Anda di halaman 1dari 3

KASUS facebook targeting broken heart

1. Yeni Winatasari / 2010104045


2. Septia Ragil S / 2010104047
3. Martania Dwi H/ 2010104051
4. Arung Abinaya N / 2010104089

Questions:

1. If your current social media does what Facebook did, do you agree with how they
operate their business?

2. Is it ethical for Facebook to mine its users’ posts for signals that those users are about
to go through a break up? Is it ethical for the company to then help its clients target
their ads based on this research?

3. What Facebook is doing different from what other companies do?

4. How might Facebook’s actions be perceived through the ethical prisms of


utilitarianism, rights, justice, virtue, and the common good?

Jawaban:
1. Jika media sosial saya melakukan hal seperti yang dilakukan Facebook, saya kurang setuju.
Hal tersebut dikarenakan tidak semua pengguna sedang patah hati saat itu juga. Penempatan
iklan tentang putus cinta atau tawaran bagaimana memperbaiki hati yang patah terlihat
kurang tepat. Hal tersebut akan tepat ketika pengguna tersebut memang sedang patah hati hari
itu. Namun, ketika selang beberapa hari mereka sudah tidak lagi merasakan hal tersebut dan
mereka menjelajahi media sosialnya mendapati beranda iklan-iklan yang masih tentang putus
cinta, tentu akan membuat pikiran mereka terpengaruh kembali. Bagaimana kalau pengguna
tersebut sedang menikmati kebahagiaan bersama dengan orang yang mereka sayang
kemudian melihat berbagai postingan tentang putus cinta. Tentu akan membuat mereka
paranoid mengenai perpisahan. Jadi, seharusnya perusahaan media sosial bisa lebih memilih
bagaimana cara menjalankan bisnis dengan cara yang baik yaitu dengan mengiklankan
postingan-postingan yang netral.
2. Dalam konteks ini, kami memiliki 2 sudut pandangan yang mungkin berbeda. Dalam sudut
pandang pertama yaitu pihak Facebook yang yang menjaga data privasi dari penggunanya.
Hal ini sangat relevan bagi pengguna aplikasi ini sendiri, karena memang sudah menjadi hak
pengguna untuk dijaga data privasinya. Hal ini sangat sesuai dengan teori hak yang
melindungi HAM. Tindakan dikatakan baik apabila sesuai dengan HAM, melanggar HAM
berarti melakukan tindakan yang buruk. Hal ini juga diterapkan dalam menjaga privasi data
pengguna, apabila perusahaan dapat menjaga data privasi dari pengguna, dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut memiliki etika atau tindakan yang baik begitu pun sebaliknya.
Dan untuk pandangan yang kedua yaitu pandangan perusahaan yang membantu klien
menargetkan iklan mereka berdasarkan penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari sudut pandang
kedua adalah berdasarkan hak ulitiltarianisme, dimana hak ini mengukur tindakan itu benar
atau salah berdasarkan konsekuensinya. Jika konsekuensinya baik, maka tindakannya baik
dan begitu sebaliknya. Sebenarnya facebook tetaplah sebuah perusahaan yang membutuhkan
klien atau pun pemasukan dari iklan atau pemasaran, hal ini dilakukan untuk menambah
penghasilan guna menunjang operasional perusahaan ini. Dan facebook sebagi perusahaan
diwajibkan untuk membantu klien yang telah memberikan uangnya pada perusahaan ini.
Namun jika menggunakan penelitian ini, saya tidak setuju karena menurut saya, perusahaan
juga seharusnya melakukan pengamanan akun pada data privasi penggunanya. Karena jika
perusahaan menggunakan data penggunanya tanpa ada izin dan perjanjian keduanya, maka
bisa dikatakan bahwa perusahaan mencuri data privasi pengguna. Jika perusahaan mencuri
data privasi pengguna, maka kepercayaan dan keloyalan dari pengguna kepada perusahaan
akan menurun, dan pengguna aplikasi ini akan menurun juga. Sehingga, perlu dilakukan
kajian lagi mengenai penelitian ini, agar hal ini tidak merugikan 3 pihak baik pengguna
aplikasi, perusahaan dan klien itu sendiri. Diperlukan sebuah trobosan bagi permasalahan ini
seperti penelitian baru yang tidak harus menggunakan data privasi, mungkin dengan
kuisioner ataupun survei mengenai apa yang dibutuhkan pengguna. Hal ini lebih adil menurut
saya, karena orang yang bersedia melakukan kuosioner ataupun survey berrati memang sudah
menyetujui akun nya digunakan untuk penelitian begitupun sebaliknya
3. Apa yang dilakukan Facebook dalam menjalankan bisnisnya juga dilakukan perusahaan
media sosial lain.Facebook sendiri dapat dikatakan mencoba menghasilkan uang dari apa
yang dialami oleh seseorang, hal tersebut tidak berbeda dengan apa yang dilalukan
perusahaan lain karena aplikasi media sosial saat ini menggunakan minat kita untuk
mempromosikan iklan tersebut, sama halnya yang dilakukan oleh Facebook. Maka dari itu,
berdasarkan pengalaman menggunakan media-media sosial, memang sebagian besar aplikasi
tersebut menggunakan hasil pencarian penggunan untuk memasarkan iklan-iklan yang
berhubungan dengan hal yang dicari pengguna meskipun telah melampaui beberapa hari dari
pencarian tersebut.
4. Berdasarkan pendekatan utilitarianisme, tindakan Facebook tersebut dapat dirasakan
menjadi suatu kebaikan bersama bagi mereka yang memang sedang patah hati. Namun, hal
tersebut tidak menutup kemungkingkan bisa saja menciptakan kerugian bagi mereka yang
tidak suka dengan tindakan Facebook yang dinilai tidak tepat waktu dalam mengiklankan hal
tersebut.
Kemudian berdasarkan pendekatan hak, tindakan Facebook tersebut boleh saja karena
menjalankan bisnis bagaimanapun caranya tidak ada yang melarang. Namun, hal tersebut
juga harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, terutama tidak boleh
menyimpang.
Selanjutnya berdasarkan pendekatan keadilan, tindakan Facebook tersebut bisa dikatakan
sedikit tidak adil dalam memperlakukan para penggunanya. Hal tersebut dapat dirasakan
ketika para pengguna yang harus ditambang oleh Facebook menuju ke postingan patah hati,
yang bisa menimbulkan persepsi bahwa orang itu akan putus dan membutuhkan solusi.
Yang berikutnya adalah pendekatan kebajikan, Tindakan Facebook dapat dinilai merugikan
orang lain, salah satunya si pemosting, karena hal yang sudah di lupakan oleh orang tersebut
malah menjadi teringat Kembali dan akan menimbulkan susah move on bagi si perempuan,
maka sebaiknya Facebook menggant kebikajan tersebut dan mlarang hal tersebut.
Sedangkan dilihat dari pendekatan kebaikan bersama, tindakan Facebook dapat dinilai
memberikan suatu kebaikan bersama karena memberikan postingan sebuah solusi-solusi
percintaan bagi mereka yang memang sedang patah hati.

Anda mungkin juga menyukai