Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi

Perpajakan
Cepi Saepuloh., S.E., M.Ak., CPMA
AKUNTANSI

Asset = Liabilitas + Equitas


LAPORAN KEUANGAN

Laporan Laba-Rugi

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Arus Kas


PERPAJAKAN

Menurut Golongan :
- Pajak Langsung : Pajak yang ditanggung WP dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan ke
pihak lain. Cth: PPh
- Pajak Tidak Langsung : Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan ke pihak lain, cth: PPN
dan PPnbm
Menurut Sifat :
- Pajak Subjektif : Pajak yang pengenaannya melihat keadaan pribadi WP, cth : PPh
- Pajak Objektif : Pajak yang memperhatikan objeknya tanpa melihat keadaan pribadi WP, cth: PPN
dan PPnbm
Menurut Lembaga pemungutannya :
- Pajak Pusat : pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara. Cth: PPh,PPN,PPnbm, bea materai
- Pajak daerah: Pajak yang dipungut oleh pem.daerah dan dugnakan untuk membiayai rumah
tangga daerah. Cth: PBB, PKB, BBNKB, BBNT, Pajak reklame,hotel, restoran
PERPAJAKAN
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Official Assesment System
Sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang oleh
wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh aparat pajak atau fiskus. Dalam system ini utang
pajak timbul bila telah ada ketetapan pajak dari fiskus ( sesuai dengan ajaran formil tentang
timbulnya utang pajak ). Jadi dalam hal ini wajib pajak bersifat pasif.

Self Assesment System


Sistem pemungutan pajak dimana wewenang menghitung besarnya pajak yang terutang
oleh wajib pajak diserahkan oleh fiskus kepada wajib pajak yang bersangkutan, sehingga
dengan sisten ini wajib pajak harus aktif untuk menghitung, menyetor dan melaporkan
kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sedangkan fiskus bertugas memberikan penerangan
dan pengawasan.

With Holding System


Sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang dihitung
oleh pihak ketiga ( yang bukan wajib pajak dan juga bukan aparat pajak / fiskus ). 
PEMBUKUAN

KUP: Pasal 1 Angka 29 UU No.28 Tahun 2007:


suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data informasi
keuangan yang meliputi aset, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang dan jasa yang ditutup dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
rugi untuk periode tahun pajak berikutnya.

Akuntansi Komersial dalam PSAK :


Pembukuan adalah kegiatan mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis data transaksi keuangan ke
dalam buku atau catatan yang telah disiapkan, serta pengendalian proses akuntansi melalui prinsip
pengendalian internal, pengukuran nilai transaksi ke dalam nilai moneter berdasarkan SAK, dan penyajian
hasil transaksi keuangan menjadi informasi keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
A. Pentingnya Pembukuan Untuk Perpajakan
Informasi pembukuan diperlukan untuk menghitung pajak terhutang dan verifikasi, serta
pemeriksaan dan investigasi terhadap kebenaran penghitungan jumlah utang pajak
tersebut.
 Pentingnya pembukuan untuk perpajakan :
1. Mempermudah Wajib Pajak (WP) mengisi SPT.
2. Mempermudah perhitungan penghasilan kena pajak.
3. Penyajian informasi tentang posisi financial dan hasil usaha untuk bahan
analisis atau pengambilan keputusan ekonomi perusahaan.

C. Sanksi Tidak Diselenggarakannya Pembukuan


WP yang sudah mampu melakukan pembukuan untuk tujuan Pajak, namun tidak melakukannya:
penghasilan netonya dihitung berdasar norma perhitungan, pajak yang kurang dibayar dari hasil
penerapan norma perhitungan akan dikenai sanksi berupa kenaikan pajak 50% atau 100% dari pajak yang
kurang dibayar (pasal 13 ayat 3) UU KUP.
PENCATATAN

Norma Penghitungan penghasilan neto hanya boleh digunakan oleh WP Orang Pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya kurang dari jumlah Rp 4.800.000.000
AKUNTANSI PAJAK

Konsep Akuntansi Perpajakan Akun-akun Akuntansi Pajak


1. Pengukuran dalam mata uang
2. Kesatuan Akuntansi
3. Konsep Kesinambungan
4. Konsep Nilai Historis
5. Periode Akuntansi
6. Konsep Taat Asas
7. Konsep Materalitas
8. Konsep Konservatisme
9. Konsep Realisasi
10. Konsep Matching Cost agains Revenue
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai