Anda di halaman 1dari 4

Keselamatan dan Kesehatan kerja Rumah Sakit (K3RS)

Dosen Pengampu : Lina Yuliana, S.Kep., M.KKK.

Disusun oleh :

Muhammad Arif
Fadhillah 217052880
A1

Universitas Balikpapan
2022
MANAJEMEN RISIKO
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI
RUMAH SAKIT

1. PENDAHULUAN

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut


mengakibatkan risiko yang dapat merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Di tempat
pendaftaran pasien rawat jalan ditemukan risiko diantaranya yaitu booking pendaftaran
pasien lama yaitu pasien yang ingin mendaftarkan booking pasien lama ke anjungan pasien
mandiri namun membatalkan periksa, kepuasan pasien dalam pelayanan petugas, dan pasien
yang terindikasi infeksi nosokomial dan petugas pendaftaran rawat jalan masih ditemukan
tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung diri sebagai pengendalian dan
pencegahan penyakit menular/penyakit infeksi.Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat. Salah satu pelayanan
rumah sakit yang memiliki potensi bahaya yaitu unit instalasi di tempat pendaftaran rawat
jalan ditemukan risiko diantaranya yaitu booking pendaftaran pasien lama yaitu pasien yang
ingin mendaftarkan booking pasien lama ke anjungan pasien mandiri namun membatalkan
periksa, kepuasan pasien dalam pelayanan petugas, dan pasien yang terindikasi infeksi
nosokomial yaitu pasien yang sehat masih duduk bercampur diruang tunggu pasien yang
batuk serta untuk pasien batuk belum disediakan masker di tempat pendaftaran pasien rawat
jalan. Begitupun petugas pendaftaran rawat jalan masih ditemukan tidak menggunakan
masker sebagai alat pelindung diri sebagai pengendalian dan pencegahan penyakit
menular/penyakit infeksi.

2. PEMBAHASAN

prosedur manajemen risiko di tempat pendaftaran pasien rawat jalan kasie pengolahan data/
kasie admisi membuat risk assessment, kemudian dilaporkan ke manajer rekam medis,
manajer rekam medis mengecek ulang dan mengevaluasi terkait risk assessment yang dibuat
dari kasie pengolahan data/kasie admisi, kemudian setelah di cek dan dievaluasi manajer
rekam medis melaporkan ke PMKP, setelah dari PMKP dilaporkan ke direktur rumah sakit.
Penilaian potensi bahaya yang diidentifikasi bahaya risiko melalui analisa dan evaluasi
bahaya risiko yang dimaksudkan untuk menentukan besarnya risiko dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadi dan besar akibat yang ditimbulkan.
Bahaya yang teridentifikasi yaitu: bahaya biologi,bahaya ergonomi,
Dalam penelitian ini menggunakan matrik HIRARC penilaian skala Severity/dampak dan
Probability/Frekuensi yang sama dengan kategori skor 1-5
Upaya Pengendalian Risiko Dari hasil berdasarkan FGD, upaya pengendalian manajemen
risiko yang terdiri dari aspek legal,financial,reputasi,stressor kerja, dan infeksi. pengendalian
risiko/Risk control bertujuan untuk meminimalkan tingkat risiko dari potensi bahaya yang
ada fungsi (Controlling) sangat penting tanpa adanya pengaiwasan maka fungsi-fungsi yang
lainnya tidak akan berjalan efektif efisien.Dan pengawasan tidak hanya berlangsung pada
saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan pengorganisasian.Pada dasarnya
dalam fungsi pengawasan juga terdapat proses pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh
kegiatan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai pengawasan.

3. KESIMPULAN
Prosedur manajemen risiko di tempat pendaftaran rawat jalan kasie pengolahan data/ kasie
admisi membuat risk assessment, kemudian dilaporkan ke manajer rekam medis, dari
manajer rekam medis medis melaporkan ke PMKP,setelah dari PMKP dilaporkan ke
direktur rumah sakit.Ranking risiko secara berturut-turut dari ranking tertinggi sampai
dengan terendah, adalah risiko dari aspek legal, financial, reputasi, stressor kerja, dan
infeksi.

Anda mungkin juga menyukai