Anda di halaman 1dari 128

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


REMAJA DENGAN PERILAKU TIGA ANCAMAN
DASAR KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
(TRIAD KRR) PADA SISWA DI SMA
NEGERI 10 KOTA BENGKULU
TAHUN 2021

Disusun Oleh :

SHOPIATUN FATHONA
NIM: P05140317040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
TAHUN 2021
SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


REMAJA DENGAN PERILAKU TIGA ANCAMAN DASAR
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
(TRIAD KRR) PADA SISWA DI SMA
NEGERI 10 KOTA BENGKULU
TAHUN 2021

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar


Sarjana Terapan Kebidanan

Disusun Oleh:

SHOPIATUN FATHONA
NIM : P0 5140317040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIV KEBIDANAN BENGKULU
TAHUN 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


REMAJA DENGAN PERILAKU TIGA ANCAMAN DASAR
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
(TRIAD KRR) PADA SISWA DI SMA
NEGERI 10 KOTA BENGKULU
TAHUN 2021

Yang Dipersiapkan dan Dipresentasikan Oleh :

SHOPIATUN FATHONA
NIM : P0 5140317040

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui


untuk dipresentasikan dihadapan Tim Penguji
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu Jurusan Kebidanan
Pada Tanggal 29 Juni 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Lela Hartini,SST,M.Kes Yuniarti,SST,M.Kes


NIP. 197710112003122001 NIP. 198006052001122001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
DENGAN PERILAKU TIGA ANCAMAN DASAR KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA (TRIAD KRR) PADA SISWA
DI SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

SHOPIATUN FATHONA
P0 5140 317 040

Telah diseminarkan dengan Tim Penguji Seminar Skripsi


Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Pada Tanggal 29 Juni 2021

Ketua Tim Penguji Pembimbing I

Afrina Mizawati,SKM.MPH Lela Hartini,SST,M.Kes


NIP. 198404302008012004 NIP. 197710112003122001
Penguji I Pembimbing II

Wewet Savitri,SST,M.Keb Yuniarti,SST,M.Kes


NIP. 197410032000122003 NIP. 198006052001122001

Mengetahui:
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Diah Eka Nugraheni,M.Keb


NIP. 198012102002122002

iii
Program Studi Diploma IV, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu

Skripsi, 29 Juni 2021

Shopiatun Fathona

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN


PERILAKU TIGA ANCAMAN DASAR KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA (TRIAD KRR) PADA SISWA DI SMA NEGERI 10 KOTA
BENGKULU TAHUN 2021

XVIII+ 75 halaman, 7 tabel, 9 Lampiran

ABSTRAK

Hampir sebagian besar remaja laki-laki dan remaja perempuan mulai


berpacaran pertama kali pada umur 15-17 tahun hasilnya 8% remaja laki-laki dan
2% remaja perempuan pernah melakukan hubungan seksual pranikah, tercatat
45,9% remaja hidup dengan AIDS serta remaja yang menggunakan Napza
tercatat 51.986 atau sekitar 45% dari total pengguna Napza. Penelitian ini
bertujuan untuk diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja
dengan perilaku Triad KRR pada siswa di Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021.
Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Dengan pengambilan sampel menggunakan rumus
slovin sehingga didapatkan 80 responden kelas X dan XI yang akan diambil
dengan teknik Proportionete Stratified Random Sampling. Data dianalisis
menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square dengan
nilai α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik remaja di lihat dari
(umur dan jenis kelamin) berjumlah sama yaitu 50% laki-laki dan 50%
perempuan, tingkat pengetahuan sebagian besar termasuk ketegori cukup (87,5%),
sebagian besar sikap responden termasuk kategori negatif (63,8%), sebagian
besar termasuk kategori tidak baik (52,5%).Terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja dengan p-
value = 0,000 serta terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Triad
Kesehatan Reproduksi Remaja dengan p-value =0,001.
Saran untuk SMA Negeri 10 Kota Bengkulu diharapkan bisa menjadi
bahan acuan bagi pihak sekolah SMA Negeri 10 Kota Bengkulu untuk terus
memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja agar siswa terhindar
dari masalah tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja
(Seksualitas,HIV/AIDS dan Napza.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, Triad KRR


41 daftar pustaka : 2010-2020

iv
Diploma IV study program, Department of Midwifery at the Health Ministry of
Health, Bengkulu

Thesis, 29 June,2021

Shopiatun Fathona

THE RELATIONSHIP OF ADOLESCENT KNOWLEDGE LEVEL AND


ATTITUDE WITH THE BEHAVIOR OF THE THREE BASIC THREATS OF
ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH (TRIAD KRR) IN STUDENTS AT
SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU IN 2021

XVIII + 75 page, 7 table, 9 attachments

ABSTRACT

Most of the teenage boys and girls started dating for the first time at the
age of 15-17 years, the result is 8% of boys and 2% of girls have had premarital
sexual intercourse, 45.9% of adolescents live with AIDS and adolescents who
have had premarital sex. Using drugs, there were 51,986 or about 45% of the
total drug users. This study aims to determine the relationship between the level of
knowledge and attitudes of adolescents with the behavior of the KRR Triad in
students in Negeri 10 Bengkulu City in 2021.
This type of research is an analytical survey using a cross sectional
approach. By taking the sample using the Slovin formula so that 80 respondents in
class X and XI will be taken using the Proportionete Stratified Random Sampling
technique. Data were analyzed using univariate analysis, bivariate using Chi
Square test with a value of = 0.05.
The results showed that the characteristics of adolescents in terms of (age
and gender) were the same, namely 50% male and 50% female, the level of
knowledge was mostly in the sufficient category (87.5%), most of the respondents'
attitudes were in the negative category ( 63,8%), most of them are in the bad
category (52.5%). There is a relationship between the level of knowledge and the
behavior of the Adolescent Reproductive Health Triad with p-value = 0.000 and
there is a relationship between the attitude and the Adolescent Reproductive
Health Triad behavior with p- value = 0.001.
Suggestions for SMA Negeri 10 Bengkulu City are expected to be a
reference material for SMA Negeri 10 Bengkulu City schools to continue to
provide information about adolescent reproductive health so that students avoid
the problem of three basic threats to adolescent reproductive health (Sexuality,
HIV/AIDS and Drugs.

Keywords: Knowledge, attitude, behavior, Triad KRR


41 bibliography : 2010-2020

v
BIODATA

Nama : Shopiatun Fathona


Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu,06 Oktober 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 2 (Dua)
Riwayat Pendidikan :
1. SDIT Hidayatullah Kota Bengkulu (2011)
2. SMP Negeri 07 Kota Bengkulu (2014)
3. SMA Negeri 04 Kota Bengkulu (2017)
4. Perguruan Tinggi Diploma IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu (2021)
Alamat : Jl. WR. Soepratman No. 10 Blok A RT. 22 RW. 03
Perumnas Griya Azzahra Permai Kel. Bentering
Permai Kec. Muara Bangkahulu Kota Bengkulu
Email : shopia09117@gmail.com
Jumlah Saudara : 3 (Tiga)
Nama Saudara : V.N. Rahmat P., S.STP dan Karimah M.
Nama Orang Tua :
Ayah : Ujang Rapani
Ibu : Nurhayati (Almh)

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
Jalani, Nikmati, dan Syukuri Setiap Proses Yang Terjadi

Karena Allah SWT Akan Memberikan Yang Terbaik

Untuk Hambanya

Motto

Live, Enjoy, and Be Grateful for Every Process That Happens

Because Allah SWT will give the best

For His Servant

vii
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi Prodi DIV

Kebidanan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa

bangga dan bahagia saya ungkapkan rasa syukur yang teramat sangat dan terima

kasih saya kepada:

 Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya Skripsi ini dapat dibuat

dan selesai pada waktunya. Puji dan syukur yang tak terhingga kepada Allah

SWT penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala do`a yang

dipinta.

 Kepada ayah (Ujang Rapani) yang selalu memberikan semangat, motivasi serta

do`a yang tiada hentinya untuk kesuksesanku dan teruntuk almh ibuku ini cita-

cita ibu yang saya wujudkan maafkan saya belum sempat membahagiakanmu

ibu. Ucapan terima kasih saja tidak akan cukup untuk membalas semua

kebaikanmu, karena itu terimalah cintaku untuk ayah dan ibuku, dan semoga

saya bisa menjadi anak yang berguna untuk keluarga, dan orang-orang banyak,

Aamiin.

 Teruntuk Kakak Vio Noera Rahmat PratamaS.STP, Mba Gielang Endah

Permatasari S.IP, Adek Karimah Mutawaqilin Tri Rapani serta Keponakkan

saya Nazia Vigi Zaina terima kasih karena selalu memberikan saya dukungan

semangat dan materil serta selalu jadi support sistem terbaik untuk saya di kala

saya sedang down.

viii
 Kepada sepupu saya Chandra Ahmad Fajri, Mba Ana Harun, Dang Livson

Oriza serta Keponakkan saya Kakak Abdullah Hisyam Teteh Abidah Nurallina

Syafika yang selalu mendukung pendidikan saya dan mendengarkan keluh

kesah saya selama menempuh pendidikan di DIV Kebidanan.

 Teruntuk Nabilla Dara Kartika,Wiwi Sartika, Sike Melisa dan Dwizani

Vinoma Cahyona sahabat terbaikku yang tak pernah bosan mendengar keluh

kesah saya selama mengerjakan skripsi dan selalu memberikan semangat agar

saya dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

 Kepada keluarga asuh saya kakak Muttiatul Azizah, kakak Pinky Cindi

Cindora, saudara asuh Annisa Dwi Noviana, adek asuh Nanda Irmaya, adek

asuh Sinta Wulandari Wijaya, adek asuh Elvina serta saudara seperasuhan

terima kasih karena memberikan semangat dan memberikan warna warni

selama saya menjalani pendidikan di DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Bengkulu.

 Kepada Sella Natasya Khuzhaima dan Nahda Adilla Endah tim hore yang

selalu bikin aku tersenyum di kala pusing menghadapi skripsi dan jangan

pernah bosan dalam menuntut ilmu.

ix
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Shopiatun Fathona

NIM : P0 5140 317 040

Judul Skripsi : Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap


Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman Dasar
Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR)
Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu
Tahun 2021

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah betul-


betul ide serta hasil pemikiran yang menjadi hasil karya saya sendiri dan bukan
penjiplakan dari hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dan apabila dikemudian hari terbukti dalam


penelitian ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
dengan ketentuan yang berlaku.

Bengkulu, 29 Juni 2021


Yang menyatakan,

Shopiatun Fathona
NIM P05140317040

x
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Tiga

Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Pada Siswa Di

SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021”.

Penulis menyadari terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-

ide, mau pun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bunda Eliana, SKM, MPH, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Bengkulu.

2. Bunda Yuniarti, SST, M,Kes, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu dan selaku pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, motivasi dan masukkan dalam menyelesaikan

proposal ini.

3. Bunda Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku ketua Prodi DIV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

4. Bunda Lela Hartini SST, M.Kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan

banyak pemikiran, motivasi, bimbingan dengan penuh ketegasan, perhatian

dan kesabaran serta masukan terbaik dalam penyelesaian proposal skripsi ini.

5. Teman-teman alumni Ipa 3 SMA Negeri 4 Kota Bengkulu Tahun 2017.

xi
6. Teman-teman mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Program Studi Diploma IV Kebidanan Tahun 2017.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan proposal skripsi ini di masa yang akan datang.

Bengkulu, 29 Juni 2021

Penulis

xii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

ABSTRACK ................................................................................................... v

BIODATA ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

PERNYATAAN ............................................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTARTABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7

xiii
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Remaja ....................................................................................... 9

B. Kesehatan Reproduksi ............................................................... 11

C. Triad KRR (Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza ........................ 19

D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Triad KRR . 30

E. Pengetahuan ............................................................................... 31

F. Sikap .......................................................................................... 36

G. Perilaku ...................................................................................... 39

H. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Triad KRR ......... 41

I. Kerangka Teori .......................................................................... 42

J. Kerangka Konsep ....................................................................... 43

K. Hipotesis .................................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...................................................................... 44

B. Variabel Penelitian ................................................................... 45

C. Definisi Operasional ................................................................. 45

D. Populasi dan Sampel ................................................................. 46

E. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 47

F. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 48

G. Instrumen Penelitian ................................................................. 49

H. Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data ......................... 49

xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya Penelitian .................................................................... 54

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 55

C. Pembahasan ............................................................................... 60

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 70

B. Saran .......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Tabel keaslian penelitian .......................................................................... 7

3.1 Tabel definisi operasional ........................................................................ 45

3.2 Tabel pembagian sampel .......................................................................... 48

4.1 Tabel analisa univariat ............................................................................. 56

4.2 Tabel rata-rata nilai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku remaja

tentang Triad KRR ................................................................................... 57

4.3 Tabel Analisa Bivariat tingkat pengetahuan dengan perilaku ................. 58

4.4 Tabel Analisa Bivariat sikap dengan perilaku ......................................... 59

xvi
DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori .......................................................................................... 42

2.2 Kerangka Konsep ...................................................................................... 43

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 44

3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 45

xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Organisasi Penelitian

Lampiran II : Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran III : Surat Informed Consent

Lampiran IV : Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran V : Master Tabel

Lampiran VI : Lembaran Hasil Olahan Data

Lampiran VII : Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran VIII : Surat Penelitian s/d Selesai Penelitian

Lampiran IX : Dokumentasi Penelitian

xvi
xviii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak–kanak

menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang

pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya

perubahan–perubahan perkembangan baik fisik, mental maupun peran

sosial. Menurut Word Health Organization (WHO) tahun 2014 batasan usia

remaja adalah 10–19 tahun sedangkan menurut United Nations (UN)

batasan usia kaum muda (Young people) yang mencakup usia 10–24

tahun (BKKBN, 2019).

Menurut UNICEF tahun 2018, jumlah remaja berusia 10-19 tahun

sebanyak 16% dari total seluruh penduduk dunia dan jumlah tersebut

meningkat dalam setiap tahunnya. Tahun 2018 jumlah remaja Indonesia usia

10-19 tahun sebesar 17% atau sebanyak 45 juta jiwa dari jumlah penduduk

Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Tahun 2018 jumlah

remaja menurut kelompok umur 10-19 tahun sejumlah 365.706 orang (BPS

Provinsi Bengkulu, 2018).

Besarnya jumlah proporsi remaja maka perlu di persiapkan menjadi

pribadi yang sehat baik secara fisik, mental dan spiritual. Beberapa penelitian

mengungkapkan remaja memiliki masalah yang cukup serius selama masa

peralihannya. Masalah tersebut tidak hanya tentang kesehatan reproduksi

1
2

namun juga berkaitan dengan Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi

Remaja ( Triad KRR), (Wiji, 2017).

Triad KRR adalah tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi yang

beresiko dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas, HIV/ AIDS dan Napza.

Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai

makhluk seksual yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan

dengan perilaku seksual, hubungan seksual dan orientasi seksual. Human

Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang melemahkan sistem

kekebalan tubuh manusia dan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno

Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat

melemahnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi virus HIV serta Napza

adalah singkatan dari narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

Napza merupakan zat-zat kimiawi yang masukkan ke dalam tubuh manusia,

baik secara oral (melalui mulut) dihirup (melalui hidung) dan disuntik

(BKKBN, 2019).

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual adalah

kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Kurangnya pemahaman

remaja tentang kesehatan reproduksi di sebabkan oleh para remaja

mendapatkan informasi yang kurang akurat tentang perubahan-perubahan

pada masa remaja di karenakan sulit mendapatkan informasi yang benar serta

di latar belakangi oleh adanya anggapan bahwa berbicara tentang seksualitas

adalah hal tabu di tambah minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang

tua. Selain pengetahuan sikap juga mempengaruhi perilaku,sikap di katakan


3

suatu tindakan evaluatif artinya bentuk reaksi yang di nyatakan sebagai sikap

itu timbul di dasari oleh pemahaman dalam diri individu yang mengambil

kesimpulan terhadap stimulus nilai baik-buruk, positif-negatif,

menyenangkan-tidak menyenangkan sehingga akan sikap cenderung

mendorong seseorang untuk berperilaku (Usnal Aini, 2019).

Menurut BKKBN tahun 2014, remaja dengan perilaku tidak sehat

seperti : Triad KRR akan mengalami gangguan-gangguan pada pertumbuhan

dan pekembangannya, baik secara sosial maupun individual. Gangguan secara

sosial dimana remaja tidak dapat melanjutkan sekolah, memasuki dunia kerja,

memulai berkeluarga dan menjadi anggota keluarga secara baik dan secara

individual remaja akan mengalami gangguan fisik, mental, emosional dan

spiritual (Wiji, 2017).

Unicef, United Nations Programme on HIV/AIDS dan World Health

Organization menyebutkan bahwa masa remaja kerap kali digunakan untuk

bereksperimen dengan narkotika dan alkohol. Di Tanzania, anak muda yang

berusia antara 16 dan 24 tahun yang merokok dan minum alkohol mempunyai

pasangan seks empat kali lebih banyak dari kawan-kawan seusianya. Di

Buenos Aires, Argentina, seperlima dari pecandu narkotika dengan jarum

suntik mengatakan bahwa mereka mulai memakai narkotika pada saat berusia

16 tahun ataupun lebih muda, dan dua per tiganya telah mulai ketika berusia

18 tahun (Suryani, 2017).

Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017 tentang kesehatan

reproduksi remaja hampir separuh remaja perempuan dan laki-laki berumur


4

15-24 tahun yang belum menikah mulai berpacaran pertama kali pada umur

15-17 tahun hasilnya 8% remaja laki-laki dan 2% remaja perempuan pernah

melakukan hubungan seksual pranikah, tercatat 45,9% remaja hidup dengan

AIDS serta remaja yang menggunakan Napza tercatat 51.986 atau sekitar

45% dari total pengguna Napza (Sulasmi, 2019).

Menurut Cahaya Perempuan WCC Bengkulu pada tahun 2017 terdapat

5 kasus kehamilan yang tidak di inginkan dan 23 orang anak usia 16-18 tahun

menikah dini di kota Bengkulu. Kemudian angka penderita HIV-AIDS di

Kota Bengkulu berdasarkan Profil Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2018

adalah 84 orang terdapat 1 penderita di rentang usia 4-14 tahun dan 9 orang

penderita dengan rentang usia 20-24 tahun atau usia remaja (Dinkes Provinsi

Bengkulu, 2019) serta pemakaian narkoba di Kota Bengkulu berdasarkan

Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkotika 2019 didapatkan estimasi

orang yang pernah menggunakan narkoba di perkotaan adalah sebanyak

17.728 (90.00%) dan mereka yang memakai narkoba dalam satu tahun

terakhir adalah sebanyak 11.819 (85,70%). Angka tersebut melibatkan usia

remaja di bawah usia 25 tahun (Solehati et al., 2019).

Berdasarkan data dari (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Bengkulu, 2020) sampai dengan bulan Oktober 2020 terdapat 3 SMA dengan

jumlah Drop Out/ keluar dari sekolah terbanyak yaitu SMA Palawa (SMA

Swasta), SMA Negeri 10 dan SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Data dari SMA

10 Kota Bengkulu tahun 2019 sampai dengan bulan Oktober 2020, 2 orang
5

mengundurkan diri dampak dari seks bebas, 3 orang menikah dan 4 orang

keluar tanpa keterangan

Hasil penelitian Naufi Bilqis (2020) yang berjudul Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Remaja terhadap Tiga Risiko Ancaman Dasar

Kesehatan Reproduksi Remaja: Kasus di Pusat Informasi dan Konseling

Remaja Ceria Sentul Bogor menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

mengenai kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan NAPZA tinggi. Sikap remaja

terhadap kesehatan reproduksi dan NAPZA tinggi namun sikap remaja

terhadap HIV/AIDS rendah. Tingkat pengetahuan mengenai kesehatan

reproduksi dan HIV/AIDS mempengaruhi sikap remaja terhadap kesehatan

reproduksi dan HIV/AIDS.

Survey awal yang saya lakukan pada tanggal 2 November 2020

sampai dengan 6 November 2020 di SMA 10 Kota Bengkulu, dilakukan

wawancara dengan 10 orang siswa/i SMA 10 Kota Bengkulu. Hasil

wawancara dengan siswa/i SMA 10 Kota Bengkulu, sebanyak 10 orang

terdiri dari 2 orang laki-laki dan 8 orang perempuan, diberikan 5 pertanyaan

mengenai Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR).

Pertanyaannya antara lain : pengertian seksual, dampak dari seks yang

menyimpang, pengertian napza, pengertian HIV/AIDS dan dampak dari

HIV/AIDS serta napza. Di dapatkan hasil bahwa 6 dari 10 orang kurang

mendapatkan informasi mengenai seksualitas, HIV/AIDS dan Napza baik di

sekolah atau pun di rumah.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas karena masih tingginya persentase

kasus Triad KRR peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Triad Kesehatan

Reproduksi Remaja (KRR) . Maka pertanyaan penelitian adalah,“ Apakah ada

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku Tiga

ancaman dasar Kesehatan Reproduksi (Triad KRR) pada siswa di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021 ? “.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku TRIAD KRR pada siswa di

Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

a. Diketahui karakteristik remaja di lihat dari (usia dan jenis kelamin)

pada siswa di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

b. Diketahui rata-rata tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku remaja

tentang TRIAD KRR di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

c. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku

TRIAD KRR di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

d. Diketahui hubungan sikap remaja dengan perilaku TRIAD KRR di

SMA Negeri 10 Kota Bengkulu


7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu, sebagai sarana informasi dan diskusi yang

bermanfaat tentang kesehatan reproduksi guna mencegah siswa

terjerumus ke dalam Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja

(Triad KRR).

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah literatur pada pendidikan dan untuk menambah

referensi penelitian bagi pendidikan.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi untuk

penelitian selanjutnya dengan variabel independen atau dependen yang

sama namun waktu dan lokasi yang berbeda.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Metode Uji Hasil


No Peneliti Judul Penelitian
Penelitian Statistik Penelitian
1. Kadir Hubungan Penelitian Uji chi Hasil penelitian
(2019) Pengetahuan kuantitatif square ini terdapat
Dengan Sikap hubungan
Preventif Tentang Pengetahuan
Tiga Ancaman dengan sikap
Dasar Kesehatan preventif
Reproduksi tentang Tiga
Remaja (TRIAD ancaman dasar
KRR) Kesehatan
Reproduksi
Remaja.

2. Fatiah Peningkatan Metode Analisa Pendampingan


Handayani Pengetahuan penelitian ini univariat penyuluhan
(2020) Siswa SMA adalah distribusi tentang materi
8

Muhammadiyah menggunakan frekuensi seksualitas,


Tentang Tiga analisis HIV/AIDS dan
Ancaman Dasar univariat NAFZA sebagai
Kesehatan sub bahasan dari
Reproduksi Tiga Ancaman
Remaja (Triad Dasar
KRR) Kesehatan
Reproduksi
Remaja (TRIAD
KRR) ditandai
dengan
terdapatnya
peningkatan
pengetahuan
pada siswa
sebagai sasaran
kegiatan.
3. Solehati Hubungan Media Penelitian ini analisis Dari hasil
Tetti,dkk Dengan Sikap Dan menggunakan univariate penelitian dapat
( 2019) Perilaku TRIAD penelitian distribusi disimpulkan
Kesehatan kuantitatif frekuensi bahwa media
Reproduksi yaitu dan internet, TV,
Remaja pendekatan bivariate dan koran/
potong lintang uji chi- majalah
(cross kuadrat memiliki
sectional) hubungan
dengan perilaku
remaja dalam
menjalani
kesehatan
reproduksinya.
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Pengertian Remaja

Menurut Word Health Organization (WHO 2014), masa

remaja adalah masa peralihan dari masa kanak–kanak menuju masa

dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat

termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya

perubahan–perubahan perkembangan baik fisik, mental maupun peran

social.

Remaja dalam ilmu psikologis di perkenalkan dengan istilah

lain, seperti : puberteit, adolescence dan youth. Remaja atau adolescense

(Inggris), berasal dari bahas latin “ adolescere“ yang berarti tumbuh

ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan

kematangan fisik saja kematangan sosial dan psikologi (Kumalasari,

2012).

Remaja adalah individu baik perempuan atau laki–laki yang

berada pada masa/usia antara anak–anak dan dewasa. Menurut Word

Health Organization (WHO) batasan usia remaja adalah 10–19 tahun

sedangkan menurut United Nations (UN) batasan usia kaum muda

(young people) yang mencakup usia 10–24 tahun (BKKBN, 2019).

Jadi remaja adalah laki-laki dan perempuan dalam masa

peralihan dari anak-anak menuju dewasa dimana terdapat perbedaan usia

9
10

remaja menurut World Health Organization (WHO) usia remaja yaitu 10-

19 tahun, United Nations (UN) yaitu 10-24 tahun dan BKKBN yaitu 10-24

tahun yang belum menikah.

2. Tahap-tahap Remaja

Menurut (Sandu, 2013) tahap-tahap pada remaja.

Perkembangan dalam segi rohani atau kejiwaan juga melewati

tahapan-tahapan yang dalam hal ini dimungkinkan dengan adanya

kontak terhadap lingkungan atau sekitarnya. Masa remaja dibedakan

menjadi :

a. Masa remaja awal (10-13 tahun)

1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya

2) Tampak dan merasa ingin bebas

3) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan

tubuhnya dan mulai berfikir khayal (Abstrak)

b. Masa remaja tengah (14-16 tahun)

1) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri

2) Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan

jenis

3) Timbul perasaan cinta yang mendalam

4) Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang

5) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan seksual

c. Masa remaja akhir (17-19 tahun)

1) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri


11

2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif

3) Memiliki citra (Gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya

4) Dapat mewujudkan perasaan

5) Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak

6) Manfaat remaja mengetahui kesehatan reproduksi

B. Kesehatan Reproduksi

1. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Menurut (Kumalasari, 2012) masyarakat internasional secara

konsisten telah mengukuhkan hak–hak remaja akan informasi

tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang benar dan pelayanan

kesehatan reproduksi (KR) termasuk konseling saat Internasional

Conferences On Population and Development (ICPD) tahun 1994.

Pemahaman remaja akan kesehatan reproduksi menjadi bekal remaja

dalam berperilaku sehat dan bertanggung jawab, namun tidak semua

remaja memperoleh informasi yang cukup dan benar tentang

kesehatan reproduksi. Keterbatasan pengetahuan dan pemahan ini

dapat membawa remaja ke arah perilaku berisiko. Dalam hal inilah

bagi para ahli dalam bidang ini memandang perlu akan adanya

pengertian, bimbingan, dan dukungan dari lingkungan sekitarnya agar

dalam sistem perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak remaja

menjadi manusia dewasa yang sehat jasmani, rohani dan sosial.


12

Kesehatan reproduksi menurut (WHO) adalah suatu keadaan

sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas

dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan

system reproduksi serta fungsi dan prosesnya (Sandu, 2013).

2. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka

mempunyai kespro yang baik menurut (Sandu, 2013) yaitu :

a. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi dan

hak-hak reproduksi

b. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana

merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginannya dan

pasangannya

c. PMS, HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan

reproduksi

d. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi

e. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku sosial

f. Kekerasan seksual dan bagaimana cara menghindarinya

g. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat

kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal negatif

3. Pembekalan Pengetahuan Remaja Terkait Kesehatan Reproduksi Remaja

Menurut (Sandu,2013) Beberapa hal penting yang perlu di berikan

sebagai bekal bagi remaja dalam kaitan dengan kesehatan reproduksi

remaja yaitu :
13

a. Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik,

kejiwaan, dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk

memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang

membingungkannya. Informasi tentang menstruasi dan mimpi basah

serta tentang menstruasi dan mimpi basah serta tentang alat reproduksi

remaja laki–laki dan wanita perlu di peroleh setiap remaja.

b. Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya

berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam

posisi dalam berhubungan seks. Hal ini tentunya akan membuat para

orang tua merasa khawatir. Untuk itu perlu di luruskan kembali

pengertian tentang pendidikan seks. Pendidikan seks berusaha

menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan

negatif tentang seks. Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu

remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi pada

semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai

berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat

menghindarinya.

c. Proses reproduksi yang bertanggung jawab

Manusia secara biologis menpunyai kebutuhkan seksual. Remaja perlu

mengendalikan naluri seksual dan menyalurkannya menjadi kegiatan

positif seperti: olahraga dan mengembangkan hobi yang positif.

Penyaluran berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga

untuk melanjutkan keturunan.


14

d. Pergaulan yang sehat antara remaja laki–laki dan wanita serta

kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak di temukan

Remaja memerlukan informasi tersebut agar waspada dan berperilaku

seksual sehat dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Di samping itu

remaja memerlukan pembekalan tentang kiat–kiat untuk

mempertahankan diri secara fisik maupun psikis serta mental dalam

menghadapi godaan seperti ajakan untuk melakukan hubungan seksual

dan penggunaan napza.

e. Persiapan Pranikah

Informasi tentang hal ini di perlukan agar calon pengantin lebih siap

secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga

f. Kehamilan dan persalinan serta cara pencegahannya.

g. Remaja perlu mendapat informasi tentang hal ini sebagai persiapan

bagi remaja laki–laki dan wanita dalam memasuki kehidupan

berkeluarga masa depan.

4. Tumbuh kembang remaja

a. Perubahan Fisik

Tampak luar

1) Pria : Otot menguat, memiliki jakun, tumbuh bulu-bulu di ketiak

dan muka dan sekitar kemaluan , ketiak berminyak dan suara

menjadi besar.
15

2) Wanita : Tumbuh payudara, putting menonjol keluar, bentuk

tubuh berlekuk, tumbuh bulu-bulu di sekitar ketiak dan kemaluan

dan kulit berminyak.

Tampak dalam (Internal)

1) Laki-laki : Mimpi basah

2) Wanita : Menstruasi

b. Perubahan emosi (Psikologis)

1) Laki-laki : Timbul perhatian pada lawan jenis dan ingin di akui

kedewasaannya

2) Wanita : Menjadi lebih sensitive, ingin di perhatikan, timbul

perhatian pada lawan jenis, dan suka bercermin di depan kaca

c. Hormon yang mempengaruhi perubahan fisik dan emosi

Menurut (Sandu, 2013) hormon yang mempengaruhi perubahan fisik

laki-laki dan perempuan yaitu :

1) Laki-laki

Hormon testosteron di produksi oleh testis . Pada remaja laki-laki

prostat dan seminal, uretra (Saluran kencing), testis (Buah zakar),

dan penis tumbuh membesar dan mulai mengeluarkan cairan yang

gunanya sebagai tempat berkembangnya sperma serta di

produksinya sperma yang di tandai dengan mimpi basah.

Sebelum keluarnya air mani (Ejakulasi) penis menegang atau ereksi

pengalaman rangsangan seksual ini sering kali ingin di ulang oleh

laki-laki. Bila dilakukan rangsangan pada penis dengan ejakulasi,


16

dengan ini disebut maturbasi atau di sebut onani. Naluri atau

dorongan seksual ini terjadi bersamaan dengan perubahan emosi

pada remaja seperti : rasa ingin di hargai, ingin di perlakukan

istimewa dan ingin tahu tentang seksualitas karena mulai

timbulnya dorongan seksual. Dorongan seksual dapat muncul

berupa keinginan untuk berdekatan (Sedekat mungkin) secara fisik

dengan seseorang.

2) Wanita

Estrogen dan progesteron diproduksi oleh indung telur. Pada

remaja wanita rahim, saluran indung telur, rongga panggul dan

vagina tumbuh seakan bersiap untuk melakuan fungsi dan proses

reproduksi yang di tandai dengan adanya siklus menstruasi. Siklus

menstruasi satu kali sebulan dan biasnya terjadi 28 hari sekali

(Dengan kisaran 21-35 hari).

Masa subur setelah 14 hari menstruasi, bila sel telur dalam

perjalanannya menuju dinding rahim tidak bertemu sperma (Tidak

terjadi hubungan seksual pada masa subur) maka sel telur beserta

tempatnya bersarang luruh dan keluar melalui lubang vagina

sebagai darah menstruasi. Setelah 5-7 hari setelah menstruasi

indung telur mulai bersiap untuk melepas sel telur berikutnya di

bawah pengaruh hormon estrogen, demikian seterusnya setiap

bulan.
17

5. Perubahan Fisik Pada Masa Remaja

Masa Remaja terjadi ketika seseorang mengalami perubahan struktur

tubuh dari anak-anak menjadi dewasa (Pubertas). Pada masa ini terjadi

suatu perubahan fisik yag cepat disertai banyak perubahan, termasuk di

dalamnya perubahan organ-organ reproduksi (Organ seksual) untuk

mencapai kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan

melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi pada

pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

a. Tanda-tanda seks primer

Tanda-tanda seks primer yang dimaksud adalah berhubungan langsung

dengan organ seks. Dalam Modul Kesehatan Reproduksi Remaja

(Depkes, 2002) disebutkan bahwa ciri-ciri seks primer pada remaja

adalah sebagai berikut :

1) Remaja Laki-laki

Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah

mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya terjadi pada

remaja laki-laki usia antara 10-15 tahun. Mimpi basah sebetulnya

merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi

terjadi karena sperma yang terus- menerus diproduksi perlu

dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua

remaja laki-laki.
18

2) Remaja Perempuan

Pada remaja perempuan sebagai tanda kematangan organ

reproduksi adalah ditandai dengan datangnya menstruasi

(Menarche). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam

atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari

uterus melalui vagina. Dalam hal ini berlangsung sampai

menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur 40-50

tahun.

b. Tanda-tanda seks sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah sebagai berikut :

1) Remaja Laki-laki

a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang : tangan dan kaki

bertambah besar

b) Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar dan

membidang serta pinggul menyempit

c) Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, dada,

tangan dan kaki

d) Tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti

anak kecil lagi

e) Tumbuh jakun dan suara membesar

f) Penis dan buah zakar membesar

g) Kulit menjadi lebih kasar, tebal dan berminyak

h) Rambut menjadi lebih banyak


19

i) Produksi keringat menjadi lebih banyak

2) Remaja Perempuan

a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki

bertambah besar

b) Pinggul lebar, bulat dan membesar

c) Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina

d) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar

e) Pertumbuhan payudara, putting susu membesar dan menonjol

serta kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar

dan lebih kuat

f) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-

pori bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat

menjadi lebih aktif

g) Otot semakin membesar dan semakin kuat, terutama pada

pertengahan dan menjelang akhir masa puber sehingga

memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai

h) Suara menjadi lebih penuh dan merdu

C. TRIAD KRR (Seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA)

Triad KRR adalah Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja,

Permasalahan tersebut berkaitan dengan Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza.

Triad KRR ini berdampak kepada siapa pun dan usia berapapun tetapi yang

paling mengkhawatirkan berdampak kepada remaja sebagai generasi penerus

bangsa.
20

1. Seksualitas

a. Pengertian seksual

Seksual adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin

atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan

intim antara laki-laki dan perempuan. Perilaku seksual adalah segala

tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual mulai dari perasaan

tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu, dan senggama

(Purwoastuti, 2015).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja

Menurut (Sembayang dkk, 2018) beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku seksual pada remaja adalah sebagai berikut :

1) Faktor perkembangan, yang terjadi dalam diri mereka yaitu berasal

dari keluarga dimana anak mulai tumbuh dan berkembang

2) Faktor luar, yaitu mencakup kondisi sekolah/ pendidikan formal

yang cukup berperan terhadap perkembangan remaja dalam

mencapai kedewasaannya.

3) Faktor masyarakat, yaitu adat kebiasaan, pergaulan dan

perkembangan di segala bidang khususnya teknologi yang

dicapai manusia.

Pengetahuan seksual yang benar dapat memimpin seseorang ke

arah perilaku seksual yang rasional dan bertanggungjawab serta dapat

membantu membuat keputusan pribadi yang penting terkait

seksualitas. Sebaliknya, pengetahuan seksual yang salah dapat


21

mengakibatkan kesalahan persepsi tentang seksualitas sehingga

selanjutnya akan menimbulkan perilaku seksual yang salah dengan

segala akibatnya. Informasi yang salah menyebabkan pengertian dan

persepsi masyarakat khususnya remaja menjadi salah. Hal ini

diperburuk dengan mitos tentang seks, semua di ekspresikan dalam

bentuk perilaku seksual yang buruk dengan akibat yang tidak di

harapkan.

c. Tahap perilaku seks terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1) Kissing

Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan

seksual, seperti : di bibir di sertai dengan rabaan pada bagian-

bagian sensitif yang dapat menimbulkan rangsangan seksual.

Berciuman dengan bibir tertutup merupakan ciuman yang umum

dilakukan. Berciuman dengan mulut dan bibir terbuka, serta

menggunakan lidah itulah yang disebut french kiss. Kadang ini

juga dinamakan ciuman mendalam atau soul kiss.

2) Necking

Berciuman di sekitar leher ke bawah. Necking merupakan

istilah yang digunakan untuk menggambarkan ciuman disekitar

leher dan pelukan yang lebih mendalam.

3) Petting

Perilaku menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitif,

seperti : payudara dan organ kelamin. Merupakan langkah yang


22

lebih mendalam dari dari necking. Ini termasuk merasakan dan

mengusap-usap tubuh pasangan termasuk lengan, dada, buah dada,

dan kadang-kadang daerah kemaluan, baik di dalam atau di luar

pakaian.

4) Intercrouse

Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh

pasangan pria dan wanita yang di tandai dengan penis pria yang

masuk ereksi masuk ke dalam vagina untuk mendapat kepuasan

seksual.

d. Pengaruh buruk akibat hubungan seks pranikah

Dikalangan remaja perilaku seksual yang tidak sehat khususnya

remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Menurut

(Kumalasari, 2012) kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk

bila remaja tak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya,

sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah. Hal ini

akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan saja oleh

pasangan, khususnya remaja tetapi juga orang tua, keluarga, bahkan

masyarakat. Akibat hubungan seks pranikah :

1) Bagi remaja :

a) Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak

perawan.

b) Menambah risiko tertular Penyakit Menular Seksual (PMS),

seperti : gonore (GO), sifilis, herpes simpleks (Genitalis),

clamidia, kondiloma akuminata dan HIV/AIDS.


23

c) Remaja putri terancam kehamilan yang tidak diinginkan,

pengguguran kandungan tidak aman, infeksi organ-organ

reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian karena

perdarahan atau keracunan kehamilan.

d) Trauma kejiwaan (Depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang

harapan masa depan)

e) Kemungkinan hilangnya kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan dan kesempatan bekerja.

f) Melahirkan bayi yang kurang atau tidak sehat.

2) Bagi keluarga

a) Menimbulkan aib keluarga

b) Menambah beban ekonomi keluarga

c) Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan

masyarakat di lingkungannya (Ejekan)

3) Bagi masyarakat

a) Meningkatnya remaja putus sekolah sehingga kualitas

masyarakat menurun

b) Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi

c) Menambah beban ekonomi masyarakat,sehingga derajat

kesejahteraan masyarakat menurun

e. Cara mengatasi masalah seksual remaja menurut (Sembayang dkk,

2018) sebagai berikut :


24

1) Mengikis kemiskinan sebab kemiskinan membuat banyak orang

tua mengizinkan anaknya menjadi PSK (Pekerja Seks Komersil )

2) Menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi, karena

ketidaktersediaan informasi yang akurat dan benar tentang

kesehatan reproduksi memaksa remaja untuk melakukan eksplorasi

sendiri, baik melalui media informasi maupun dari teman sebaya

3) Memperbanyak akses pelayanan kesehatan yang diiringi dengan

sarana konseling

4) Meningkatkan partisipasi remaja dengan mengembangkan

pendidikan sebaya

5) Meninjau ulang segala peraturan yang membuka peluang

terjadinya pernikahan dini

6) Meminimalkan informasi tentang kebebasan seks,dalam hal ini

media massa dan hiburan sangat berperan penting

7) Menciptakan lapangan keluarga yang kukuh, kondusif, dan

informatif pandangan bahwa seks adalah hal tabu yang telah telah

sekian lama tertanam justru membuat remaja enggan bertanya

tentang kesehatan.

2. HIV dan AIDS

a. Pengertian HIV

HIV (Human Immunodeficiency Virus) menyerang sistem

kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV

menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas
25

menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit yang

memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di

permukaan sel limfosit (Purwoastuti, 2015).

b. Pengertian AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan

kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh

HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari

serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan

atau merusak sistem pertahanan tubuh, sehingga berdatanganlah

berbagai jenis penyakit lain (Purwoastuti, 2015).

c. Cara penularan HIV/ AIDS menurut (Kusmiran Eny, 2011)

diantaranya sebagai berikut :

1) Melalui hubungan seksual Merupakan jalur utama penularan

HIV/AIDS yang paling umum ditemukan. Virus dapat ditularkan

dari seseorang yang sudah terkena HIV kepada mitra seksualnya

(Pria ke wanita, wanita ke pria dan pria ke pria) melalui hubungan

seksual tanpa pengaman (Kondom). Jalur ini dapat dicegah dengan

cara :

a) Astinence : Tidak berhubungan seksual

b) Be faithful: Saling setia dengan satu pasangan

c) Condom : Selalu menggunakan kondom saat melakukan

hubungan seksual

d) Drug : Tidak menggunakan obat-obat terlarang.


26

2) Parental (Produk darah)

Penularan dapat terjadi melalui transfer darah atau produk

darah, atau penggunaan alat-alat yang sudah dikotori darah seperti

jarum suntik, jarum tato, tindik, dan sebagainya. jalur ini dapat

dicegah dengan cara :

a) Memastikan bahwa darah yang diterima pada saat transfusi

tidak mengandung HIV

b) Memastikan bahwa peralatan (Jarum suntik, jarum tato, tindik)

telah disterilkan dan apabila memungkinkan gunakan peralatan

yang sekali buang.

c) Perinatal Penularan melalui ibu kepada anaknya. Ini bisa terjadi

saat anak masih berada dalam kandungan, ketika dalam proses

lahir atau sesudah lahir. Kemungkinan ibu pengidap HIV

melahirkan bayi HIV positif adalah 15-39%. Seorang bayi yang

baru lahir akan membawa antibodi ibunya, begitupun

kemungkinan positif dan negatifnya si bayi tertular HIV adalah

tergantung dari seberapa parah tahapan perkembangan AIDS

pada diri sang ibu. Sebaiknya lakukan tes darah sebelum hamil.

Kelompok yang beresiko terkena HIV adalah :

(1) Wanita dan laki-laki yang selalu berganti-ganti pasangan

dalam melakukan hubungan seksual.

(2) Wanita dan laki-laki pekerja seks.


27

(3) Melakukan hubungan seksual yang tidak wajar seperti

melalui anal dan mulut, homoseksual dan biseksual.

(4) Penyalahgunaan obat-obatan melalui suntikan secara

bergantian (Kusmiran Eny, 2011).

d. Hubungan antara HIV/AIDS dengan penyalahgunaan Napza dan

hubungan seks bebas tidak aman menurut (Rohan Hasdianah Hasan

dan Siyoto Sandu, 2013) yaitu :

1) HIV/AIDS – Hubungan Seks Bebas Tidak Aman

Salah satu media penularan HIV/AIDS yaitu melalui cairan

sperma maupun cairan vagina maka hubungan seks bebas tidak

aman merupakan perilaku yang beresiko tertular maupun

menularkan HIV/AIDS.

2) HIV/AIDS – Penyalahgunaan Napza

Walau tidak seluruh pengguna Napza, namun sebagian besar

pengguna beberapa jenis Napza cenderung menggunakan jarum

suntik sebagai media pemakaiannya penggunaan jarum suntik yang

tidak steril dan dilakukan secara bergantian sangat rentan terhadap

penularan virus HIV/AIDS (Tertular maupun menularkan). Hal

yang lebih mengerikan, pengguna Napza yang merupakan ODHA

(Orang Dengan HIV/AIDS) akan membuatnya lebih cepat

memasuki fase AIDS. Hal ini dikarenakan karakteristik Napza yang

bersifat menggerogoti organ tubuh, termasuk juga perokok.


28

3. Napza

a. Pengertian Napza

Napza adalah singkatan dari Narkotika, psikotropika dan zat

adiktif lainnya. Istilah Napza mengacu pada kelompok senyawa yang

umumnya memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya.

Menurut pakar kesehatan narkoba seharusnya adalah senyawa-

senyawa psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien pada

saat hendak di operasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.

Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar

peruntukan dan dosis yang semestinya.

b. Jenis-jenis Napza

1) Heroin : serbuk putih seperti tepung yang bersifat opoid atau

menekan nyeri juga depressan SSP

2) Kokain : di olah dari pohon coca yang punya sifat halusigenik

3) Putau : Golongan heroin

4) Ganja : berisi zat kimia delta-9 tetra hidrokanbinol berasal dari

daun cannabis yang di keringkan, konsumsi dengan cara di hisap

seperti rokok tetapi menggunakan hidung

5) Shabu-sabu : kristal yang berisi methamphetamine di konsumsi

dengan menggunakan alat khusus yang di sebut bong kemudian di

bakar.

6) Ekstasi : methylendioxy methaphetamine dalam bentuk tablet atau

kapsul, mampu meningkatkan ketahanan seseorang (Disalah

gunakan untuk aktivitas hiburan di malam hari)


29

7) Diazepam, Nipam dan megadon : obat yang jika di konsumsi

secara berlebih menimbulkan efek halusinogenik

8) Alkohol : minuman yang berisi produk fermentasi menghasilkan

atanol dengan kadar di atas 40% mampu menyebabkan depresi

susunan saraf pusat dalam kadar tinggi bisa memicu sirois hepatic,

hepatitis alkoholik maupun gangguan sisitem persyarafan.

c. Pengaruh dari Napza

Pengaruh Napza adalah penurunan atau perubahan kesadaran,

hilangnya rasa nyeri, ketergantungan, rasa nikmat dan nyaman yang

luar biasa dan pengaruh-pengaruh lainnya. Penggunaan Napza ini

beresiko terhadap kesehatan reproduksi karena penggunaan Napza

akan berpengaruh terhadap meningkatnya perilaku seks bebas.

Pengguna Napza jarum suntik juga meningkatkan risiko terjadinya

HIV/AIDS, sebab virus HIV dapat menular melalui jarum suntik yang

dipakai secara bergantian (Marmi, 2014).

d. Dampak Penyalahgunaan Napza

Dampak dari penyalahgunaan Napza menurut (Prabandari,

2018) sebagai berikut :

1) Dampak fisik

Gangguan pada sistem syaraf, gangguan pada kulit, gangguan pada

paru-paru dan pembuluh darah.

2) Dampak psikologis

Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan

jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan,

ketergantungan / selalu membutuhkan obat.


30

3) Dampak sosial dan ekonomi

Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan dan

hukum.

D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku TRIAD KRR

Perilaku Menurut Green, (1980, dalam Mubarak, 2011) perilaku

seseorang terbentuk dari tiga faktor, yaitu :

1. Faktor predisposisi

Yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan,

nilai-nilai, dan sebagainya.

2. Faktor pendukung

Yang terwujud dalam lingkungan fisik seperti ada atau tidaknya

fasilitas/sarana kesehatan.

3. Faktor pendorong

Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau

petugas lain :

Perilaku remaja dipengaruhi oleh sikap yang dimiliki remaja.

Menurut Cahyo, Kurniawan, & Margawati (2008), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi sikap serta perilaku sehat dan tidaknya remaja

terhadap kesehatan reproduksi, salah satunya adalah sumber informasi.

Sumber informasi dapat diperoleh melalui orang tua, guru, teman sebaya,

tetangga, media masa seperti media cetak (buku, Koran, majalah, dan

lainnya) dan media elektronik (TV, Radio, VCD, Internet, dan lainnya.
31

E. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil „tahu„ dan ini terjadi terhadap orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

melalui panca indra manusia, yakni : indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh

melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior). Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasarkan oleh

pengetahuan. Penelitian Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum

orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang

tersebut terjadi proses yang berurutan yang di sebut AIET, yakni :

a. Awareness (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (Objek)

b. Interest (Merasa Tertarik), terhadap stimulus atau objek tersebut.

Disini sikap subjek sudah mulai timbul

c. Evaluation (Menimbang-nimbang), terhadap baik atau tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah

lebih baik.

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai apa

yang dengan apa yang di kehendaki oleh stimulus


32

e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkat, menurut (Notoatmodjo, 2011) yakni :

a. Tahu (Know)

Know atau tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di

terima. Oleh sebab itu, „tahu‟ ini merupakan tingkat pengetahuan

paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, mengatakan dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)

Yaitu diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang di ketahui dan dapat mengintepretasi materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Yaitu sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Apikasi di


33

sini dapat di artikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan `untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja :

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis

Yaitu menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi yang ada. Misalnya : dapat menyusun,

dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah di tentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
34

atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut.

3. Sumber Pengetahuan

Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk

memperoleh pengetahuan. Upaya-upaya serta cara-cara tersebut yang di

gunakan dalam memperoleh pengetahuan menurut (Lestari. T, 2015)

yaitu :

a. Orang yang memiliki otoritas

Salah satu upaya seseorang mendapatkan pengetahuan yaitu

dengan bertanya pada orang yang memiliki otoritas atau yang di anggap

lebih tahu

b. Indra

Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu

sumber internal pengetahuan. Filsafat science modern menyatakan

bahwa pengetahuan pada dasarnya adalah pengalaman-pengalaman

konkrit yang terbentuk karena persepsi indra, seperti : persepsi

pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencicipan

dengan lidah.

c. Akal

Kenyataan ada pengetahuan tertentu yang bisa di bangun oleh

manusia tanpa harus atau tidak bisa mepersiapkan dengan indra terlebih

dahulu. Pengetahuan dapat diketahui dengan pasti dan dengan

sendirinya karena potensial akal.


35

d. Intuisi

Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin adalah intuisi

atau pemahaman yang langsung tentang pengetahuan yang tidak

merupakan hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang

langsung. Intuisi dapat berarti kesadaran tentang data-data yang

langsung dirasakan.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Riyanto,

2013), yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses perubahan sikap dan tingkah

laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan, makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah untuk menerima informasi.

b. Informasi atau media

Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpul, menyiapkan,

menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu (Undang-undang

teknologi informasi).

c. Sosial, budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik dan buruk. Seseorang

akan bertambah pengetahuannya walau pun tidak melakukan. Status


36

ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang di perlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan berpengaruh terhadap proses, masuknya

pengetahuan kedalam individu yang berada di lingkungan tersebut

karena adanya interaksi timbal balik atau tidak yang akan di respon

sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah

yang di hadapi.

F. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap dapat di tafsirkan dari sifat yang

tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan

reaksi terhadap stimulus sosial. Newcomb salah seorang psikolog sosial

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan


37

„predisposisi„ tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka (Tingkah laku terbuka). Lebih

jelas lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.

2. Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan menurut (Notoatmodjo, 2011), yakni :

a. Menerima (Receiving)

Menerima, di artikan bahwa orang (Subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang di berikan (Objek).

b. Merespons (Responding)

Merespon adalah memberikan jawaban apabila di tanya,

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang telah di berikan adalah

suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan atau mendiskusikan tugas yang di berikan lepas pekerjaan

itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (Valuing)

Menghargai berarti mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah

suatu indikasi sikap ketiga.

d. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah di pilihnya

dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.


38

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut

(Azwar, 2012), yaitu :

a. Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan

akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, untuk dapat

mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai

pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis. Apakah

penghayatan itu kemudian akan membentuk sikap positif dan negatif

akan tergantung pada berbagai faktor lain.

b. Pengaruh orang lain yang di anggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu di antara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Orang yang di

anggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status

sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja,

istri atau suami dan lain-lain.

c. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup

dalam budaya yang mempunyai norma longgar bagi pergaulan sangat

mungkin kita mempunyai sikap yang mendukung terhadap masalah

kebebasan pergaulan heteroseksual.


39

d. Media Massa

Adanya informasi baru meneganai sesuatu hal merupakan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.

Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi apabila cukup kuat

akan memberikan dasar efektif dalam menilai sesuatu hal sehingga

terbentuklah arah sikap tertentu.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap di karenakan

keduanya melakukan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri

individu.

f. Pengaruh Faktor Emosional

Tidak semua sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang disadari oleh emosi yang berfungsi

sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

G. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang

dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian di jadikan

kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada

hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang di amati
40

oleh interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk, pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku secara lebih rasional

dapat di artikan sebagai respon organisme atau seseorang terhadap

rangsangan dari luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam

yakni bentuk pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon

internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung

dapat di lihat dari orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku

itu dapat di observasi secara langsung (Triwibowo, 2015).

2. Jenis-jenis Perilaku

Skinner dalam Notoadmodjo (2011) mengungkapkan bahwa

perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus)

dan tanggapan atau respon di bedakan menjadi :

a. Respondent Response atau instrumental respon

Respondent Response atau instrumental respon adalah respon

yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu yang relatif

tetap. Responden respon (Respondent behavior) mencakup juga emosi

respon dan emotional behavior.

b. Operant Response atau instrumental Respon

Operant Response atau instrumental Respon adalah respon

yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu.

Perangsang ini disebut juga reinforsing stimuly atau reinforcer. Proses

pembentukan atau perubahan perilaku dapat di pengaruhi oleh

beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar individu. Aspek-
41

aspek dalam diri individu sangat berperan atau berpengaruh dalam

perubahan perilaku adalah persepsi, motivasi dan emosi. Persepsi

adalah pengamatan yang merupakan kombinasi dari pengelihatan,

pendengaran, penciuman, serta pengalaman masa lalu. Motivasi adalah

dorongan bertindak untuk memuaskan sesuatu kebutuhan. Dorongan

dalam memotivasi diwujudkan dalam bentuk tindakan.

H. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Triad KRR

(Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza)

Kurangnya pengetahuan dan pencarian informasi yang salah mengenai

KRR dapat mempengaruhi perilaku beresiko pada remaja yang dikenal

dengan tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja Triad Kesehatan

Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) meliputi seksualitas (Kekerasan

sexual,kehamilan di luar nikah, perkawinan usia dini,free sex, HIV/AIDS dan

Napza). Serta tidak tersedianya informasi yang memadai tentang KRR

memaksa remaja berusaha mencari akses informasi tersebut dan melakukan

eksplorasi sendiri terutama lewat media (BKKBN, 2007).

Hasil penelitian (Usnal Aini, 2019) tentang Hubungan Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku TRIAD Kesehatan

Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Di SMK N 4 Kota Padang Tahun 2019 di

dapatkan hasil terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku Triad

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan terdapat hubungan sikap dengan

dengan perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di SMK N 4

Kota Padang Tahun 2019.


42

I. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Remaja

Laki-laki Perempuan

Remaja Awal Remaja Tengah Remaja Akhir


(10-13 tahun) (14-16 tahun) (17-19 tahun)

Faktor Predisposisi Faktor Penguat


merupakan faktor Faktor Pendukung merupakan faktor-
yang Merupakan faktor faktor yang
mempermudah yang mendukung mendorong atau
terjadinya perilaku perilaku, yaitu : memperkuat
pada diri seseorang, a. Sarana Prasarana perilaku, yaitu :
yaitu : b. Media informasi, a. Orang tua
a. Pengetahuan dan b. Teman sebaya,
b. Sikap c. Lingkungan dan
c. Tindakan c. Peran petugas
kesehatan
Perilaku Triad Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR)
yaitu : Seksualitas, HIV/AIDS
dan Napza

Sumber Modifikasi Teori Lawrence Green (1980) dalam buku Notoadmodjo


Soekidjo (2013) dan Priyoto (2014)
43

J. Kerangka Konsep

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku Triad
Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan
Remaja (KRR) yaitu :
Sikap
Seksualitas,
HIV/AIDS dan Napza

Variabel Luar

Umur
Jenis kelamin

K. Hipotesis

Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku Triad

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) pada siswa di SMA Negeri 10

Kota Bengkulu tahun 2021.


44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei

Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dimana variabel

independen dan dependen dalam penelitian hanya hanya di identifikasi sekali

saja dalam waktu bersamaan dalam penelitian. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah perilaku Triad KRR dan variabel independen

pengetahuan dan sikap.

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Baik
Pengetahuan
Cukup

Siswa/i kelas X
dan XI SMA
Positif
Negeri 10 Kota Sikap
Bengkulu
Negatif

Baik
Perilaku
Tidak
Baik

44
45

B. Variabel Penelitian

Adapun variabel yang digunakan dalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagan 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku Triad
Pengetahuan KRR(Seksualitas,
Sikap HIV/AIDS dan
Napza)

Variabel Luar

Umur
Jenis Kelamin

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Alat Cara Hasil Skala


Variabel
Operasional Ukur Ukur Ukur Ukur
Dependen : Masalah yang Kuesioner Mengisi 0 : Baik Ordinal
Perilaku menonjol (15 soal Kuesioner ( Jika skor T
Triad KRR dikalangan remaja pernyataan ) > mean
yaitu seputar Tiga 67,45)
Permasalahan 1: Tidak
Kesehatan baik ( Jika
Reproduksi Remaja skor T <
(TRIAD KRR) mean 67,45)
yaitu Seksualitas,
HIV/AIDS dan
Napza.
Independen : Segala sesuatu yang Kuesioner Mengisi 0 = Baik Ordinal
Pengetahuan di ketahui dan di (10 soal Kuesioner (Jika skor
pahami remaja pertanyaan) >70)
tentang Triad KRR 1 = Cukup
a. Seksualitas (Jika skor <
b. HIV/ AIDS 70)
c. Napza Menurut
Terdapat 15 soal (Aziz,2012)
pengetahuan,
penilaian dengan
cara jumlah
46

jawaban benar di
bagi dengan jumlah
soal maka di
dapatkan hasil.
Independen Tanggapan atau Kuesioner Mengisi 0 = Positif ( Ordinal
: Sikap respon dari siswa (10 soal Kuesioner jika nilai >
dari quesioner yang pernyataan) mean 63,45)
di berikan tentang Penilaian 1 = Negatif (
TRIAD KRR : menggunakan jika nilai <
a. Seksualitas skala likert mean 63,45)
b. HIV/AIDS Skala likert
c. Napza pernyataan
positif
4 = sangat
setuju
3 = setuju
2 = tidak
setuju
1 = sangat
tidak setuju
Skala likert
pernyataan
negatif
4 = sangat
setuju
3 = setuju
2 = tidak
setuju
1 = sangat
tidak setuju
Variabel Lama hidup Kuesioner Mengisi 15-16 tahun Nominal
Luar : responden dari lahir Kuesioner 17-18 tahun
Umur sampai penelitian Remaja
tengah dan
akhir
Menurut
(Sandu,
2013)
Variabel Status gender yang Kuesioner Mengisi 0 = Laki-laki Nominal
Luar: di ketahui dengan Kuesioner 1=
Jenis melihat fisik siswa. Perempuan
kelamin

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa/i SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu kelas X dan XI yang berjumlah 399 orang.


47

2. Sampel

Sampel yang di ambil pada penelitian ini yaitu siswa/i kelas X

dan XI di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu dengan menggunakan rumus

Slovin. Besar sampel dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut :

Keterangan :

n : Besar populasi

N : Besar sampel

d : Limit eror atau presisi absolut di tetapkan 0,1 ( 10%)

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan 19 April- 14 Mei Tahun 2021 di

SMA Negeri 10 Kota Bengkulu.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate stratified

random sampling agar dapat mewakili setiap kelas X dan XI. Dimana kelas X
48

dan XI terbagi menjadi 13 kelas dengan jumlah seluruh siswa/i 399 orang.

Adapun pembagian sampel sebagai berkut :

Tabel 3.2 Pembagian Sampel

Jumlah
No Kelas Rumus Sampel
siswa/i
1. X MIPA 1 26 = 5
dan
X MIPA 2
2. X MIPA 3 25 = 5 5

F. X IPS 1 33 = 7
dan
X IPS 4
G. X IPS 2 32 = 6

H. X IPS 3 31 = 6

I. XI MIPA 1 31 = 6
dan
XI MIPA 2
J. XI MIPA 3 32 = 6,29 = 6 6
K. XI IPS 1 34 = 7
L. XI IPS 3 33 = 7
dan
XI IPS 4
Jumlah 80

Dengan kriteria :

a. Kriteria inklusi :

1) Merupakan siswa/i kelas X dan XI

2) Siswa/i yang berusia 15-18 tahun

3) Siswa/i yang bersedia menjadi responden

4) Siswa/i yang hadir pada saat penelitian.


49

b. Kriteria Ekslusi

Siswa/i yang berhalangan hadir atau sakit pada saat penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini saya menggunakan kuesioner atau angket sebagai

alat bantu dalam mengumpulkan data.

H. Pengumpulan Data, Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu

siswa/i kelas X dan XI di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Kuesioner

pengetahuan tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja ( Triad KRR)

dan kuesioner sikap berisi pandangan responden terhadap pernyataan yang

diberikan.

a. Pengolahan Data

1) Editing : Upaya untuk mengecek kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan.

2) Koding : Kegiatan mengubah data yang berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan terhadap data dan nomor

responden agar memudahkan pada saat memasukkan data (Data

entry).

3) Entri Data : Kegiatan memasukkan data ke dalam tabel dilakukan

dengan program yang ada di komputer.Data kuesioner yang telah

di koding dimasukkan secara komputerisasi.


50

4) Cleaning : Merupakan teknik pembersihan data–data yang yang

tidak sesuai dengan kebutuhan akan terhapus.Peneliti melakukan

kegiatan pengecekan ulang terhadap data yang sudah di entri pada

komputer apakah terdapat kesalahan atau tidak.

5) Tabulasi : Hasil pengolahan data dimasukkan dalam tabel distribusi

untuk selanjutnya dilakukan analisis.

b. Analisa Data

1) Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel penelitian.

(a) Variabel tingkat pengetahuan

Pengetahuan mengenai Triad KRR di kagorikan (Aziz, 2012)

(1) Kategori baik jika rata-rata nilai pengetahuan > 70 atau

70% dari jawaban benar

(2) Kategori cukup jika rata-rata nilai pengetahuan < 70 atau

70% dari jawaban benar.

Rumus :


Nilai = ∑

Nilai tertinggi adalah 10 (100%) dan nilai terendahnya 0

(0%)

(b) Variabel sikap

Dari total skor sikap kemudian di hitung mean (rata-rata)

kemudian di klasifikasikan sebagai berikut :


51

(1) Positif bila skor sikap > mean atau rata-rata

(2) Negatif bila skor sikap < mean atau rata-rata

Untuk mengkategorikan sikap yaitu dengan cara menggunakan

rumus jumlah skor total di bagi dengan jumlah nilai pendapat

responden tertinggi kemudian di bagi dengan seratus.

Rumus : Total Skor x 10


Y
Keterangan :

Y = Nilai tertinggi

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata sikap dengan

menggunakan rumus mean.

Jumlah jawaban responden dari masing–masing pernyataan

dijumlahkan dan dihitung menggunakan skala likert :

Untuk mengetahui mean T (MT ) sebagai berikut :

MT = (∑T)/n

Keterangan :

MT : Mean T

∑T : Jumlah rata-rata

n : Jumlah responden

Untuk mengetahui sikap responden dengan menggunakan skor T

(Azwar, 2011)

Rumus skor T = 50+10 ( (Xi-X^-)/sd)

Keterangan :

xi : skor responden
52

x- : nilai rata-rata kelompok

SD : standart deviasi ( simpangan baku kelompok )

Menentukan Standart Deviasi ( SD )

SD = (∑fi (xi-x )²/(n-1))

Keterangan :

SD : Standart Deviasi

∑fi : Jumlah frekuensi

xi : titik tingkat interval

x : rata-rata

n : Jumlah responden. (Azwar, 2011)

(c) Variabel Perilaku

Analisis perilaku sebagai berikut :

(1) Baik : Jika skor jawaban > mean

(2) Tidak baik : Jika skor jawaban < mean

Rumus mean, menurut (Sugiyono, 2010) :


Me =

Keterangan :

Me : mean untuk data yang tergolong

fi : jumlah data/sampel

fiXi : produk perkalian antara fi pada tiap interval data

dengan tanda kelas (Xi) pada tabel distribusi frekuensi

Dengan interpensi hasil menurut (Arikunto S., 2013) sebagai

berikut :
53

0% = Tidak satu pun dari responden

1-25% = Sebagian kecil dari responden

26-49% = Hampir sebagian responden

50% = Setengah responden

51-75% = Sebagian besar responden

76-99% = Hampir seluruh responden

100% = Seluruh responden

2) Analisis Bivariat

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis ini

menggunakan uji chi square dengan nilai kepercayaan (α) 95%.

Interprestasi hasil sebagai berikut :

(a) Jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima artinya ada hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen

(b) Jika p > 0,05 maka Ha ditolak artinya tidak ada ada hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen.


54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya Penelitian

Penelitian ini berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi

(TRIAD KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 April - 14 Mei Tahun 2021 dengan

tujuan untuk diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja

dengan perilaku Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad

KRR) pada siswa di Negeri 10 Kota Bengkulu.

Pada jalan penelitian meliputi kegiatan penetapan judul, merumuskan

masalah penelitian, menyiapkan instrumen penelitian dan mengurus surat izin

penelitian. Peneliti mengurus surat permohonan izin penelitian dari kampus,

selanjutnya diteruskan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPST) Provinsi Bengkulu. Kemudian mengurus surat

rekomendasi penelitian ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Bengkulu. Terakhir mengurus surat izin penelitian di SMA Negeri 10 Kota

Bengkulu.

Penelitian ini dilakukan saat masa pandemi Covid-19 tetapi bisa

dilakukan secara tatap muka karena siswa sudah bersekolah dengan mengikuti

protokol kesehatan. Setelah mendapatkan izin dari bagian kesiswaan maka

peneliti melakukan penelitian secara tatap muka dengan menyebarkan

kuesioner, peneliti melakukan pengambilan sampel 80 responden dengan

54
55

menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling agar dapat

mewakili sampel pada setiap kelas kemudian dilakukan dengan cara

pengundian nomor absen, yang nomornya keluar sesuai dengan urutan absen

maka ia adalah responden.

Pengambilan data meliputi data sekunder dan primer, data sekunder

berupa jumlah siswa kelas X dan XI di setiap kelas dan absen siswa di setiap

kelas dari bagian kesiswaan SMA Negeri 10 Kota Bengkulu dan pengambilan

data primer dilakukan melalui pembagian lembaran kuisioner yang berisi

tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diisi langsung oleh responden.

Setelah data terkumpul peneliti memeriksa semua data apakah data-

data kuisioner sudah diisi semua atau belum. Selanjutnya peneliti memberikan

kode pada masing-masing data untuk mempermudah pengolahan data,

kemudian memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel

secara komputerisasi. Setelah itu, memproses data kemudian mengecek ulang

apakah ada kesalahan pada masing-masing variabel yang sudah diproses

sehingga dapat diperbaiki dan analisis data dilakukan dengan menggunakan

program sistem komputerisasi SPSS.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik

jenis kelamin dan usia siswa SMA Negeri 10 Kota Bengkulu,variabel

independen tingkat pengetahuan, sikap remaja dan variabel dependen

perilaku tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja (triad krr) pada
56

siswa di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu pada tahun 2021. Adapun hasil

analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur dan jenis kelamin, tingkat


Pengetahuan, sikap remaja serta perilaku Tiga ancaman
dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) pada
siswa di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021

Persentase
No Variabel Jumlah (n=80)
(%)
1 Umur
15-16 tahun 80 68,7
17-18 tahun 31,3
Jenis Kelamin 38
Laki-laki 42 50
Perempuan 50
2 Pengetahuan
Baik 38 12,5
Cukup 42 87,5
3 Sikap
Positif 29 36,2
Negatif 51 63,8
4 Perilaku
Baik 38 47,5
Tidak Baik 42 52,5

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan sebagian besar pada usia 15-16

tahun sebesar 68,7%, kemudian 50 % atau setengah responden berjenis

kelamin laki-laki dan setengah reponden berjenis kelamin perempuan,

selanjutnya 87,5% atau hampir seluruh responden memiliki pengetahuan

cukup dan sebagian besar responden mempunyai sifat yang tergolong

negatif 63,8% serta sebagian besar responden 52,5% berperilaku tidak

baik.
57

Tabel 4.2 Rata-Rata Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja


Tentang Triad KRR Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

Std.
Variabel Mean Median Minimum Maximum
Deviation
Pengetahuan 60.1250 60.0000 30.00 90.00 13.35909
Sikap 63.4500 62.0000 45.00 82.00 8.43426
Perilaku 67.4500 67.0000 33.00 100.00 13.96551

Tabel 4.2 menunjukkan rata-rata nilai tingkat pengetahuan, sikap

dan perilaku remaja tentang Triad KRR (Seksualitas,HIV/AIDS dan

Napza). Dengan jumlah nilai rata-rata tingkat pengetahuan responden

sejumlah 60,12 kemudian jumlah nilai rata-rata sikap responden sejumlah

63,45 serta jumlah rata-rata nilai perilaku responden sejumlah 67,45.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku tiga ancaman dasar

kesehatan reproduksi remaja (triad krr) pada siswa di SMA Negeri 10 Kota

Bengkulu yang menggunakan uji statistic Chi-Square dengan sistem

komputerisasi tingkat kemaknaan p<0,05. Setelah dilakukan pengolahan

data dengan uji Chi-Square didapatkan hasil sebagai berikut :


58

Tabel 4.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Tiga


ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR)
Dengan Perilaku Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi
Remaja (Triad KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota
Bengkulu Tahun 2021

Perilaku Triad Kesehatan


Reproduksi Remaja Total Nilai OR
Pengetahuan P- (CI
Baik Tidak Baik
value 95%)
N % n % n %
Baik 10 12,5 0 0 10 12,5 2,500
Cukup 28 35,0 42 52,5 70 87,5 (1,876
0,000
-
3,331)
Jumlah 38 47,5 42 52,5 80 100

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hampir sebagian responden

berpengetahuan cukup yaitu sebesar 35,0% dengan berperilaku tidak baik

yaitu sebesar 52,5% dan sebagian kecil berpengetahuan baik yaitu 12,5%

serta tidak ada responden yang berpengetahuan baik yang memiliki

perilaku tidak baik.

Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil

dengan nilai ρ-value = 0,000 < α = 0,05 dan OR = 2,500 (95% CI : 1,876-

3,331) yang artinya responden memiliki pengetahuan cukup berpelung 2,5

kali lebih besar untuk berperilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja

(Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza) di bandingkan dengan responden yang

berpengetahuan baik serta mean (rata-rata) berada di antara 1,876-3,331

yaitu 2,500. Jadi dapat di simpulkan bahwa Ho ditolak artinya tidak ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku Triad KRR dan Ha

diterima, sehingga ada hubungan yang bermakna antara tingkat


59

pengetahuan remaja dengan perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja

(Triad KRR) di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun 2021.

Tabel 4.4 Hubungan Sikap Remaja Tentang Tiga ancaman dasar


Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) Dengan
Perilaku Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja
(Triad KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu
Tahun 2021

Perilaku Triad Kesehatan OR


Reproduksi Remaja Total Nilai
(CI95%
Sikap P-
Baik Tidak baik )
value
n % n % n %
Positif 19 23,8 10 12,4 29 36,2 3,200
Negatif 19 23,8 32 40,0 51 56,8 0,001 (1,234-
8,301)
Jumlah 38 47,6 42 52,4 80 100

Dari tabel 4.4 di dapatkan bahwa yang memiliki sikap negatif

23,8% hampir sebagian besar berperilaku tidak baik 40,0%. Selanjutnya

dari 23,8% responden yang memiliki sikap positif hampir sebagian

berperilaku baik 12,4%. Kategori sikap negatif karena hasil nilainya kurang

dari hasil jumlah rata-rata nilai sikap (mean).

Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square dengan nilai ρ-

value = 0,001< α = 0,05 dan OR = 3,200 (95% CI : 1,234-8,301) yang

artinya responden memiliki sifat negatif berpelung 3,2 kali lebih besar

untuk berperilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja

(Seksualitas,HIV/AIDS dan Napza) di bandingkan dengan responden yang

bersikap positif serta mean (rata-rata) berada di antara 1,234-8,301 yaitu

3,200. Jadi dapat di simpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya tidak ada

hubungan antara sikap dengan perilaku Triad KRR dan Ha diterima


60

sehingga ada hubungan yang bermakna antara sikap remaja dengan

perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) di SMA Negeri

10 Kota Bengkulu Tahun 2021.

C. Pembahasan

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman

Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR)

Pengetahuan adalah hasil „tahu„ dan ini terjadi terhadap orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Kemudian

pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkat tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi serta

sumber dari pengetahuan dapat diperoleh dari orang yang memiliki

otoritas, indra, akal dan intuisi.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan

berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan

rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak

mutlak hanya diperoleh melalui pendidikan (Notoadmodjo, 2013).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Riyanto,

2013), yaitu : Pendidikan (makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah untuk menerima informasi), informasi atau media (informasi akan

memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang meskipun seseorang

mempunyai pendidikan yang rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang


61

banyak dari berbagai media massa seperti majalah, surat kabar, televisi,

radio, maupun lainnya maka hal itu dapat meningkatkan pengetahuan

seseorang), sosial, budaya dan ekonomi (seseorang akan bertambah

pengetahuannya walau pun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang di perlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang), lingkungan

(lingkungan berpengaruh terhadap proses, masuknya pengetahuan kedalam

individu yang berada di lingkungan tersebut karena adanya interaksi

timbal balik atau tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh

setiap individu), dan pengalaman (pengalaman sebagai sumber

pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam

memecahkan masalah yang di hadapi).

Pengetahuan tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja juga di

dapat dari pengindraan apa yang di lihat, didengar dan dirasakannya

sehingga terbentuklah perilaku triad kesehatan reproduksi remaja baik

maupun tidak baik. Jika mereka mempunyai tingkat pengetahuan baik

maka akan cenderung berperilaku baik begitu pun sebaliknya.

Hasil penelitian univariat tingkat pengetahuan dari 80 orang

responden hanya sebagian kecil mempunyai tingkat pengetahuan baik

yaitu sebanyak 10 responden (12,5%) dan sebagian besar mempunyai

tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 70 responden (87,5%) serta


62

memiliki rata-rata nilai 60,12 kurang dari 70 menurut (Aziz,2012).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasarkan oleh

pengetahuan.

Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang

dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian di jadikan

kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku secara lebih rasional

dapat di artikan sebagai respon organisme atau seseorang terhadap

rangsangan dari luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam

yakni bentuk pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon

internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung

dapat di lihat dari orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku

itu dapat di observasi secara langsung (Triwibowo, 2015).

Perilaku beresiko triad krr mempunyai hubungan yang sangat erat

antara satu perilaku dengan perilaku berisiko lainnya. Manakala seorang

remaja terjerumus pada salah satu perilaku berisiko, maka remaja tersebut

akan berisiko pula untuk berperilaku berisiko lainnya. Misalnya, seorang

remaja yang sudah kecanduan napza maka remaja tersebut akan memiliki

perilaku berisiko seks bebas dan berisiko pula terinfeksi dan menderita

HIV/AIDS (Usnal Aini, 2019).

Selanjutnya Hasil penelitian univariat tentang perilaku Triad

Kesehatan Reproduksi Remaja dapatkan hasil dari 80 orang responden


63

sebagian besar responden 52,5% yang berperilaku tidak baik baik dengan

nilai rata-rata 67,45 dan dikatagorikan ke dalam perilaku negatif apabila

nilainya kurang dari mean yaitu 67,45. Masa remaja adalah periode

perkembangan yang penting dalam kaitannya dengan keadaan sehat dan

keadaan tidak sehat. Banyak perilaku sehat serta perilaku tidak sehat

berkembang selama masa remaja. untuk meningkatkan perilaku sehat

harus direncanakan tindakan pendidikan kesehatan untuk meminimalkan

dampak dari masalah perilaku tidak sehat dengan fokus pada gaya hidup

dan pencegahan perilaku yang tidak sehat (Sabela, 2017).

Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian bivariat didapatkan nilai ρ =

0,000 < α = 0,05 ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

dengan perilaku tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja (triad

krr). Hampir seluruh responden berpengetahuan cukup 87,5% yang

sebagian besar memiliki perilaku tidak baik tentang tiga ancaman dasar

kesehatan reproduksi remaja (triad krr) yaitu 52,5%. Hal ini dapat di lihat

dari jawaban yang kurang tepat dari pertanyaan kuesioner remaja yang

berperilaku tidak baik tidak tahu pengertian seksualitas, tidak tahu cara

pencegahan penularan HIV/AIDS, tidak tahu singkatan dari

(narkotika,alkohol, psikotropika, zat adiktif lain) dan tidak tahu dampak

fisik pada pengguna napza.

Penelitian sejalan dengan penelitian (Usnal Aini, 2019) tentang

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku Triad

Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) di SMK N 4 Padang tahun


64

2019 memiliki hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku

Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di SMK N 4 Padang tahun

2019 ρ value = 0,003.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Rahma, 2018) tentang

Hubungan antara Pengetahuan Seksualitas dengan Perilaku Seksual

Remaja yang menunjukkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan

seksualitas dengan perilaku p = 0.00 atau < 0.05.

Begitu pun penelitian (Akbar et al., 2020) tentang Hubungan

Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja Di

Desa Poyowa Besar 1 Kecamatan Kotamobagu Selatan yang menunjukkan

hubungan yang signifikan hasil analisa uji statistik dengan menggunakan

uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh nilai

p value adalah 0,000 dengan demikian p value < α ( 0,05).

Selanjutnya hasil penelitian (Anggiani, 2020) tentang Hubungan

Pengetahuan Siswa Dengan Tindakan Penyalahgunaan Napza Di SMK

Tunas Pelita Binjai menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan

siswa dengan tindakan penyalahgunaan napza dengan diperoleh nilai p-

value (sig) sebesar 0,008 < α = 0,05.

Namun dalam penelitian ini ada yang berpengetahuan cukup tetapi

memiliki perilaku baik karena ada faktor lainnya yaitu informasi.

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang

meskipun seseorang mempunyai pendidikan yang rendah tetapi ia

mendapatkan informasi yang banyak dari berbagai media massa seperti


65

majalah, surat kabar, televisi, radio, maupun lainnya maka hal itu dapat

meningkatkan pengetahuan seseorang (Riyanto, 2013).

2. Hubungan Sikap Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman Dasar

Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR)

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. sikap merupakan reaksi terhadap objek

di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap

dapat di tafsirkan dari sifat yang tertutup. Seperti halnya dengan

pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan menerima,

merespon, menghargai dan bertanggung jawab (Notoatmodjo, 2011).

Menurut Sunaryo (2013), sikap merupakan kecenderungan

seseorang untuk melakukan respons tertutup terhadap stimulus atau objek

tertentu yang diterimanya di lingkungan sekitarnya. Sikap dipengaruhi

faktor internal dari dalam individu dan faktor eksternal dari luar individu,

dimana faktor tersebut berupa stimulus untuk membentuk sikap (Sunaryo,

2013).

Sedangkan menurut (Azwar, 2011) sikap dipersepsikan dari

pengetahuan sebagai sesuatu yang positif atau negatif yang akan

mempengaruhi perilaku individu. Sikap dipengaruhi oleh faktor

pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,

kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, dan emosional. Semakin

banyak informasi yang didapat remaja tentang Triad KRR (Seksualitas,

Napza, HIV/AIDS) semakin positif pula sikap remaja tersebut dan


66

semakin sedikit informasi yang didapat remaja tentang Triad KRR

(Seksualitas, Napza, HIV/AIDS) maka semakin negatif pula sikapnya.

Hasil penelitian univariat tentang sikap remaja hampir sebagian

responden mempunyai sikap positif yaitu 36,2% dan sebagian besar

mempunyai sikap negatif yaitu sebanyak 63,8% serta memiliki nilai rata-

rata 63,45. Dikatagorikan sikap negatif karena nilainya kurang dari rata-

rata menurut (Azwar, 2011). Berdasarkan hasil kuesioner sikap remaja

terhadap triad krr masih banyak responden yang mempunyai sikap kurang

tepat terhadap seksualitas.

Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang

dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian di jadikan

kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku secara lebih rasional

dapat di artikan sebagai respon organisme atau seseorang terhadap

rangsangan dari luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam

yakni bentuk pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon

internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung

dapat di lihat dari orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku

itu dapat di observasi secara langsung (Triwibowo, 2015).

Perilaku beresiko triad krr mempunyai hubungan yang sangat erat

antara satu perilaku dengan perilaku berisiko lainnya. Manakala seorang

remaja terjerumus pada salah satu perilaku berisiko, maka remaja tersebut

akan berisiko pula untuk berperilaku berisiko lainnya. Misalnya, seorang

remaja yang sudah kecanduan napza maka remaja tersebut akan memiliki
67

perilaku berisiko seks bebas dan berisiko pula terinfeksi dan menderita

HIV/AIDS.

Hasil penelitian univariat tentang perilaku Triad Kesehatan

Reproduksi Remaja dapatkan hasil dari 80 orang responden sebagian

besar responden 52,5% yang berperilaku tidak baik dengan nilai rata-rata

67,45 dan dikatagorikan ke dalam perilaku negatif apabila nilainya kurang

dari mean. Masa remaja adalah periode perkembangan yang penting dalam

kaitannya dengan keadaan sehat dan keadaan tidak sehat. Banyak perilaku

sehat serta perilaku tidak sehat berkembang selama masa remaja. untuk

meningkatkan perilaku sehat harus direncanakan tindakan pendidikan

kesehatan untuk meminimalkan dampak dari masalah perilaku tidak sehat

dengan fokus pada gaya hidup dan pencegahan perilaku yang tidak sehat.

Dari hasil tabel 4.4 didapatkan nilai ρ = 0,001< α = 0,05 ada

hubungan yang signifikan antara sikap remaja dengan perilaku tiga

ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja (triad krr). Penelitian ini

mengutamakan Teori Lawrence Green yang menerangkan bahwa perilaku

seseorang terbentuk salah satunya dari predisposing factors yaitu sikap.

Hal ini menegaskan bahwa sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku

yang terbentuk dari dirinya sendiri.

Hasil penelitian ini sesuai dengan (Naufi Bilqis, 2020) tentang

tingkat dan sikap remaja terhadap tiga risiko ancaman dasar kesehatan

reproduksi remaja hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap remaja

terhadap terhadap kesehatan reproduksi dan napza tinggi namun sikap


68

remaja terhadap HIV/AIDS rendah. Penelitian ini didukung juga dengan

teori bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Solehati et al., 2019)

masih banyak remaja yang memiliki sikap (24,6%) dan perilaku (7,6 %)

yang kurang mendukung terhadap Triad KRR. Hal ini tentu masih menjadi

rawan bagi remaja yang minoritas tersebut untuk beresiko tinggi

melakukan masalah terhadap kesehatan reproduksi mereka. Mengingat

karakteristik Dari hasil tabel 4.3 didapatkan nilai ρ = 0,015< α = 0,05 ada

hubungan yang signifikan antara sikap remaja dengan perilaku Tiga

ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR).

Pembentukan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor yang salah satunya

informasi yang diterima individu. Peneliti berpendapat bahwa informasi

yang telah diterima akan mempengaruhi sikap remaja tersebut apalagi

sumber informasi tersebut berasal dari orang yang mereka anggap penting.

Semakin banyak informasi yang di dapat remaja tentang Triad KRR

(Seksualitas, Napza, HIV/AIDS) semakin positif pula sikap remaja

tersebut. Sebaliknya semakin sedikit informasi yang di dapat remaja

tentang Triad KRR (Seksualitas, Napza, HIV/AIDS) maka semakin negatif

pula sikapnya (Sunarti, 2018).

Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa yang bersikap negatif

tetapi memiliki perilaku yang baik karena sikap berhubungan dengan

kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau hal


69

tertentu dengan cara tertentu. Sikap bukan merupakan tindakan atau

aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu

perilaku(Priyoto, 2014).

D. Keterbatasan Penelitian

1. Pengumpulan data dengan kuesioner bersifat subjektif sehingga jawaban

pada kuesioner bergantung pada pendapat atau pandangan pribadi dari

responden.

2. Waktu dan tenaga yang terbatas dengan subjek yang diteliti dalam jumlah

besar sehingga hanya dilakukan pengisian kuesioner secara terpimpin dan

tidak melakukan wawancara secara langsung.

3. Pada pengambilan sampel di tambahkan 10% karena di takutkan ada siswa

yang keluar (Drop Out).


70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Tiga ancaman dasar

Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10

Kota Bengkulu Tahun 2021, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Karakteristik remaja dilihat dari (usia dan jenis kelamin) siswa di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu yang menjadi responden dalam penelitian ini

sebagian besar berusia 15-16 tahun sebesar 67,8% yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 50% dan berjenis kelamin perempuan 50%, selanjutnya

yang berpengetahuan cukup sebesar 87,5% kemudian sebagian besar

bersifat negatif 63,8% serta sebagian besar berperilaku tidak baik sebesar

52,5%.

2. Rata-rata nilai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang

Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu tahun 2021. Diketahui rata-rata nilai tingkat

pengetahuan responden sebagian besar termasuk kategori berpengetahuan

cukup yaitu 87,5% dengan rata-rata nilai 60,12 kemudian rata-rata nilai

sikap responden sebagian besar termasuk kategori negatif yaitu 63,8%

dengan rata-rata nilai 63,45 serta rata-rata nilai perilaku responden

sebagian besar termasuk kategori tidak baik yaitu 52,5% dengan rata-rata

nilai 67,45 .
71

3. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku

Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) di SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu tahun 2021 ( p value 0.000)

4. Terdapat hubungan antara sikap remaja dengan perilaku Tiga ancaman

dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) di SMA Negeri 10 Kota

Bengkulu tahun 2021( p value 0.001)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran

kepada beberapa pihak yang terkait.

1. Bagi SMA Negeri 10 Kota Bengkulu

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi SMA

Negeri 10 Kota Bengkulu, sebagai sarana informasi dan diskusi yang

bermanfaat tentang kesehatan reproduksi guna mencegah siswa/i

terjerumus ke dalam Tiga ancaman dasar Kesehatan Reproduksi Remaja

(Triad KRR).

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah literatur pada pendidikan dan untuk menambah

referensi penelitian bagi pendidikan.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi untuk

penelitian selanjutnya dengan variabel independen atau dependen yang

sama namun waktu dan lokasi yang berbeda.


72

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H., Royke Calvin Langingi, A., & Studi Kesehatan Masyarakat Stikes
Graha Medika, P. (2020). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku
Pencegahan Hiv/Aids Pada Remaja Di Desa Poyowa Besar 1 Kecamatan
Kotamobagu Selatan. JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA, 8(2), 2656–
5471.

Anggiani, S. N. (2020). Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia ( INDONESIAN


HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL ) Hubungan Pengetahuan Siswa
Dengan Tindakan Penyalahgunaan Napza Di SMK Tunas Pelita Binjai
Nindya Anggiani Sembiring. 5(2), 63–67.

Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Aslia.(2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang HIV/AIDS Dengan


Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja Di SMAN 2 Kota Bau-
Bau.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia ; Teori dan Pengukurannya Edisi 2. Pustaka


Belajar.

Aziz Alimul.(2012).Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta. Salemba Medika.

Azwar, S. (2012). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Belajar.

Firdaus, A. M. yunanta, & Hidayati, E. (2019). Pengetahuan Dan Sikap Remaja


Terhadap Penggunaan Napza Di Sekolah Menengah Atas Di Kota
Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(1), 1.
https://doi.org/10.26714/jkj.6.1.2018.1-7

Handayani, F. (2020). Peningkatan Pengetahuan Siswa Sma Muhammadiyah


Tentang Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad Krr).
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 2(1), 9–17.

Kadir, P. I. (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Preventif Tentang


Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Di
SMA Negeri 1 Bone Kecamatan Bone Kabupaten Muna Sulawesi
Tenggara Tahun 2019.

Kumalasari. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan


keperawatan. Salemba Medika.

72
73

Kusmiran Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan wanita. Salemba


Medika.

Lestari.T. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.


Nuha Medika.

Naufi Bilqis, D. (2020). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Tiga
Risiko Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja : Kasus di Pusat
informasi dan Konseling Remaja Ceria Sentul Bogor.

Notoadmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (KeduaRevisi).


Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. (2013). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Rineka Cipta.

Prabandari, A. W. (2018). Pengaruh Pemberian Penyuluhan Dengan Media Video


dan Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Remaja Di SMK 2 Muhammadiyah Bantul.

Prabowo Eko.(2014). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta. Nuha Medika

Priyoto.(2014).Teori Sikap dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika


Putra.

Purwoastuti. (2015). Panduan Materi Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga


Berencana. Pustaka Baru Press.

Putri, A. P. (2016). Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Bebas Di SMA
Negeri 2 Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.

R. Aryani Ns. S.Kep.(2010). Kesehatan Remaja Problem dan


Solusinya.Jakarta.Salemba Medika.

Rahma, M. (2018). Hubungan Antara Pengetahuan Sekualitas The Relation


Between Sexuality Knowladge And Sexual Behavior Of Adolescents
Atsenior High School 1 Subang Jurnal Bidan “ Midwife Journal ” Volume
5 No . 01 , Jan 2018 pISSN 2477-3441. Hubungan Antara Pengetahuan
Seksualitas Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Sma Negeri 1 Subang,
5(01), 17–25.

Rasid Ansari, Linda Suwarni, Selviana, Rochmawati, M. (2020). Media komik


sebagai alternatif media promosi kesehatan seksualitas remaja. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 19(1), 10–14.
74

Riyanto, A. dan B. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap


Dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika.

Rohan Hasdianah Hasan dan Siyoto Sandu. (2013). Kesehatan Reproduksi


(Cetakan 1). Nuha Medika.

Saleha, N. (2020). Penguatan Kelompok Remaja Islam Masjid Strengthening of


Islamic Youth Adolescent Groups As an Effort To Improve Health
Reproduction of Adolescents in Bengkulu City. 18(1), 25–34.

Sembayang welliana dkk. (2018). Perilaku Seksual Remaja.


Deepublish.Yogyakarta

SKAP BKKBN . (2019). Survey Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP)


Keluarga 2019. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol.
53, Issue 9).

Solehati, T., Rahmat, A., & Kosasih, C. E. (2019). Relation of Media on


Adolescents‟ Reproductive Health Attitude and Behaviour. Jurnal
Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 23(1).
https://doi.org/10.33299/jpkop.23.1.1768

Sulasmi,dkk.(2019). Reproduksi Remaja Dengan Media Monopoli Genre Di Man


1 Yogyakarta Dan Reproduksi Remaja Dengan Media Monopoli Genre Di
Man 1 Yogyakarta Dan Sma Negeri 10 Yogyakarta.

Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D.Bandung.Alfabeta.

Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan Edisi 2. EGC.

Sunarti. (2018). Sikap Remaja Tentang TRIAD KRR (Seksualitas, Napza,


HIV/AIDS) Di Kelompok PIK R Tahap Tegar ) (The Attitude of teenager
about triad KRR (Sexuality, drugs, HIV/AIDS) in PIK R group Tegar
stage Blitar). Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and
Midwifery), 5(2), 105–110. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i2.ART.p105

Studi, P., Program, K., Terapan, S., & Kesehatan, F. I. (2019). Reproduksi Remaja
Dengan Media .

Suryani, E. (2017). Efektivitas Penyuluhan Generasi Berencana (Genre) Terhadap


Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang TRIAD KRR. Jurnal Kebidanan
Darmais, 9, 1–8.

Triwibowo, Cecep .(2015). Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan


Masyarakat.Yogyakarta. Nuha Medika.
75

Usnal Aini. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan
perilaku Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di SMK N 4 Padang
Tahun 2019.

Wiji, U. (2017). Peran Konselor Sebaya Sebagai Upaya Meningkatkan


Pengetahuan Remaja Tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja.

Wulandari, I. S. M., & Namah, I. (2019). Penyuluhan Kesehatan Tentang


Hiv/Aids Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Siswa Sma Negeri
Parongpong Desa Cihanjuang Kecamatan Bandung Barat. Jurnal Skolastik
Keperawatan, 5(1), 56–62. https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.775
76

L
A
M
P
I
R
A
N
77

ORGANISASI PENELITIAN

Pembimbing
Pembimbing terdiri :
1. Nama : Lela Hartini, SST, M.Kes
NIP : 197710112003122001
Jabatan : Pembimbing I

2. Nama : Yuniarti, SST, M.Kes


NIP : 198006052001122001
Jabatan : Pembimbing II

Peneliti
Nama : Shopiatun Fathona
NIM : P0 5140418 020
Prodi : DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
78

JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Semester Pertama Semester Kedua


I Pendahuluan Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Mengidentifika
si Masalah
Prngambilan
Judul
Pembuatan
Proposal
Ujian Proposal

Pengurusan
Izin
II Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data
Penyusunan
Laporan
Seminar Hasil
79

PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth,
Sdr. Responden
Di -
Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Bengkulu prodi DIV Kebidanan Semester VIII :
Nama : Shopiatun Fathona
NIM : P05140317040
Alamat : Jl. WR. Soepratman Blok A No. 10 RT. 22 RW. 03 Perumnas Griya
Azzahra Permai Kel. Bentiring Permai Kec. Muara Bangkahulu Kota
Bengkulu
Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi
Remaja (TRIAD KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Tahun
2021”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi responden,
kerahasiaan semua informasi yang di berikan akan di jaga dan hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaanya untuk
menandatangani lembar persetujuan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.
Penulis

( )
80

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ……………….......……………………………………………..
Usia : ……………….......……………………………………………..
Kelas : ……………….......……………………………………………..
No Responden : ……………….......…………………….… (Diisi Oleh Penulis)
Menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden
penelitian yang akan di lakukan oleh Shopiatun Fathona mahasiswi Program Studi
DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Tiga Ancaman Dasar Kesehatan
Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri 10 Kota
Bengkulu Tahun 2021”.
Persetujuan ini saya buat secara sukarela tanpa paksaan dan tekanan dari
pihak manapun karena saya mengetahui bahwa keterangan yang akan saya
berikan sangat besar manfaatnya bagi kelanjutan penelitian peneliti.

Bengkulu, 2021
Penulis

( )
81

KUESIONER
Kode Responden :

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Perilaku


Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Pada Siswa Di SMA Negeri
10 Kota Bengkulu Tahun 2020

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Isilah data berikut sesuai dengan identitas anda


Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kelas :

II. PENGETAHUAN TRIAD KRR


Petunjuk Pengisian :
a. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang saudara anggap benar
b. Pada setiap pernyataan terdapat 4 alternatif jawaban
c. Pahamilah bahwa jawaban anda merupakan jawaban yang anda anggap
benar sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki bukan merupakan
rekayasa
d. Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat
merupakan pengetahuan anda yang sebenarnya

1. Seksualitas adalah…
a. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai mahluk seksual
(emosi, kepribadian, sikap, dll)
b. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai mahluk sosial
(membutuhkan orang lain)
c. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai mahluk ciptaan
tuhan
d. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai mahluk hidup
denagn bersosialisasi dengan masyarakat yang hidup dengan kasih sayang
terhadap sesama dan rasa cinta kepada lawan jenis
2. Hormon testosteron pada laki-laki akan menyebabkan…
a. Mulainya laki-laki untuk merasa malu
b. Mulai terjadinya perubahan suara pada remaja laki-laki
c. Mulai timbulnya sifat kelelakian
d. Mulai suka dan jatuh cinta kepada wanita
3. Pada perempuan, hormon estrogen dan progesteron dapat menimbulkan
perubahan fisik pada pubertas ?
a. Mulai lebat dan semakin panjangnya rambut di ketiak dan vagina
b. Mulai memutihnya bagian-bagian ekremitas
82

c. Mulai tumbuhnya rasa cinta kepada lawan jenis


d. Mulai di timbulkan sifat keibuan
4. Yang termasuk konsekuensi hubungan seks pranikah adalah…
a. Kegagalan kontrasepsi
b. Meningkat konsentrasi menjadi orang tua
c. Kehamilan yang tidak di inginkan
d. Mendapatkan suami /istri sesuai keinginan
5. Virus HIV dapat menyerang salah satu sel darah , yaitu …
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
c. Sel darah merah dan putih
d. Sel darah
6. AIDS merupakan pengertian dari ?
a. Kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV
b. Kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus
c. Kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
bakteri
d. Kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan bakteri
dan virus
7. HIV dapat ditularkan melalui ?
a. Darah dan cairan sperma
b. Bersalaman dan cium pipi
c. Melalui makanan, udara dan air
d. Berpelukan
8. Cara pencegahan penularan HIV/AIDS ?
a. Astinence – Be faithfull – Condom - Drug
b. Drug – Condom – Be faithfull - Astinence
c. Be faithfull - Condom – Drug - Astinence
d. Condom - Drug - Be faithfull - Astinence
9. Narkotika, alkohol, psikotropika, zat adiktif lain sering di sebut dengan ?
a. Napza
b. Narkoba
c. Narkotika
d. Opioiod
10.Dampak fisik pada pengguna Napza adalah…
a. Gangguan jantung
b. Gangguan saraf
c. Gangguan Hati
d. Gangguan fungsi organ tubuh

Sumber : Modifikasi (Febryana, 2017)


83

III. SIKAP TERHADAP TRIAD KRR


Petunjuk Pengisian :
a. Beri tanda ceklis (V) pada kolom tersedia pada pernyataan yang tepat menurut
pendapat Anda
b. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan
pendapat Anda
c. Keterangan :
SS (Sangat Setuju) : Siswa berfikir bahwa pernyataan tersebut
sangat sesuai dengan pandangannya
S (Setuju) : Siswa berfikir bahwa pernyataan tersebut
sesuai dengan pandangannya
TS ( Tidak Setuju) : Siswa berfikir bahwa pernyataan tersebut
berbeda dengan dengan pandangannya
STS (Sangat Tidak Setuju) : Siswa berfikir bahwa pernyataan tersebut
sangat berbeda dengan dengan pandangannya

No Pernyataan SS S TS STS
1. Pendidikan tentang seksual dan kesehatan
reproduksi di sekolah sangat di perlukan
2. Remaja yang melakukan seks bebas
berarti merusak masa depannya sendiri
3. Seks merupakan ikatan cinta yang tidak
perlu di batasi oleh ikatan pernikahan
4. Fenomena perilaku seksual bebas yang
akhir-akhir ini banyak di soroti tidak akan
membuat saya terpengaruh untuk
melakukannya
5. Narkoba boleh di gunakan untuk
pengobatan
6. Mengkonsumsi Napza di zaman
moderenisasi merupakan hal lumrah
7. Anda tidak akan berteman dengan
penderita HIV/AIDS walaupun itu teman
dekat anda
8. HIV/ AIDS hanya dapat di tularkan
melalui hubungan seksual
9. Orang yang positif HIV/AIDS seharusnya
di karantina
10. Tidak melakukan seks bebas dan
penggunaan narkoba suntik merupakan
salah satu cara pencegahan HIV/ AIDS

Sumber : Modifikasi (Aini, 2019)

IV. PERILAKU TRIAD KRR


Petunjuk Pengisian :
a. Beri tanda ceklis (V) pada kolom tersedia pada pernyataan yang tepat menurut
pendapat Anda
b. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan
pendapat Anda.
84

c. Keterangan
Positif : Boleh di lakukan
Negatif : Tidak boleh di lakukan
No Pernyataan Positif Negatif
1. Saya tidak menolak untuk berhubungan seks dengan
lawan jenis sebelum menikah
2. Saya pernah merangsang/meraba bagian sensitif seperti
: berpegangan tangan, leher dan paha serta alat kelamin
teman lawan jenis bila ada kesempatan
3. Saya tidak berpacaran karena tidak sesuai dengan
norma agama maupun masyarakat
4. Saya tidak berpacaran untuk mencegah kehamilan yang
tidak di inginkan
5. Saya tidak pernah berciuman dengan pacar saya
6. Saya pernah mencari informasi tentang cara penularan
HIV/AIDS agar saya terhindar dari HIV/AIDS
7. Saya menjauhi hubungan seksual dengan lawan jenis
untuk menghindari HIV/AIDS
8. Saya tidak menggunakan tato agar terhindar dari
penularan HIV/AIDS
9. Saya pernah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang
pencegahan HIV/AIDS
10. Ketika teman saya mengajak menggunakan narkotika
suntik saya mencobanya sekali saja, karena mencoba
sekali tidak akan tertular HIV/AIDS
Saya
1 menghindari berteman dengan pengguna napza
11.
12. Saya pernah mengkonsumsi minuman beralkohol
13. Saya tetap merokok walau saya sudah mengetahui
dampak dari rokok
14. Saya mengkomsumsi obat komik sebagai obat batuk
bukan untuk mabuk
15 Saya pernah mengkonsumsi sabu-sabu sebagai obat
penenang di kala pusing di sekolah

Sumber : Modifikasi (Aini, 2019)


85

Master Tabel Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Triad KRR

Kode Responden Jenis Umur Pengetahuan Sikap Perilaku


No
Kelamin Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori
1 1 0 15 61,15 Cukup 40,07 Negatif 87 Baik
2 2 1 15 30,04 Cukup 30,42 Negatif 47 Tidak baik
3 3 0 17 50,78 Cukup 66,91 Positif 73 Baik
4 4 1 15 30,04 Cukup 30,42 Negatif 47 Tidak baik
5 5 1 16 66,33 Baik 47,26 Negatif 93 Baik
6 6 0 16 45,59 Cukup 50,07 Positif 67 Tidak baik
7 7 0 16 40,41 Cukup 47,26 Negatif 60 Tidak baik
8 8 0 15 45,59 Cukup 61,30 Positif 67 Tidak baik
9 9 1 15 61,15 Baik 44,46 Negatif 87 Baik
10 10 1 16 50,78 Cukup 44,46 Negatif 73 Baik
11 11 0 15 61,15 Baik 66,91 Positif 87 Baik
12 12 0 16 35,22 Cukup 44,46 Negatif 53 Tidak baik
13 13 1 17 50,78 Cukup 47,26 Negatif 73 Baik
14 14 0 15 40,41 Cukup 52,88 Positif 60 Tidak baik
15 15 1 15 50,78 Cukup 58,49 Positif 73 Baik
16 16 0 16 45,59 Cukup 38,84 Negatif 67 Tidak baik
17 17 1 15 45,59 Cukup 66,91 Positif 67 Tidak baik
18 18 1 16 66,33 Cukup 47,26 Negatif 93 Baik
19 19 1 16 45,59 Cukup 41,65 Negatif 67 Tidak baik
20 20 0 16 35,22 Cukup 58,49 Positif 53 Tidak baik
21 21 0 16 45,59 Cukup 58,49 Positif 67 Tidak baik
22 22 0 15 61,15 Cukup 47,26 Negatif 87 Baik
23 23 0 16 45,59 Cukup 58,49 Positif 67 Tidak baik
24 24 1 16 40,41 Cukup 47,26 Negatif 60 Tidak baik
25 25 1 15 55,96 Cukup 41,65 Negatif 80 Baik
26 26 1 15 45,59 Cukup 41,65 Negatif 67 Tidak baik
27 27 1 16 45,59 Cukup 55,68 Positif 67 Tidak baik
28 28 0 15 50,78 Cukup 44,46 Negatif 73 Baik
29 29 0 16 45,59 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
30 30 1 16 50,78 Cukup 47,26 Negatif 73 Baik
31 31 1 16 45,59 Cukup 58,49 Positif 67 Tidak baik
86

32 32 0 16 50,78 Cukup 44,46 Negatif 73 Baik


33 33 1 17 50,78 Cukup 47,26 Negatif 73 Baik
34 24 0 15 45,59 Cukup 52,88 Positif 67 Tidak baik
35 35 1 16 50,78 Cukup 38,84 Negatif 73 Baik
36 36 1 16 61,15 Cukup 38,84 Negatif 87 Baik
37 37 0 16 50,78 Cukup 55,68 Positif 73 Baik
38 38 1 16 71,52 Cukup 52,88 Positif 100 Baik
39 39 1 16 55,96 Cukup 55,68 Positif 80 Baik
40 40 1 16 71,52 Cukup 44,46 Negatif 100 Baik
41 41 0 16 34,28 Cukup 44,99 Negatif 47 Tidak baik
42 42 0 17 60,66 Cukup 62,52 Positif 87 Baik
43 43 0 16 60,66 Baik 44,46 Negatif 87 Baik
44 44 1 15 60,66 Cukup 55,01 Positif 87 Baik
45 45 1 15 25,49 Cukup 44,46 Negatif 33 Tidak baik
46 46 1 17 60,66 Baik 57,51 Positif 87 Baik
47 47 0 16 51,87 Baik 44,46 Negatif 73 Baik
48 48 1 17 51,87 Baik 52,50 Positif 73 Baik
49 49 1 16 56,26 Cukup 44,46 Negatif 80 Baik
50 50 1 17 47,47 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
51 51 1 16 47,47 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
52 52 0 16 65,06 Baik 50,00 Positif 93 Baik
53 53 0 17 51,87 Cukup 52,50 Positif 73 Baik
54 54 1 16 56,26 Cukup 42,49 Positif 80 Baik
55 55 1 16 65,06 Baik 50,00 Positif 93 Baik
56 56 1 17 65,06 Baik 60,02 Positif 93 Baik
57 57 1 17 65,06 Cukup 60,02 Positif 93 Baik
58 58 0 16 51,87 Cukup 62,52 Positif 73 Baik
59 59 0 16 47,47 Cukup 29,97 Negatif 67 Tidak baik
60 60 0 16 47,47 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
61 61 1 17 38,68 Cukup 34,98 Negatif 53 Tidak baik
62 62 1 17 47,47 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
63 63 0 16 43,08 Cukup 44,46 Negatif 60 Tidak baik
64 64 0 16 56,26 Cukup 60,02 Positif 80 Baik
65 65 0 16 47,47 Cukup 42,49 Negatif 67 Tidak baik
66 66 0 17 43,08 Cukup 42,49 Negatif 60 Tidak baik
87

67 67 0 17 47,47 Cukup 37,48 Negatif 67 Tidak baik


68 68 1 17 43,08 Cukup 44,46 Negatif 60 Tidak baik
69 69 1 17 47,47 Cukup 44,46 Negatif 67 Tidak baik
70 70 1 16 47,47 Cukup 42,49 Negatif 67 Tidak baik
71 71 1 16 43,08 Cukup 44,46 Negatif 60 Tidak baik
72 72 0 17 47,47 Cukup 34,98 Negatif 67 Tidak baik
73 73 0 16 47,47 Cukup 34,98 Negatif 67 Baik
74 74 0 17 65,06 Cukup 52,50 Positif 93 Tidak baik
75 75 0 18 47,47 Cukup 29,97 Negatif 67 Tidak baik
76 76 1 17 43,08 Cukup 44,46 Negatif 60 Baik
77 77 1 18 65,06 Cukup 57,51 Positif 93 Tidak baik
78 78 0 18 38,68 Cukup 47,50 Negatif 53 Tidak baik
79 79 0 18 38,68 Cukup 47,50 Negatif 53 Tidak baik
80 80 0 17 29,89 Cukup 37,48 Negatif 40 Tidak baik
88

Master Tabel Pengetahuan


Kode Jenis Z SCORE T SCORE CODING CATEGORY
No Umur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Nilai
Responden Kelamin
1 1 0 15 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 50 -0,50080 61,15 1 Cukup
2 2 1 17 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 1,25201 30,04 1 Cukup
3 3 0 15 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60 0,75120 50,78 1 Cukup
4 4 1 16 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 60 0,50080 30,04 1 Cukup
5 5 1 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 0,25040 66,33 0 Baik
6 6 0 16 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 60 0,75120 45,59 1 Cukup
7 7 0 15 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 60 0,50080 40,41 1 Cukup
8 8 0 15 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 0,25040 45,59 1 Cukup
9 9 1 16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 0,00000 61,15 0 Baik
10 10 1 15 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 70 0,50080 50,78 1 Cukup
11 11 0 16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80 0,25040 61,15 0 Baik
12 12 0 17 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 5 50 0,00000 35,22 1 Cukup
13 13 1 15 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 70 0,25040 50,78 1 Cukup
14 14 0 15 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 60 -0,75120 40,41 1 Cukup
15 15 1 16 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 70 0,00000 50,78 1 Cukup
16 16 0 15 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 50 1,00161 45,59 1 Cukup
17 17 1 16 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 5 50 1,00161 45,59 1 Cukup
18 18 1 16 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50 -2,75442 66,33 1 Cukup
19 19 1 16 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 6 60 -2,00321 45,59 1 Cukup
20 20 0 16 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 40 0,25040 35,22 1 Cukup
21 21 0 16 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 70 -1,50241 45,59 1 Cukup
22 22 0 15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 70 1,00161 61,15 1 Cukup
23 23 0 16 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 5 50 1,00161 45,59 1 Cukup
24 24 1 16 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 5 50 1,00161 40,41 1 Cukup
25 25 1 15 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5 50 -0,75120 55,96 1 Cukup
26 26 1 15 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 40 -0,75120 45,59 1 Cukup
27 27 1 16 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6 60 -1,25201 45,59 1 Cukup
28 28 0 15 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50 0,50080 50,78 1 Cukup
29 29 0 16 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 60 1,00161 45,59 1 Cukup
89

30 30 1 16 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 -0,75120 50,78 1 Cukup


31 31 1 16 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3 30 1,00161 45,59 1 Cukup
32 32 0 16 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 60 -1,50241 50,78 1 Cukup
33 33 1 17 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 40 1,00161 50,78 1 Cukup
34 34 0 15 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50 0,25040 45,59 1 Cukup
35 35 1 16 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 4 40 -2,00321 50,78 1 Cukup
36 36 1 15 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 0,50080 61,15 1 Cukup
37 37 0 16 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 0,75120 50,78 1 Cukup
38 38 1 16 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 70 -0,25040 71,52 1 Cukup
39 39 1 16 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 70 0,50080 55,96 1 Cukup
40 40 1 16 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 70 -1,25201 71,52 1 Cukup
41 41 0 16 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 40 -1,90702 34,28 1 Cukup
42 42 0 16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 70 -1,95787 60,66 1 Cukup
43 43 0 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 1,69121 60,66 0 Baik
44 44 1 16 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 60 -1,95787 60,66 1 Cukup
45 45 1 15 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 50 -0,27368 25,49 1 Cukup
46 46 1 17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 0,00702 60,66 0 Baik
47 47 0 16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 -0,27368 51,87 0 Baik
48 48 1 17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 1,12981 51,87 0 Baik
49 49 1 16 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 70 -0,55438 56,26 1 Cukup
50 50 1 17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 -0,55438 47,47 1 Cukup
51 51 0 16 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 60 -2,51927 47,47 1 Cukup
52 52 1 16 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 -0,55438 65,06 0 Baik
53 53 0 17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70 -0,27368 51,87 1 Cukup
54 54 0 16 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 70 0,28772 56,26 1 Cukup
55 55 1 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 80 0,84911 65,06 0 Baik
56 56 1 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 -1,11578 65,06 0 Baik
57 57 1 17 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 1,69121 65,06 1 Cukup
58 58 0 16 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 6 60 -0,27368 51,87 1 Cukup
59 59 0 16 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 60 -0,83508 47,47 1 Cukup
60 60 0 16 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60 0,84911 47,47 1 Cukup
61 61 1 17 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 50 0,84911 38,68 1 Cukup
62 62 1 17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6 60 -0,27368 47,47 1 Cukup
90

63 63 0 16 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6 60 0,84911 43,08 1 Cukup


64 64 0 16 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 6 60 -0,27368 56,26 1 Cukup
65 65 0 16 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 50 -0,83508 47,47 1 Cukup
66 66 0 17 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 4 40 -0,83508 43,08 1 Cukup
67 67 0 17 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 60 0,56842 47,47 1 Cukup
68 68 1 17 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 50 -0,55438 43,08 1 Cukup
69 69 1 17 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 6 60 -0,55438 47,47 1 Cukup
70 70 1 16 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 6 60 -0,27368 47,47 1 Cukup
71 71 1 16 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4 40 0,84911 43,08 1 Cukup
72 72 0 17 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 6 60 -0,55438 47,47 1 Cukup
73 73 0 16 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 -0,27368 47,47 1 Cukup
74 74 0 17 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6 60 0,28772 65,06 1 Cukup
75 75 0 18 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 50 -1,11578 47,47 1 Cukup
76 76 1 17 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 60 -1,11578 43,08 1 Cukup
77 77 1 18 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 0,56842 65,06 1 Cukup
78 78 0 18 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 3 30 0,28772 38,68 1 Cukup
79 79 0 18 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 30 0,56842 38,68 1 Cukup
80 80 0 17 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 5 50 -0,55438 29,89 1 Cukup
Total 52 61 60 47 42 41 66 27 46 39 481 4.810
91

Sikap Remaja
KODE JENIS TOTAL NILAI Z SCORE T SCORE CODING CATEGORY
NO UMUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RESPONDEN KELAMIN
1 1 0 15 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 23 57,5 -1,90702 40,07 1 Negatif
2 2 1 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 50 -1,95787 30,42 1 Negatif
3 3 0 15 3 4 2 3 3 4 4 4 2 4 33 82,5 1,69121 66,91 0 Positif
4 4 1 16 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 20 50 -1,95787 30,42 1 Negatif
5 5 1 16 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 23 57,5 -0,27368 47,26 1 Negatif
6 6 0 16 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 27 67,5 0,00702 50,07 0 Positif
7 7 0 15 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 23 57,5 -0,27368 47,26 1 Negatif
8 8 0 15 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 31 77,5 1,12981 61,30 0 Positif
9 9 1 16 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
10 10 1 15 4 4 1 1 4 1 2 2 2 4 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
11 11 0 16 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18 45 -2,51927 24,81 1 Negatif
12 12 0 17 2 4 2 2 2 1 3 3 3 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
13 13 1 15 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 26 65 -0,27368 47,26 1 Negatif
14 14 1 15 1 3 2 4 3 2 3 3 3 4 28 70 0,28772 52,88 0 Positif
15 15 1 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75 0,84911 58,49 0 Positif
16 16 0 15 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 23 57,5 -1,11578 38,84 1 Negatif
17 17 1 16 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 33 82,5 1,69121 66,91 0 Positif
18 18 1 16 4 4 1 4 2 2 2 3 2 2 26 65 -0,27368 47,26 1 Negatif
19 19 1 16 3 4 1 2 2 1 3 2 4 2 24 60 -0,83508 41,65 1 Negatif
20 20 0 16 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 30 75 0,84911 58,49 0 Positif
21 21 0 16 3 4 1 4 3 2 4 3 2 4 30 75 0,84911 58,49 0 Positif
22 22 0 15 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 23 57,5 -0,27368 47,26 1 Negatif
23 23 0 16 4 3 4 2 2 3 2 4 3 3 30 75 0,84911 58,49 0 Positif
24 24 1 16 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 26 65 -0,27368 47,26 1 Negatif
25 25 1 15 4 4 1 1 2 1 2 3 3 3 24 60 -0,83508 41,65 1 Negatif
26 26 1 15 3 4 1 2 3 1 1 3 3 3 24 60 -0,83508 41,65 1 Negatif
27 27 1 16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 72,5 0,56842 55,68 0 Positif
28 28 0 15 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
29 29 0 16 3 4 2 4 1 2 2 3 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
30 30 1 16 3 3 1 3 2 1 3 3 3 4 26 65 -0,27368 47,26 1 Negatif
92

31 31 1 16 4 4 2 4 3 2 3 3 2 3 30 75 0,84911 58,49 0 Positif


32 32 0 16 2 4 1 3 1 1 1 4 4 4 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
33 33 1 17 3 1 1 1 2 2 4 4 4 4 26 65 -0,27368 47,26 1 Negatif
34 34 0 17 4 4 2 2 2 2 2 4 2 4 28 70 0,28772 52,88 0 Positif
35 35 0 16 3 3 1 2 3 1 1 3 3 3 23 57,5 -1,11578 38,84 1 Negatif
36 36 1 15 3 4 1 4 1 1 2 3 3 1 23 57,5 -1,11578 38,84 1 Negatif
37 37 0 16 4 3 2 3 3 2 2 4 2 4 29 72,5 0,56842 55,68 0 Positif
38 38 1 16 4 3 1 4 1 1 3 3 4 4 28 70 0,28772 52,88 0 Positif
39 39 1 16 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 29 72,5 0,56842 55,68 0 Positif
40 40 1 16 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
41 41 0 16 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 24 60 -0,50080 44,99 1 Negatif
42 42 0 16 4 4 1 4 3 2 2 4 3 4 31 77,5 1,25201 62,52 0 Positif
43 43 0 17 4 4 1 2 3 2 3 2 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
44 44 1 16 4 4 1 4 2 2 2 2 3 4 28 70 0,50080 55,01 0 Positif
45 45 1 16 4 4 2 3 1 3 2 2 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
46 46 1 17 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 28 70 0,75120 57,51 0 Positif
47 47 0 16 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
48 48 1 17 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 27 67,5 0,25040 52,50 0 Positif
49 49 1 16 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
50 50 1 17 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
51 51 0 16 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
52 52 1 16 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 26 65 0,00000 50,00 0 Positif
53 53 0 17 4 4 3 3 3 2 1 3 1 3 27 67,5 0,25040 52,50 0 Positif
54 54 0 16 2 3 1 3 3 2 1 4 1 3 23 57,5 -0,75120 42,49 0 Positif
55 55 1 16 4 3 1 4 3 1 2 2 2 4 26 65 0,00000 50,00 0 Positif
56 56 1 17 4 4 1 4 3 1 3 3 3 4 30 75 1,00161 60,02 0 Positif
57 57 1 17 4 4 1 4 3 1 3 3 3 4 30 75 1,00161 60,02 0 Positif
58 58 0 16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 1,25201 62,52 0 Positif
59 59 0 16 2 3 2 1 1 2 1 3 1 2 18 45 -2,00321 29,97 1 Negatif
60 60 0 16 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
61 61 1 17 3 2 3 3 1 1 1 2 1 3 20 50 -1,50241 34,98 1 Negatif
62 62 1 17 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
63 63 0 16 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
64 64 0 16 4 4 1 4 3 1 3 3 3 4 30 75 1,00161 60,02 0 Positif
93

65 65 0 16 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 23 57,5 -0,75120 42,49 1 Negatif


66 66 0 17 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 23 57,5 -0,75120 42,49 1 Negatif
67 67 0 17 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 21 52,5 -1,25201 37,48 1 Negatif
68 68 1 17 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
69 69 1 17 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
70 70 1 16 4 3 2 3 1 1 2 3 1 3 23 57,5 -0,75120 42,49 1 Negatif
71 71 1 16 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
72 72 0 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 50 -1,50241 34,98 1 Negatif
73 73 0 16 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 20 50 -1,50241 34,98 1 Negatif
74 74 0 17 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 27 67,5 0,25040 52,50 0 Positif
75 75 0 18 2 1 4 1 2 1 1 1 3 2 18 45 -2,00321 29,97 1 Negatif
76 76 1 17 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 25 62,5 -0,55438 44,46 1 Negatif
77 77 1 18 4 4 1 4 3 3 2 2 2 4 29 72,5 0,75120 57,51 0 Positif
78 78 0 18 3 4 1 3 1 2 2 2 3 4 25 62,5 -0,25040 47,50 1 Negatif
79 79 0 18 2 4 2 3 3 1 1 3 3 3 25 62,5 -0,25040 47,50 1 Negatif
80 80 0 17 2 2 2 3 1 2 3 3 1 2 21 52,5 -1,25201 37,48 1 Negatif
Total 247 256 159 215 181 159 182 210 201 230 2.040 5.100
94

Master Tabel Perilaku


Kode Jenis
No Umur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Nilai Z_Score T_Score coding kategori
Responden Kelamin
1 1 0 15 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87 1,11465 61,15 0 Baik
2 2 1 17 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 7 47 -1,99599 30,04 1 Tidak baik
3 3 0 15 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
4 4 1 16 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 7 47 -1,99599 30,04 1 Tidak baik
5 5 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93 1,63309 66,33 0 Baik
6 6 0 16 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
7 7 0 15 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 9 60 -0,95911 40,41 1 Tidak baik
8 8 0 15 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
9 9 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 87 1,11465 61,15 0 Baik
10 10 1 15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
11 11 0 16 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 87 1,11465 61,15 0 Baik
12 12 0 17 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 8 53 -1,47755 35,22 1 Tidak baik
13 13 1 15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
14 14 1 15 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 9 60 -0,95911 40,41 1 Tidak baik
15 15 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
16 16 0 15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
17 17 1 16 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
18 18 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93 1,63309 66,33 0 Baik
19 19 1 16 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
20 20 0 16 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 8 53 -1,47755 35,22 1 Tidak baik
21 21 0 16 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
22 22 0 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 87 1,11465 61,15 0 Baik
23 23 0 16 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
24 24 1 16 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 60 -0,95911 40,41 1 Tidak baik
25 25 1 15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 12 80 0,59621 55,96 0 Baik
26 26 1 15 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
27 27 1 16 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
28 28 0 15 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
29 29 0 16 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
30 30 1 16 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
31 31 1 16 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
32 32 0 16 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
33 33 1 17 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
34 34 0 17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 67 -0,44067 45,59 1 Tidak baik
95

35 35 0 16 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik


36 36 1 15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 87 1,11465 61,15 0 Baik
37 37 0 16 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 11 73 0,07777 50,78 0 Baik
38 38 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 2,15153 71,52 0 Baik
39 39 1 16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 12 80 0,59621 55,96 0 Baik
40 40 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 2,15153 71,52 0 Baik
41 41 0 16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 47 -1,57172 34,28 1 Tidak baik
42 42 0 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 87 1,06613 60,66 0 Baik
43 43 0 17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87 1,06613 60,66 0 Baik
44 44 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 87 1,06613 60,66 0 Baik
45 45 1 16 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 33 -2,45100 25,49 1 Tidak baik
46 46 1 17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87 1,06613 60,66 0 Baik
47 47 0 16 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11 73 0,18685 51,87 0 Baik
48 48 1 17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11 73 0,18685 51,87 0 Baik
49 49 1 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80 0,62649 56,26 0 Baik
50 50 1 17 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
51 51 0 16 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
52 52 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
53 53 0 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 11 73 0,18685 51,87 0 Baik
54 54 0 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 80 0,62649 56,26 0 Baik
55 55 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
56 56 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
57 57 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
58 58 1 16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 73 0,18685 51,87 0 Baik
59 59 0 16 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
60 60 0 16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
61 61 1 17 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 8 53 -1,13208 38,68 1 Tidak baik
62 62 1 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
63 63 0 16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 60 -0,69244 43,08 1 Tidak baik
64 64 0 16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 80 0,62649 56,26 0 Baik
65 65 0 16 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
66 66 0 17 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 60 -0,69244 43,08 1 Tidak baik
67 67 0 17 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
68 68 1 17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 60 -0,69244 43,08 1 Tidak baik
69 69 1 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
70 70 1 16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
71 71 1 16 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9 60 -0,69244 43,08 1 Tidak baik
96

72 72 0 17 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik


73 73 0 16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
74 74 0 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
75 75 0 18 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10 67 -0,25279 47,47 1 Tidak baik
76 76 1 17 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9 60 -0,69244 43,08 1 Tidak baik
77 77 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 1,50577 65,06 0 Baik
78 78 0 18 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 53 -1,13208 38,68 1 Tidak baik
79 79 0 18 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 8 53 -1,13208 38,68 1 Tidak baik
80 80 0 17 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6 40 -2,01136 29,89 1 Tidak baik
Total 60 62 55 64 62 68 53 60 56 63 49 66 60 47 62 857 5.714
97

FREQUENCY

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 40 50.0 50.0 50.0

Perempuan 40 50.0 50.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 15 Tahun 13 16.2 16.2 16.2

16 Tahun 42 52.5 52.5 68.8

17 Tahun 21 26.2 26.2 95.0

18 Tahun 4 5.0 5.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

10 12.5 12.5 12.5

70 87.5 87.5 100.0

80 100.0 100.0

Sikap

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif 29 36.2 36.2 36.2

Negatif 51 63.8 63.8 100.0


98

Sikap

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif 29 36.2 36.2 36.2

Negatif 51 63.8 63.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Perilaku

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 38 47.5 47.5 47.5

Tidak Baik 42 52.5 52.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

Statistics

Perilaku Sikap Pengetahuan

N Valid 80 80 80

Missing 0 0 0

Mean 67.4500 63.4500 60.1250

Median 67.0000 62.0000 60.0000

Minimum 33.00 45.00 30.00

Maximum 100.00 82.00 90.00

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Perilaku 80 33.00 100.00 67.4500 13.96551 195.035

Sikap 80 45.00 82.00 63.4500 8.43426 71.137

Pengetahuan 80 30.00 90.00 60.1250 13.35909 178.465


99

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Perilaku 80 33.00 100.00 67.4500 13.96551 195.035

Sikap 80 45.00 82.00 63.4500 8.43426 71.137

Pengetahuan 80 30.00 90.00 60.1250 13.35909 178.465

Valid N (listwise) 80

CROSSTAB

Pengetahuan * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Baik Tidak Baik Total

Pengetahuan Baik Count 10 0 10

% within Pengetahuan 100,0% ,0% 100,0%

% within Perilaku 26,3% ,0% 12,5%

% of Total 12,5% ,0% 12,5%

Cukup Count 28 42 70

% within Pengetahuan 60,0% 40,0% 100,0%

% within Perilaku 73,7% 100,0% 87,5%

% of Total 35,0% 52,5% 87,5%

Total Count 38 42 80

% within Pengetahuan 47,5% 52,5% 100,0%

% within Perilaku 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 47,5% 52,5% 100,0%


100

d
Chi-Square Tests

Asymp,
Sig, (2- Exact Sig, Exact Sig,
Value df sided) (2-sided) (1-sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 12,632 1 ,000 ,000 ,000
b
Continuity Correction 10,340 1 ,001

Likelihood Ratio 16,482 1 ,000 ,000 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000


c
Linear-by-Linear Association 12,474 1 ,000 ,000 ,000 ,000

N of Valid Cases 80

a, 1 cells (25,0%) have expected count less than 5, The minimum expected count is 4,75,
b, Computed only for a 2x2 table
c, The standardized statistic is 3,532,
d, For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results,

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio For


2,500 1,876 3,331
Pengetahuan( Baik / Cukup)

N of Valid Cases 80

Sikap * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Baik Tidak Baik Total

Sikap Positif Count 19 10 29

% within Sikap 65,5% 34,5% 100,0%

% within Perilaku 50,0% 23,8% 36,2%

% of Total 23,8% 12,4% 36,2%

Adjusted Residual 2,4 -2,4

Negatif Count 19 32 51

% within Sikap 37,3% 62,7% 100,0%


101

% within Perilaku 50,0% 76,2% 63,8%

% of Total 23,8% 40,0% 63,8%

Adjusted Residual -2,4 2,4

Total Count 38 42 80

% within Sikap 47,5% 52,5% 100,0%

% within Perilaku 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 47,5% 52,5% 100,0%

d
Chi-Square Tests

Asymp,
Sig, (2- Exact Sig, Exact Sig,
Value df sided) (2-sided) (1-sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 5,922 1 ,015 ,020 ,014
b
Continuity Correction 4,843 1 ,028

Likelihood Ratio 5,990 1 ,014 ,020 ,014

Fisher's Exact Test ,020 ,014


c
Linear-by-Linear Association 5,848 1 ,016 ,020 ,014 ,010

N of Valid Cases 80

a, 0 cells (,0%) have expected count less than 5, The minimum expected count is 13,78,
b, Computed only for a 2x2 table
c, The standardized statistic is 2,418,
d, For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results,

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Sikap (Positif


3,200 1,234 8,301
/ Negatif)

For cohort Perilaku = Baik 1,759 1,129 2,740

For cohort Perilaku = Tidak


,550 ,319 ,947
Baik

N of Valid Cases 80
102
103
104
105
106
107

DOKUMENTASI
108
109

Anda mungkin juga menyukai