Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Akuades
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor sehingga bersifat
murni dalam laboratorium. Akuades berwarna bening, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.
Akuades biasa digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor (Petrucci,
2008).

Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan yang umum
di jumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam aquades mencakup berbagai senyawa organik
netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton.
Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan molekul aquades untuk membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton
(Lehninger, 1988).

2.2 Etanol

Alkohol adalah senyawa hidrokarbon berupa gugus hydroksil (-OH) dengan 2 atom karbon (C). Spesies
alkohol yang banyak digunakan adalahCH3CH2OH yang disebut metil alkohol (metanol), C2H5OH yang
diberi nama etilalkohol (etanol), dan C3H7OH yang disebut isopropil alkohol (IPA) atau propanol2.
Dalam dunia perdagangan yang disebut alkohol adalah etanol atau etil alkohol atau metil karbinol dengan
rumus kimia C2H5OH (Rama, 2008).

Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH atau CH3CH2OH dengan titik didihnya
78,4° C. Etanol memiliki sifat tidak berwarna, volatil dan dapat bercampur dengan air . Ada 2 jenis
etanolmenurut Rama (2008), etanol sintetik sering disebut metanol atau metil alkoholatau alkohol kayu,
terbuat dari etilen, salah satu derivat minyak bumi atau batu bara. Bahan ini diperoleh dari sintesis kimia
yang disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi
(enzimatik dan fermentasi).

2.3 Aseton

Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai pelarut polar dalam kebanyakan
reaksi organik. Aseton dikenal juga sebagai dimetil keton, 2-propanon, atau propan-2-on. Aseton adalah
senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar, digunakan untuk membuat plastik,
serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga
dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.

Aseton memiliki gugus karbonil yang mempunyai ikatan rangkap duakarbon-oksigen terdiri atas satu
ikatan σ dan satu ikatan π. Umumnya atom hidrogen yang terikat pada atom karbon sangat stabil dan
sangat sukar diputuskan. Namun lain halnya dengan atom hidrogen yang berada pada karbon (C) di
samping gugus karbonil yang disebut atom hidrogen alfa. Sebagai akibat penarikan elektron oleh gugus
karbonil, kerapatan elektron pada atom karbon alfa semakin berkurang, maka ikatan karbon dan hidrogen
alfa semakin melemah, sehingga hidrogen alfa menjadi bersifat asam dan dapat mengakibatkan terjadinya
substitusi alfa (α). Substitusi α melibatkan penggantian atom H pada atom karbon α dengan elektrofil
(Wade, L.G. 2006:1041-1063)
2.4 n-propanol

N-propil alkohol, atau disebut juga n-propanol dengan rumus kimia CH3CH2CH2OH, merupakan
senyawa dengan berat molekul sebesar 60,1 g/mol merupakan cairan bening, yang tidak berwarna yang
memiliki bau khas alkohol itu larut dalam air, etil eter, dan alkohol. Secara biologis, n-propanol mudah
terdegradasi oleh lumpur aktif dan merupakan alkohol yang paling mudah didegradasi. N-propanol yang
berada di alam terdapat dalam minyak fusel yang terbentuk dari fermentasi dan pembusukan bahan
nabati.

N-propanol sering dimanfaatkan untuk berbagai macam industri terutama industri yang menggunakan
bahan-bahan kimia. Salah satu pemanfaatan terbesar yaitu sebagai senyawa pelarut dan zat antara dalam
reaksi kimia. N-propanol juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi senyawa lain.
Penggunaan dalam skala kecil dari n-propanol yaitu pada industri makanan dimana n-propanol digunakan
sebagai penambah citarasa (Othmer, 1965)

3.3 Prosedur Kerja

4.2 Pembahasan

Tengangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan


permukaan cairan berkontraksi dengan benda dalam keadaan tegang. Hal ini
disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang antar muka cairan. Gaya ini
biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk
suatu tetesan kecil cairan. Tengangan antar muka adalah gaya gaya persatuan
panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur.
Tengangan antar muka selalu lebih kecil daripada tengangan per mukaan karena
gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara
cairan dan udara

Pada percobaan kali ini akan digunakan metode pipa kapiler, piipa kapiler
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tengangan permukaan. Prinsip
kerja dari pipa kapiler adalah pipa kapiler dicelupkan ke permukaan larutan dan
pipa kapiler dibiarkan, larutan naik kedalam pipa kapiler menjadi stabil, lalu diukur
panjang larutan yang akan naik ke dalam pipa kapiler. Percobaaan kali, sampel
yang akan ditentukan tengangan permukaannya adalah akuades, etanol, aseton, n-
propanol 0,08%, 0,06%, 0,04%, 0,02%, 0,01%. Penggunaan konsentrasi n-
propanol yang berbeda bertujuan agar dapat dibandingkan antar nilai tegangan
permukaan permukaan dengan konsentrasi yang satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai