Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM D-IV KEPERAWATAN ANESTESI REANIMASI

RS………………………………………………………….... No. RM No. OK _______ -

REKAM ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Nama Umur Jenis kelamin BB :_____ kg Kelas dirawat

: _________________________________ : _______ ‰ Hr ‰ Bln ‰ Thn : ‰ Laki-laki ‰


Perempuan TB : ____ cm Obeis : + / : ‰ VIP ‰ I ‰ II ‰ III ‰ TM

‰ IBS ‰ PPH ‰ ODC


Tipe Anestesi : ‰ GA ‰ EA ‰ RA ‰ LA

PRE OPERATIF TANDA VITAL : Tek. Darah: _____ / _____ mmHg Nadi : ____ x / mnt RR :
____ x / mnt Suhu : ________ oC PERSIAPAN OPERASI : ‰ Puasa, mulai jam ______ ‰
Cukur ‰ Lavemen ‰ Packed Red Blood Cells ‰ Platelet ‰ Pendidikan kesehatan ‰
Kunjungan pre anestesi ALAT YANG DIPAKAI PASIEN : ‰ Gigi palsu ‰ Kaca mata ‰ Lensa
kontak ‰ Alat bantu dengar ‰ Perhiasan / barang berharga ‰ Protese

EVALUASI PRE ANESTESI :


Kardiovaskular

Tanggal ____/____/______ Anestesi : Mulai : _________ Selesai: ________ Operasi :


Mulai : _________ Selesai: ________ Dx. Pre Ops. _____________ Dx. Post Ops.
____________ Renc Tind Ops. __________ Tindakan Ops. ____________ Dokter Bedah
Asisten Bedah I Asisten Bedah II Dokter Anestesi Perawat Anestesi Perawat Scrub
Perawat Sirkuler Perawat RR __________ __________ __________ __________ __________
__________ __________ __________

TIDAK ADA

‰ ‰ ‰ ‰

EKG ___________ Suara jantung ______________ Chest Pain ‰ Demam Rheumatik ‰


Penyakit jantung koroner Penyakit jantung ‰ Murmur jantung ‰ Hipertensi Gagal
jantung kongestif ‰ Gangguan katup jantung Lainnya,
___________________________________________________ Rö Thoraks _____________ Suara
paru ________________

Respirasi

‰ Asthma ‰ Pneumonia ‰ Tuberkulosis paru ‰ Nafas pendek ‰ Bronchitis ‰ Batuk


produktif ‰ ISPA / pasca ISPA ‰ Lainnya, ______________________ ‰ Obstruksi
Pulmonal Kronis ‰ Diabetes ‰ Penyakit thyroid ‰ Diare ‰ Muntah ‰ Lainnya,
_________________

KELENGKAPAN ADMINISTRASI :

Endokrin

Gastrointestinal Neurologi

‰ Refluks fagus ‰ Obstruksi usus ‰ Mual ‰ Hepatitis / Serosis ‰ Lainnya,


________________
Skor GCS ______
‰ Informed consent ‰ Surat izin operasi ‰ Surat izin anestesi ‰ Hasil pemeriksaan
lab ‰ Hasil pemeriksaan penunjang ‰ Hasil konsultasi unit terkait

‰ Composmentis ‰ Gelisah ‰ Somnolen ‰ Apatis ‰ Soporus ‰ Koma Orientasi : ‰ Tidak


mampu ‰ Orang ‰ Waktu ‰ Tempat ‰ Pusing ‰ Epilepsi ‰ Paralisis ‰ Stroke ‰ Parkinson
Nyeri kepala ‰ ‰ Kelemahan otot ‰ Penyakit neuromuskuler Obat yang sedang
dikonsumsi: Cedera kepala ‰ Nyeri punggung Cedera medula spinalis ‰ ‰
____________________________________ Cedera tulang belakang ‰ Lainnya,
__________________ ____________________________________ ‰
Kesadaran : ____________________________________
____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________
___________________________________ ___________________________________
___________________________________ Persetujuan tindakan anestesi
Tanggal ____/____/_____ ; jam _______

Alergi

Rencana tindakan anestesi:

‰ Makanan ‰ Debu ‰ Tanaman ‰ Obat-obatan ‰ Lainnya,


______________________________________________
Bila mulut terbuka, tampak: ‰ Gigi ‰ Gerakan spina servikalis ‰ Hard Palate ‰ Uvula
Base ‰ Gerakan mandibula ‰ Soft Palate ‰ Uvula

KESIAPAN OPERASI : ‰ Pasien ‰ Instrumen operasi ‰ Alat anestesi ‰ Premedikasi ‰


Obat emergensi ‰ Listrik cadangan ‰ IV line ‰ Kateter ‰ Alat yang akan ditanam DATA
PENUNJANG : Laboratorium : Tgl_______ Masa jendal darah _____ mnt Masa perdarahan
______ mnt Na+ ____mmol/l Gol drh _____ K+ _____mmol/l Rh + / Cl+ ____mmol/l AL
___rb/mmk Mg+ ____mmol/l AT ___rb/mmk HBsAg + / Hb ____ g/dL HIV + / Creat ______
Lain-lain : Tgl_______ ___________________________ ___________________________
___________________________ ___________________________ ___________________________
___________________________ ___________________________

Jalan nafas

Premedikasi:

Riwayat masalah anestesi sebelumnya Klasifikasi ASA : 1 2 3 4 5 E

Penanggungjawab :

Pelaksana :

dr Spesialis Anestesi

Perawat Anestesi

EKG : Tgl_______ ________________________________ ________________________________


________________________________ ________________________________
________________________________ ________________________________
________________________________

Tgl_______ Foto Röntgen : ________________________________


________________________________ ________________________________
________________________________ ________________________________
________________________________ ________________________________
INTRA OPERATIF

Posisi pasien:

‰ Supinasi ‰ Litotomi ‰ ‰ Pronasi ‰ Lateral Ka/Ki

Diagram preparasi:
_____________

Hitungan alat-alat Bedah:


Item Kassa lipat Kassa gulung Kassa deppers Jarum lepas Jarum Atraumatic Doek Klem
Mosquito Bulldog Pean Kocher I 1 Tambahan 2 3 4 II Total

Cairan preparasi :

‰ Alkohol 70% ___cc ‰ ___________ ‰ Iodine pov. ____cc ‰ ___________

___cc ___cc

Penggunaan alat :

‰ Suction pump ‰ Elektrosurgery ‰ Monopolar ‰ Bipolar ‰ Thermal blanket Cut ______


Cut ______ ‰ Fluoroscopy Coag ____ Coag ____ ‰ Röntgen Negatif dipasang di:
______________ ‰ Lainnya, ________ ‰ Bengkok ‰ _______________ ‰ Slang ‰
_______________ ‰ Korentang ‰ _______________ ‰ Hak otomatis ‰ _______________ ‰
_____________ ‰ _______________
Sterilisasi alat di OK:

Instrumen set yang digunakan:

‰ Sterimat ‰ Formalin tablet ‰ Rebus ‰ Cidex ‰ _______________

Material operasi
Jumlah ______ bh Cairan pengawet : ‰ Formalin 10% ‰ _______________ ‰
_______________

‰ Kejadian penting selama pembedahan :

_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
REKAM KEPERAWATAN ANESTESI
WAKTU OPERASI O2 N2O / Udara L/mnt L/mnt Monitor : ‰ Tekanan darah ‰ EKG ‰
Stetoskop esophageal/precordial ‰ Pulse oxymeter ‰ Peripheral nerve stimulator ‰
End Tidal CO2

Tanggal Anestesi :

______/________/________

Gas

Mulai :_______________ Selesai : _______________ Pembedahan :


Mulai :_______________ Selesai : _______________

‰ ‰

‰
Medikasi IV

Selimut pasien

Pengkajian pre anestesi dapat segera dilengkapi Area titik tekan telah dicek dan
diberi alas

Induksi : ‰ Rapid Sequence Cricoid Pressure Pre O2 ____ IV ____ IM ____ IH ____
Airway : ‰ Oral ‰ Nasal Teknik Anestesi General : ‰ Mask ‰ Oral ETT ‰ Nasal ETT ‰
LMA ‰ Nasal cann. ‰ O2 Mask Ukuran ETT :__________ mm Plester @ ______________ cm
Blade : Ukuran :_________ Tipe : ________ ‰ Suara nafas bilateral ‰ Kesulitan
intubasi ‰ Tekanan krikoid ‰ Intubasi tanpa trauma (Lihat CATATAN)

ANESTESI REGIONAL
Teknik AR Posisi Interspace Jarum Paresthesia CSF Agen

CO2 tidal akhir Pulse Oksimeter (SPO2) Ritme EKG O2 inspirasi 0 Suhu tubuh C Volume
tidal Respiratory Rate SIMBOL Anestesi ~ Operasi V Λ Tekanan darah y Heart Rate S
Spontaneous respiration

200 180 160 140 120 100 80 60

A Assisted respiration

40 C Controlled respiration 20

S A C

CATATAN

Akses intravena (IV Line): Lokasi : ‰ Sinistra ‰ Dekstra Arteriline


_____________________________ Ukuran jarum _________________________ AREA
TOURNIQUET _____________________________________
_____________________________________ Mata : ‰ Diisolasi Tekanan : ____________
mmHg ‰ Diberi pelembab Waktu I : ___________ s.d. _____________ Waktu II :
___________ s.d. _____________ Drainage No.____ CVP No.____ ‰ ‰ ‰ Urin cath.
No.____ ‰ NGT No. ____ ‰ Traksi cath. No.___ ‰ Tanpa komplikasi yang nyata ‰
Komplikasi selama pembedahan INTAKE & OUTPUT: ‰ Keadaan akhir pembedahan
Kristaloid: ____________________ ml ‰ Keadaan bayi pada Sectio Caesarea Koloid:
______________________ ml ‰ Terapi khusus pasca bedah Packed Red Blood Cells:
_______ ml ‰ Teknik khusus Platelet: _____________________ ml ‰ Komplikasi pasca
bedah Lainnya : ____________________ ml ‰ Hipersensitivitas / alergi Estimasi
perdarahan : __________ ml ‰ Pasien jatuh Output urin : __________________ ml ‰
Kematian (lihat CATATAN) SIRKUIT : ‰ Draw Over ‰ T-Piece ‰ Circle ‰ Semi-Open ‰ Non
Rebreathing

______________________ ______________________ ______________________


______________________ ______________________ ______________________
______________________ ______________________ Dosis Diluent ______________________
Volume ______________________ ______________________________________
______________________________________ Derajat ______________________

‰ Caudal ‰ Epidural ‰ SAB

Telah dilakukan anestesi,


Tanggal ____/____/_____ ; jam _______

INSTRUKSI:

Penanggungjawab :

Pelaksana :

Na Cl RI CAIRAN

ml ml

dr Spesialis Anestesi

Perawat Anestesi

Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008
POST OPERATIF SIMBOL V Λ Tekanan darah Heart Rate Respirasi ¾ Suhu † SaO2 (%) 200
180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2 4 6 8 10 Penatalaksanaan nyeri: ‰ Anestesi
topikal ‰ Anestesi lokal , ____________ dos ___mg/kg ‰ Procaine ‰ Lidocaine ‰
Bupivacaine ‰ Medikamentosa , dos ___mg/kg ‰ Ibuprofen ‰ Dicolfenac ‰ _________ ‰
Non Invasif, ___________________________
Waktu & Paraf

Vesopres/Inotrop +/-

Disritmia ___________

‰ Composmentis ‰ Apatis ‰ Somnolen


Jenis anestesi :

Kesadaran :

‰ Gelisah ‰ Soporus ‰ Koma ‰ GA ‰ RA


2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3

Resusitasi Jantung Paru (bila ada): Indikasi resusitasi : ‰ Apneu ‰ Henti jantung
RJP : ‰ A ‰ C ‰ E ‰ G ‰ I ‰B‰D‰F‰H Posisi pasien post op ____________________ Alat
yang ditanam_______________________ ______________________________________
______________________________________ ______________________________________

‰ Skor ALDRETE: 1 ‰ Skala BROMAGE:


Skala Nyeri Obyektif :

‰ Rekam Medis ‰ Material PA


Catatan :

Penyerahan pasien beserta: ‰______________________ ‰______________________

DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF


DATA SUBYEKTIF: Pasien menyatakan : ‰ Belum tahu tentang pembiusan ‰ Mulut terasa
pahit ‰ Haus ‰ Pusing ‰ Dingin ‰ Bibir terasa tebal ‰ Mulut terasa pahit ‰ Kaki
kesemutan ‰ Kaki terasa hilang nyeri

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

PROSES KEPERAWATAN PRE-INTRA-POST OPERATIF Waktu & Paraf TUJUAN KEPERAWATAN


PERENCANAAN / IMPLEMENTASI

Waktu & Paraf

EVALUASI

‰ Cemas b/d kurang pengetahuan masalah

pembiusan/operasi DS: Pasien menyatakan belum tahu tentang proses/akibat anestesi

‰ Setelah dilakukan keperawatan cemas berkurang/hilang


- Pasien menyatakan tahu tentang proses kerja obat anestesi/ pembiusan - Pasien
menyatakan siap dilakukan pembiusan - Pasien mengkomunikasikan perasaan negatif
secara tepat - Pasien tampak tenang dan kooperatif - Tanda-Tanda vital normal ‰
Setelah dilakukan keperawatan keseimbangan cairan dalam ruang intrasel dan ektrasel
tubuh tercukupi - Pasien menyatakan tidak haus/tidak lemas - Akral kulit hangat -
Haemodinamik normal - Masukan cairan dan keluaran cairan imbang - Urine output 1-
2cc/ kg BB/jam - Hasil lab elektrolit darah normal ‰ Setelah selesai tindakan
anestesi/ pembiusan pola nafas pasien menjadi efektif atau normal: - Frekuensi
nafas normal - Irama nafas sesuai yang diharapkan - Ekspansi dada simetris -
Bernafas mudah, tidak didapatkan nafas pendek - Tidak menggunakan obat tambahan -
Tidak sianosis - Auskultasi vokal sesuai yang diharapkan ‰ Setelah dilakukan
keperawatan pasien menunjukan termoregulasi: - Kulit hangat, Suhu tubuh d.b.n -
Perubahan warna kulit tidak ada - Keletihan dan mudah tersinggung tidak nampak

‰ Gelisah ‰ Keringat dingin ‰ Bibir kering ‰ Dispnoe ‰ Penurunan tekanan inspirasi


atau ekspirasi ‰ Nafas pendek ‰ Penggunaan obat nafas ‰ Menggigil ‰ Takikardi ‰
Nadi kecil ‰ Menangis ‰ Peningkatan salivasi ‰ Orthopnea ‰ Bergerak tak
bertujuan/mulai sadar ‰ Perubahan haemodinamik ‰ Apnea ‰ Neuropatie ekstrimitas
bawah ‰ Tidak mampu menggerakkan ekstrimitas bawah ‰ Belum sadar ‰ Penurunan suara
nafas ‰ Perubahan frekuensi nafas ‰ Terpasang ETT ‰ Mengeluh ‰ Penurunan ventilasi
‰ Tidak sadar ‰ Kuku sianosis ‰ Muntah ‰ Tensi turun ‰ Merintih
tambahan untuk bernafas

DATA OBYEKTIF:

DO: Gelisah, Keringat dingin TD_____mmHg, N____ x/mnt R____ x/mnt ‰ Risiko gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit b/d vasodilatasi pembuluh darah dampak obat
anestesi DS: Pasien menyatakan puasa sejak 10 jam yang lalu, pasien menyatakan haus
DO: Tensi rendah, nadi cepat dan kecil, respisasi cepat, akral dingin, bibir tampak
kering

‰ Kaji tingkat kecemasan ‰ Orientasikan dengan tim anestesi/kamar operasi ‰


Jelaskan jenis prosedur tindakan anestesi yang akan dilakukan ‰ Beri dorongan
pasien untuk menggungkapkan perasaan ‰ Dampingi pasien untuk mengurangi rasa cemas
‰ Ajarkan teknik relaksasi ‰ Kolaborasi untuk pemberian obat penenang ‰ Kaji
tingkat kekurangan volume cairan ‰ Kolaborasi untuk pemberian cairan dan elektrolit
‰ Monitor masukan dan keluaran cairan dan elekrtolit ‰ Monitor haemodinamik ‰
Monitor perdarahan ‰ Bersihkan skeret pada jalan nafas:hidung,oral,trachea (ETT) ‰
Jaga jalan nafas ‰ Pasang peralatan oksigen ‰ Beri suplai oksigen 2-3 l/mnt ‰
Monitor aliran oksigen ‰ Monitor ritme, irama, kedalaman dan usaha respirasi ‰
Monitor pola nafas tachipnea,apnea ‰ Monitor tanda hipoventilasi ‰ Mempertahankan
suhu tubuh selama pembiusan
atau operasi sesuai yang diharapkan ‰ Pantau tanda vital ‰ Beri penghangat

‰ Pasien mengatakan paham akan


prosedur anestesi dan operasi

‰ Pasien mengatakan siap dilakukan ‰ Pasien lebih tenang ‰ Ekspresi wajah cerah ‰
Pasien kooperatif: R____ x/mnt ‰ Kebutuhan volume cairan seimbang ‰ Lokasi tusukan
infus: tidak bengkak, ‰ cairan masuk :______cc ‰ Haemodinamik:
cairan keluar :______cc infus lancar TD_____mmHg, N____ x/mnt

tindakan pembiusan atau anestesi

‰ Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi

neuromuscular dampak sekunder obat pelumpuh otot pernafasan/obat general anestesi


DO: - Penurunan tek inspi/ekspirasi - Penurunan ventilasi, dispnea - Frekuensi
nafas +/- dari normal - Penggunaan obat nafas tambahan untuk bernafas ‰ Hipotermi
b/d berada atau terpapar di lingkungan dingin DS: Pasien menyatakan dingin DO:
Pucat,kulit dingin, menggigil, takikardi, kuku sianosis

‰ Laboratrium: ‰ Pola nafas efektif ‰ Nafas spontan ‰ Lama teratur ‰ Tidak sianosis
‰ TD_____mmHg, N____ x/mnt
R____ x/mnt

R____ x/mnt, N____ x/mnt

‰ Suhu tubuh normal_____oC ‰ R____ x/mnt, N____ x/mnt ‰ Kesadaran: _______________


‰ Warna kulit tidak ada perubahan ‰ Tidak menggigil ‰ Mudah tersinggung tidak
tampak

Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
Data Obyektif lain, sebutkan :

Waktu & Paraf

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

TUJUAN KEPERAWATAN

Waktu & Paraf

PERENCANAAN / IMPLEMENTASI

Waktu & Paraf

EVALUASI
Aspirasi terhindari atau tidak terjadi: ‰ Tidak ada muntah ‰ Mampu menelan ‰ Nafas
normal ‰ Tidak ada suara paru tambahan

‰ Risiko aspirasi b/d penurunan

tingkat kesadaran - Terpasang ETT - Banyak skert/salivasi di oral - Pasien belum


sadar

‰ Setelah dilakukan keperawatan tidak akan

‰ Komplikasi potensial syok kardiogenik


b/d sekunder obat anestesi (RA) DS: Pasien menyatakan pusing, bibir terasa tebal,
telinga berdenging DO: Apnae, nadi kecil, tensi turun, kulit bibir biru, akral
dingin

‰ Gangguan rasa nyaman mual

SERAH TERIMA PASIEN (Paraf)


Tgl : ____/____/_____ Jam : _____________

muntah b/d sekunder obat anestesi (RA) DS: Pasien menyatakan mual, pusing, mulut
terasa pahit DO: - Kulit pucat,lembab,dingin - Peningkatan saliva - Taki kardi -
Muntah ‰ Risiko kecelakaan cedera b/d efek anestesi umum DO: - Pasien dalam
pembiusan - Pasien bergerak tak terkontrol (mulai sadar atau bangun) - Pasien belum
sadar penuh

terjadi aspirasi yang dibuktikan dengan kemampuan kognitif dan status neurologis
yang tidak berbahaya - Mampu menelan - Bunyi paru yang bersih - Tonus otot yang
adekuat ‰ Setelah dilakukan keperawatan pompa jantung dan sirkulasi efektif: -
Tekanan darah sistolik,diastolik d.b.n. - Denyut jantung d.b.n. - Hipotensi aorta
statis tidak ada - Distensi vena leher tidak ada - Pasien menyatakan tidak pusing -
Denyut nadi perifer kuat dan teratur ‰ Setelah dilakukan keperawatan mual muntah
berkurang, tidak terjadi: - Pasien menyatakan mual berkurang - Pasien tidak muntah
- Pasien menyatakan bebas dari mual,pusing - Haemodinamik stabil - Akral kulit
hangat

‰ Atur posisi pasien ‰ Pantau tanda-tanda aspirasi ‰ Pantau tingkat kesadaran:


reflek batuk, ‰ Pantau status paru ‰ Bersihkan jalan nafas ‰ Kolaborasi dengan
dokter ‰ Atur posisi pasien ‰ Kaji toleransi aktifitas: awal nafas pendek, nyeri,
reflek muntah, kemampuan menelan

‰ Komplikasi shock kardiogenik ‰ Tensi stabil atau normal ‰ Warna kulit normal ‰
Pola nafas normal ‰ Tidak pusing ‰ Tidak mual muntah ‰ Perasaan pasien lega ‰
Pasien menyatakan tak pusing ‰ Pasien melaporkan bebas dari ‰ Kulit hangat ‰ Kulit
tidak pucat ‰ Nadi kuat atau normal ‰ Tidak muntah ‰ TD_____mmHg, N____ x/mnt ‰
Pasien aman selama dan setelah ‰ Pasien nyaman selama pembiusan ‰ Pasien sadar atau
bangun setelah ‰ Pasien mampu beraktivitas ‰ Pasien aman atau tidak jatuh ‰ Skor
Alderet: 10 ‰ Hambatan pergerakan ekstrimitas ‰ Mampu menggerakan kedua ‰ Mampu
mengangkat kedua ‰ Neuropati hilang, Skala Bromage : 0 ‰ Jalan nafas efektf ‰ Nafas
spontan ‰ Lama teratur ‰ Tidak sianosis ‰ TD_____mmHg, R____ x/mnt
ekstrimitas bawah (kaki) ekstrimitas bawah (kaki) bawah normal pembiusan atau
operasi / operasi, tanda vital normal/stabil pembiusan mual tidak terjadi

pusing, palpitasi ‰ Kaji tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan ‰ Beri
oksigen ‰ Evaluasi respon pasien terhadap terapi oksigen ‰ Kolaborasi dengan dokter

‰ Pasien aman selama dan setelah pembiusan:

- Selama operasi tidak bangun / tenang - Pasien sadar setelah anestesi selesai
(AS=8-10) - Kemampuan untuk melakukan gerakan yang bertujuan - Kemampuan untuk
bergerak atau berkomunikasi - Pasien aman tidak jatuh

‰ Atur posisi pasien ‰ Meningkatan keseimbangan cairan dan ‰ pencegahan komplikasi


‰ Pantau vital sign ‰ Pantau gejala mual ‰ Pantau jumlah muntah ‰ Pantau turgor
kulit ‰ Pantau masukan dan keluaran cairan ‰ Kolaborasi dengan dokter ‰ Tingkatkan
keamanan dan ketajaman ‰ Jaga posisi imobil ‰ Ubah tempat atau tubuh pasien untuk
meningkatkan ‰ Cegah risiko injuri jatuh ‰ Pasang pengaman tempat tidur ‰ Pantau
penggunaan obat anestesi dan efek yang timbul ‰ Atur posisi pasien ‰ Bantu
pergerakan ekstrimits bawah ‰ Ajarkan proses pergerakan ‰ Ajarkan dan dukung pasien
dalam latihan pergerakan ‰ Ajarkan teknik pergerakan yang aman ‰ Latihan angkat
atau gerakan extrimitas bawah ‰ Lakukan penilaian Bromage Scale (BS) ‰ Atur posisi
pasien ‰ Pantau tanda-tanda ketidak efektifan dan pola nafas ‰ Ajarkan batuk
efektif ‰ Pantau respirasi dan status oksiginasi ‰ Buka jalan nafas ‰ Bersihkan
sekresi ‰ Beri hyperoksiginasi antar tindakan suction ‰ Ajarkan nafas dalam ‰
Auskultasi suara nafas ‰ Pantau status oksiginasi dan dinamik ‰ Kaji derajat,
lokasi, durasi, frekwensi, dan
karakteristik nyeri ‰ Gunakan tehnik komunikasi terapeutik ‰ Ajarkan tehnik
relaksasi ‰ Kolaborasi dengan dokter fungsi fisiologis dan psikologis

Perawat Kamar Terima

‰ Hambatan mobilitas ekstrimitas

Tgl : ____/____/_____ Jam : _____________

Perawat Anestesi

Tgl : ____/____/_____ Jam : _____________

Perawat Bedah

Tgl : ____/____/_____ Jam : _____________

bawah b/d pengaruh sekunder obat anestaesi (RA) DS: - Pasien menyatakan kaki
kesemutan - Pasien menyatakan kaki terasa hilang DO: - Neuropati ekstrimitas bawah
- tak mampu mengerakan ekst bawah ‰ Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d mukus
banyak, sekresi tertahan efek dari general anestesi DO: - Gelisah - Dispnea -
Penurunan suara nafas - Ortopnea - Sianosis - Perubahan frekuensi nafas - Stridor
(ngorok) ‰ Nyeri akut b/d agen cedera fisik (tindakan operasi) DS: Pasien
melaporkan rasa nyeri DO: Gelisah, menangis, mengeluh, merintih, perubahan
hemodenamik
‰ Setelah dilakukan perawatan selama 3-4 jam

pasien mampu menggerakan extrimtas bawah (sendi dan otot): - Tidak ada neuropatie.
- Mampu menggerak-kan extrimitas bawah (BS : 0)

‰ Setelah pasien sadar dari efek anestesi umum

bersihan jalan nafas efektif: - Pola nafas normal:frekuensi kedalaman,irama - Suara


nafas bersih - Tidak sianosis

‰ Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam nyeri


berkurang atau hilang. - Pasien menyatakan nyeri berkurang atau hilang - Pasien
mampu istirahat atau tidur - Expresi wajah nyaman atau tenang

Perawat Recovery Room

‰ Rasa nyeri berkurang atau hilang ‰ Haemodinamik normal ‰ Pasien menyatakan rasa
nyeri (-) ‰ Pasien bisa istirahat atau tidur ‰ Ekspresi wajah cerah, tenang
atau nyaman

Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008

Anda mungkin juga menyukai