Bangunan di Indonesia yang bergaya arsitektur klasik
1.Gedung Balai Kota Lama, Medan
Gedung ini dibangun pada masa Hindia Belanda tahun 1908 oleh Hulswit dan Fermont dan direnovasi pada tahun 1923 Eduard Cuypers (sepupu Cuypers),arsitek ternama lainnya di Belanda. Gedung Balai Kota Lama awalnya dibangun untuk Javashche Bank (sekarang Bank Indonesia), lalu di beli oleh pemerintah kota Medan. Langgam arsitekturalnya khas Eropa dengan pilar tinggi ala Yunani, jendela bergaya Romawi dan didominasi warna putih. Di bagian atap berkubah ada Menara jam lonceng buatan Van Bergen Firm yang di pasang pada 1913 yang merupakan sumbangan Tjong A Fie.
2. Gereja kayutangan (Gereja Katolik Hati Kudus Yesus), Malang
Gereja Kayutangann memiliki nama resmi Gereja Katolik Hati Kudus Yesus dan merupakan salah satu gereja tertua di kota malang selain GPIB Immanuel. Gereja ini berdiri sejak tahun 1905, sehingga bangu- nannya memiliki ciri khas arsitektural neo-gothic, seperti kebanya-kan gereja di Eropa pada zaman itu. Arsitek yang merancang Gereja Kayutangan ini adalah Martius J. Hulswit, yang merupakan murid dari arsitek Neo-gothik di Belanda. Gereja ini memiliki struktur yang tinggi dengan kerangka yang kokoh pada dinding dan atap yang fungsinya sebagai penutup. Gereja ini memilki jendela dan pintu yang besar pada dinding yang dibangun dengan kontruksi skelet.Buktinya, pada tembok luar yang ditopang tiang penyangga dinding berbentuk persegi. Ciri khas lainnya dari Gereja Kayutangan adalah bangunan dengan konsep yang membiarkan cahaya dari luar bisa masuk leluasa ke dalam gedung. Konon alasannya karena paham bahwa Tuhan hadir dimana saja seperti cahaya.