Adaptasi Skala Coronavirus Anxiety Scale
Adaptasi Skala Coronavirus Anxiety Scale
Dosen Pengampu :
Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si & Wahyu Widhiarso, S.Psi., M.A
Disusun oleh
Oleh Aqyas Dini Nisa
21/486383/PPS/4123
kondisi kesehatan fisik masyarakat, melainkan juga kesehatan mental (Torales et al., 2020).
Salah satu kondisi kesehatan mental yang lazim ditemui akibat merebaknya pandemi adalah
kondisi kecemasan (Ypsilanti et al., 2021). Kecemasan yang berkembang dapat berkaitan
dengan situasi ekonomi, pendidikan, kesehatan (Asmundson & Taylor, 2020), dan lain
Kecemasan merupakan salah satu respon yang normal pada situasi tidak normal seperti
pandemi. Namun demikian, kecemasan dapat berkembang menjadi gangguan mental yang
tidak tertangani dengan baik, terutama di situasi tidak terduga seperti pandemi (Torales et al.,
2020). Karena situasi tersebut, diperlukan adanya alat ukut yang berfungsi sebagai screening
awal untuk mengecek kondisi kecemasan yang sudah tergolong tidak normal. Screening awal
kondisi kecemasan, khususnya yang berkaitan dengan kecemasan terkait Coronavirus, dapat
membantu klinisi agar dapat mengenali kondisi pasien dan menentukan langkah selanjutnya
Berbagai alat ukur self-report telah dikembangkan untuk mengukur angka kecemasan
al., 2006), The Depression Anxiety Stress Scales—21 (DASS-21) (Osman et al., 2012), dan
GAD-7 merupakan skala berisi 7 item yang memiliki reliabilitas yang baik, serta validitas
kriteria, konstruk, faktorial, dan prosedural (Spitzer et al., 2006). Angka reliabilitas GAD-7
adalah sebesar 0,92 yang tergolong sangat baik. Dari aspek validitas kriteria diagnostik, cut
point sensitivitas sebesar 89% dan cut point spesifisitas sebesar 82%.
DASS-21 adalah satu set skala yang berisi tiga skala self-report yang dirancang untuk
mengukur keadaan emosional depresi, kecemasan dan stres (Osman et al., 2012). Skala ini
CAS adalah alat ukut screening kesehatan mental singkat untuk mengidentifikasi
kemungkinan kasus kecemasan disfungsional yang terkait dengan krisis COVID-19 (Lee,
2020). CAS dapat membedakan dengan baik antara orang-orang dengan dan tanpa kecemasan
disfungsional menggunakan cut score > 9 (sensitivitas 90% dan spesifisitas 85%). CAS
memiliki angka reliabiltas tinggi yaitu 0,93 dan sudah diadaptasi ke banyak negara dengan
Dari ke-3 alat ukur tentang kecemasan yang telah dibahas, terdapat dua alat ukur yang
sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan memiliki lisensi publik, yaitu PHQ-9 dan
GAD-7. Versi bahasa Indonesia dari kedua alat ukur ini memiliki angka validitas dan
reliabilitas tinggi. Namun demikian, kedua alat ukur tersebut tidak membahas secara spesifik
tentang kecemasan tentang Coronavirus. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses
Metode
Proses adaptasi skala CAS mengacu pada panduan adaptasi lintas budaya terhadap alat
ukur self-report yang disusun oleh Beaton et.al (2000). Menurut Beaton et. al. (2000), terdapat
6 tahapan dalam proses adaptasi lintas budaya suatu alat ukur. Tabel 1 memuat penjelasan
Pada proses adaptasi CAS dalam penelitian ini, tahapan yang digunakan adalah tahapan
I-V. Sedangkan skala asli CAS yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
Dikarenakan adanya makna ganda, translasi dilakukan dengan memecah setiap item pada skala
Tahap pertama dari proses adaptasi adalah penerjemahan oleh dua penerjemah dengan
bahasa ibu sama dengan bahasa yang dituju. Dalam penelitian ini, penerjemah pertama
merupakan lulusan S1 Psikologi yang sedang menempuh studi lanjut di bidang psikologi sosial.
Sedangkan penerjemah kedua merupakan lulusan S1 Psikolog yang berprofesi sebagai HRD.
Tahap kedua yaitu sintesis dilakukan oleh tim peneliti. Pada tahap ini, peneliti berdiskusi
dan berusaha untuk mencapai konsensus bersama terhadap skala yang telah diterjemahkan.
Tahap ketiga adalah penerjemahan balik hasil sintesis ke dalam bahasa asli skala. Pada
proses ini, penerjemah yang terlibat adalah seorang pengajar bahasa Inggris dan seorang
Tahap ke-4 yaitu peninjauan oleh tim peneliti terhadap keseluruhan proses pertama
Kesimpulan
Skala CAS telah melalui proses penerjemahan, sintesis, penerjemahan balik, dan
peninjauan oleh pakar. Skala ini siap untuk diuji secara empiris ke lapangan (field testing).
Daftar Pustaka
Asmundson, G. J. G., & Taylor, S. (2020). How health anxiety influences responses to viral
outbreaks like COVID-19: What all decision-makers, health authorities, and health care
professionals need to know. Journal of Anxiety Disorders, 71, 102211.
https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102211
Beaton, D. E., Bombardier, C., Guillemin, F., & Ferraz, M. B. (2000). Guidelines for the
Process of Cross-Cultural Adaptation of Self-Report Measures: Spine, 25(24), 3186–
3191. https://doi.org/10.1097/00007632-200012150-00014
Lee, S. A. (2020). Coronavirus Anxiety Scale: A brief mental health screener for COVID-19
related anxiety. Death Studies, 44(7), 393–401. Scopus.
https://doi.org/10.1080/07481187.2020.1748481
Osman, A., Wong, J. L., Bagge, C. L., Freedenthal, S., Gutierrez, P. M., & Lozano, G. (2012).
The Depression Anxiety Stress Scales—21 (DASS-21): Further Examination of
Dimensions, Scale Reliability, and Correlates. Journal of Clinical Psychology, 68(12),
1322–1338. https://doi.org/10.1002/jclp.21908
Spitzer, R. L., Kroenke, K., Williams, J. B. W., & Löwe, B. (2006). A brief measure for
assessing generalized anxiety disorder: The GAD-7. Archives of Internal Medicine,
166(10), 1092–1097. https://doi.org/10.1001/archinte.166.10.1092
Torales, J., O’Higgins, M., Castaldelli-Maia, J. M., & Ventriglio, A. (2020). The outbreak of
COVID-19 coronavirus and its impact on global mental health. International Journal
of Social Psychiatry, 66(4), 317–320. https://doi.org/10.1177/0020764020915212
Ypsilanti, A., Mullings, E., Hawkins, O., & Lazuras, L. (2021). Feelings of Fear, Sadness, and
Loneliness During the COVID-19 Pandemic: Findings from two studies in the UK.
Journal of Affective Disorders. https://doi.org/10.1016/j.jad.2021.08.031