spektrofluorometrik laju eliminasi partikel karbon dari darah hewan, metode ini
(RES) adalah suatu sistem difusi yang terdiri dari sel fagositik. Sel RES
mempunyai peranan penting pada pembersihan partikel dari aliran darah (Shah,
2008).
Antibodi adalah zat daya tahan tubuh yang dilepaskan oleh sel darah putih
terjadinya aglutinasi sel darah merah (RCB) oleh virus akibat terikatnya virus
tersebut dengan antibodi spesifik,oleh karena itu uji HI hanya bisa digunakan
Analisis darah rutin atau complete blood count (CBC) bertujuan untuk
trombosit, laju endap darah (LED) dan eritrosit. Hemoglobin (Hb) adalah suatu
protein yang berada didalam darah yang berfungsi untuk pengangkut oksigen.
Hematokrit (Ht) adalah perbandingan antara proporsi volume sel darah dengan sel
darah merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan milimeter per desiliter dari
darah keseluruhan bisa juga dinyatakan dalam persen. Leukosit (sel darah putih)
yang dikenal dengan sistem imun terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit,
dan monosit. Trombosit adalah sel darah yang penting dalam pembekuan darah.
Laju endap darah (LED) ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam
membentuk endapan. Eritrosit (sel darah merah) adalah bagian darah dengan
komposisi terbanyak didalam darah, fungsi utama eritrosit adalah sebagai tempat
CD4 adalah salah satu jenis sel darah putih atau disebut sebagai sel-sel
T4, sel ini merupakan sistem imun yang pertama kali menghambat terjadinya
infeksi didalam tubuh, sedangkan CD8 atau sel-sel T8 merupakan sel supressor
atau sel pendukung, sebagai sel bantuan untuk sel-sel CD4 yang telah bekerja
terlebih dahulu. Dalam kondisi normal jumlah CD4 lebih banyak daripada CD8.
Jumlah sel CD4 normal adalah 1200/mm 3. Perhitungan perbandingan antara CD4
dan CD8 dilakukan untuk melihat keseimbangan sistem pertahanan tubuh. Pada
manusia tanpa inveksi HIV jumlah rasio CD4:CD8 adalah 0.9 sampai 1.9, yang
artinya setiap satu sel CD8 ada 1-2 sel CD4 ( Farouk SE, 2005).
terhadap nutrisi pada beberapa sel dan didalam sistem imunitas. Makrofag adalah
sel fagositik utama yang berperan melawan serangan patogen melalui mekanisme
fagositosis. Kemampuan fagositosis makrofag dapat diukur dari kemampuanya
parameter yaitu Persen Fagositosis (PF), Indeks Fagositosis (IF), dan Efisiensi
Fagositosis (EF). Persen fagositosis adalah persen sel yang makan minimal satu
lateks dibagi dengan jumlah makrofag pada dua bidang dikalikan dengan 100%.
Indeks fagositosis adalah jumlah lateks yang dimakan oleh makrofag pada dua
bidang pandang dikalikan dengan 100 dibagi jumlah makrofag pada dua bidang
pandang, dan efisiensi fagositosis adalah rasio antara indeks fagositosis dan
yang merupakan fungsi biologis tubuh. Limfosit berperan dalam sistem imun
spesifik seluler (sel T) untuk pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, parasit dan
antigen lain dengan mengenali antigen melalui reseptr antigen. Poliferasi limfosit
Untuk dapat berpoliferasi dan menghsilkan sel efektor membran sel limfosit
harus berada dalam keadaaan utuh karena poliferasi sel bermula dari adanya
Interleukim 10 (IL 10) adalah sitokin yang banyak disekresi oleh monosit,
yang memiliki efek pada sistem imun dan peradangan. Sitokin merupakan
mediator inflamasi lokal dan sistemik dan dapat diproduksi tubuh dalam jumlah
yang besar sehingga mudah terdeteksi dalam serum. Fungsi dari IL 10 adalah
untuk menghambat aktivitas dan fungsi efektor dari sel T, monosit dan makrofag
Raza AGN, Sarwar Zubairi AB, Raheem A. Tumor necrosis factor-α, interleukin
one 2013
Kanjwani DG, Marathe TP, Chipunkar SV, Fan Sathaye SS. Evaluation of