui
tabel, grafik atau dalam bentuk laporan, Pembelajaran”, Seminar Nasional Pendidikan,
terakhir melakukan refleksi terhadap vol.2, no.2, pp. 1–17, 2016.
[5] Kuncahyono, Suwandayani, B. I, Muzakki, A,
penyelidikan dan proses yang mereka lakukan.
“Aplikasi E-Test ‘That Quiz’ sebagai Digitalisasi
Konsep pengetahuan yang diperoleh dengan Keterampilan Pembelajaran Abad 21 di Sekolah
melakukan serangkaian kegiatan Indonesia Bangkok”, Lectura: Jurnal Pendidikan,
pembelajaran berbasis PBL, secara tidak vol.11, no.2, pp.153-165, 2020.
[6] D. Salirawati, “Penyusunan dan Kegunaan LKS
langsung juga dapat meningkatkan
Dalam Proses Pembelajaran”, Makalah
kemampuan literasi sains peserta didik. dipresentasikan pada Kegiatan Pengapdian
Pembelajaran berbasis PBL merupakan salah Masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta, 2009.
satu model pembelajaran yang dapat [7] F. Alatas and L. Fauziah, “Model problem based
learning untuk meningkatkan kemampuan literasi
membangun kemampuan literasi sains peserta
sains pada konsep pemanasan global”, JIPVA
didik [8]. (Jurnal Pendidikan IPA Veteran), vol.4, no.2,
Literasi sains merupakan pengetahuan dan pp.102-113, 2020.
kecakapan ilmiah yang untuk dapat [8] Uus Toharudin, “Membangun Literasi Sains Peserta
Didik”, Bandung, Indonesia: humaniora, 2011.
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
[9] Heni Setiani, Nur Ngazizah, and Eko Setyadi
pengetahuan baru, menjelaskan fenomena Kurniawan, “Efektivitas Model Pembelajaran
ilmiah, serta mengambil kesimpulan berdasar Problem Based Learning Terhadap Kemampuan
fakta, memahami karakteristik sains, Literasi Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 10
Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016”, RADIASI:
membangun kesadaran bagaimana sains dan
Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, vol.9, no.1,
teknologi membentuk lingkungan alam, pp.54–59, 2016.
intelektual, dan budaya, serta meningkatkan [10] M. F. Mundzir and A. Sujana, “Problem-Based
kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu- Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
Sains Siswa Sd”, Jurnal Pena Ilmiah, vol.2, no.1,
isu yang terkait sains [18].
pp.421–430, 2017.
Dalam penguasaan literasi sains ada tiga [11] H. Pujiastutik, “Peningkatan Sikap Literasi Sains
kompetensi yang harus dicapai. Menurut Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Problem
OEDC 2019, tiga kompetensi dalam Based Learning Pada Mata Kuliah Parasitologi”,
Jurnal Biogenesis, vol.14, no.2, pp.61–66, 2018.
mengembangan literasi sains yaitu
[12] A. M. M. Farid, A. R. Faradiyah, A. Maghfira, A. P.
menjelaskan fenomena ilmiah, mengevaluasi Lestari, and H. Tullah, “Pengaruh Media Simulasi
dan merancang penyelidikan ilmiah, Phet Menggunakan Model Discovery Learning
menginterpretasikan data dan bukti secara Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik the
Influence of Phet ( Physics Education Technology )
ilmiah [19].
Simulation Media on Physics Subjects Using
Discovery,” Jurnal Nalar Pendidik, vol.6, no.2,
KESIMPULAN DAN SARAN pp.105–112, 2018.
[13] S. R. Muzana, S. P. W. Lubis, and Wirda,
“Penggunaan Simulasi PhET terhadap Efektifitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Belajar IPA”, Jurnal Dedikasi Pendidik, vol.5, no.1,
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pp.227–236, 2021.
pengembangan LKPD berbasis PBL berbantuan [14] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung,
phet simulation untuk meningkatkan Indonesia: Alfabeta, 2019.
[15] Akdon & Riduwan, Rumus dan Data dalam Analisis
kemampuan literasi sains peserta didik pada
Statistika, Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2013.
materi gelombang cahaya dinyatakan sangat [16] Z. Asma, “Pengembangan LKPD Berorientasi Model
layak digunakan baik pada LKPD ke-1 dan Problem Based Learning (PBL) Untuk Melatihkan
LKPD ke-2, dimana masing-masing dengan Kemampuan Literasi Sains Aspek Sikap Pada
Materi Laju Reaksi Bagi Peserta Didik Kelas XII SMA
persentase rata-rata kelayakan 94% dan
Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung (Development
95%. Lkpd Oriented Problem Based Learn”, UNESA
Selain dinyatakan layak, LKPD berbasis PBL Jurnal of chemical Education, vol.7, no.3, pp.208–
berbantuan phet simulation ini juga sangat 216, 2018.
[17] U. Soepudin, “Penggunaan Lembar Kerja Siswa
praktis dan mudah digunakan oleh peserta
(Lks) Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Ipa
didik dengan persentase rata-rata hasil respon Secara Inkuiri Untuk Meningkatkan Literasi Sains
adalah 84% untuk LKPD ke-1 dan 85% untuk Siswa Sekolah Dasar”, Didaktik: Jurnal Ilmiah
LKPD ke-2. PGSD STKIP Subang, vol.4, no.1, pp.50–58, 2018.
[18] Kemendikbud, Panduan Gerakan Literasi Nasional.
Jakarta, Indonesia, 2017.
DAFTAR PUSTAKA [19] OECD, “PISA 2018 Assessment and Analytical
Framework, PISA,” in OECD Publishing, pp.1–198,
[1] OECD, “Results from PISA 2015: Indonesia”, OECD 2019.
Publishing, pp. 1–8, 2016.
[2] OECD, “Programme for international student
assessment (PISA) results from PISA 2018”, in
OEDC Publishing, 2019, pp. 1–10, 2019.
48