Capaian Pembelajaran
Fase : A
Elemen : Allah Berkarya
Sub Elemen : Allah Pencipta
Capaian Pembelajaran
Fase A : Memahami Allah menciptakan dirinya sebagai pribadi yang
istimewa dalam hubungannya dengan keluarga, teman, guru
sebagai orang-orang terdekat dan membangun interaksi yang
baik melalui tindakan sederhana.
Capaian Pembelajaran
Per Tahun : Mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Allah dengan pribadi yang
istimewa.
Tujuan Pembelajaran
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Mengenali sifat-sifat utama Tuhan bahwa Ia Maha Esa dan Ia adalah Sang Pencipta yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan mengenali kebaikan dirinya sebagai cerminan
sifat Tuhan.
Bernalar kritis
Menganalisis dan memproses informasi sehingga dapat tercermin dalam proses berpikir
dan pengambilan keputusan.
Sarana Dan Prasarana
Maksimum 28 orang
Ketersediaan Materi
Moda Pembelajaran
Tatap muka
Materi Ajar
Alkitab
Buku Teks Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti terbitan KEMDIKBUD, 2021
Asesmen
Persiapan Pembelajaran
Guru memahami materi yang akan diajarkan.
Guru mempersiapkan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran.
Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan
individu untuk pembelajaran di kelas.
A. Pertemuan 1
Kegiatan Pembuka (20 menit)
Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran.
Guru memastikan kehadiran peserta didik.
Guru mengajak peserta didik bernyanyi dari Kidung Ceria No.193 “Ku Mengasihi Ibuku”,
dilanjutkan dengan doa pembuka oleh guru.
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang Tokoh Ruben dan
Hana yang sudah dipelajari di Kelas 1
Kegiatan Inti (80 menit)
Peserta didik saling mengamati materi yang disajikan oleh guru untuk memahami
pengertian keluarga.
Peserta didik diajak untuk mengenali siapa saja anggota keluarga dengan menceritakan
keluarga masing-masing dan kemudian mengisi teka-teki silang.
Peserta didik dipandu untuk mengenal anggota keluarganya masing-masing. Peserta
didik diminta untuk menuliskan nama setiap anggota keluarga pada kotak berwarna
kuning dan menempelkan foto anggota keluarga mereka pada lingkaran berwarna
merah. Jika peserta didik kesulitan menyediakan foto anggota keluarga guru dapat
meminta mereka untuk menggambar bentuk wajah anggota keluarganya masing-
masing sesuai imajinasi mereka
Refleksi Guru
Daftar Pustaka
Blommendaal, J. 2008. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hematang, Veronica. 2021. Buku Guru PAK & budi pekerti kelas II SD. Jakarta: Kemdikbud.
Hematang, Veronica. 2021. Buku Siswa PAK & budi pekerti kelas II SD. Jakarta:
Kemdikbud.
LaSor, W.S., Hubbard, D.A., Bush, F.W. 2008. Pengantar Perjanjian Lama 1 Taurat dan
Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Komik sederhana tentang Perjalanan Tuhan Yesus ketika berumur 12 tahun (komik
terlampir)
Tafsir Lukas 2:42-51 pada Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas 2
terbitan Kemdikbud tahun 2022, halaman 25-26.
Buku tafsir atau informasi yang dapat diunduh dari internet tentang penciptaan manusia.
Materi Pengayaan
Peserta didik mengamati gambar anak laki-laki dan perempuan yang tersenyum kemudian
guru memberi pertanyaan pemantik:
Mengapa orang tersenyum?
Apakah senyum adalah tanda bersyukur?
Kita bersyukur kepada siapa?
Mengapa kita bersyukur?
Ringkasan Materi Penjelasan Alkitab
Lukas 2:42-51 bercerita tentang masa kecil Yesus. Orang tua Yesus adalah Yusuf dan Maria.
Mereka sangat mengasihi Yesus. Yesus bertumbuh di tengah keluarga yang sangat
menciantai-Nya. Orang tua Yesus juga dikenal sebagai keluarga yang saleh. Keluarga Yesus
adalah keluarga yang taat beribadah. Orang tua Yesus tidak hanya merawat dan memelihara-
Nya agar ia tumbuh besar. Mereka juga mendidik Yesus dengan mengikutsertakan Yesus
dalam peribadahan yang dilakukan oleh mereka. Maria dan Yusuf tercatat di Alkitab sebagai
orang tua yang sangat mengasihi anak, bahkan Maria menjadi orang tua yang selalu
mendukung pelayanan anaknya Yesus dalam doa-doanya. Doa orang tua menjadi salah satu
wujud bentuk pemeliharaan dan kasih Tuhan kepada anak.
Melalui kisah ini kita belajar bahwa keluarga adalah tempat seorang anak mendapatkan
perlindungan dan kasih sayang. Perlindungan dan kasih sayang itu bisa muncul dalam
berbagai bentuk, misalnya merawat, menasihati, dan mendoakan anaknya. Oleh sebab itu
seorang anak patut bersyukur oleh karena memiliki keluarga yang mencintai mereka. Sebagai
anak kita juga dipanggil untuk menghormati orang tua kita, sebab melalui mereka kita juga
merasakan kasih Tuhan.
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.