Anda di halaman 1dari 5

2.

4 Metode Pengujian Efek Imunomodulator

2.4.1 Uji Bersihan Karbon(Carbon Clearance)

Uji bersihan karbon (carbon clearance) adalah pengukuran secara

spektrofluorometrik laju eliminasi partikel karbon dari darah hewan, metode ini

merupakan ukuran aktivitas fogositosis. Uji bersihan karbon dilakukan untuk

mengevaluasi efek obat pada sistem retikuloendotelial. Sistem retikuloendotelial

(RES) adalah suatu sistem difusi yang terdiri dari sel fagositik. Sel RES

mempunyai peranan penting pada pembersihan partikel dari aliran darah (Shah,

2008).

2.4.2 UjiHemaglutinasi Inhibisi (HI)

Antibodi adalah zat daya tahan tubuh yang dilepaskan oleh sel darah putih

limfosit B, sedangkan antigen adalah zat yang bisa memicu dilepaskannya

antibodi. Prinsip pengujian hemaglutinasi inhibisi (HI) adalah menghambat

terjadinya aglutinasi sel darah merah (RCB) oleh virus akibat terikatnya virus

tersebut dengan antibodi spesifik,oleh karena itu uji HI hanya bisa digunakan

untuk virus yang menggaglutinasi RCB, seperti Newcastle Diases, avian

influenza, dan Egg Drop Syndrome (Widianto, 1987).

2.4.3 Analisis Darah Rutin

Analisis darah rutin atau complete blood count (CBC) bertujuan untuk

menghitung komponen darah. Analisis darah rutin meliputi enam jenis

pemeriksaan yaitu, pemeriksaan hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), Leukosit,

trombosit, laju endap darah (LED) dan eritrosit. Hemoglobin (Hb) adalah suatu

protein yang berada didalam darah yang berfungsi untuk pengangkut oksigen.

Hematokrit (Ht) adalah perbandingan antara proporsi volume sel darah dengan sel
darah merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan milimeter per desiliter dari

darah keseluruhan bisa juga dinyatakan dalam persen. Leukosit (sel darah putih)

yang dikenal dengan sistem imun terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit,

dan monosit. Trombosit adalah sel darah yang penting dalam pembekuan darah.

Laju endap darah (LED) ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam

membentuk endapan. Eritrosit (sel darah merah) adalah bagian darah dengan

komposisi terbanyak didalam darah, fungsi utama eritrosit adalah sebagai tempat

metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut

oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) (Hardjoeno,. Dkk, 2003)

2.4.4 Uji Aktivitas CD4 dan CD8

CD4 adalah salah satu jenis sel darah putih atau disebut sebagai sel-sel

T4, sel ini merupakan sistem imun yang pertama kali menghambat terjadinya

infeksi didalam tubuh, sedangkan CD8 atau sel-sel T8 merupakan sel supressor

atau sel pendukung, sebagai sel bantuan untuk sel-sel CD4 yang telah bekerja

terlebih dahulu. Dalam kondisi normal jumlah CD4 lebih banyak daripada CD8.

Jumlah sel CD4 normal adalah 1200/mm 3. Perhitungan perbandingan antara CD4

dan CD8 dilakukan untuk melihat keseimbangan sistem pertahanan tubuh. Pada

manusia tanpa inveksi HIV jumlah rasio CD4:CD8 adalah 0.9 sampai 1.9, yang

artinya setiap satu sel CD8 ada 1-2 sel CD4 ( Farouk SE, 2005).

2.4.5 Uji aktifitas fagositosis

Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan

interanalisis vesikuler terhadap partikel padat, seperti bakteri. Fagositosis bekerja

terhadap nutrisi pada beberapa sel dan didalam sistem imunitas. Makrofag adalah

sel fagositik utama yang berperan melawan serangan patogen melalui mekanisme
fagositosis. Kemampuan fagositosis makrofag dapat diukur dari kemampuanya

dalam memfagositosis partikel lateks. Aktivitas fagositosis terdiri dari tiga

parameter yaitu Persen Fagositosis (PF), Indeks Fagositosis (IF), dan Efisiensi

Fagositosis (EF). Persen fagositosis adalah persen sel yang makan minimal satu

lateks dibagi dengan jumlah makrofag pada dua bidang dikalikan dengan 100%.

Indeks fagositosis adalah jumlah lateks yang dimakan oleh makrofag pada dua

bidang pandang dikalikan dengan 100 dibagi jumlah makrofag pada dua bidang

pandang, dan efisiensi fagositosis adalah rasio antara indeks fagositosis dan

persen fagositosis (Kanjwani DG,. dkk, 2011).

2.4.6 Uji Poliperasi Limfosit

Poliferasi adalah proses diferensiasi dan pembelahan sel secara mitosis

yang merupakan fungsi biologis tubuh. Limfosit berperan dalam sistem imun

spesifik seluler (sel T) untuk pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, parasit dan

antigen lain dengan mengenali antigen melalui reseptr antigen. Poliferasi limfosit

menunjukkan kemampuan dasar dari sistem imun, respon poliferasi limfosit

digunakan untuk menggambarkan fungsi limfosit dan aktivitas sistem imun.

Untuk dapat berpoliferasi dan menghsilkan sel efektor membran sel limfosit

harus berada dalam keadaaan utuh karena poliferasi sel bermula dari adanya

kontak antara membran sel dengan antigen.

2.4.7 Uji Interleukim 10

Interleukim 10 (IL 10) adalah sitokin yang banyak disekresi oleh monosit,

yang memiliki efek pada sistem imun dan peradangan. Sitokin merupakan

mediator inflamasi lokal dan sistemik dan dapat diproduksi tubuh dalam jumlah

yang besar sehingga mudah terdeteksi dalam serum. Fungsi dari IL 10 adalah
untuk menghambat aktivitas dan fungsi efektor dari sel T, monosit dan makrofag

(Raza AGN., dkk, 2013 )


Farouk Se. T sel and anti body responses in plasmodium falciparum and their

relation to diseases susceptibility. ISBN.2005, pp 1-7.

Raza AGN, Sarwar Zubairi AB, Raheem A. Tumor necrosis factor-α, interleukin

10, intercelullar and vascular adhesion molecules are possible biomarkers of

disease severity in complicated plasmodium vivax isolates from pakistan. PloS

one 2013

Kanjwani DG, Marathe TP, Chipunkar SV, Fan Sathaye SS. Evaluation of

immunomodulatory activity of metanolic extract of piper betle. Scandinavian

Journal of Imunology. 2008.67:589-93.

Hardjoeno dkk. Interprestasi Hasil Tes Labboratorium Hematologi dalam

Interprestasi Hasil Tes laboratorium Diagnostik. Makasar 2003. 1-6

Shah, A.S. 2008. Immunomodulatory Activity of Methanolic Extract of Murraya

koenigi (L) Spreng. Leaves, Indian Jurnal of eksperimental Biology, 505-509,

Depertemen of Pharmaceutical Sciences and Tecnology, India.

Widianto, M, B. 1987. Imunomodulator. Cermin Dunia Kedokteran No 43-46,

pusat penelitian dan pengembangan PT. Kalbe farma.

Anda mungkin juga menyukai