Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS di SMU

Label: ims, kesehatan reproduksi, remaja


KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG HIV-AIDS DI SMU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja.
Berbagai jenis IMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada
umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada khususnya karena pada umumnya berbagai
infeksi IMS dan HIV/AIDS berkaitan langsung dengan sistem reproduksi manusia. Bahkan
HIV/AIDS dapat berdampak kematian.1 Dalam banyak kesempatan diskusi dan seminar
mengenai HIV/AIDS sering para pakar menyebut fenomena gunung es ditengah pandemi HIV,
artinya dari seluruh data yangdapat diungkap sesungguhnya tersembunyi masalah yang jauh
lebih besar. Misalnya kita mengungkap 100 data penderita HIV maka mungkin saja angka
realnya bisa mencapai 100 atau sampai 1000 kali lipat.
Sangat sedikit kaum muda yang memiliki pengetahuan memadai dan benar tentang IMS
termasuk HIV/AIDS padahal pengetahuan tersebut dibutuhkan untuk terhindar dari risiko
penularan dan tidak diskriminatif kepada penderita AIDS. Dari data yang didapat dari UNAIDS
(United Nation for AIDS) pada akhir tahun 2004 didunia diperkirakan terdapat 39,4 juta orang
penderita HIV/AIDS. Menurut laporan United Nations Population Fund, HIV banyak
menjangkiti remaja putri. Diperkirakan diseluruh dunia yang terjangkit penyakit HIV/AIDS 7,3
juta wanita muda dan 4,5 juta pria muda. Kalangan remaja dunia dewasa ini ibarat hidup dalam
era HIV/AIDS. Laporan itu juga menyebutkan bahwa sebagian kasus baru HIV/AIDS telah
menyerang remaja usia 15 – 24 tahun. Dilaporkan bahwa setiap 14 detik, satu orang remaja
terinfeksi virus HIV/AIDS. Setiap hari sekitar 6000 orang berusia 15 – 24 tahun tercatat sebagai
penderita baru HIV. Sebanyak 87 % pengidap HIV/AIDS hidup dinegara miskin dan
berkembang. Banyak kalangan remaja tidak mempunyai informasi mengenai kesehatan,
pencegahan kehamilan, HIV/AIDS serta infeksi yang ditimbulkan akibat hubungan seks.
Sebagaimana disadari bahwa jumlah penduduk Indonesia dewasa ini mencapai 210 juta orang.
Yang disebut remaja kira-kira 30 %. Terancamnya generasi muda dunia oleh penyakit
HIV/AIDS, juga tidak terluput mengancam generasi muda indonesia. 2
Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Indonesia pada April 1987 (pada seorang Wisatawan
Belanda, kebetulan seorang Gay, yang akhirnya meninggal di sebuah Rumah Sakit di Denpasar
Bali). Pemerintah Indonesia memungkiri kasus tersebut sebagian masyarakat juga melakukan hal
yang sama, apalagi kasusnya adalah Wisatawan Asing. Di Indonesia yang dikenal begitu
menjunjung tinggi budaya dan norma-norma ketimuran, ternyata HIV/AIDS juga sudah
berkembang dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Elisabeth Pisani, seorang
Epidemiologis dari ASA (Aksi Stop AIDS), sebuah kelompok yang peduli terhadap AIDS
sebagaimana dikutip AFP (AIDS Found Populations) “Indonesia adalah salah satu negara yang
peningkatan Epidemi HIV/AIDS nya paling cepat didunia”. 3
Di Indonesia penyakit HIV/AIDS meningkat cukup tajam dari tahun ke tahun. Sejak kasus
pertama diBali 1987, enam tahun kemudian (desember 1993) dilaporkan telah ditemukan di 12
propinsi dengan jumlah penderita AIDS sebanyak 49 orang dan HIV (+) 193 orang. Pada bulan
Maret 2002 dilaporkan jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia berjumlah 2950 orang. 4
Hingga Juni 2004 jumlah kasus HIV/AIDS pada kelompok usia 15 – 19 tahun berjumlah 167
orang dan usia 20 – 29 tahun berjumlah 1.225 orang. Sementara jumlah total semua usia adalah
4389 kasus HIV/AIDS. Banyaknya jumlah remaja penderita HIV/AIDS diduga karena
keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan bagi remaja yang berdampak pada
rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar dan menyeluruh dikalangan remaja
berusia 15 – 24 tahun.5 Pada tahun 2002 – 2003 Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
menemukan sekitar 34% remaja putri dan 21% remaja pria berusia 15 – 24 tahun belum pernah
mendengar tentang HIV/AIDS.6 Dari Juni 2004 hingga akhir Juni 2005 jumlah pengidap
HIV/AIDS di Indonesia adalah sebanyak 7098 kasus, benar-benar diluar dugaan, dalam kurun
waktu satu tahun telah terjadi peningkatan sebanyak 2709 kasus. 3
Salah satu propinsi yang memiliki jumlah pengidap HIV/AIDS tertinggi di Indonesia adalah
Papua. Data terakhir Dinas Kesehatan Propinsi Papua per 30 September 2005, menyebutkan
angka HIV/AIDS di Papua mencapai 2134 kasus. Dengan perincian sebanyak 1202 kasus HIV
dan 932 kasus AIDS, serta 289 diantaranya sudah meninggal. Satu hal yang mengkhawatirkan
adalah kasus HIV/AIDS terbanyak justru ada pada usia produktif ( 15 – 39 tahun ), yakni sekitar
79%, pada kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu 879 kasus, umur 30 – 39 tahun 530 kasus dan
umur 15 – 19 tahun 189 kasus. 7
Di Lampung berdasarkan survei tentang HIV/AIDS yang hanya dilakukan didaerah endemis
didapat data, tahun 2001 ada 18 kasus, tahun 2002 ada 10 kasus, tahun 2003 ada 31 kasus, dan
ditahun 2004 ada 21 kasus. Tahun 2002 RSUAM (Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek)
melaporkan ada pasien meninggal karena AIDS.8
Dari hasil pra survey yang telah penulis lakukan dengan mengajukan 6 pertanyaan lisan tentang
HIV/AIDS, dari 10 orang siswa/I yang diajukan pertanyaan, 60% dari mereka hanya bisa
menjawab 2 – 3 pertanyaan dan 40%nya bisa menjawab 4 – 5 pertanyaan saja. Alasan mereka
tidak tahu karena mereka tidak pernah mendapatkan informasi dari sumber yang benar dan tidak
adanya tempat atau layanan khusus remaja dimana mereka bisa menanyakan tentang hal-hal
seperti itu. Karena pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS yang sedikit tersebut penulis juga
ingin mengetahui bagaimana gambaran sikap mereka tentang HIV/AIDS. Karena cara bersikap
terhadap suatu objek juga ditentukan dari pengetahuan tentang objek tersebut.
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan dan
sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMU Negeri I ............ ............ 2010.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dilihat masih banyaknya jumlah remaja penderita HIV/AIDS
diduga karena keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan bagi remaja yang berdampak
pada rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar dan menyeluruh dikalangan remaja
berusia 15 – 24 tahun.

1.3 Rumusan Masalah


Rumuskan masalah dalam penelitian ini, Bagaimana Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja
Tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 1 ............ ............ Tahun 2010.

1.4 Pertanyaan penelitian


Dari uraian latar belakang tersebut diatas, maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMA N 1 ............ ?.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 1
.............
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang pengertian HIV/AIDS di SMU
N 1 ............
1.4.2.2 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang etiologi/penyebab HIV/AIDS
di SMU N 1 ............
1.4.2.3 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang patogenesis/penularan
HIV/AIDS di SMU N 1 ............
1.4.2.4 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang manifestasi/gejala HIV/AIDS
di SMU N 1 ............
1.4.2.5 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang pemeriksaan penunjang untuk
HIV/AIDS di SMU N 1 ............
1.4.2.6 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang pencegahan untuk HIV/AIDS
di SMU N 1 ............
1.4.2.7 Untuk mengetahui sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMU N 1 ............

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.5.1 Institusi Pendidikan Tempat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi SMU
Negeri 1 .............
1.5.2 Akademik
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi
mahasiswa tentang Tingkat Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
1.5.3 Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penulisan karya
tulis ilmiah serta menambah pengalaman dalam bidang penelitian khususnya mengenai
HIV/AIDS.
1.5.4 Masyarakat Khususnya Remaja
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya remaja mengenai
HIV/AIDS.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian


1.7.1 Jenis penelitian : Deskriptif
1.7.2 Objek penelitian : HIV/AIDS
1.7.3 Subjek Penelitian : Remaja di SMU Negeri 1 ............
1.7.4 Lokasi Penelitian : SMU Negeri 1 ............
1.7.5 Waktu Penelitian : Januari – Mei 2010
1.7.6 Alasan Penelitian : Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan Remaja tentang
HIV/AIDS.

Anda mungkin juga menyukai