Anda di halaman 1dari 6

Percobaan 1

OKSIDASI HIDROGEN

Kelompok 1:

Annafi Nur Jayani (5024211013)


Denis Firmansyah (5016211021)
Latifah Zuhrah (5012211126)
Naufal Awaly Raihan (5016211013)
Sulthan Daffa Arif Mahmudi (5024211005)

Asisten Laboratorium: Farah Aimmatur R.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2022/2023
A. Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan oksidasi hidrogen adalah untuk mengetahui
volume udara yang dibutuhkan dalam membakar hidrogen secara efisien.

B. Dasar Teori
Di dalam reaksi reduksi-oksidasi (redoks), elektron berpindah antara zat yang bereaksi
saat mereka bergabung untuk membuat produk. Pertukaran ini digambarkan melalui
perubahan bilangan oksidasi (biloks) reaktan. Bilangan oksidasi akan mengalami
peningkatan untuk zat yang melepaskan elektron, dan akan mengalami penurunan untuk
zat yang menerima elektron (Oxtoby et al., 2015).
Elektrolisis adalah penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya oleh arus
listrik. Elektrolisis sering digunakan untuk mengekstrak logam yang memiliki
reaktivitas tinggi. Elektrolisis juga digunakan untuk menghasilkan non-logam seperti
klorin. Elektrolisis umumnya dilakukan di dalam sel elektrolisis. Elektrolit adalah
senyawa yang terurai yaitu senyawa ionik cair atau larutan ion pekat. Elektroda adalah
batang yang terbuat dari karbon (grafit) atau logam yang mengahantarkan listrik dari
elektrolit dan menuju elektrolit. Elektroda positif adalah anode dan elektroda negatif
adalah katoda. Pada proses elektrolisis, reduksi terjadi di katoda karena ion memperoleh
elektron dari katoda dan okksidasi terjadi di anoda karena ion kehilangan elektron ke
anoda. Oleh karena itu, elektrolisis adalah reaksi redoks (Ryan & Norris, 2020).
Larutan elektrolit mengandung lebih dari satu kation dan anion. Contohnya,
larutan natrium klorida mengandung ion Na+, Cl⁻, H+, dan OH⁻. Ion H+ dan OH⁻ pada
larutan tersebut muncul dari persamaan ionisasi air yaitu:

H2O ⇌ H+ + OH⁻
Elektrolisis larutan berair bergantung pada elektroda potensial relatif dari ion dan
konsentrasi sebuah ion (Ryan & Norris, 2020).

C. MSDS

Nama Bahan Zinc (Zn)


Struktur

Ar 158.11 g/mol

Titik Didih 907 °C

Titik Leleh 419.53 °C

Densitas 7.14 g/cm3


Bahaya

H410 - Sangat toksik pada kehidupan


perairan dengan efek jangka panjang.

Nama Bahan Asam Klorida (HCl)


Struktur

Mr 36.46 g/mol

Titik Didih 83 °C

Titik Leleh -66 °C

Densitas 1.18 g/cm3


Bahaya

Korosif
H314 - Menyebabkan luka kulit berat
dan kerusakan mata.

Nama Bahan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)


Struktur

Mr 159.60 g/mol

Titik Didih 650 °C

Titik Leleh 110 °C


Densitas 3.60 g/cm3
Bahaya

H302 - Berbahaya jika ditelan


H315 - Menyebabkan iritasi kulit
H319 - Menyebabkan iritasi mata yang
serius
H410 - Sangat toksik pada kehidupan
perairan dengan efek jangka panjang
D. Diagram Alir
E. Daftar Pustaka

Ryan, L., & Norris, R. (2020). Cambridge International AS & A Level Chemistry
Coursebook with Digital Access. 886.

Oxtoby, D. W., Gillis, H. P., & Butler, L. J. (2015). Principles of Modern Chemistry
(8th ed.). Cengage Learning.

F. Lampiran

● Pembagian Tugas Kelompok


Nama Pembagian Tugas

Annafi Nur Jayani Tujuan, Dasar Teori

Denis Firmansyah Diagram Alir

Latifah Zuhrah Tujuan, Dasar Teori

Naufal Awaly Raihan Diagram Alir

Sulthan Daffa Arif Mahmudi MSDS

Anda mungkin juga menyukai