Anda di halaman 1dari 16

No : 01/Katalog Spesifikasi Global/VII/2022 Bandung,04 Maret 2022

Hal : Fire Brick Plan

Bata Tahan Api

Bata tahan api berguna untuk melindungi pipa dan dinding ruang bakar agar tidak langsung

terkena api. Bata tahan api bersifat menyimpan dan merambatkan panas, Oleh karena itu proses

awal pemanasan ruang bakar butuh waktu cukup lama.

Spesifikasi bata tahan api:

Fire Brick SK-30

 Temperatur Kerja Maksimum: 1050°C

 Porositas: 21-25%

 Berat Jenis: 1,9 – 1,95 T/m³

 Kuat Tekan: > 190 Kg/cm²

 Perubahan Tetapan Linear pada 1050°C: + 0,20%

 Komposisi Kimia:

 Al2O3: > 26%

 SiO3: < 70%

Fire Brick SK-32

 Temperatur Kerja Maksimum: 1150°C


 Porositas: 21-24%

 Berat Jenis: 1,9 – 2,0 T/m³

 Kuat Tekan: > 200 Kg/cm²

 Perubahan Tetapan Linear pada 1150°C: + 0,20%

 Komposisi Kimia:

 Al2O3: > 32%

 SiO3: < 65%

Fire Brick SK-34

 Temperatur Kerja Maksimum: 1300°C

 Porositas: 19-22%

 Berat Jenis: 1,98 – 2,1 T/m³

 Kuat Tekan: > 230 Kg/cm²

 Perubahan Tetapan Linear pada 1300°C: + 0,22%

 Komposisi Kimia:

 Al2O3: > 40%

 SiO3: < 55%

Fire Brick SK-36

 Temperatur Kerja Maksimum: 1500°C

 Porositas: 17-21%

 Berat Jenis: 2,15 – 2,25 T/m³

 Kuat Tekan: > 280 Kg/cm²

 Perubahan Tetapan Linear pada 1400°C: + 0,33%

 Komposisi Kimia:
 Al2O3: > 50%

 SiO3: < 45%

Fire Brick SK-38

 Temperatur Kerja Maksimum: 1600°C

 Porositas: 15-20%

 Berat Jenis: 2,1 – 2,2 T/m³

 Kuat Tekan: > 350 Kg/cm²

 Perubahan Tetapan Linear pada 1300°C: + 0,15%

 Komposisi Kimia:

 Al2O3: > 60%

 SiO3: < 35%


Dimensi Bata Api Standard :

P(A) 230 x L(B) 114 x T(D) 65 mm

Y0: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)61 mm

Y1: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)59 mm

Y2: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)50 mm

Y3: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)32 mm

T0: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)60 mm

T1: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)55 mm

T2: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)45 mm

T3: P(A) 230 x L(B) 114 x T(C) 65/(D)35 mm


B-0: P(A) 230 x L(B) 114/(C) 108 x T(D) 65

B-1: P(A) 230 x L(B) 114/(C) 105 x T(D) 65

B-2: P(A) 230 x L(B) 114/(C) 85 x T(D) 65

B-3: P(A) 230 x L(B) 114/(C) 65 x T(D) 65

Komposisi Bata Tahan Api

Al₂O₃ : Alumunium Oksida


Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen, dengan rumus

kimia Al₂O₃. Nama mineralnya adalah alumina, dan dalam bidang pertambangan, keramik dan teknik

material senyawa ini lebih banyak disebut dengan nama alumina.

Aluminium oksida adalah insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik. Umumnya Al₂O₃

terdapat dalam bentuk kristalin yang disebut corundum atau α-aluminum oksida. Al₂O₃ dipakai sebagai

bahan abrasif dan sebagai komponen dalam alat pemotong, karena sifat kekerasannya.

Aluminium oksida berperan penting dalam ketahanan logam aluminium terhadap perkaratan

dengan udara. Logam aluminium sebenarnya amat mudah bereaksi dengan oksigen di udara.

Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk aluminium oksida, yang terbentuk sebagai lapisan

tipis yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium. Lapisan ini melindungi logam aluminium dari

oksidasi lebih lanjut. Ketebalan lapisan ini dapat ditingkatkan melalui proses anodisasi. Beberapa alloy

(paduan logam), seperti perunggu aluminium, memanfaatkan sifat ini dengan menambahkan aluminium

pada alloy untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.

Al₂O₃ yang dihasilkan melalui anodisasi bersifat amorf, namun beberapa proses oksidasi seperti

plasma electrolytic oxydation menghasilkan sebagian besar Al₂O₃ dalam bentuk kristalin, yang

meningkatkan kekerasannya.
Secara alami, aluminium oksida terdapat dalam bentuk kristal corundum. Batu mulia rubi dan sapphire

tersusun atas corundum dengan warna-warna khas yang disebabkan kadar ketidakmurnian dalam

struktur corundum.

Aluminium oksida, atau alumina, merupakan komponen utama dalam bauksit bijih aluminium

yang utama. Pabrik alumina terbesar di dunia adalah Alcoa, Alcan, dan Rusal. Perusahaan yang

memiliki spesialisasi dalam produksi dari aluminium oksida dan aluminium hidroksida misalnya adalah

Alcan dan Almatis. Bijih bauksit terdiri dari Al2O3, Fe2O3, and SiO2 yang tidak murni. Campuran ini

dimurnikan terlebih dahulu melalui Proses Bayer:

Al2O3 + 3H2O + 2NaOH + panas → 2NaAl(OH)4

Fe2O3 tidak larut dalam basa yang dihasilkan, sehingga bisa dipisahkan melalui penyaringan.

SiO2 larut dalam bentuk silikat Si(OH)62-. Ketika cairan yang dihasilkan didinginkan, maka terjadi

endapan Al(OH)3, sedangkan silikat masih larut dalam cairan tersebut. Al(OH)3 yang dihasilkan

kemudian dipanaskan

2Al(OH)3 + panas → Al2O3 + 3H2O

Al2O3 yang terbentuk adalah alumina.

Pada 1961, perusahaan General Electric mengembangkan Lucalox, alumina transparan yang

digunakan dalam lampu natrium. Pada Agustus 2006, ilmuwan Amerika Serikat yang bekerja untuk 3M

berhasil mengembangkan teknik untuk membuat alloy dari aluminium oksida dan unsur-unsur

lantanida, untuk memproduksi kaca yang kuat, yang disebut alumina transparan.

SiO₂ : Silikon Dioksida


Silikon dioksida, juga dikenal sebagai silika (dari silex Latin) atau asam silikat, merupakan

oksida silicon yang memiliki rumus kimia SiO2. Silika ini paling sering ditemukan di alam sebagai

pasir atau kuarsa, serta di dinding sel diatom.

Silika diproduksi dalam beberapa bentuk termasuk leburan kuarsa, kristal, silica kesal (atau

silica pyrogenic, merek dagang Aerosil atau Cab-O-Sil), silika koloid, gel silika,dan Aerogel.

Silika digunakan terutama dalam produksi kaca untuk jendela, gelas minum, botol minuman,

dan banyak kegunaan lain. Mayoritas dari serat optik untuk telekomunikasijuga terbuat dari silika. Ini

adalah bahan baku utama untuk keramik banyak whitewareseperti tembikar, keramik, porselin, serta

industry semen Portland.

Silika adalah aditif yang umum dalam produksi makanan, di mana ia digunakan terutama

sebagai agen aliran dalam makanan bubuk, atau untuk menyerap air dalamaplikasi higroskopik. Ini

adalah komponen utama dari tanah diatom yang memilikibanyak kegunaan mulai dari penyaringan

untuk serangga kontrol. Itu juga merupakankomponen utama dari abu sekam padi yang digunakan,

misalnya, dalam pembuatanfiltrasi dan semen.

Film tipis silica tumbuh pada wafer silicon melalui metode oksidasi termal bias sangat

bermanfaat dalam mikroelektronik, di mana mereka bertindak sebagai isolator listrik dengan stabilitas
kimia tinggi. Dalam aplikasi listrik, dapat melindungi silikon, biayatoko, blok saat ini, dan bahkan

bertindak sebagai jalur terkontrol untuk membatasialiran arus.

ebuah Aerogel berbasis silica digunakan dalam pesawat ruang angkasa Stardust mengumpulkan

partikel luar bumi. Silika juga digunakan dalam ekstraksi DNA dan RNA karena kemampuannya untuk

mengikat asam nukleat bawah kehadiran chaotropes. Sebagai silica hidrofobik digunakan sebagai

komponen defoamer. Dalam bentuk terhidrasi, digunakan dalam pasta gigi sebagai abrasive sulit untuk

menghilangkan plak gigi.

Dalam kapasitasnya sebagai bahan tahan api, itu berguna dalam bentuk serat sebagai kain

perlindungan termal suhu tinggi. Dalam kosmetik, hal ini berguna untuk sifat cahaya menyebar dan

serap alami. Silika koloid digunakan sebagai age jusanggur dan denda. Dalam produk farmasi, silica

bantu aliran bubuk saat tablet terbentuk. Akhirnya, ia digunakan sebagai senyawa peningkatan termal

di industripanas sumber tanah pompa.

Fe₂O₃ : Ferioksida

α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan

bentuk yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah

sebagai mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat

antiferromagnetic di bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antara

260 K dan 950 K (suhu Neel).[1] Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi

termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak

faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet.


Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa.

Besi(III) oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh karbon,

pyrolysis dari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat

Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara

alamiah sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari

10 nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari

gamma besi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel-

partikel yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari

besi(III) oksalat.

Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan

gamma. Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan

bentuk alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi

bisa disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable,

berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara

oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III)

nitrat.
Transport

Capacity : 1-200 kg per feet.

Material : Mild Steel

Driven Type : Electric, Chain Drive, Motor etc.

Length : 1-10 feet, 10-20 feet, 20-40 feet

Surface : Powder Coated.

Usage/Application : Automobile industry, Food Industry etc.


Grinding
Mixing

Mixing

Capacity : 120 Liter

Material : Mild Steel

Usage/Application : Color Mixture

Automation Grade : Automatic

Voltage (V) : 220 V

Frequency : 50 Hz

Phase : Three Phase

Power Source : Electric

Features : Highly Durable


Molding

Drying
Concept Plan
Total Machinery

Total Plan Area

Anda mungkin juga menyukai