Anda di halaman 1dari 6

4.

1 Analisis Rasio

Rasio membantu dalam mengevaluasi laporan keuangan perusahaan dan


membandingkannya. 5 Kategori rasio :
1. Rasio Likuiditas, rasio ini memberikan gambaran kemampuan perusahaan untuk
membayar utang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio likuiditas yang
memuaskan dibutuhkan apabila perusahaan tetap ingin beroperasi.
2. Rasio Manajemen Aset, rasio ini memberikan gambaran terkait seberapa efisien
perusahaan dalam menggunakan asetnya. Rasio manajemen asset yang bagus
dibutuhkan bagi perusahaan untuk mempertahankan biaya yang rendah sehingga
laba neto perusahaan tinggi.
3. Rasio Manajemen Utang, rasio ini memberikan gambaran terkait cara perusahaan
mendanai asetnya serta kemampuan perusahaan untuk membayar Kembali utang
jangka panjang. Rasio manajemen utang menunjukkan risiko perusahaan dan berapa
banyak laba operasi yang harus dibayarkan kepada pemegang obligasi dibanding
kepada pemegang saham.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini memberikan gambaran terkait cara perusahaan
menggunakan dan memanfaatkan asset secara menguntungkan. Rasio profitabiliyas
menggabungkan kategori manajemen asset dan utang serta menunjukkan pengaruh
rasio tersebut terhadap pengembalian atas ekuitas (ROE)
5. Rasio Nilai Pasar, rasio ini memberikan gambaran terkait opini investor tentang
perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Rasio nilai pasar
menginformasikan pendapat investor tentang perusahaan dan prospeknya.
Semua rasio penting, tetapi satu rasio dapat menjadi lebih penting bagi perusahaan
dibanding rasio yang lain.

4.3 Rasio Manajemen Aset (asset management ratios)

Mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio-rasio ini menjawab


pertanyaan seperti apakah jumlah di setiap jenis asset tampak wajar? Terlalu tinggi? Atau
terlalu rendah jika dilihat dari penjualan saat ini dan proyeksinya?

a. Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover ratio)

Membagi penjualan dengan berbagai asset. Rasio ini menunjukkan berapa kali asset
tertentu “berputar” selama setahun tersebut.
Penjualan
Rasio Perputaran Persediaan=
Persediaan
Rata-rata Industri = 10,9 x

b. Rasio Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih (Days sels outstanding/DSO Ratio)

Disebut juga periode penagihan rata rata. Rasio ini dihitung dengan membagi piutang
usaha dengan penjualan harian rata-rata untuk mengetahui berapa jumlah hari penjualan yang
terikat dalam piutang usaha. Jumlah hari terikat dalam DSO mencerminkan lama waktu rata-
rata perusahaan harus menunggu setelah melakukan penjualan sebelum menerima kas.

Piutang Piutang
DSO= =
Rata−rata penjualan per hari Penjualantahunan /365

Rata-rata Industri = 36 hari

DSO dapat dibandingkan dengan rata-rata industry, tetapi DSO juga dievaluasi dengan
membandingkannya dengan syarat kredit. DSO rata-rata tinggi menunjukkan bahwa jika
beberapa pelanggan membayar tepat waktu, akan cukup banyak pelanggan yang melunasi
pembayarannya, sehingga piutang mereka kemungkinan akan menjadi piutang tak tertagih
yang tidak pernah dapat diambil.

c. Rasio Perputaran Aset Tetap (fixed assets turnover ratio)

Merupakan rasio penjualan terhadap asset tetap, mengukur seberapa efektif


perusahaan menggunakan pabrik dan peralatan.

Penjualan
Rasio Perputaran Aset Tetap=
Aset tetap neto

Rata-rata Industri = 2,8 x

d. Rasio Perputaran Aset Total (total assets turnover ratio)

Mengukur perputaran seluruh asset perusahaan dan dihitung dengan membagi


penjualan dengan total asset.

Penjualan
Rasio Perputaran Aset Total=
Total aset
Rata-rata Industri = 1,8 x
4.5 Rasio Profitabilitas (profitability ratio)

Mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan operasi perusahaan.
Menunjukkan pengaruh kombinasi likuiditas, manajemen asset, dan utang atas hasil operasi.

a. Margin operasi (operating margin)


Mengukur laba operasi, atau laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dari setiap dolar
penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba operasi (EBIT) dengan penjualan.
EBIT
Margin Operasi=
Penjualan
Rata-rata Industri = 10,0%

b. Margin Laba (profit margin)


Sering disebut dengan margin laba neto (neto profit margin). Rasio ini mengukur
laba neto per dolar dari penjualan dan dihitung dengan membagi laba neto dengan
penjualan.
Laba neto
Margin Laba=
Penjualan
Rata-rata Industri = 5,0%

c. Pengembalian atas Total Aset/ROA


Hasil bagi laba neto dengan asset total memberikan nilai pengembalian atas total
asset (return on total asset/ROA)
Laba neto
ROA=
Total Aset
Rata-rata Industri = 9,0%

d. Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa/ROE (return on common equity)


Rasio laba neto terhadap ekuitas saham biasa mengukur tingkat pengembalian atas
investasi pemegang saham biasa,
Laba neto
ROE=
Ekuitas sahambiasa
Rata-rata Industri = 15,0%

e. Pengembalian atas Modal yang Diinvestasikan/ROIC (return on invested capital)


Rasui laba operasi setelah pajak terhadap total modal yang diinvestasikan. Rasio ini
mengukur total pengembalian yang disediakan perusahaan bagi investornya.
EBIT (1−T ) EBIT (1−T )
ROIC= =
Modal yang diinvestasikan Utang+ Ekuitas
Rata-rata Industri = 10,8%

ROIC berbeda dari ROA dalam dua cara. Pertama, pengembaliannya berdasarkan
modal total yang diinvestasikan, dan bukan asset total. Kedua, pembilangnya
menggunakan laba operasi setelah pajak (NOPAT), bukan laba neto. Perbedaan
utamanya adalah bahwa laba neto sudah dikurangi dengan beban bunga setelah
pajak, sehingga mencerminkan laba total yang tersedia untuk pemegang saham,
sementara NOPAT adalah jumlah dana yang tersedia untuk membayar pemegang
saham dan kreditur.
f. Rasio Kemampuan Dasar Menghasilkan Laba/BEP (basic earning power)
Rasio ini menunjukkan kemampuan asset perusahaan dalam menghasilkan laba
operasi. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan asset total.
EBIT
BEP=
Total Aset
Rata-rata Industri = 18,0%

Rasio ini menunjukkan kemampuan asset perusahaan dalam menghasilkan laba


sebelum dipengaruhi oleh pajak dan utang, serta berguna ketika membandikan
perusahaan-perusahaan dengan kondisi utang dan pajak yang berbeda.
Slide 4.1

Ratio Analysis (judul)

5 category of ratio
1. liquidity ratio
2. asset management ratio
3. debt management ratio
4. profitability ratio
5. market value ratio

slide 4.3

Asset Management Ratio (judul)

a. inventory turnover ratio (rumus)


Sales
Inventory turnover ratio=
Inventory
Industry rate = 10,9 x

b. days outstanding ratio/dso ratio (rumus)


accounts receivable accounts receivable
DSO= =
Average sales per day yearly sales/365

Industry rate = 36 days

c. fixed asset turnover ratio (rumus)


sales
¿ asset turnover ratio=
¿ asset neto

Industry rate = 2,8 x

d. total asset turnover ratio (rumus)


sales
Total asset turnover ratio=
Total as s et

Industry rate = 1,8 x


slide 4.5

Profitability Ratio (judul)


a. operating margin (masing masing pake rumus sm rata rata industrinya)
EBIT
Operating margin=
sales
Industry rate = 10,0%

b. profit margin
profit neto
profit margin=
sales
Industry rate = 5,0%
c. ROA (return on total asset)
profit neto
ROA=
Total As s et
Industry rate = 9,0%

d. ROE (return on common equity)


profit neto
ROE=
common equity
Industry rate = 15,0%

e. ROIC (return on invested capital)


EBIT (1−T ) EBIT (1−T )
ROIC= =
invested capital debt+ E quity
Industry rate = 10,8%

f. BEP (Basic earning power)


EBIT
BEP=
Total As s et
Industry rate = 18,0%

Anda mungkin juga menyukai