Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang telah dijamin oleh Konsitusi
melalui amandemen Undang – undang Dasar 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 :Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap
orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan terjangkau. Disamping itu setiap orang juga berhak secara mandiri dan
bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan
dirinnya.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Bentuk upaya
pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan : pelayanan kesehatan,
pelayanan kesehatan tradisional, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, kesehatan reproduksi, keluarga
berencana, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, kesehatan kerja, pelayanan
kesehatan pada bencana, pelayanan darah, kesehatan gigi dan mulut, penanggulangan
gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran, kesehatan matra, pengamanan dan
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan makanan dan minuman,
pengamanan zat adiktif dan bedah mayat.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Pekerja merupakan kelompok beresiko tinggi terhadap berbagai masalah
kesehatan yang disebabkan oleh proses kerja, lingkungan kerja, dan perilaku pekerja
sehingga berpotensi mengalami penyakit akibat kerja, sehingga perlu memberikan

1
kepastian hukum dalam pelayanan penyakit akibat kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pelayanan penyakit akibat kerja berlaku untuk semua pekerja baik sektor
formal maupun informal. Pelayanan penyakit akibat kerja meliputi diagnose penyakit
akibat kerja dan tata laksana penyakit akibat kerja. Penyelenggara pelatanan penyakit
akibat kerja dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama atau
fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Mengetahui jenis usaha dan jumlah pekerja yang berada diwilayah kerja
Puskesmas Indihiang
2. Mengetahui capaian program selama tahun 2021
2. Tujuan Khusus
1. Tercapainya upaya kesehatan terhadap para pekerja
2. Terciptanya kesehatan para pekerja yang lebih baik

2
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS INDIHIANG

2.1. Keadaan Umum


1. Luas Wilayah
Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya memiliki luas ±
820.452 ha, secara geografis memiliki posisi yang strategis, yaitu berada pada
10808’38” sampai dengan 10824’02” Bujur Timur dan 710’ sampai dengan
726’32” Lintang Selatan di bagian tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat.
Kedudukan atau jarak dari ibukota propinsi Jawa Barat, Bandung ± 105 km dan dari
ibukota negara, Jakarta ± 255 km. secara keseluruhan, UPTD Puskesmas Indihiang
Kota Tasikmalaya berada pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 325-375
meter diatas permukaan laut (dpl) dan mempunyai dataran dengan kemiringan relatif
datar (sebagian besar), agak landai dan relatif curam. wilayah Kota Tasikmalaya
berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Kabupaten Tasikmalaya & Kab Ciamis

(dengan batas sungai Citanduy)

- Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya

- Sebelah Timur : Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

- Sebelah Selatan : Kabupaten Tasikmalaya

Gambar 2.1. Peta Administrasi Wilayah Kota Tasikmalaya

3
2. Jumlah Kelurahan
Secara Administratif UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya terdiri dari
4 Kelurahan. dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan UPTD Puskesmas Indihiang

No Kelurahan Luas (ha) RW

1. Indihiang 142.017 10
2. Sirnagalih 112.220 9
3. Sukamaju Kaler 338.450 15
4. Sukamaju Kidul 227.452 12

Jumlah 820.452 46

Sumber : Laporan Kependudukan Tahun 2021

3. Kondisi Daerah
Ditinjau dari segi fisiografi wilayah, tempat tertinggi di Kota Tasikmalaya
terdapat di bagian barat dan selatan, kemudian menurun ke tengah di sekitar pusat kota
menuju utara serta sebagian kecil dari timur ke tengah dan utara Kota Tasikmalaya.
Pada bagian selatan wilayah Kota Tasikmalaya kondisinya cenderung berbukit-bukit
dengan ciri hutan, sawah dan kebun campuran.
Kondisi klimatologi Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya
secara umum berada pada suhu rata-rata 25,7 Celcius ( suhu terendah 21,1 C dan
suhu tertinggi 27,9C). Rata- rata curah hujan per bulan berkisar pada 278,55
mm/bulan (PDAM Tasikmalaya), curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
sampai dengan April dan pada bulan September sampai dengan Oktober.
Ditinjau dari segi kondisi hidrogeologis, Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang
Kota Tasikmalaya dapat dikategorikan sebagai daerah akuifer, alirannya melalui
celahan dan ruang antara butir yang merupakan ciri dari lereng gunung api strato. Di
dalamnya terdapat dua jenis aliran, yaitu akuifer dengan produktivitas tinggi dengan
penyebaran luas (keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah sangat beragam,
debit sumurnya lebih dari 5 liter/detik) dan akuifer dengan produktivitas sedang
dengan penyebaran luas (keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah
umumnya dalam, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik).
Sumber daya air, sebagai ciri utama kondisi hidrologi, di wilayah Kota
Tasikmalaya dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Air Permukaan
Yang dimaksud dengan air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, rawa
dan cekungan (danau/Situ), serta sungai-sungai Sungai-sungai tersebut mengalir
sepanjang tahun dan bermuara di Sungai Citanduy.

4
b. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal adalah air yang bersumber dari sumur dangkal dengan
kedalaman antara 5-10 meter. Kedalaman sumur gali untuk bisa keluar air cukup
dangkal, antara 1,5-7 meter.
Sumber mata air di Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya
berasal dari mata air dan sungai. Salah satu sumber mata air yang ada di kota
Tasikmalaya adalah mata air Cibunigeulis di Kecamatan Indihiang yang memiliki
debit atau kapasitas produksi 10-15 liter/detik.
2.2. Demografi
Secara demografi Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk dan Komposisi
Jumlah penduduk pada tahun 2021 adalah sebesar 36.811Njiwa. Dengan
komposisi penduduk sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, KK dan RT di wilayah kerja UPTD Puskesmas Indihiang

No Kelurahan Jumlah penduduk Jumlah Jumlah Jumlah RT


L P Total KK
1 Indihiang 3.785 3.929 7.714 2.439 50
2 Sirnagalih 3.135 3.037 6.172 2.144 40
3 Sukamajukaler 5.871 9.719 15.590 3.581 65
4 Sukamajukidul 3.663 3.672 7.335 2.576 45
Jumlah 16.454 20.357 36.811 10.740 200
Sumber : Monografi Kelurahan Tahun 2021

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Di Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya
PENDUDUK
MENURUT JENIS
NO NAMA KELURAHAN KELAMIN JUMLAH
Laki-
Perempuan
laki
1 INDIHIANG 3.785 3.926 7.714
2 SIRNAGALIH 3.135 3.037 6.172
3 SUKAMAJUKALER 5.871 9.719 15.590
4 SUKAMAJUKIDUL 3.663 3.672 7.335
JUMLAH 16.45
20.357 36.811
4
Sumber : Monografi Kelurahan Tahun 2021

5
2. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk tahun 2021 mencapai 4 jiwa/km². Pada tahun 2021
kepadatan tertinggi terdapat di Kelurahan Sukamajukaler yaitu sebesar 6 jiwa/
km² dan yang terendah adalah Kelurahan Sirnagalih sebesar 2 jiwa/km².

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk per Kelurahan Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang
e Kelurahan Jumlah Penduduk Kepadatan Jiwa /km²
1 Indihiang 7.714 4
2 Sirnagalih 6.172 2
3 Sukamaju Kaler 15.590 6
4 Sukamaju Kidul 7.335 3
Jumlah 36.811 4
Sumber : Monografi Kelurahan Tahun 2021

3. Fertilitas (Tingkat Kesuburan)


Untuk menghitung Total Fertility Rate (TFR) diperlukan adanya data jumlah
wanita pada kelompok umur tertentu, sehingga didapatkan Age Spesific Fertility
Rate (ASFR). TFR sama dengan Total ASFR dikalikan dengan jumlah wanita
golongan umur. Namun saat ini di Kota Tasikmalaya data untuk menghitung
keadaan tersebut belum tersedia.

2.3. Sosial Ekonomi


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu diperhatikan berbagai
faktor sosial ekonomi baik yang menunjang maupun yang menghambat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan.
1. Pendapatan Perkapita
Salah satu indikator yang mempengaruhi perekonomian diantaranya yaitu
pendapatan perkapita. Angka Pendapatan Perkapita diperoleh dengan cara membagi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. PDRB Per Kapita di Wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya
menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun pada kurun waktu 2002-
2004, yaitu Rp. 2.839.057,74 pada tahun 2003 menjadi Rp 3.785.358,27 pada tahun
2004. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar Rp 946.300,5 (1,33 %)
Untuk mengetahui beban tanggungan usia produktif (15–64 th) digunakan
indikator dependensi ratio, dimana jumlah usia produktif di Wilayah UPTD
Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya tahun 2021 adalah sebesar 20437 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk yang menjadi beban tanggungan adalah sebesar 9731
jiwa.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu diperhatikan
berbagai faktor sosial ekonomi baik yang menunjang maupun yang menghambat
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Dilaporkan bahwa jumlah penduduk

6
berdasarkan pekerjaan, ternyata masih banyak penduduk yang belum bekerja yaitu
sebanyak 9506 orang dan yang tidak bekerja sebanyak 4007 orang. Kondisi demikian
sangat mempengaruhi terhadap faktor sosial ekonomi masyarakat tersebut karena
dengan keadaan tersebut menyebabkan banyaknya jumlah pengangguran.
2. Jumlah Keluarga Miskin (Gakin)
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak tahun 1999 berdampak serius
terhadap tingkat perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya, sehingga dengan
penurunan tingkat pendapatan penduduk yang dibarengi dengan lonjakan inflasi
berdampak terhadap daya beli masyarakat yang menjadi sangat rendah, menimbulkan
jumlah keluarga miskin bertambah. secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Miskin di wilayah UPTD Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya

Jumlah Penduduk Miskin


Jumlah
No Kelurahan Seluruh
Penduduk Jumlah %
KK
1 Indihiang 7.714 2.439 2.601 33.4
2 Sirnagalih 6.172 2.144 2.238 18.9
3 Sukamajukaler 15.590 3.581 4.185 35.4
4 Sukamajukidul 7.335 2.576 2.126 22
Jumlah 36.811 10.740 11.150 100
Sumber : Monografi Kelurahan Tahun 2021

Tabel 2.6 Situasi Geografis Di wilayah UPTD Puskesmas Indihiang


Jarak terjauh Rata-rata
Jumlah Kondisi
No Kelurahan Ke Waktu
RT/RW Keterjangkauan
Puskesmas Tempuh
1 Indihiang 50 4 < 1 jam Mudah
2 Sirnagalih 40 6 < 1 jam Mudah
3 Sukamajukaler 65 2 < 1 jam Mudah
4 Sukamajukidul 45 3 < 1 jam Mudah
200

Tabel 2.7 Peran serta masyarakat Di wilayah UPTD Puskesmas Indihiang tahun 2021
Jml Jml Kader Dukun
No Kelurahan Pos RW/ Tidak
Ada Aktif Terlatih
Yandu RT Terlatih
1 Indihiang 11 10/50 84 83 1 0
2 Sirnagalih 10 9/40 44 40 1 0
3 Sukamajukaler 15 15/65 117 106 3 0
4 Sukamajukidul 12 12/45 82 53 4 0
Jumlah 48 46/200 345 286 9 0

7
8
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA

3.1 Capaian Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Kerja UPTD Puskesmas


Indihiang
Dari hasil pendataan jumlah pekerja informal yang menerima pelayanan
kesehatan kerja yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Indihiang
diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Capaian Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Kerja UPTD Puskesmas Indihiang
REKAP
TARGET
NO KEGIATAN CAPAIAN KESENJANGAN
%
%
Jumlah Pos Upaya Kesehatan
1 Kerja (UKK) yang terbentuk 100% 100% 0%
di Wilayah Kerja Puskesmas
Persentase pekerja informal
yang mendapatkan layanan
2 100% 18.96% 81.04%
kesehatan kerja di Pos UKK
wilayah kerja Puskesmas

3.2 Capaian Pembinaan Pekerja Informal yang Mendapatkan Layanan


Kesehatan di Pos UKK Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Indihiang

Jumlah Pekerja yang Dibina Pada Tahun 2021


25

20

15
Jumlah Pekerja

24
10
16
5

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ri ri et ril ei ni li u s er er er er
ua ua ar Ap M Ju Ju t b ob b b
n br M us m kt em sem
Ja Fe Ag pte O v e
Se No D

Bulan

Gambar 3.1. Capaian Pembinaan Pekerja Informal yang Mendapat Layanan Kesehatan

9
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

4.1. Hasil Kinerja Tahun 2021


Berdasarkan data hasil kinerja tahun 2021, jumlah Pos Upaya Kesehatan
Kerja (UKK) yang dibina oleh Puskesmas Indihiang berjumlah 1 Pos UKK dan
sudah berjalan, namun dari segi jumlah pekerja yang dibina masih terdapat
kesenjangan sebesar 81.04 %, ini menandakan dari total sasaran sebanyak 211
pekerja yang harusnya dilakukan pemeriksaan kesehatan hanya diperoleh sebanyak
40 pekerja yang sudah mendapat pelayanan pemeriksaan, sehingga masih ada
sebanyak 171 orang pekerja yang belum mendapatkan pelayanan pemeriksaan
kesehatan.

4.2. Identifikasi Masalah


Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. Indikator
masalah adalah kemampuan pencapaian target. Masalah program kesehatan dapat
dinilai dari kesenjangan yang ada. Kesenjangan adalah nilai dari selisih cakupan
dikurangi dengan target yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1. Identifikasi Masalah Pelaksanaan Program UKK


No Kegiatan Indikator Kesenjangan
1 Jumlah pekerja informal Melakukan pembinaan Kegiatan belum
yang mendapatkan dan melakukan terlaksana dengan
layanan kesehatan kerja pemeriksaan kesehatan optimal
di Pos UKK wilayah kepada para pekerja
kerja Puskesmas informal yang tergabung
kedalam anggota Pos
UKK di wilayah kerja
UPTD Puskesmas
Indihiang.

4.3. Penyebab Masalah


Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, ialah
diagram tulang ikan adalah sebagai berikut :

10
MANUSIA DANA SARANA
Jumlah pekerja
informal yang
mendapatkan
layanan kesehatan
kerja di Pos UKK
wilayah kerja
Puskesmas masih
rendah
METODE LINGKUNGAN

Gambar 4.1. Fish Bone Analisis Permasalahan Program UKK

Didapat penyebab masalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Permasalahan-Permasalahan Pelaksaaan Program UKK


Variabel Penyebab
Alternatif Pemecahan Masalah
No Faktor Penyebab Penyebab Masalah
1 Manusia Keterbatasan SDM, Meningkatkan koordinasi
Programer merangkap dengan lintas program
tugas dengan tugas yang
lain
2 Dana Terbatasnya pendanaan Mengusulkan penambahan
bagi program UKK dana untuk kegiatan program
UKK
3 Sarana Minimnya sarana dan Memberikan penyuluhan
prasarana di Pos UKK tentang kelengakapan sarana
dan prasarana serta
kelengkapan Pos UKK
4 Metode Kurangnya koordinasi Meningkatkan koordinasi
dengan lintas program dengan lintas program
5 Lingkungan Kurangnya pemahaman Memberikan penyuluhan
para pekerja tentang kepada pekerja tentang
pentingnya kesehatan pentingnya pentingnya
kerja kesehatan kerja

11
BAB V
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

5.1. Alternatif Pemecahan Masalah


Tahap selanjutnya setelah identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah,
dan penentuan penyebab masalah adalah merencanakan metode yang paling
memungkinkan untuk menanggulangi masalah yang terpilih. Masalah yang dihadapai
adalah masih rendahnya jumlah pekerja informal yang menerima pelayanan
kesehatan di pos UKK.

5.2. Prioritas Pemecahan Masalah


Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut dilakukan penentuan
prioritas alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan capaian jumlah pekerja
informal yang menerima pelayanan kesehatan di pos UKK dengan langkah :
1. Meningkatkan kerjasama dengan lintas program.
2. Mengusulkan penambahan dan bentuk kegiatan program UKK.
3. Melakukan penyuluhan kepada pekerja informal terkait kelengkapan sarana
prasarana di pos UKK
4. Melakukan penyuluhan kepada pekerja informal terkait pentingnya kesehatan
kerja.

Tabel 5.1 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja Tahun 2023
PENANGGUNG KEBUTUHAN SUMBER MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TARGET SASARAN JAWAB DAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA PEMBIAYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Supaya masyarakat tahu dan mengerti akan pentingnya tercapainya
Melakukan Pembentukan Pos UKK programer,kader,lembar
1 kesehatan kerja sehingga masyarakat sadar dan mau Pekerja 100% Programer UKK kader Februari 1275000 cakupan/ target BOK
Baru balik,leaflet,infokus
diperiksa kesehatannya sasaran,
tercapainya
Melakukan pembinaan dan layanan Supaya masyarakat tahu dan mengerti akan pentingnya programer,kader,lembar Maret-
2 Pekerja 100% Programer UKK kader 360,000 cakupan/ target BOK
kesja di Pos UKK Baru kesehatan kerja balik,leaflet,infokus Desember
sasaran,
tercapainya
Melakukan pembinaan dan layanan Supaya masyarakat tahu dan mengerti akan pentingnya programer,kader,lembar Maret-
3 Kerja Pekerja 100% Programer UKK kader 360,000 cakupan/ target BOK
kesja di Pos UKK Lama kesehatan kerja balik,leaflet,infokus Desember
sasaran,
tercapainya
Penyuluhan/ sosialisasi kepada programer,kader,lembar
4 Meningkatkan pengetahuan kader tentang Lansia kader 100% Programer UKK kader Februari 120,000 cakupan/ target BOK
kader tentang kesehatan kerja balik,leaflet,infokus
sasaran
Tenaga tercapainya
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para Programer, Tenaga Februari -
5 Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi Pengemudi/Supir 100% Programer UKK Kesehata 600,000 cakupan/ target BOK
pengemudi akan pentingnya kesehatan Kesehatan lain, Leaflet Desember
n Lain sasaran,

12
Tabel 5.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja Tahun 2021
TARGET
UPAYA PENANGGUNG VOL LOKASI
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN SASARA JADWAL RINCIAN PELAKSANAAN BIAYA
KESEHATAN JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melakukan deteksi Supaya masyarakat
dini faktor resiko tahu dan mengerti akan Pekerja Tempat Kerja/POS
1 100% Programer UKK 1 Juni Transport petugas 2 org x 1 kl x Rp. 60.000 Rp 120,000
pada perempuan pentingnya kesehatan Wanita UKK
pekerja kerja
Supaya masyarakat Juni,
Melakukan
tahu dan mengerti akan Agustus, Tempat Kerja/POS
2 KERJA Pembinaan Pos Pekerja 100% Programer UKK 4 Transport Petugas 2 org x 4 kl x Rp. 60.000 Rp 480,000
pentingnya kesehatan Oktober, UKK
UKK
kerja Desember
Melakukan deteksi Supaya masyarakat
Jamuan Makan 36 org x 1 kl x Rp. 60.000 Rp 900,000
dini faktor resiko tahu dan mengerti akan Pekerja Tempat Kerja/POS
3 1 Pekerja Wanita 36 Juni
pada perempuan pentingnya kesehatan Wanita UKK
Snack 36 org x 1 kl x Rp. 60.000 Rp 360,000
pekerja kerja

13
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Hasil evaluasi pelaksanaan program Upaya Kesehatan Kerja tahun 2021 dapat
disimpulkan :
1. Cakupan jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang dibina di Wilayah
Kerja Puskesmas sudah sesuai terget dengan perhitungan, sebagai berikut :
Jumlah pos UKK yang dibina : Jumlah total pos UKK yang berada diwilayah
kerja x 100%,
1
x 100 % = 100 %
1

2. Cakupan jumlah pekerja informal yang menerima pelayanan kesehatan di pos


UKK yang di bina UPTD Puskesmas Indihiang belum memenuhi target karena
masih ada kesenjangan sebesar 81.04%, hal ini menandakan hanya sekitar
18.96% yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan, perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Jumlah pekerja informal yang dibina : Jumlah pekerja informal yang
menerima pelayanan kesehatan x 100%,
40
x 100% = 18.96 %.
211
Kesenjangan sebesar 100%-18.96% = 81.04 %

6.2 Saran
Untuk meningkatan cakupan program UKK diharapkan kepada semua lintas
program dan lintas sektoral yang berkaitan, dapat menjalin kerjasama dengan baik.

14
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS INDIHIANG
Jln. Brigjen Wasita Kusuma (Komplek Pasar Baru Indihiang)
E-mail : pkmindihiang@gmai.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46151

Kegiatan : Pembinaan Pos UKK


Tempat : Pos UKK Pabrik Tahu Nagrog Kecamatan
Indihiang
Waktu : 24 November 2021
Metode : Pembinaan
Tujuan : Terbentuknya Pos UKK Pabrik Tahu di
Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang

15
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS INDIHIANG
Jln. Brigjen Wasita Kusuma (Komplek Pasar Baru Indihiang)
E-mail : pkmindihiang@gmai.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46151

Kegiatan : Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Informal


Tempat : Pos UKK Pabrik Tahu Nagrog Kecamatan
Indihiang
Waktu : 24 November 2021
Metode : Pemeriksaan Kesehatan
Tujuan : Terciptanya Kesehatan Pekerja yang Paripurna

16

Anda mungkin juga menyukai