Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Sebagai pembawa kabar bagi umat yang bertaqwa.
Makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Learning) dan Pembelajaran Quantum (Quantum Learning), ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Metodologi Pembelajaran
PAI. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Idris, M.Ed dan Drs. Srimurhayati, M.Ag. selaku dosen
pengampu yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi
dalam penyusunan makalah ini. Dan
2. Teman-teman yang telah memberikan saran dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna
dan banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada
umumnya dan khususnya dalam pengembangan ilmu pendidikan islam.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang Masalah 3


B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Learning)


5
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kontekstual 7
C. Komponen dalam Strategi Pembelajaran Kontekstual 8
D. Pengertian Strategi Pembelajaran Quantum (Quantum Learning) 10
E. Kerangka Percancangan Pembelajaran Quantum 11
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum 12
G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Quantum 14

BAB III PENUTUP 15


A. Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan inti yang terjadi di
dalam sebuah kelas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Sebagai seorang
fasilitator maka guru berkewajiban untuk meberikan fasilitas pembelajaran
yang sangat menarik bagi para siswa. Pembelajaran yang sangat menarik
merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh siswa agar siswa dapat memahami
dan mengerti dari setiap tujuan pembelajaran yang disampaikan dalam setiap
pertemuan di kelas. Guru tidak hanya memberikan pembelajaran secara teori
dengan metode yang pasif melainkan mampu memberikan teori yang sesuai
dengan keadaan yang benar-benar ada di sekitar siswa, sesuai dengan realita
atau kenyataan. Pembelajaran teori yang disesuaikan dengan keadaan yang
nyata dengan dibarengi model pembelajaran yang tepat, maka siswa akan
memiliki kemampuan berfikir yang kritis dan pemahaman tentang suatu
keadaan akan dimiliki dalam diri siswa.
Banyak siswa yang memahami tentang suatu teori dalam
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi belum mampu
menunjukkan tentang bentuk nyata dari teori tersebut. Oleh karena itu pada
saat ini sudah banyak pencerahan dalam dunia pendidikan kita, karena
berkembangnya pemikiran dikalangan para ahli pendidikan bahwa anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan yang diciptakan secara alamiah. Belajar
akan lebih bermakna apabila anak mengalami apa yang dipelajarinya tidak
hanya mengetahui saja. Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan tujuan
utama dari setiap pendidik, pemahaman peserta didik merupakan buah dari
pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, banyaknya permasalahan
yang kita temukan dalam pembelajaran pastinya menyangkut berbagai faktor.

3
Dalam kesempatan ini penulis akan sedikit membahas tentang Strategi
Strategi Pembelajaran Kontekstual atau (Contextual Learning) dan Stategi
Pembelajaran Quantum atau yang sering disebut “Quantum Teaching”.
Dengan harapan, seorang pendidik akan menjadi lebih professional dan
mengerti dengan baik alur dari sebuah pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi pembelajaran kontekstual?
2. Apa saja karakteristik strategi pembelajaran kontekstual?
3. Apa saja Komponen dalam Strategi Pembelajaran Kontekstual?
4. Apa pengertian strategi pembelajaran quantum?
5. Apa saja karakteristik strategi pembelajaran Quantum?
6. Apa saja Komponen dalam Strategi Pembelajaran Quantum?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran kontektual.
2. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran kontektual.
3. Untuk mengetahui Komponen dalam Strategi Pembelajaran Kontekstual.
4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran quantum.
5. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran Quantum
6. Untuk mengetahui Komponen dalam Strategi Pembelajaran Quantum.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Learning)


Kata contextual berasal dari kata contex, yang bermakna “hubungan”,
konteks suasana atau keadaan”. Dengan demikian, contextual diartikan
sebagai “yang berhubungan dengan suasana.1 Pembelajaran kontekstual atau
disebut juga dengan contextual teaching learning (ctl) bukan suatu konsep
baru tetapi telah lama diusulkan oleh John Dewey pada tahun 1916 bahwa
kurikulum dan metodologi pembelajaran lebih baik jika dikaitkan langsung
dengan minat dan pengalaman siswa. John Dewey tidak setuju jika
pengembangan intelektual terpisah dengan pengembangan aspek kepribadian.
Dewey juga menyetujui tidak menyetujui jika pembelajaran disekolah
dijauhkan dengan kegiatan sehari-hari siswa. Berikut pengertian strategi
pembelajaran kontekstual menurut para ahli:2
1. Trianto mengatakan didalam buku nya bahwa pembelajaran
kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan nyata mereka sebagai anggota
keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.
2. Susdiyanto pembelajaran kontekstual adalah proses pembelajaran
yang bertolak dari proses pengaktifan pengetahuan yang sudah
ada, dalam arti bahwa apa yang dipelajari tidak terlepas dari
pengetahuan yang sudah dipelajari, sehingga pengetahuan yang
akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang
memiliki keterkaitan satu sama lain.

1
Nur Aini Sholihatun Jannah, “Model Pembelajaran Kontekstual Sebagai Strategi
Pembelajaran Bahasa Arab” Konasbara, Vol. 2, No. 7, 2021, hlm. 272.
2
Andri Afriani,”Pembelajaran Kontekstual dan Pemahaman Konsep Siswa” Jurnal Al-
muta’aliyah, Vol. 1, No. 3, 2018, hlm. 97.

5
3. Satriani menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual adalah cara
yang paling efektif bagi siswa untuk melihat hubungan antara apa
yang mereka pelajari dikelas dengan dunia nyata.
4. Yildis menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual adalah
pendekatan kontruktivis untuk belajar dalam hal ini berfokus
dalam pengetahuan yang sangat kontekstual dan relevan untuk
siswa dan menekankan menggunakan konsep dan keterampilan
proses dalam proses dunia nyata yang relevan dengan siswa dari
berbagai latar belakang.
5. Raub menjelaskan bahwa melalui pendekatan pembelajaran
kontektual, siswa akan membangun pengetahuan secara aktif
melalui pemikiran dan mereka tidak akan memperoleh
pengetahuan pasif.
6. Bustami mengatkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
proses pembelajaran yang mengasosiasikan pengajaran bahan
dengan situasi nyata dan mendorong siswa untuk mengatur
pendekatan ilmiah dan menyesuaikan dalam dala kehidupan
sehari hari.3
7. Tiningsi menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual memiliki
tujuan utama komponen yaitu: kontruktivisme, inquiry,
pertanyaan, belajar masyarakat, pemodelan, refleksi dan penilaian
otentik.
8. Irfan mengatakan bahwa strategi pembelajaran yang sesuai dalam
mengatasi sikap peserta didik yang tidak baik yaitu strategi
kontekstual yang merupakan strategi pembelajaran yang
bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran
yang dipelajari dengan cara mengamalkannya dikehidupan nyata
mereka sehari-hari.4
3
Bustami, “The Implementation Of Contextual Learning To Enhance Biologi Student’
Critical Thinking Skills” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 7, No. 4, 2018, hlm. 451.

4
Muhammad Irfan, “Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam” Jurnal Qathruna, Vol. 7, No. 2, 2020, hlm. 87.

6
9. Murtono mengemukan bahwa pembelajaran kontekstual dapat
berlangsung dalam berbagai konteks kehidupan, baik disekolah,
rumah maupun lingkungan masyarakat.5

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat simpulkan bahwa


pembelajaran kontekstual merupakan perpaduan antara materi pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga menghasilkan dasar-dasar
pengetahuan yang mendalam yang membuat siswa kaya akan pemahaman
untuk menyelesaikan suatu masalah secara mandiri. Bahkan mereka
memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah seiring dengan
meningkatnya pengalaman dan pengetahuan yang mereka punya. Dalam
hal ini guru bertugas untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan
belajar. Oleh karena itu guru lebih fokus ke strategi pembelajaran dari
pada memberikan informasi kepada siswa. Contohnya guru mengelolah
seisi kelas untuk bekerja sama dalam menemukan pengetahuan dan
keterampilan yang didapat siswa secara individu agar siswa dapat
menyesuaikan informasi baru dengan pengetahuan yang ada untuk
membangun pengetahuan baru dengan bantuan interaksi sosial bersama
teman-teman dan guru mereka. Bukan karena informasi yang diberikan
oleh guru saja. Begitulah peran guru ketika mengelola kelas dengan
menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.

B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kontekstual


Atas pengertian tersebut, pembelajaran kontekstual mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran
yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks
kehidupan nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam
lingkungan yang alamiah.

5
Murtono, Merencanakan dan Mengelola Model-Model Pembelajaran Inovatif,
(Ponorogo: Wade Group, 2017), hlm 74

7
2. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa unutk
mengerjakan tugas-tugas yang bermakna.
3. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa
4. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling
mengoreksi antar teman
5. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa
kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan
yang lain secara mendalam
6. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan
mementingkan kerja sama
7. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan.6

C. Komponen dalam Strategi Pembelajaran Kontekstual


Adapun prinsip dalam pengembangan strategi pembelajaran
kontekstual:
1. Kontruktifisme (Construktivism), Mengembangkan pemikiran peserta
didik untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna
2. Inkuiri / Menemukan (Inquiry), pembelajaran berbasis inquiry adalah
teori pembelajaran yang fokus pada pertanyaan, ide, dan pengamatan.
3. Bertanya (Questioning), mengembangkan sifat ingin tau peserta didik
melalui pertanyaan yang diajukan.
4. Masyarakat belajar (Learning Community), menciptakan masyarakat
belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya jawab,
dan lain sebagainya
5. Pemodelan (Modeling), menghadirkan model pembelajaran melalui
ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya

6
Sri Utaminingsih, Model dan Panduan Model Contextual Teaching and Learning,
(Kudus: Menara Kudus, 2017), hlm 17.

8
6. Refleksi (Reflection), adalah cara berfikir siswa mengenai suatu
kejadian dan pengalamannya. Membiasakan anak melalui refleksi
setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
7. Penilaian autentik (Authentic asesment), menilai kemampuan yang
sebenarnya pada setiap peserta didik.7

Oleh sebab itu strategi pembelajaran kontekstual dinilai dapat


meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan masalah yang
berkaitan dengan situasi nyata yang sering di jumpai siswa dalam
kehidupan yaitu kearifan budaya lokal, seperti makanan, bahasa, upacara,
rumah adat, dan sebagainya. Dalam prosesnya siswa juga akan berinterasi
dengan teman, guru mau lingkungan.

Adapun perbedaan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran


tradisional, yaitu dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

No Pembelajaran Kontekstual Pendekatan Tradisional


1 Siswa secara aktif terlibat dalam Siswa adalah penerima informasi
proses pembelajara. secara pasif.
2 Siswa belajar melalui teman Siswa belajar tanpa adanya kontak
dengan cara berkelompok, gagasan antar siswa.
berdiskusi, dan saling koreksi.
3 Pembelajaran dikaitkan dengan Pembelajaran berjalan dengan teoritis.
kehidupan nyata.
4 Perilaku dibangun atas kesadaran Perilaku dibangun atas tradisi atau
diri. kebiasaan.
5 Keterampilan dikembangkan atas Keterampilan dibangun atas dasar
dasar pemahaman. latihan.
6 Hadiah unutk perilaku terbaik Hadiah unutk perilaku baik adalah

7
Maretha Lailly Rahmah, “Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan Matematika untuk
Menumbuhkan Karakter Peserta Didik” Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, Vol. 1, No. 2,
2020, hlm. 4.

9
adalah kepuasan diri. pujian atau nilai rapor.
7 Seseorang tidak melakukan Seseorang tidak melakukan sesuatu
sesuatu yang buruk karena dia yang buruk karena takut hukuman.
sadar hal itu keliru dan merugikan.
8 Bahasa yang diajarkan dengan Bahasa diajarkan dengan pendekatan
pendekatan komunikatif, yakni struktural: materi, diterangkan,
siswa diajak menggunakan bahasa diterima, dihafal, dilatihkan.
dalam konteks nyata.
9 Pemahaman materi dikembangkan Materi itu ada diluar diri siswa, yang
atas dasar skema (menurut bagan) harus diterangkan, diterima,
yang sudah ada didalam diri siswa. dihafalkan, dilatih.
10 Pemahaman materi itu relatif Pemahaman materi sama untuk semua
berbeda antara siswa yang satu siswa. Ada yang benar dalam
dengan siswa yang lain. memahami materi an ada yang salah
memahami materi.
11 Menyandarkan pada pemahaman Menyandarkan pada hafalan.
makna.
12. Hasil belajar diukur melalui Hasil belajar diukur melalui kegiatan
penerapan. akademik.

D. Pengertian Strategi Pembelajaran Quantum (Quantum Learning)


Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh
proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta
membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
Melalui strategi dalam Quantum Learning tersebut dapat menciptakan
pembelajaran yang bersifat menyenangkan, serta dapat membantu siswa dalam
memahami setiap materi dengan lebih mudah.8 Disamping itu model
pembelajaran Quantum Learning merupakan suatu model pembelajaran yang

8
Erna Pebriana, Bela Mustika Sari, Yasa Abdurrahman, “Modifikasi Model Pembelajaran
Quantum Learning Dengan Strategi Pembelajaran Tugas Dan Paksa” Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Kaluni, Vol. 2, 2019, hlm. 408

10
dapat membuat siswa langsung mengalami permasalahan, menemukan sendiri
jawaban atas permasalahan dan beraktivitas sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai.9
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Quantum
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan untuk memberikan
manfaat yang baik bagi siswa diantaranya siswa lebih aktif dan kreatif dalam
setiap pembelajarannya agar tercapainya tujuan pembelajaran dengan cara
yang menyenangkan dan lebih mudah.

E. Kerangka Percancangan Pembelajaran Quantum


Kerangka perancangan pembelajaran Quantum dinamakan dengan
TANDUR yaitu:10
a. Tumbuhkan,
Tumbuhkan minat dengan memuaskan yakni apakah manfaat yang
akan diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan pelajar
b. Alami,
Ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti
semua pelajar
c. Namai
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, dan strategi yang
kemudian menjadi sebuah masukan bagi pelajar
d. Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa
mereka tahu
e. Ulangi
Tunjukkan pada pelajar tentang cara-cara mengulang materi dan
menegaskan “Aku tahu bahwa aku memang tahun ini

9
Wiji Astutik, “Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan” Jurnal
Riset dan Konseptual, Vol. 2, No. 2, 2017, hlm. 126.
10
Indah Kharisma Sulistyorini, Soetarno Joyoatmojo, Dewi Kusuma Wardani,
“Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning dengan Menggunakan Metode Mind
Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik” Jurnal
Pendidikan Bisnis dan Ekonomi, Vol. 4, No. 2, 2018, hlm. 7

11
f. Rayakan
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum
Adapun langkah-langkah dari pembelajaran quantum adalah
sebegai berikut:11
a. Penataan Lingkungan Belajar
Seperti telah diungkapkan, bahwa quantum learning
mementingkan adanya lingkungan belajar yang kondusif bagi
pembelajar, maka dalam proses belajar dan mengajar diperlukan
penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam
belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga
dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.
b. Kekuatan AMBAK (Apa Manfaatnya Bagi Ku)
Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah manfaat
bagiku” (AMBAK) dan manfaat kehidupan pelajar”. Ambak adalah
motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat
dan akibat-akibat suatu keputusan. Kegiatan pada tahap ini
merupakan kegiatan apersepsi dalam pembelajaran.

c. Membiasakan Membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca.


Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata,
pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah.

d. Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi
ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa
mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa
11
Titik Riati, Nur Farida, “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP PGRI 02 Ngajum”
Mathematics Education Journal, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 17.

12
hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu
sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbol-
simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri,
simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.
e. Bebaskan gaya belajarnya

Ada beberapa macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa,


gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam
quantum learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam
belajar pada siswa dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
Pemberian intruksi yang tepat dan sesuai dengan gaya belajar siswa,
tentunya akan berpengaruh pada keberhasilan pencapaian tujuan
siswa tersebut.

f. Jadikan anak lebih kreatif

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka


mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang
baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam
belajarnya

g. Memupuk sikap juara

Banyak dari kita sebagai pendidik telah memberi pujian


positif bagi siswa, pujian positif yang diberikan bagi siswa tentunya
akan menumbuhkan sugesti positif pula. Hal ini yang akan
mendorong sikap juara bagi siswa.

h. Melatih kekuatan motorik anak

Kekuatan motorik sangat diperlukan dalam belajar anak,


sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan motorik
yang baik.

13
G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Quantum
Kelebihan dan kekurangan model Quantum Teaching sebagai
berikut: 12
Kelebihan Pembelajaran Kekurangan Pembelajaran
No
Quantum Quantum
1 Selalu berpusat pada apa yang Memerlukan persiapan yang matang
masuk akal bagi siswa bagi guru dan lingkungan yang
mendukung
2 Adanya kerjasama Memerlukan fasilitas yang memadai

3 Menumbuhkan dan menimbulkan Kurang dapat mengontrol siswa


antusiasme siswa
4 Menawarkan ide dan proses
cemerlang dalam bentuk yang
mudah dipahami siswa

5 Menciptakan tingkah laku dan


sikap kepercayaan dalam diri
sendiri

6 Belajar terasa menyenangkan


7 Ketenangan psikologi

8 Adanya kebebasan dalam


berekspresi

12
Putri Lestari, Adeng Hudaya, “Penerapan Model Quantum Teaching Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS kelas VIII SMP PGRI 3 Jakarta”
Research and Development Journal Of Education, Vol. 5, No. 1, 2018, hlm 52.

14
BAB III

KESIMPULAN

Pembelajaran Kontekstual merupakan perpaduan antara materi pelajaran


dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga menghasilkan dasar-dasar
pengetahuan yang mendalam yang membuat siswa kaya akan pemahaman untuk
menyelesaikan suatu masalah secara mandiri. Bahkan mereka memiliki tanggung
jawab untuk menyelesaikan masalah seiring dengan meningkatnya pengalaman
dan pengetahuan yang mereka punya. Dalam hal ini guru bertugas untuk
membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Pembelajaran Quantum merupakan strategi pembelajaran yang


menekankan untuk memberikan manfaat yang baik bagi siswa diantaranya siswa
lebih aktif dan kreatif dalam setiap pembelajarannya agar tercapainya tujuan
pembelajaran dengan cara yang menyenangkan dan lebih mudah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Andri. 2018. Pembelajaran Kontekstual dan Pemahaman Konsep Siswa


Jurnal Al-muta’aliyah, Vol. 1, No. 3.
Astutik, Wiji. 2017.Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pecahan. Jurnal Riset dan Konseptual, Vol. 2, No. 2.
Bustami. 2018. The Implementation Of Contextual Learning To Enhance Biologi
Student’ Critical Thinking Skills. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 7,
No. 4.
Erna Pebriana, Bela Mustika Sari, Yasa Abdurrahman, 2019. Modifikasi Model
Pembelajaran Quantum Learning Dengan Strategi Pembelajaran Tugas
Dan Paksa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kaluni, Vol. 2.
Indah Kharisma Sulistyorini, Soetarno Joyoatmojo, Dewi Kusuma Wardani.
2018. Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning dengan
Menggunakan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Bisnis
dan Ekonomi, Vol. 4, No. 2.
Irfan, Muhammad. 2020.Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Qathruna, Vol. 7, No. 2.
Jannah,Nur Aini Sholihatun. 2021.Model Pembelajaran Kontekstual Sebagai
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Konasbara, Vol. 2, No. 7.
Murtono. 2017. Merencanakan dan Mengelola Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Ponorogo: Wade Group.
Putri Lestari, Adeng Hudaya, 2018. .Penerapan Model Quantum Teaching
Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS kelas VIII SMP PGRI 3 Jakarta. Research and Development Journal Of
Education, Vol. 5, No. 1.
Rahmah, Maretha Lailly. 2020. Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan
Matematika untuk Menumbuhkan Karakter Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan Matematika Indonesia, Vol. 1, No. 2.
Titik Riati, Nur Farida. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

16
Kelas VIII SMP PGRI 02 Ngajum. Mathematics Education Journal, Vol. 1,
No. 1,.
Utaminingsih, Sri. 2017. Model dan Panduan Model Contextual Teaching and
Learning. Kudus: Menara Kudus

17

Anda mungkin juga menyukai