NAMA : MARIA.M.BATMANLUSI
KELAS : B (REGULER) SEMESTER 2
NIM : 2021021014113
FAKULTAS HUKUM
UNIVDERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
i
Analisa Hukum
Kepada Perawat
UU No. 29 Thn 2004, UU No. 36 Thn 2014 UU No. 38 Thn 2014 UU No. 36 Thn 2009
Tentang Tentang Tentang Tentang
Praktek Kedokteran Tenaga Kesehatan Pelayan Keperawtan Kesehatan
ii
ANALISA HUKUM TENTANG
PENDELEGASIAN KEWENANGAN DOKTER KEPADA PERAWAT
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa segala berkat saya dapat menyelesaikan
tugas ini.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Hukum yang telah memberikan kepada kami tugas dalam rangka melatih kami
untuk bisa menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan tugas makalah.
Harapan saya semoga hasil tulisan makalah saya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………
A. LATAR BELAKANG……………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………. 2
C. TUJUAN PENELITIAN………………………………….. 3
D. MANFAAT PENELITIAN……………………………….. 4
KONSEP………………………………………………..8
DEFENISI ………………………………………………9
CIRI-CIRI ………………………………………………9
BAB IV PENUTUP………………………………………………12
A. KESIMPULAN ………………………….…………..12
B. SARAN ………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Konsideran Undang Undang Kesehatan no. 39 tahun 2009, dikatakan bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya
manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional, oleh sebab itu setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan
wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan
masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun
masyarakat.
Berkaitan dengan bunyi konsideran pada Undang-Undang ini maka, pengertian
tanggung jawab semua pihak harus dipahami secara menyeluruh (holistik), terutama bagi
para tenaga kesehatan dan tenaga medis (dokter) yang secara khusus berperan peting
dalam meningkatkan derajat kesehagan masyarakat yang non dikriminatif (tidak ada
perbedaan dalam pelayanan kepada masyarakat). Menurut William G. Robinso yang
dikutip oleh Munir Fuadi secara klasik, yang dimaksud dengan perbuatan dalam istilah
perbuatan melawan hukum terbagi menjadi 3 bentuk salah satunya adalah yaitu :1)
1. Malfeasance. Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat atau tidak
layak ( unlawfull / improper ). Misalnya : melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang
memadai (pilihan tindakan medis tersebut sudah proper); 2. Nonfeasance. Tidak
1
0Machli Riyadi. 2018. Teori Iknemook Dalam Mediasi Malapraktik Medik. Jakarta : Prenamedia Group,
halaman 79.
melakukan tindakan medis yang sesuai dengan kompetensinya. Kelalaian yang dilakukan
orang per orang bukanlah merupakan perbuatan yang dapat dihukum, kecuali apabila
dilakukan oleh orang yang seharusnya (kompeten) berdasarkan sifat profesi, bertindak hati
dan telah mengakibatkan kerugian atau cedera bagi orang lain.
Dewasa ini banya pemberitaan di media masa maupun media elektronik tentang kesalahan
praktik (malpraktek) tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga perawat maupun tenaga
medis (dokter) terhadap pasien yang mengakibatkan terjadinya kecatatan pasien bahkan
sampai pada meninggalnya pasaien. Hal ini terjadi karena ada kesalahan prosedur praktek,
ada kelalaian praktek (Culpa) dan unsur kesengajaan (Dolus), juga kekurang-hati-hatian
dokter atas tindakan medis tersebut. Contoh kasus “Malpraktik Dokter, IDI Timika Audit
Dugaan Malapraktik terkait Kematian Mama Papua yang meninggal dengan temuan kain
di dalam perutnya”2. Contoh kasus yang lain yang lagi hangat dimedia elektronik adalah
RSHS Bandung Bantah Pasien Meninggal Karena Kehabisan Oksigen. 3
Dari contoh di atas, secara inplisit, terjadi kesalahan praktek yang dilakukan oleh perawat
berdasarkan pendelegasian kewenangan dokter. Dalam kenyataan dan telah menjadi
rahasia umum bahwa di setiap pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun di
puskesmas pemasangan infuse dan oksigen selalu dilakukan oleh perawat.Karena itu,
kejadian tersebut telah menimbulkan akibat hukum yang harus dipertanggung jawabkan
oleh baik oleh dokter maupun perawat yang betugas sebagai pemberi pendelegasian
kewenangan maupun penerima pendelegasian kewenangan tersebut. Berdasarkan
permasalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang dengan judul :
“Analisa Hukum Tentang Pendelegasian Kewenangan Dokter Kepada Perawat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211209175032-20-732094/idi-timika-audit-dugaan-malapraktik-
terkait-kematian-mama-papua.
3
https://tekno.tempo.co/read/1593541/rshs-bandung-bantah-pasien-meninggal-karena-kehabisan-oksigen
1. Untuk mengetahui prosedur pendelegasian kewenagan dokter kepada perawat.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab dokter atas pendelegasian kewenagan kepada
perawat ketika terjadi kesalahan praktek (malpraktek)?
D. Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisa Hukum
1. Pengetian Analisa Menurut KBBI.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari
peristiwa tersebut seperti sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).4
Secara umum, pengertian analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian
kegiatan seperti; mengurai, membedakan, dan memilah sesuatu untuk dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan
maknanya.5
2. Pengetian Analisa Hukum Menurut Para Ahli
4
Kamus Bahasa Indonesia (1990 : 32)
5
https://hot.liputan6.com/read/4569178/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-kenali-fungsi-tujuan-dan-
jenisnya.
pengetahuan, untuk melakukan pengkajian, penelaahan, penguraian, perincian,
pemecahan terhadap suatu objek atau sasaran sebagai salah satu kebulatan komponen
yang utuh kedalam sub komponen–sub komponen yang lebih kecil.
The Liang Gie, mengemukakan pengertian analisis sebagai berikut : Analisis
adalah segenap rangkaian perubahan pikiran yang menelaah sesuatu secara mendalam
terutama mempelajari bagian-bagian dari suatu kebulatan untuk mengetahui ciri- ciri
masing–masing bagian, hubungannya satu sama lain dan peranannya dalam
keseluruhan yang bulat itu. Di bidang Administrasi analisis yang dilakukan itu
tergolong dalam pengertian logical analysis (analisis dengan pikiran menurut logika)
untuk dibedakan dengan analisis dalam ilmu alam atau kimia (physycal atau chemical
analysis).6
Sedangkan Hukum adalah aturan (order) sebagai suatu sistem aturan-aturan
(rules) tentang perilaku manusia, bukan hanya menunjukan aturan tunggal perilaku
(rule) tetapi seperangkat (rules) yang memiliki satu kesatuan sehingga dapat dipahami
sebagai suatu sistem konsekuensinya adalah tidak mungkin memahami jika hanya
memperhatikan satu aturan saja (Hans Kelsen, 1961).
Dari pengetian menurut para ahli di atas maka analisa hukum adalah suatu
rangkaian kegiatan pemikiran yang logis, rasional, sistematis dan objektif dengan
menerapkan aturan hukum sebagai suatu sistem aturan-aturan (rules) tentang perilaku
manusia, bukan hanya menunjukan aturan tunggal perilaku (rule) tetapi seperangkat
(rules) yang memiliki satu kesatuan yang meliputi metode, sistematika dan pemikiran
tertentu yang bertujuan untuk menganalisa gejala hukum tertentu, kemudian
mengusahakan pemecahan atas masalah yang timbul berdasarkan aturan hukum yang
berlaku.sehingga kepastian hukum bisa terwujud.
6
http://repository.uin-suska.ac.id/4184/3/BAB%20II.pdf
Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan oleh satu
orang, maka diperlukan pendelegasian. Pendelegasian juga dilakukan agar pimpinan
dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi. Berdasarkan
pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa pendelegasian wewenang adalah
pemberian wewenang dan tangung jawab kepada orang-orang yang ditunjuk oleh
pemegang wewenang.
2. Pengertian Dokter.
1. Kesimpulan.
Pendelegasian kewenangan dokter yang selama ini dilakukan oleh dokter dan
perawat, merupakan suatu perbuatan melawan hukum, sebab tidsk diatur di dalam
undang-undang praktek kedokteran. Hal mana bertentangan baik dengan undang-
undang praktek kedokteran maupun undang-undang keperawatan.
2. Saran
Dokter dan perawat haarus sama-sama menjunjung tinggi profesi masding-masing,
sebab Profesi dokter bukan profesi diatas profesi perawat, atau profesi perawat lebih
rendah dari profesi dokter, akan tetapi sama-sama memiliki profesi yang sejajar,
karena itu perlu ada koordinasi dan kolaborasi sesuai profesi masing-masing.
5