221 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa
saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Singa" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Maret 2022)
Singa
Rentang fosil: Pleistosen
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Felidae
Genus: Panthera
Spesies: P. leo
Nama binomial
Panthera leo
Linnaeus, 1758
Subspesies
P. l. leo
P. l. melanochaita
P. l. sinhaleyus †
Subspesies[sunting | sunting sumber]
Habitat singa.
Hidup[sunting | sunting sumber]
Singa habitatnya di padang rumput.
Hewan ini tergolong noktural, dalam
sehari 20 jam berbaring di bebatuan
atau di bawah pohon yang teduh.
Tiap kelompok terdiri dari jantan 1–6
ekor, betina 4–15 ekor. Wilayah
kekuasaan satu kelompok antara
20–400 km2. Jika makanan habis,
singa betina sehari penuh mencari
makanan sambil meluaskan wilayah
kekuasaan. Tugas singa jantan
adalah melindungi betina dari singa
jantan kelompok lain, dan menjaga
wilayah kekuasaan. Saat merebut
wilayah kelompok lain, jantan yang
merebut kelompok lain akan
membunuh anak singa yang berada
di kelompok yang direbut. Kecepatan
lari singa jantan adalah 58 km/jam.
Makanannya daging, biasanya
memangsa mamalia besar yang
beratnya sekitar 50–500 kg. Selain
itu, singa juga memangsa hewan
kecil seperti burung, reptil,
dan serangga. Singa biasanya
berburu sewaktu malam, tetapi kalau
di rumput panjang yang bisa
menutup tubuh bisa berburu siang
hari. Biasanya, singa betina yang
berburu dan hasil buruan dimonopoli
singa jantan.
Musim kawin[sunting | sunting
sumber]
Pada saat musim kawin,
sekali kopulasi waktunya adalah 20
detik, sehari bisa kawin 50 kali.
Waktu hamilnya 98–120 hari dan
betina yang hamil akan
meninggalkan kelompok untuk
sementara. Sekali melahirkan akan
melahirkan 1–6 ekor. Waktu
menyusuinya adalah 7–10 bulan.
Selama 1 minggu, bayi singa tidak
bisa melihat. Setelah 3 minggu
sudah bisa jalan. Betina yang
melahirkan tidak akan kembali ke
kelompok sebelum anaknya berusia
6-8 minggu. Anak singa sudah dapat
makan daging setelah umur 3 bulan.
Anak singa sering mati karena
dibunuh jantan dari kelompok lain
atau tidak dirawat oleh singa betina
karena ketersediaan makanan yang
sedikit. Anak singa yang hidup
sampai 1 tahun hanya 40%, sampai
2 tahun adalah 20%, kalau sudah
menjadi singa dewasa persentase
kematiannya menurun. Singa jantan
umur 3-4 tahun sudah menjadi singa
dewasa, dan singa betina 3 tahun
sudah menjadi singa dewasa.
Pernah ada singa yang dipelihara
sampai umur 24 tahun.
Hubungan dengan
manusia[sunting | sunting
sumber]
Karena pembukaan hutan,
pembuangan limbah pabrik yang
disebabkan manusia, jumlah singa
menjadi langka. Karena ulah-ulah
manusia itu singa menjadi sering
menerkam manusia, seperti yang
terjadi di Tanzania pada tahun 2004
yang mengorbankan 35 orang
pekerja di pertambangan. Antara
tahun 1994 sampai 2004
di Tanzania, singa telah menerkam
815 orang, dan 563 orang lainnya
dimangsa. Namun sekarang ini singa
dipakai para polisi di Afrika untuk
membantu menangkap pemburu liar.
Berburu[sunting | sunting
sumber]
Berburu secara berkelompok dan
mengejar mangsa. Alasan jantan
tidak berburu adalah bulu lebat dan
badan besar sehingga bisa langsung
ketahuan mangsa, selain itu singa
jantan tidak selincah singa betina
karena berat jantung singa jantan
adalah 0,41 % dari seluruh tubuh
sedangkan singa betina berat
jantungnya 0,51 % dari berat seluruh
tubuh, karena itu kecepatan berlari
singa betina lebih cepat sehingga
mencapai 81 km/jam. Walaupun
singa betina bisa lari dengan
kecepatan tersebut, singa betina
hanya bisa mempertahankan
energinya hanya dalam waktu
beberapa menit. Karena itu, sebelum
menyerang mangsa, singa betina
mendekati mangsa sampai 30 m dari
mangsa dan lebih memilih berburu
pada malam hari. Untuk
menjatuhkan mangsa dalam satu
terkaman, singa menerkam bagian
hidung atau mulut sehingga mangsa
tidak bisa bernapas.
Singa biasanya menerkam mamalia
besar seperti zebra, babi, antelop,
dll. Kalau ada kesempatan, singa
bisa menyerang binatang besar yang
beratnya sekitar 300 kg. Walaupun
bisa menyerang hewan-hewan besar
seperti badak dewasa, jerapah,
dan gajah, namun jarang dilakukan
singa karena dapat menyebabkan
luka dan cedera pada singa.
Biasanya, sekali makan singa bisa
memakan 30 kg daging. Kalau tidak
bisa memakan habis mangsa,
beberapa jam berhenti makan
sehabis itu makan lagi. Minimal singa
jantan dewasa memerlukan 7 kg
daging per hari, singa betina dewasa
memerlukan 5 kg daging per hari.
Anak singa pertama kali berburu
pada umur 3 bulan. Meskipun
dinamakan berburu, tetapi sebatas
ikut berburu. Waktu berburu
sebenarnya adalah sewaktu umur
sekitar 1,2 tahun.
Singa dalam
cerita[sunting | sunting sumber]
Singa dianggap hewan yang paling
megah dan sering dianggap raja
rimba dalam cerita-cerita
seperti dongeng. Singa sering
dijadikan sebagai tokoh antagonis,
tetapi singa juga sering dijadikan
tokoh protagonis seperti dalam film
animasi The Lion King.
Lambang[sunting | sunting
sumber]
Singa adalah salah satu binatang
yang secara luas merupakan
lambang binatang yang diakui pada
banyak budaya di seluruh dunia.
Singa secara ekstensif dibuat
sebagai patung, lukisan, literatur,
bendera nasional, film modern, dan
lambang tim olahraga. Singa tampil
sebagai lambang kekuatan, dan
kekuasaan di berbagai budaya dan
benua di Eropa, Asia, dan Afrika.
Singa diberi julukan sebagai "Raja
Hutan" dan "Raja Binatang".[2]
Nama-nama
kota[sunting | sunting sumber]
Singa dipakai juga sebagai nama-
nama kota. Berikut ini adalah
contohnya:
Singajaya
Singaparna
Singapura
Singaraja
Referensi[sunting | sunting
sumber]
1. ^ Panthera leo
2. ^ Garai, J (1973). The Book
of Symbols. New York:
Simon &
Schuster. ISBN 978-0-671-
21773-0.