PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

RSUD SOE
TIMOR TENGAH SELATAN
2016
HIRSCHSPRUNG DISEASE
1. Pengertian (Definisi) Kelainan bawaan yang ditandai oleh Aganglionosis usus dimulai dari sphincter
ani interna menuju ke proximal dengan panjang bervariasi (selalu termasuk
anus setidak-tidaknya sebagian rektum)
2. Anamnesis 1. Neonatus cukup bulan dengan keterlambatan keluarnya
mekoneal
2. Kembung berulang
3. Distensi abdomen
4. Muntah → bilous
5. Peritonitis
6. Diare (bau busuk +/- darah)
3. Pemeriksaan Fisik 1. Muntah bilous
2. Distensi abdomen
3. Bila muncul komplikasi peritonitis terdapat tanda-tanda edema,
bercak kemerahan khususnya di sekitar umbilikus, punggung, dan
disekitar genitalia, dan terkadang terdapat defance musculair
4. Bising usus meningkat
5. Feces cair bercampur mukus dan berbau busuk dengan atau tanpa
darah
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis Kerja Obstruksis Usus letak rendah
6. Diagnosis Banding 1. Hirschprung disease
2. Atresia ileum
3. Meconeal pluque syndrome
4. Sindroma kolon kiri kecil
5. Peritonitis intrauterine
6. Neonatus dengan sepsis
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Colon in loop teknik hischsprung
2. Biopsi rectu
8. Terapi 1. Kolostomi
2. Duhamel
3. Soave
4. Swenson
5. Rehbein
9. Edukasi
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam / malam
Ad sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam / malam

11. Tingkat Evidens I/II/III/IV

12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
13. Indikator Medis
14. Kepustakaan (Vancouver)
1. Ashcraft 2005 Pediatric Surgery 4th Edition. Elsevier Saunders :
477-496
2. Darmawan Kartono 2004 Penyakit Hirschprung. Sagung seto.
3. Vademacum 2000 Pediatric Surgery. Landes Bioscience : 272-276
4. Keith Oldham 2005 Principles and Practice of Pediatric Surgery 4th
Edition. Lippincott Williams & Wilkins : 1348-1366
 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RSUD SOE
TIMOR TENGAH SELATAN
2016
SIGMOIDOSTOMY

1. Pengertian (Definisi) Suatu tindakan membuat lubang pada kolonsigmoid dan berhubungan dengan dunia
luar Merupakan kolokutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yangdibuat
sementara atau menetap.(yang dilakukan pada sigmoid).
2. Indikasi a. Trauma anal
b. Diversi pada anus malformasi
c. Diversi pada penyakit Hirschprung
d. Diversi untuk kelainan lain pada anal canal
3. Kontra Indikasi -
4. Persiapan a. Penegakan Diagnosa
b. Inform contsent
c. Pemeriksaan darah lengkap
d. Pemeriksaan fungsi pembekuan darah
5. Prosedur Tindakan a. Sebelum dilakukan operasi, tempat sigmoidostomy diberi tanda terlebih
dahulu, sehingga letak sigmoidostomy di fossa iliaca kiri
b. Insisi abdomen dapat dilakukan tepat ditempat sigmoidestomi yaitu ditepi
lateral m.rectus abdominis kiri setinggi pertengahan umbilicus atau spina
ilinea anterior superior sinistra.
c. Buat insisi transversal 3 - 4 cm ditempat yang telah ditentukan, insisi
diperdalam hingga mencapai fascia anterior dari m.rectus abdominis,
fasera diinsisi secara tajam, m.rectus abdominis displit, fasera posterior
dan peritoneum dibuka hingga tampak cavum periteneum.
d. Identifikasi kolon sigmoid, kemudian bawa keluar dinding abdomen. Buat
jahitan ”spur” 3 – 4 jahitan dengan benang sutera 3/0 sehingga
membentuk double loop. Kemudian usus dijahit ke peritonium fascia dan
kulit sehingga kedap air ( water tied ). Selanjutnya usus dibuka
transversal dan dijahit ke kulit kemudian tepi luka diberi vaselin.
6. Pasca Prosedur a. Diet setelah penderita sadar dan pasase usus baik
b. Observasi kemungkinan muncul komplikasi seperti perdarahan, infeksi,
Tindakan
hernia parastoma, prolaps usus, retraksi
7. Tingkat Evidens I/II/III/IV
8. Tingkat Rekomendasi A/B/C
9. Indikator Prosedur ………………………………………………………………………………………….…………..
Tindakan
10. Kepustakaan 1. Buku Teks Ilmu Bedah Schwarzt
2. Ziegler; Operative pediatric Surgery: 2003 : Mc Grarw – Hill Companies
3. Peter Mattei; Surgical Directives, Pediatric Surgery; Lippincot Williams &
Wilkins, Philadelphia : London 2003.
4. Ashcraft 2005 Pediatric Surgery 4th Edition. Elsevier Saunders : 477-
496