Anda di halaman 1dari 2

PENGEMBANGAN WAWASAN CITIZEN JOURNALISM BAGI PELAJAR SMP

By - Me

Sekilas tentang jurnalistik


 Apa itu tulisan jurnalistik?
 Tulisan yang berupa laporan atau reportase atau berita tentang suatu hal yang menarik.
 Apa jurnalis/wartawan
 Mereka yang menulis dan memberitakan reportase mengenai hal menarik pada khalayak melalui
media masing-masing.
 Apa itu “citizen journalism” sekolah?
 Kegiatan jurnalistik di sekolah, yang ditulis oleh masyarakat sekolah (guru dan murid), mengenai
sekolah tersebut, untuk disampaikan pada masyarakat luas (bisa melalui selebaran, bulletin,
website, dan lain sebagainya)

Nilai yang ada di tulisan jurnalistik


- Faktual: sesuai fakta. Tidak boleh berita manipulasi/bohong.
- Aktual: baru terjadi, bukan berita lama.
- Prominasi: ketokohan orang yang diberitakan. Tokoh atau narasumber, harus sesuai dengan topik tulisan.
- Proximity: kedekatan antara berita dan khalayak.
- Siginifikansi: seberapa penting berita itu untuk publik.
- Dan lain-lain.

Proses Publikasi TulisanPlanning/Perencanaan


- Hunting/Pengumpulan bahan berita
- Pantauan langsung
- Wawancara
- Membaca literatur (sebagai penguatan)
- Writing/Penulisan naskah
- Editing/Penyuntingan
- Publikasi sesuai media yang diinginkan

Kaidah yang Harus Diperhatikan5W + 1H


- What = Apa
- Where = Dimana
- When = Kapan
- Why = Mengapa
- Who = Siapa
- How = Bagaimana

Judul yang Menarik


Ringkas, to the point, biasanya terdiri dari subjek predikat dan objek, memiliki semangat yang sesuai dengan
visi sekolah (menonjolkan prestasi atau keunikan).

Aspek lain yang mesti diperhatikan Prestasi siswa dan guru.


Karya jurnalistik tetap bersandar pada kaidah penulisan jurnalistik, kode etik dan undang-undang. Termasuk,
UU ITE (bila mengacu era digitalisasi, terkait media internet).

Tema Dalam Citizen Jurnalism Sekolah


- Budaya membaca di sekolah
- Tradisi menghormati yang lebih tua dan menghargai sesama
- Disiplin Sekolah
- Budaya Jujur
- Kebersihan Sekolah
- Budaya Sehat di Sekolah
- Budaya Ramah Lingkungan
- Organisasi Sekolah
- Dan lain-lain (Kegiatan positif di sekolah lainnya)

1
Wawancara
 Wawancara adalah ruh dari tulisan jurnalistik. Tidak ada tulisan jurnalistik tanpa wawancara.
 Yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara
- Buat janji dengan narasumber
- Siapkan list pertanyaan
- Buat kesan baik (datang tepat waktu, berbahasa sopan, berpakaian rapi)
- Jangan memotong pembicaraan narasumber
- Catat dan rekam ucapan narasumber (bawa alat tulis dan perekam). Bila diperlukan, foto wajah
narasumber sebagai dokumentasi.
- Ucapkan terimakasih saat meninggalkan narasumber
 Yang bisa jadi narasumber dalam karya jurnalistik sekolah
- Semua warga sekolah bisa menjadi narasumber. Bisa kepala sekolah, guru, siswa, maupun wali murid.
Misalnya, ingin menulis tentang perpustakaan sekolah.
- Jurnalis bisa bertanya pada kepala sekolah tentang seluk-beluk perpustakaan sekolah dan tujuan
pembangunannya.
- Lantas, meminta komentar guru dan wali murid terkait dampak keberadaan perpustakaan sekolah.
- Selain itu, bisa ditambahkan dengan komentar siswa-siswi sehubungan dengan perpusatakaan: apakah
mereka terbantu atau merasa lebih diuntungkan dalam belajar?

Latihan di kelas! Perhatikan tulisan ini (waktu latihan 10 menit)!


 Dengan cara apa hunting dilakukan (pantauan, wawancara, literatur)?
 Perhatikan aspek 5W dan 1 H yang ada di sana. Terletak di mana saja?
 Pembahasan bersama-sama

Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Belajar Berdagang


SUASANA pelataran SD Muhammadiyah 4 Pucang kamis lalu (11/3/2010) lain dari biasanya. Ada
sedikitnya 40 pedagang cilik berjualan di sana. Para pedagang itu berpakaian seragam sekolah. Mereka
menjajakan makanan-makanan ringan seperti cokelat, wafer, mi kremes, alat tulis-menulis, dan kertas lipat
origami.
Mereka melakukan kegiatan tersebut sejak pukul 09.00 sampai menjelang pukul 10.00. Sesekali terjadi
tawar-menawar antara pedagang-pedagang itu dengan para pembeli.
"Alah larange (aduh, mahal sekali, Red),'' ucap seorang calon pembeli. ''Gak gelem yo wis (tidak mau ya
sudah, Red),'' sahut pedagang. Namun, akhirnya sang calon pembeli tetap membeli makanan yang sempat
ditawar itu.
''Seribu lima ratus dapat dua,'' ucap Farah Tariza, salah satu pedagang. Dia menawarkan dua batang
jajan kemasan. Ketika barang dagangannya hampir habis, Farah mengobralnya. Sebungkus jajan dijual hanya
Rp 500. Otomatis, barangnya jadi terjual lebih cepat. Kalau ditotal, untung Farah lumayan, belasan ribu rupiah.
Beberapa temannya pun mengaku untung.
Yang dilakukan Farah dan teman-temannya tersebut adalah praktik pelajaran ilmu pengetahuan sosial
(IPS) bab jual beli. Tiap siswa kelas tiga di SD Muhammadiyah 4 Pucang melaksanakan praktik itu. Total ada 240
siswa yang terbagi dari kelas 3A-3F.
Seminggu full, sejak Senin, mereka berjualan dengan costumer siswa-siswa lain kala jam istirahat
sekolah itu. ''Dengan demikian, mereka tak hanya belajar teori,'' ucap Zumlatin Azfiruh Rizfah, wali kelas 3C.
Kelas 3C kebetulan mendapat giliran berjualan kemarin. Dengan praktik seperti itu, mereka juga dilatih cara
bersosialisasi.
Di samping belajar IPS, siswa dihadapkan pada materi di bab uang dalam pelajaran matematika. Sebab,
kata Rizfah, mereka diajari cara menghitung kembalian dan memberikannya kepada pelanggan. Rasa tanggung
jawab juga dilatih. Sebab, meja dan kursi yang digunakan kala berdagang mereka gotong sendiri dari kelas dan
harus dikembalikan lagi ke kelas sendirian. Dalam hal ini, intisari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
disisipkan. (Disarikan dari Jawa Pos, Jum’at 12 Maret 2010)

Tugas! Latihan / Tugas di Luar Kelas, dibahas di Pertemuan berikutnya.


Buatlah satu tulisan reportase (jurnalistik) tentang sekolahmu. Masing-masing sekolah, buat satu tulisan saja.
Panjang tulisan sekitar 500 sampai 1000 kata.
TERIMA KASIH, BANYAK MEMBACA, MEMBUAT ORANG PANDAI MENULIS

Anda mungkin juga menyukai