Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH TAFSIR TARBAWI

‘’SURAT AL - IMRAN AYAT 190 - 191’’

Di Susun oleh:

Siti Hairun Nisa Rauf (21.1.1.0642.0004)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM DDI POLEWALI MANDAR
2022/2023
Surat Ali Imran Ayat 190-191

Ayat 190- 191

Artinya ayat 190 : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Artinya ayat 191 :(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.

● Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190


Didapatkan aneka ragam penjelasan dari kalangan mufassirun berkaitan makna surat ali
imran ayat 190-191, sebagiannya seperti tercantum:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan
dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan
memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan
Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Tafsir al-Muyassar)

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta
tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang
dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal
sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang
berhak disembah. (Tafsir al-Mukhtashar)

Sesungguhnya dalam penciptaan dan pembuatan langit dan bumi, pergantian malam dan
siang hari dengan sangat rinci, pergantian keduanya dalam waktu yang lama maupun singkat,
panas dan dingin, serta peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas keberadaan, kuasa
dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini diturunkan ketika suku uraisy
meminta Nabi SAW dengan berkata: “Bedoalah kepada Tuhanmu untuk menjadikan bukit Shafa
menjadi emas” Lalu beliau berdoa kepada Tuhan. Kemudian turunlah ayat ini {Inna fii
khalqissamaawaati}, Maka sebaiknya kalian memikirkan hal tersebut. (Tafsir al-Wajiz)

Karena hanya dengan memikirkan apa yang Allah sebutkan pada ayat ini cukup bagi
orang yang berakal untuk menyampaikkannya pada keimanan yang tidak dapat digoncangakan
oleh syubhat dan tidak terhalang oleh keraguan. (Zubdatut Tafsir)

● Tafsir Surat Ali Imran Ayat 191

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam semua kondisi mereka, baik
berdiri,duduk dan dalam keadaan mereka berbaring. Mereka mentadaburi dalam penciptaan
langit dan bumi seraya berkata, ”wahai tuhan kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk
ciptaan ini dengan sia-sia. Dan Engkah Maha suci dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami
siksaan neraka. (Tafsir al-Muyassar)

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam kondisi apapun. Baik
dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Dan mereka juga senantiasa menggunakan akal
pikiran mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi. Mereka pun berkata, “Wahai
Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang sangat besar ini untuk bersenda gurau. Mahasuci
Engkau dari senda gurau. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan cara Engkau bimbing
kami kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan Engkau lindungi kami dari perbuatan-perbuatan
yang buruk. (Tafsir al-Mukhtashar)

Orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam segala kondisinya, yaitu dalam keadaan
berdiri ketika shalat, duduk di masjlis mereka, dan bersandar ketika dalam keadaan junub.
Mereka berpikir tentang kehebatan penciptaan langit, bumi dan meyakininya. Mereka berkata:
“Wahai Tuhan Kami, Engkau tidak menciptakan hal ini sia-sia dan hanya sebagai hiburan,
namun Engkau menciptakannya sebagai petunjuk atas kuasa dan hikmahMu. Kami
menyucikanmu dari segala sesuatu yang tidak sesuai denganMu dan dari kesia-siaan. Maka
jadikanlah ketaatan kami kepadaMu itu sebagai pelindung dari neraka” (Tafsir al-Wajiz)

‫( الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هللاَ قِ ٰي ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم‬yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring) Yakni mereka senantiasa berzikir kepada Allah dalam
setiap keadaan. Dan dulu Rasulullah senantiasa berzikir kepada Allah di setiap waktu. Pendapat
lain mengatakan yang dimaksud dari kata zikir disini adalah shalat, yakni mereka tidak
melalaikannya dalam keadaan apapun, sehingga mereka senantiasa melakukan shalat baik
dengan berdiri ketika tidak ada uzur dan halangan atau dengan duduk atau berbaring ketika
terhalang untuk berdiri. ‫ض‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫الس^^^مٰ ٰو‬ ِ ‫( َويَتَفَ َّكرُونَ فِى َخ ْل‬dan mereka memikirkan tentang
َّ ‫^^^ق‬
penciptaan langit dan bumi) Yakni tentang kehebetan dan kedetailan penciptaan keduanya
padahal ukurannya sangat besar. ‫(( َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا ٰب ِطاًل‬seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia) Yakni Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia atau
main-main akan tetapi Engkau menciptakannya sebagai bukti atas hikmah dan kekuasaan-Mu,
dan untuk Engkau jadikan bumi sebagai tempat menguji hamba-hamba-Mu agar terlihat siapa
diantara mereka yang mentaati-Mu dan siapa yang bermaksiat kepada-Mu. ‫ك‬ َ َ‫( ُسب ْٰحن‬Maha Suci
Engkau) Yakni Engkau Maha Suci dari apa yang tidak layak untuk-Mu. (Zubdatut Tafsir)

● Kesimpulan
Berdasarkan arti dan tafsir surat Al- Imran ayat 190-191, saya dapat menyimpulkan
bahwa melalui surat ini Allah SWT mengajarkan kita gambaran penciptaan langit dan bumi
melalui tanda- tanda dan bukti -bukti yang nyata seperti terjadinya siang dan malam serta
perbedaan panjang dan pendeknya waktu antara siang dan malam melalui tanda - tanda tersebut
kita dapat belajar dan memahamin makna kehidupan yaitu selelalu mengingat Allah SWT dalam
semua kondis apa pun baik berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring.Yakni kita senantiasa
berzikir kepada Allah dalam setiap keadaan. zikir disini adalah shalat, yakni mereka tidak
melalaikannya dalam keadaan apapun, sehingga mereka senantiasa melakukan shalat baik
dengan berdiri ketika tidak ada uzur dan halangan atau dengan duduk atau berbaring ketika
terhalang untuk berdiri.

Sumber
Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html

Anda mungkin juga menyukai