Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MALANG
2022-2023
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini , kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah manajemen strategik, yaitu Bapak Dr. H. Muhammad In’am S. Ag yang
telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami sadar penuh penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan dalam penulisan makalah, maka kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan orang
lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut pendapat Gitosudarmo, 2001:1 manajemen strategik merupakan sebuah
ilmu yang pada akhir abad ke 20 menjadi sangat terkenal dan populer. Bahkan pada awal
abad 21 atau abad millenium ke-3 ini ilmu Manajemen Strategik tersebut dianggap serta
diyakini merupakan kunci sukses bagi para manajer dalam menjalankan bisnisnya. Oleh
karena itu maka pendidikan manajemen tidak pernah melupakan dan selalu
memperhatikan serta memasukkan ilmu Manajemen Strategik ini ke dalam kurikulumnya.
Dalam dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan
operasi yang pada dasarnya hanya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah
antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan
mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-
manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
zaman.1
Pengelolaan pendidikan yang diterapkan pada lingkungan internal sistem sekolah
hanya sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah sebagai pengelola pendidikan.
Manajer pendidikan (direksi, kepala dinas pendidikan) maupun manajer modern harus
mampu mengamati dan menjawab semua tantangan lingkungan eksternal, dekat dan jauh.
Lingkungan eksternal yang dekat adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi
kegiatan lembaga pendidikan, seperti berbagai kesempatan dan kondisi pendidikan, yaitu
konsentrasi kegiatan sekolah itu sendiri, situasi persaingan, situasi klien pendidikan dan
pengguna lulusan. Lingkungan eksternal jauh adalah berbagai kekuatan dan kondisi yang
terjadi di luar lingkungan eksternal langsung, termasuk kondisi sosial ekonomi, politik,
keamanan nasional, perkembangan teknologi, dan tantangan global. Secara tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan di sebuah sekolah.
Faktor lingkungan internal dan eksternal harus diantisipasi, dipantau, dievaluasi dan
dimasukkan dalam pengambilan keputusan manajemen. Pembuat kebijakan, termasuk
pimpinan sekolah dan pejabat pendidikan lainnya, seringkali dipaksa untuk menggagalkan
tuntutan kegiatan internal dan eksternal lembaga pendidikan untuk melayani berbagai
kepentingan seperti urusan terkini, urusan resmi.pekerjaan harus selalu dilaksanakan
1
Nazarudin, Manajemen Startegik, NoerFikri Offset, 2020, 2.
1
sesuai dengan petunjuk atau pedoman kerja yang ditetapkan oleh birokrasi, tanpa
memperhitungkan perubahan kebutuhan eksternal organisasi, sehingga proses
pengambilan keputusan seringkali tidak optimal untuk pengambilan keputusan strategis.
Akibatnya, permasalahan riil lembaga pendidikan tidak dapat diselesaikan secara optimal.
Pengamatan dan penilaian simultan dari lingkungan eksternal dan internal lembaga
pendidikan memungkinkan pejabat pendidikan untuk mengidentifikasi berbagai jenis
peluang yang ada untuk berhasil merumuskan dan menerapkan berbagai rencana
pendidikan. Desain keseluruhan ini dapat dicapai melalui proses tindakan yang dikenal
sebagai manajemen strategis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategik dalam pendidikan?
2. Bagaimana perencanaan manajemen strategic dalam pendidikan?
3. Bagaimana model manajemen strategik pendidikan?
4. Bagaimana Framework manajemen strategik pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi bisa di ambil kesimpulan bahwa manajemen strategik adalah semua rangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang berulang dan berkelanjutan yang meliputi
kegiatan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi strategi secara menyeluruh baik jangka
pendek maupun jangka panjang dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.3
Setelah dijelaskan pengertian manajemen strategik diatas maka terlihat dengan jelas
bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti sekolah akan sangat
memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat
berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan
secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai
tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan
mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan
manusia termasuk bidang pendidikan.
2
MM. Dr.H Budiman, M.Si., MANAJEMEN STRATEGIK, n.d., 11.
3
Hikmah Maros and Sarah Juniar, “Manajemen Strategik,” 2016, 4.
3
Strategi selalu memberikan keuntungan, sehingga jika proses manajemen yang
dilakukan oleh organisasi gagal untuk mencapai keuntungan bagi organisasi, maka proses
manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategi. Seperti yang telah dijelaskan
oleh Siagian (2000;43) menyebut bahwa strategi merupakan cara-cara yang sifatnya
mendasar dan fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu lembaga (orang) untuk
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.4
َت ِلغ ٍَۚد َواتَّقُوا اللّٰهَ ۗا َِّن اللّٰهَ َخ ِبي ٌْر ۢ ِب َما ت َ ْع َملُ ْون ُ ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ َو ْلتَ ْن
ٌ ظ ْر نَ ْف
ْ س َّما قَدَّ َم
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Yang menjelaskan tentang manajemen strategik di ayat tersebut itu pada kalimat
lighodin bahwa hari esok untuk visi kedepan,untuk keberlangsungan hidup organisasi /
lembaga,karena kita tidak akan mampu menghadapi masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian tanpa memiliki informasi yang akurat untuk saat ini. Data dan informasi
yang telah diketahui dapat mengurangi ketidakpastian yang mungkin akan terjadi.
Secara ringkas Allah memerintahkan setiap individu untuk mencapai visi dan
menganalisis data internal dan eksternal yang dimilikinya.
Amin menyebutkan ciri-ciri khas proses perencanaan strategik adalah sebagai berikut:
4
Nazarudin, Manajemen Startegik, 6.
4
1. Perencanaan menyangkut jangkaun masa depan dari keputusan-keputusan yang
dibuat sekarang.
2. Perencanaan strategik adalah usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud
utama dari lembaga, sasaran-sasaran, kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi
untuk tercapainya sasaran-sasaran dan wujud utama organisasi yang bersangkutan.
3. Proses perencanaan strategik adalah sarana mengambil keputusan yang paling
penting bagi sebuah lembaga, sehingga tujuan dan arah turut ditentukan.
4. Proses perencanaan strategik merupakan suatu kegiatan manajemen puncak yang
berlangsung terus menerus.
5. Perencaan strategik merupakan suatu struktur perencanaan yang mengintegrasikan
rencana strategik dengan rencana operasional jangka panjang.
6. Perencaan strategik merupakan suatu proses penentuan terlebih dahulu mengenai
apa yang akan dilakukan, kapan dilakukan dan cara bagaimana melakukan, serta
siapa yang akan melakukan.
7. Perencaan strategik menghasilkan sebuah dokumen tertulis atas basis berkala.
8. Perencaan strategik merupakan sarana mengambil keputusan yang paling penting
bagi suatu lembaga
9. Perencaan strategik merupakan suatu sikap, “way of life” (falsafah) artinya
perencanaan meminta suatu kebiasaan dan keharusan untuk bekerja berdasarkan
pikiran-pikiran masa depan 5
5
Amin Widjaya Tunggal, “Manajemen Suatu Pengantar,” Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
5
c. Pelaksanaan, membuat agar strategi berjalan dengan baik dengan membangun struktur
untuk mendukung strategi dan mengembangkan rencana serta kebijakan yang tepat;
d. Evaluasi, yaitu umpan balik mengenai pelaksanaan strategi dan pengambilan langkah-
langkah koreksi.
Model manajemen strategi menurut David (2004:5),6 terdiri dari 3 tahap, yaitu:
Implementasi strategi
a. Formulasi strategi
Proses formulasi strategi dimulai dengan melihat lingkungan eksternal dengan
menganalisis peluang dan ancaman, kemudian menilai dan lingkungan internal dengan
menentukan kekuatan dan kelemahan, menghasilkan jangka panjang, menghasilkan
alternatif strategi, dan menentukan strategi yang akan dilaksanakan. merumusan
manajemen strategi yang berkaitan dengan kompetisi dari organisasi, perumusan
manajemen strategis pada level fungsional yang berkaitan dengan memanajemen nilai-
nilai kepada pelanggan, strategi manajemen pada level korporat yang berkaitan dengan
nilai-nilai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan organisasi, dan tahap terakhir
adalah manajemen strategi pada level internasional yang berkaitan dengan manajemen
organisasi pada tingkat global.
b. Implementasi strategi
Implementasi strategi terdiri dari menentukan target tahunan, merencanakankebijakan,
motivasi, pegawai, dan alokasi alokasi.
6
Raditya, “Manajemen Strategik.”
6
c. Evaluasi strategi.
Evaluasi strategi adalah tahap terakhir yang terdiri dari tiga aktifitas, yaitu ulasan faktor
internal dan eksternal yang menjadi dasar pada strategi yang digunakan,mengukur
hasil yang telah dilakukan, dan mengambil tindakan perbaikan.
7
Kusmana, Suherli. 2009. http://suherlicentre.blogspot.com/2009/06/manajemenstrategik-dalam-
mengelola.htmldiakses 27/04/2014
7
mereka merasa puas dengan layanan yang diberikan. Peningkatan pembiayaan harus
diiringi pula dengan penambahan atau pertumbuhan layanan jasa.
Memenuhi visi dan misi secara rinci dirumuskan tujuan khusus baik dalam tatar
sekolah maupun pada tatar mata pelajaran, setelah jelas rumusan tujuan khusus,
disusunlah strategi pencapaian melalui sejumlah program aktivitas strategis. Dalam
perjalanannya dilakukan evaluasi dan pengendalian strategi, apakah masih konsisten
untuk mencapai tujuan atau ada pergeseran. Pada pokoknya strategi yang diterapkan
sekolah harus tetap konsisten pada visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategik adalah semua rangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang berulang dan berkelanjutan yang meliputi kegiatan perumusan, pelaksanaan dan
evaluasi strategi secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam
sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan strategik merupakan aspek utama dalam manajemen strategik dan dapat
dianggap sebagai pilar sentral dalam manajemen strategik.Seperti yang telah disebutkan di
atas menurut Amin terdapat 9 ciri-ciri khas proses perencanaan strategik.
Selanjutnya model manajemen strategi menurut David (2004:5) itu terdapat 3
tahapan yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Kemudian sistem manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang
berbeda dengan sistem manajemen tradisional. Sistem manajemen tradisional hanya
berfokus pada sasaran-sasaran yang bersifat efisiensi keuangan, sedangkan sistem
manajemen kontemporer mencakup 4 (empat) perspektif yaitu mencakup perspektif
efisiensi keuangan, proses layanan internal, kepuasan pelanggan, dan pertumbuhan
layanan jasa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Widjaya Tunggal, Amin. “Manajemen Suatu Pengantar.” Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
10