- Melalui pengalaman sehari hari kita mengetahui bahwa hukum mengatur hidup bersama kita - Melalui studi tentang hukum kita memperoleh suatu pengetahuan yang terperinci tentang peraturan-peraturan hukum - Melalui filsafat hukum kita berusaha untuk mengerti makna hukum dengan pandangan kehidupan kita Tujuan filsafat hukum ialah memperdalam pengertian kita tentang hukum dengan mempelajari maknanya yang sebenarnya. 1. Gejala hukum Hukum muncul dalam pengalaman tiap-tiap orang. Menurut pengalaman itu hukum pertama-tama muncul sebagai kaidah atau patokan yang mengatur hidup bersama. Kaidah imperatif yaitu Kaidah-kaidah yang berbentuk perintah dan larangan . Kaidah fakultatif yaitu kaidah yang berbentuk disposisi (membuka peluang,mengizinkan ,menjanjikan) huikum Kaidah tersebut ada yang tertulis dan tidak tertulis. hukum dalam arti kaidah-kaidah disebut hukum objektif . Hukum subjektif yaitu kaidah-kaidah hukum yang menyatakan diri juga sebagai hak- hak dan kewajiban yang ada pada orang yang hidup dalam suatu masyarakat tertentu . Kaidah-kaidah hukum berbeda dengan kaidah moral dan sopan santun . 1) Kaidah moral tidak mengatur hidup secara hukum , misalnya memerintahkan untuk bicara jujur,bersikap baik hati dan sebagainya.kaidah – kaidah itu biasanya disampaikan kepada kita melalui agama. 2) Kaidah sopan santun mengatur kehidupan bersama sebagai bagian suatu kebudayaan , namun tidak mengatur secara hukum . misalnya peraturan bagi upacara perkawinan , adat istiadat dan lain sebagainya. 2. Ilmu Hukum Orang- orang mulai mempelajari hukumsecara lebih metodis dan sistematis. Berpikir secara metodis berarti menggunakan metode yang tepat , sesuai dengan objek yang dipikirkan . berpikir secara sistematis berarti memisahkan dan menggabungkan pengertian-pengertian , sesuai dengan tempat pengertian tersebut dalam suatu sistem rasional. Studi hukum menghasilkan 2 jenis ilmu hukum yang cukup berbeda. Ilmu yang pertama tinggal dalam rangka suatu sistem tata hukum tertentu , misalnya ilmu hukum romawi , ilmu hukum Indonesia . ilmu hukum yang kedua tidak mengenai suatu tata hukum tertentu, hukum ini atau hukum itu , akan tetapi mengenai hukum sebagai hukum. Istilah-istilah umum di bidang ilmu hukum: o Tata hukum/tatanan hukum (rechtsorde): keseluruhan hidup bersama sejauh diatur oleh hukum. o Perundang –undangan (wetgeving): keseluruhan peraturan yang berlaku dalam suatu negara tertentu. o Tata tertib (orde): disiplin hidup sabagai akibat tata hukum . o Fakta hukum (rechtsfeiten): peristiwa – peristiwa yang diatur oleh hukum. o Sanksi (sanctie): peraturan tentang pelanggaran . o Hukuman ( straf): akibat tindakan yang melanggar hukum. Tindakan tersebut dasar hukum;hukuman akibat hukum. 3. Filsafat hukum Filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan, yakni kebijaksanaan hidup. Namun filsafat dalam arti teknis bukan segala kebijaksanaan hidup, melainkan hanya kebijaksanaan hidup berkaitan dengan pikiran-pikiran rasional. Bahwa filsafat merupakan suatu kebijaksanaan hidup berarti, bahwa apa yang dipikirkan dalam filsafat adalah hidup sabagai keseluruhan pengalaman dan pengertian . maka dari itu memikirkan sesuatu hal secara filsafati ialah mencari arti yang sebenarnya dari hal itu dengan memandangnya dengan cakrawala yang paling luas , yakni segala yang ada . Hukum dapat dipelajari pada dua tingkat 1. Sebagai hukum yang berkaitan dengan manusia sebagai manusia Manusia yang dimaksud disini adalah sebagai pribadi.dengan menyoroti hukum dalam hubungan dengan manusia secara demikian sudah kelihatan bahwa manusia merupakan subjek hukum. 2. Sebagai hukum yang berkaitan dengan negara. Negara bukanlah subjek hukum, tetapi sejak zaman modern negara merupakan instansi yang tak bersyarat. Bagi ditetapkanya dan dipertahankannya hukum dalam arti yuridis. 4. .program filsafat hukum 1. sebagai pintu masuk pada persoalan-persoalan yang muncul dalam memikirkan makna hukum kami mengumpulkan bahan yang telah ada dalam tradisi filsafat hukum . yakni dari pengalaman dan pemikiran orang-orang terkemuka selama lebih dari dua ribu tahun. 2. Persoalan yang utama, yakni tentang makna hukum yang sejati, kami bagi dalam 2 bagian lebih dahulu. Yakni tentang hakikat hukum dan azas-azas hukum 3. Oleh sebab suatu pemikiran yang matang tentang hukum membawa akibatnya sebagai studi tentang hukum. Maka filsafat hukum tentang cara-cara kita memperoleh suatu keahlian dibidang hukum.