Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PASCA PERSALINAN DAN MENYUSUI


“Prosedur Keterampilan Dasar Kebidanan Pada Asuhan Pasca Persalinan”
Dosen Pembimbing:
RIZKY DWIYANTI YUNITA S.Psi., SST., MKM
VITA RARANINGRUM SST., MPH

Disusun oleh :
Lutfi Nuraini (15.401.20.004)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLEMORE-BANYUWANGI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prosedur Keterampilan Dasar
Kebidanan Pada Asuhan Pasca persalinan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Pasca Persalian dan Menyusui
tahun ajaran 2020/2021.

Ucapan terima kasih sampaikan kepada KA. Prodi Kebidanan, dosen pendamping mata
kuliah Asuhan Kebidanan Pasca Persalinan dan Menyusui, orang tua kami dan teman –
teman yang secara langsung maupun yang tidak langsung telah mendukung selesainya
makalah ini.

Makalah ini kami susun dengan menggunakan metode pustaka dengan sumber berupa
buku dan dari internet. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi susunan maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah ini yang
kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Krikilan, 20 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3. Tujuan........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedure keterampilan dasar asuhan kebidanan pasca persalinan

dan menyusui.................................................................................................. 4
2.1.1 Anamnesa pada ibu nifas ......................................................................... 4
2.1.2 Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu nifas .................................................. 6
2.1.2 Pemeriksaan fisik ibu nifas ...................................................................... 7

BAB III PENUTUP


3.1.Simpulan..................................................................................................... 10
3.2.Saran........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil. Nifas (puerperium) berasal dari Bahasa latin. Puerperium berasal
dari dua suku kata yakni peur yang berarti “bayi” dan parous berarti “melahirkan”, jadi dapat
disimpulkan bahwa puerperium merupakan masalah setelah melahirkan. Puerperium atau nifas
juga dapat di artikan sebagai masa postpartum atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari Rahim sampai 6 minggu berikutnya disertai pulihnya kembali organ-organ yang
berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya
yang berkaitan saat melahirkan
Menurut dhyanti dan muki, masa nifas adalah priode 6 minggu pasca persalinan, disebut juga
masa involusi (priode dimana sistem reroduksi wanita post partum/pasca persalinan kembali ke
keadaan seperti sebelum hamil. Wanita yang melalui periode Puerperium disebut puerpuro
(varney’s midwifery). Meskipun masa nifas secara harafiah didefinisikan sebagai masa persalinan
selama dan segera setelah kelahiran, masa ini juga meliputi minggu-minggu berikutnya pada
waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan tidak hamil. Selain itu, 6 minggu setelah kelahiran,
atau tidak lama sesudahnya, pada sebagian besar ibu yang tidak menyusui bayinya, sinkroni
hipofisis ovarium akan dikembalikan lagi untuk mendukung terjadinya ovulasi.
Tujuan Asuhan Masa Nifas adalah Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa
nifas untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian
ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu (Sarwono, 2009 : 359).

Pada saat terjadi masa nifas terdapat beberapa asuhan dan keterampilan dasar yang diberikan
oleh bidan/tenaga kesehatan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Makalah ini membahas tentang
keterampilann dasar kebidanan yang dilakukan tenaga kesehatan pada ibu nifas, Contohnya
seperti melakukan anamnesa pada ibu nifas, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu nifas,
serta melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas.

2
.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah pada latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam
penulisan makalah ini diantaranya :
a) Bagaimana prosedur keterampilan dasar asuhan kebidanan pasca persalinan dan menyusui?
b) Apa saja anamnesa yang dilakukan pada ibu nifas?
c) Bagaimana Tanda-tanda vital pada ibu nifas?
d) Apa saja Pemeriksaan fisik ibu nifas?
1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui prosedur
keterampilan dasar dalam praktik kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a) Mengetahui dan memahami tentang Prosedure keterampilan dasar asuhan


kebidanan pasca persalinan dan menyusui.
b) Mengetahui dan memahami tentang anamnesa yang dilakukan pada ibu nifas.
c) Mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda vital pada ibu nifas.
d) Mengetahui dan memahami tentang pemeriksaan fisik ibu nifas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prosedure keterampilan dasar asuhan kebidanan pasca persalinan dan menyusui
2.1.1 Anamnesa pada ibu nifas
Anamnesa / Anamnesis(Pengumpulan data fisik) adalah suatu kegiatan wawancara antara
pasien/keluarga pasien dan  dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk
memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien
Pengumpulan data ada 2 jenis,yaitu :
1. Data Subjektif
Untuk memperoleh data subjektif dapat di lakukan dengan cara anamnesa yaitu
informasi yang kita dapatkan bisa langsung dari pasien atau juga bisa dari orang orang
terdekat klien. Data Subjektif ini mencakup
1. Identitas atau Biodata
Nama : Nama Suami :
Umur : Umur :
Suku / Bangsa : Suku / Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat kantor : Alamat Kantor :
No Telepon : No Telepon :
Alamat Rumah : Alamat Rumah :
2. Keluhan Utama
Yang di kaji adalah apakah ibu ada merasakan keluhan pada masa nifas
3. Riwayat Kesehatan Yang di kaji adalah :
 Riwayat kesehatan yang lalu
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan keluarga
4. Riwayat Perkawinan
Yang di kaji adalah menikah sejak umur berapa , berapa lama menikah ,berapa kali
5
menikah,status pernikahan.
5. Riwayat Obstetric
Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu,riwayat Persalinan sekarang.
6. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah klien pernah ikut KB dengan jenis kontrasepsi apa.
7. Kehidupan social budaya
Untuk mengetahui klien dan keluarganya yang menganut adat istiadat tertentu dengan
budaya yang menguntungkan atau merugikan ibu dalam masa nifas.
8. Data psikososial
 Respons keluarga terhadap ibu dan bayinya
 Respons ibu terhadap dirinya sendiri
 Respons ibu terhadap bayinya

9. Data pengetahuan
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu tentang perawatan setelah
melahirkan.
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari antara lain:
nutrisi dan cairan, personal hygiene, eliminasi, istirahat, seksual, aktifitas
2. Data Objektif
Dalam menghadapi klien dalam masa nifas ini, bidan harus mengumpukan data
untuk memastikan apakah klien dalam keadaan normal atau tidak. Bagian dari pengkajian
data objektif yaitu :
1. Keadaan umum ibu
2. Tanda-tanda vital yaitu : tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan
3. Payudara : dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan, pembesaran
kelenjar, dan bagaimanakah keadaan pitting susu ibu apakah menonjol atau tidak,
apakah payudara ibu bernanah atau tidak.
4. Uterus : pemeriksaan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi uteri, apakah
kontraksi uterus baik atau tidak, apakah konsistensinya lunak atau kelars, dari
pemeriksaan diatas bertujauan untuk mengetahui apakah pelebaran otot perut normal
atau tidak caranya yaitu dengan memasukan kedua jari kita yaitu telunjuk dan jari
6
tengah kebagian diagfragma dari perut ibu. Jika jari kita masuk dua jari berate
abnormal.
5. Kandung kemih : jika kandung kemih ibu penuh, maka bantu ibu untuk
mengkosongkan kasung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak menahan apabila
terasa ingin BAK. Jika ibu tidak data berkemih dalam 6 jam postpartum , bantu ibu
dengan cara menyiram air hangat dan bersih kevulva perineum ibu. Bila berbagai
cara telah dilakukan namu ibu tetap tidak berkemih, maka mungkin perlu dilakukan
pemasangan katerisasi. Setelah kandung kemih dokosongkan, maka lakukan massase
pada fundus agar uterus berkontasi dengan baik.
6. Ekstremitas bawah : pada pemeriksaan kaki apakah ada: varises, odema, reflex
patella, nyeri tekan atau panas pada betis. Adanya tanda human caranya dengan
meletakan 1 tangan pada lutut ibu dan dilakukan tekanan ringan agar lutut tetap
lurus. Bila ibu merasakan nyeri pada betis dengan tindakan tersebut, tanda Homan
(+).
7. Genitalia : Pemeriksaan pengeluaran lochea, warna, baud an jumlahnya, Hematoma
vulva (gumpalan darah), gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan
inspeksi vagina dan serviks dengan cermat, lihat kebersihan pada genitalia ibu, ibu
harus selalu menjaga kebersihan pada alat genitalianya karena pada masa nifas ini
ibu sangat mudah sekali untuk terkenan infeksi.
8. Perineum : pada pemeriksaan perieneum sebaiknya ibu dalam posisi dengan kedua
tungkai dilebarkan. Saat melakukan pemeriksaan perineum periksalah jahitan
laserasinya.
9. Lochea : mengalami perubahan karena proses involusi yaitu lochea rubra, serosa, dan
alba.
2.1.2 Tanda-tanda vital pada ibu nifas
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain
1. Suhu : suhu adalah pernyataan tentang perbandingan derajat panas suatu zat. Dapat pula
dikatakan sebagai ukuran panas/ dinginnya suatu benda
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celcius, pasca melahirkan suhu
tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celcius dari keadaan normal
2. Tekanan darah : tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri

7
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah
normal manusia adalah sistolik 90-120 mmhg dan diastolik 60-80 mmhg. Pasca
melahirkan pada kasus normal tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan tekanan
darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan oleh perdarahan.
Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum merupakan tanda terjadinya pre-
eklampsia post partum.
3. Pernafasan : frekuensi pernafasan normal pada dewasa adalah 16-24 kali per menit. Pada
ibu post partum umumnnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini dikarenakan ibu
dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Keadaan pernafasan selalu
berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran
nafas. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada
tanda-tanda syok.
4. Nadi : nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat pada
tubuh. Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca melahirkan,
denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebh cepat. Denyut nadi yang melebihi 100
kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.
2.1.3 Pemeriksaan fisik ibu nifas
1. Pengertian
Pemeriksaan fisik ibu nifas merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala
atau masalah kesehatan yang di alami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data objektif.
Teknik  pemeriksaan fisik ibu nifas ada 4 yaitu:
1)      Inspeksi
2)      Auskultasi
3)      Palpasi
4)      Perkusi

2. Tujuan
1)      Mengumpulkan data
2)      Mengidentifikasi masalah pasien

8
- Memastikan involusi uteri berjalan normal,menilai adanya tanda- tanda
infeksi,demam atau perdarahan abnormal
- Memastikan ibu cukup makanan,cairan dan istirahat
- Memastikan ibu menyusui baik dan tak memperlihatkan tanda- tanda penyulit
3)      Menilai perubahan status pasien
4)      Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah di berikan
3. Pemeriksaan Fisik Ibu nifas
Pemeriksaan sistematis dari kepala s/d ujung kaki ( inspeksi,palpasi auskultasi,perkusi)
a)      Keadaan umum
b)      Mengukur tanda-tanda vital  meliputi: suhu tubuh nadi, pernafasan dan tekanan
darah
c)      Pemeriksaan wajah
- Inspeksi muka :simetris, warna kulit muka,ekpresi wajah dan pembengkakan
daerah wajah dan kelopak mata
- Inspeksi konjungtiva: ada tidaknya kemerahan atau keadaan vaskularisasinya
d)      Pemeriksaan leher
- Inspeksi : bentuk dan kesimetrisan leher serta pergerakannya
- Palpasi : kelenjar limfe,
e)      Pemerisaan payudara
- Inspeksi :warna, lesi,vaskularisasi dan edema.eptelium putting meliputi bentuk
payudara (menonjol, datar, mendelep) pengeluaran cairan dan banyaknya
( kolostrum ,ASI,pus,darah) dan luka atau lecet pada putting susu
- Palpasi payudara
Ada benjolan  atau tidak
f)       Pemeriksaan abdominal
- Pemerisaan kandung kemih
-   Palpasi : TFU
-   Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis
-   Pemeriksaan kehalusan CVA
g)      Pemerisaan genetalia
-   Memeriksa pengeluaran lochea  yaitu:

9
a)      Rubra = hari ke 2 warna merah
b)      Sanguilenta = hari ke 3 – 7 warna merah kuning
c)      Serosa = hari ke 7 – 14 warna kuning
d)      Alba = setelah 2 minggu warnah putih
e)      Purulenta = cairan seperti nanah berbau busuk bila terjadi infeksi
-   Pemerisaan anus
Hemoroid dan adanya lesi atau perdarahan
-   Mengevaluasi tonus otot pelvik ( dilakukan pada minggu ke 4 dan ke 6)
h)      Pemerisaan ektremitas
-   Inspeksi : edema, varises ,warna kemerahan , tegang
-   Palpasi : nilai suhu kaki apakah panas n tulang kering ada edema dan nilai derajat
edema

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Setelah membuat makalah diatas terdapat beberapa kesimpulan yang diambil dari penulis :
1. Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil. Nifas (puerperium) berasal dari Bahasa latin. Puerperium
berasal dari dua suku kata yakni peur yang berarti “bayi” dan parous berarti “melahirkan”, jadi
dapat disimpulkan bahwa puerperium merupakan masalah setelah melahirkan.
2. Prosedure keterampilan dasar asuhan kebidanan pasca persalinan dan menyusui meliputi
a) anamnesa ada 2: Data Subyektif yang terdiri dari Biodata pasien, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, bio-psiko-sosio-spiritual, serta pengetahuan
klien, Data Obyektif yang terdiri dari keadaan umum ibu, pemeriksaan tanda-tana vital, dan
pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki (head to toe)
b) Terjadi perubahan tanda-tanda vital pada ibu nifas dari normal menjadi abnormal
c) Pemeriksaan fisik ibu nifas
Pemeriksaan fisik ibu nifas merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang di alami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data objektif.
Teknik  pemeriksaan fisik ibu nifas ada 4 yaitu
1)      Inspeksi
2)      Auskultasi
3)      Palpasi
4)      Perkusi

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan kita harus memahami dan mengetahui materi tentang Prosedur
Keterampilan dasar kebidanan dalam Asuhan pasca persalinan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asih Yusari Dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: CV. Trans Info Media
Saleha S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Siwi E, Th Endang Purwoastuti. 2015. Asuhan Masa Nifas dan Menyusui.Yogyakarta :PT. Pustaka
Baru

12

Anda mungkin juga menyukai