Anda di halaman 1dari 9

PERJUANGAN

DIPLOMASI

GRUP 4 P1:
M. SYAAMIL H, KINAN A,
M. RAF'I A, ICHIRO HAMADA S
PERJANJIAN LINNGARJATI
perundingan indonesia-belanda yang dilakukan di linggarjati, kota kecil
21 km sebelah selatan cirebon.

pihak BELANDA diwakili oleh WIM SCHERMERHON dengan anggota


H.J. VAN MOOK dan LORD KILLEARN dari pihak inggris bertindak
sebagai moderator.

pihak INDONESIA diwakili oleh SUTAN SYAHRIR.


perjanjian ini menghasilkan 17 pasal yang menuai pro dan kontra

10-15 NOVEMBER 1946


LI NADO
BA MA
rakyat BALI melakukan kontra terhadap hasil pertempurn antara TKR pimpinan
perundingan linggarjati karena BALI TIDAK LETNAN KOLONEL TAULU yang
TERMASUK AREA RI dibantu RESIDEN LAPIAN dan
rakyat bali mengangkat senjata dibawah pimpinan tentara KNIL
letnan kolonel I GUSTI NGURAH RAI kedua tokoh tersebut dijebak dan
dikenal dengan sebutan peperangan MARGARANA dan
ditangkap oleh BELANDA dalam
mereka mengobarkan perang PUPUTAN yang
suatu perundingan, akibatnya
artinya"PERANG HABIS-HABISAN"
MANADO dan MALUKU mutlak
dikuasai BELANDA

w esi
sula n
sela ta
WESTERLING, anggota KNIL melakukan pembunuhan
keji terhadap sekitar 40.000 rakyat tidak berdosa
ROBERT WOLTER MONGINDISI dan NONA EMMY SAELAN
gugur
1. Belanda mengakui wilayah Indonesia yang mencakup Jawa, Sumatra, dan Madura.
Belanda harus meninggalkan Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 1949.

2. Indonesia dan Belanda setuju membentuk negara serikat dengan nama RIS. Negara
Indonesia Serikat terdiri dari RI, Kalimantan, dan Timur Besar. Pembentukan RIS
ini dilangsungkan sebelum 1 Januari 1949.

3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Ratu
Belanda.

ISI PERJANJIAN LINGGGARJATI

PENGESAHAN

LINGGARJATI
PERJANJIAN
25 KNIP mengesahkan perjanjian linggarjati
di istana negara jakarta
FEB
1947

25 ditandatanganinya perjanjian linggarjati


wilayah indonesia semakin kecil
MAR
politik internasional indonesia semakin
1947 kuat, akibat pemerintah inggris, amerika,
dan negara-negara arab mengakui
kemerdekaan

1 JULI AGRESI MILITER BELANDA [1]


SUTAN SYAHRIR, H. AGUS SALIM dan 2
1947
orang lainnya dikirim indonesia ke
sidang PBB dengan tujuan agar posisi
indonesia di dunin internassional
semakin kuat
PERUNDINGAN
RENVILLE

deglarasi indonesia erdiri dari perdana mentri AMIR SYARIFUDIN,


Mr. ALI SASTROAMIJOYO, TJOA SIK LEN, MOH. ROEM, HAJI AGUS
SALIM, Ir. JUANDA

deglarasi BELANDA terdiri dari ABDUL KADIR WIJOYO ATMOJO,


PANGERAN KARTANAGARA, Jhr. VAN VREDENBURGH,
ZULKARNAIN

ternyata pihak BELANDA kebanyakan terdiri dari rakyat


INDONESIA yang PRO-BELANDA
BELANDA tetap ingin melakukan politik adu domba agar mudah
menguasai INDONESIA

8 DESEMBER 1947 - 17 JANUARI 1948


1. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan segera.
2. Republik Indonesia merupakan negara bagian dalam RIS.
3. Belanda tetap menguasai seluruh Indonesia sebelum RIS terbentuk.
4. Wilayah Indonesia yang diakui Belanda hanya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera.
5. Wilayah kekuasaan Indonesia dengan Belanda dipisahkan oleh garis demarkasi yang disebut Garis
Van Mook.
6. Tentara Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah kekuasaan Belanda (Jawa Barat dan Jawa
Timur)
. 7. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan kepalanya Raja Belanda.
8. Akan diadakan plebisit atau semacam referendum (pemungutan suara) untuk menentukan nasib wilayah
dalam RIS
. 9. Akan diadakan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante RIS.

ISI PERJANJIAN RENVILLE


Ir. Soekarno
PERUNDINGAN ROEM-ROYEN

23 MARET 1949 17 april 1949


PBB memerintahkan dimulainya perundingan 7 MEI 1949

UNCI untuk membantu pendahuluan di jakarta yang


pelaksanaan resoslusi dipimpin oleh MARLE
DISETUJUINYA
unci menemui para COCHRAN, wakil amerika serikat PERJANJIAN ROEM-
pemimpin RI dan dalam UNCI
ROYEN
BELANDA dan
membawa mereka ke
meja perundingan
1. Mengeluarkan perintah kepada pengikut-pengikut Republik yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya.
2. Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan; dan turut serta pada
Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang
sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat. Kemudian Belanda melalui
Dr.Royen menyatakan: 1. Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta. 2. Menjamin
penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
3. Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai RI sebelum 19
Desember 1949, dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik.
4. Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat
5. Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah Pemerintah Republik
kembali ke Yogyakarta.

ISI PRJANJIAN ROEM-ROYEN

Anda mungkin juga menyukai