Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan
Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Nita Andriyani Budiman, SE, M.Si, Ak, BKP, CA
1
Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan
1. Pembukuan
2. Hubungan akuntansi pajak dengan akuntansi
komersial
3. Konsep dasar dan tujuan akuntansi pajak
2
Pembukuan vs
Pencatatan
3
Pentingnya Pembukuan untuk Perpajakan
Mempermudah Wajib Pajak mengisi SPT
4
5
WPOP omset > Rp 4,8M/tahun
Sanksi Tidak Diselenggarakannya Setelah rekonsiliasi fiskal terdapat
Pembukuan PKP Rp 20.000.000
PPh terutang=5% x Rp
WP yang sudah mampu melakukan 20.000.000=Rp 1.000.000 (asumsi
pembukuan untuk tujuan pajak, tidak ada kredit pajak), sehingga
namun tidak melakukannya → pajak kurang bayar Rp 1.000.000
penghasilan netonya dihitung Sanksi kenaikan= 150% x Rp
berdasar norma perhitungan, pajak 1.000.000=Rp 1.500.000
yang kurang dibayar dari hasil
penerapan norma perhitungan akan
dikenai sanksi berupa kenaikan pajak
50% atau 100% dari pajak yang
kurang dibayar (UU KUP pasal 13
ayat 3)
6
Hubungan Akuntansi Pajak dengan
Akuntansi Komersial
▪ Akuntansi Komersial → menyediakan laporan dan informasi
keuangan serta info lain kepada pihak pengambil keputusan
▪ Akuntansi Pajak → menyajikan laporan keuangan dan informasi lain
(tax compliance) kepada administrasi pajak
7
8
Trade Off Akuntansi - Perpajakan
9
Konsep Dasar Akuntansi Pajak
Konsep dasar akuntansi berlaku umum dalam Laporan
Keuangan Fiskal dan Komersial, meliputi:
• Accrual Basis → pengakuan transaksi saat terjadi, dilaporkan
pada periode tersebut
• Going Concern → mengasumsikan bahwa aktivitas
perusahaan akan tetap berlangsung terus
10
Tujuan Akuntansi Pajak
→ Menyajikan informasi sebagai bahan menghitung Penghasilan Kena Pajak,
terutama dalam sistem self assessment sebagai laporan pertangungjawaban
atas kepercayaan menghitung pajak terhutang bagi setiap Wajib Pajak
11
12
TERIMA KASIH
hp: 085643122282
email: nita.andriyani@umk.ac.id
13