Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


Inovasi “SETITI” (Sarana Edukasi dan Konsultasi Terintegrasi) Sebagai Upaya
Menekan Angka Bunuh Diri di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul
Akibat Pandemi Covid-19
PKM-M

Diusulkan Oleh:
Aly Sahid Saifullah (P07120220026 / S.Tr. Keperawatan / 2020)
Nuril Aini Zahidah (P07120220001 / S.Tr. Keperawatan / 2020)
Septi Ayu Rahmani (P07120220017 / S.Tr. Keperawatan / 2020)
Muhammad Abdul Halim Ar-Rasyid (P07120221016 / S.Tr. Keperawatan / 2021)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


TAHUN 2022
PENGESAHAN LAPORAN PKM-M
Judul Kegiatan : Inovasi “SETITI” (Sarana Edukasi dan Konsultasi
Terintegrasi) Sebagai Upaya Menekan Angka
Bunuh Diri di Kapanewon Playen, Kabupaten
Gunungkidul Akibat Pandemi Covid-19
Bidang Kegiatan : Pengabdian Masyarakat (PKM-M)
Ketua Kelompok
Nama lengkap : Aly Sahid Saifullah
NIM : P07120220026
Alamat Rumah : RT/RW 03/07, Dsn. Wates, Ds. Mantren, Kec.
Kebonagung, Kab. Pacitan
No. Telepon/HP : 082135886846
Alamat E-mail : alysahidsai07@gmail.com
Anggota Kelompok : 3 orang
Dosen pembimbing
Nama lengkap dengan Gelar : Sutejo, S.Kep.Ns, M.Kep,Sp.Kep.J
NIDN : 4009128101
Alamat Rumah : Mejing Kidul No. 56 RT.01 RW.08
Kel. Ambarketawang Kec. Gamping, Sleman DIY
No. Telepon/HP : 082134858709
Rencana Biaya Kegiatan : Rp 5.990.000,-
Total
Rencana Jangka Waktu : 3 bulan
Pelaksanaan

Menyetujui, Yogyakarta, 15 September 2022


Ketua Jurusan Ketua Tim PKM

Bondan Palestin SKM., M.Kep., Sp.Kom. Aly Sahid Saifullah


NIP. 197207161994031005 NIM. P07120220026
Menyetujui,
Wakil DIrektur III Dosen Pembimbing
Dr. Iswanto, S.Pd., M.Kes Sutejo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J
NIP. 197009131993031001 NIP. 198112092010121003
1. DAFTAR ISI
2. BAB 1
3. PENDAHULUAN
4.
A. Latar Belakang
Pada permulaan tahun 2020, dunia dihebohkan dengan munculnya virus
SARS-Cov-2 yang merupakan jenis baru dari Coronavirus. Virus ini pertama kali
terdeteksi muncul di Wuhan, China pada akhir Desember tahun 2019. World
Health Organization (WHO) telah menyatakan Coronavirus Disease (COVID-19)
sebagai pandemic pada Maret 2020. Pemerintah Indonesia memaklumatkan
COVID-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan guna
penanggulangan penyebaran virus sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2020.
Sejak awal dilaporkannya kasus virus COVID-19 pertama kali di Indonesia,
yaitu pada 2 Maret 2020 hingga saat ini, Indonesia telah melalui fluktuasi kasus
virus COVID-19 dengan berbagai macam variannya, mulai dari varian Delta
hingga yang terbaru yaitu Omicron. Berbagai macam kebijakan dan peraturan
perundang-undangan dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya memutus rantai
penyebaran COVID-19. Mulai dari upaya edukasi, penerapan lockdown,
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM). Upaya-upaya tersebut disamping dapat menekan
laju penyebaran virus COVID-19, namun juga berdampak pada berbagai aspek di
masyarakat. Mulai dari aspek pendidikan dengan sistem pembelajaran yang
berubah-ubah, aspek ekonomi dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat,
hingga aspek sosial budaya dengan stigma-stigma yang muncul dimasyarakat.
Aspek-aspek tersebut tentunya berefek terhadap kondisi psikis dari
masyarakat. Aspek tersebut apabila tidak mendapat perhatian lebih lanjut, dapat
berimbas kepada kasus yang lebih parah seperti stress, depresi, hingga gangguan
jiwa. Tidak menutup kemungkinan bahwa karena hal tersebut, seseorang dapat
memutuskan untuk mengakhiri hidupnya atau melakukan bunuh diri.
Pada tahun 2014-2019 Suicide Mortality Rate atau angka kematian bunuh
diri di Indonesia mencapai 2,4 per 100.000  populasi dan 3,4 per 100.000
populasi pada tahun 2020 (Mahila, 2022). Sementara di Kabupaten Gunungkidul
ada 22 kasus bunuh diri di tahun 2020 dan mengalami kenaikan menjadi 37 kasus
bunuh diri di tahun 2021. (Dinkes Kab. Gunungkidul, 2022). Sedangkan pada
tahun 2022, total kasus bunuh diri mencapai 16 kasus dengan 13 kasus pada laki-
laki dan 3 kasus pada perempuan. Dikutip dari data Dinkes Gunungkidul tahun
2022 dalam rentang tahun 2017-2022, terdapat 3 kecamatan dengan intensitas
kasus bunuh diri tertinggi meliputi, Kapanewon Playen, Semin, Wonosari.
Kapanewon Playen menempati posisi pertama dengan kasus bunuh diri mencapai
18 kasus, sedangkan untuk Kapanewon Semin berada di posisi kedua dengan 15
kasus bunuh diri, dan pada urutan ketiga adalah Kapanewon Wonosari dengan 13
kasus bunuh diri. Dari beberapa kasus bunuh diri yang terjadi, umunya lebih
banyak korban laki-laki dari pada perempuan dan dengan mayoritas kasus akibat
repasung. Data tentang fenomena bunuh diri yang dipaparkan diatas tentunya
tidak lepas dari pengaruh adanya pandemi COVID-19 di Indonesia khususnya
Kabupaten Gunungkidul yang juga terdampak secara kesehatan, ekonomi,
pendidikan, hingga sosial budaya. Kebijakan pemerintah dalam menerapkan
pembatasan mobilitas mengakibatkan masyarakat semakin enggan untuk
menjangkau atau pun mengunjungi fasilitas layanan kesehatan. Hal ini
dikarenakan masyarakat takut untuk menjangkau fasiltas layanan tersebut
ditengah merebaknya virus COVID-19. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi
untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa
meningkatkan mobilitas sehingga mereka tidak perlu khawatir akan penularan
virus COVID-19. Pada proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) ini, kami
mencoba mengupayakan sebuah inovasi yang harapannya dapat menjadi solusi
untuk masalah tersebut. Inovasi tersebut adalah berupa website yang bernama
“SETITI” (Sarana Edukasi dan Konsultasi Terintegrasi) yang diharapkan dapat
memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan edukasi dan konsultasi
kesehatan mental melalui satu pintu, sehingga diharapkan juga upaya inovasi ini
dapat menekan angka kasus bunuh diri di Kabupaten Gunugkidul khususnya di
Kapanewon Playen yang berdasarkan data di atas merupakan salah satu
Kapanewon penyumbang kasus bunuh diri terbesar pada rentang tahun 2017
hingga 2022.
5.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Pandemi COVID-19 dalam peningkatan kasus bunuh
diri di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkindul?
2. Bagaimana pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam layanan
kesehatan mental serta upaya pemerintah dalam menekan angka bunuh diri di
Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai kasus bunuh diri di Kapanewon
Playen, Gunungkidul?
4. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat dalam pentingnya memanfaatkan
pelayanan kesehatan jiwa terdekat?
C. Tujuan
1. Mengembangkan ide inovasi “SETITI” ( Sistem Edukasi dan Konsultasi
Terintegrasi) untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan
kesehatan khususnya pada sistem edukasi dan konsultasi kesehatan mental
tanpa meningkatkan mobilitas sehingga mereka tidak perlu khawatir akan
penularan virus COVID-19.
2. Membantu menekan angka kematian akibat bunuh diri pada masa pandemi
COVID-19 di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
D. Manfaat
6. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
meningkatkan layanan kesehatan masyarakat khususnya dalam kesehatan mental
dan jiwa serta ide inovasi ini nantinya dapat menekan angka kasus bunuh diri di
Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul
7. BAB 2
8. GAMBARAN UMUM KEGIATAN
9.
A. Gambaran Umum Kalurahan Ngunut
1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kalurahan Ngunut
Kalurahan Ngunut terletak di wilayah Kapanewon Playen, Kabupaten
Gunungkidul. Secara geografis Kalurahan Ngunut berbatasan dengan
beberapa Kalurahan di Kapanewon Playen diantaranya yaitu, sebelah
selatan berbatasan dengan Kalurahan Banaran dan Kalurahan Dengok,
sebelah timur berbatasan dengan Kalurahan Ngawu, sebelah utara
berbatasan dengan Kalurahan Teguhan, dan sebelah barat berbatasan
dengan Kalurahan Getas.
Kalurahan Ngunut merupakan Kalurahan dengan luas wilayah
terkecil diantara beberapa Kalurahan di Kapanewon Playen, yaitu dengan
luas 2,37 km2
2. Kondisi Demografis dan Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk di Kalurahan Ngunut termasuk paling sedikit
diantara 13 kalurahan di Kapanewon Playen. Berdasarkan Data Agregat
Kabupaten Gunungkidul semester II Tahun 2021 dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, Kalurahan
Ngunut memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.334 jiwa dengan jumlah
laki – laki sejumlah 1.154 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1.180
jiwa. Rasio ketergantungan sebesar 50,19% karena jumlah penduduk usia
anak – anak sebanyak 413 jiwa, penduduk usia tua 367 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk usia produktif sebanyak 1.554 jiwa.
Penduduk Kalurahan Ngunut rata – rata menganut agama Islam
dengan jumlah 2.239 jiwa, 9 jiwa menganut agama Kristen, dan 86 jiwa
menganut agama Katholik. Penduduk Kalurahan Ngunut rata – rata
memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu sebagai lulusan SMA
sebanyak 602 jiwa.
3. Pelayanan Kesehatan di Kalurahan Bejiharjo Karangmojo
Wilayah Kalurahan Ngunut berada di dekat pusat kota Playen.
Beberapa pelayanan kesehatan dapat dijangkau dengan mudah oleh
masyarakat Kalurahan Ngunut diantaranya yaitu, Puskesmas Playen I,
Puskesmas Playen II, RS Nur Rohmah, PKU Muhammadiyah Wonosari,
dan RSUD Wonosari.
Puskesmas Playen I terletak di Sumber Rejo, Ngawu, Playen,
Gunungkidul. Pada awalnya Puskesmas Playen I merupakan balai
pengobatan khusus pes dan Malaria. Dengan perkembangan zaman, balai
ini berubah menjadi puskesmas Playen I. Puskesmas Playen I merupakan
puskesmas dengan pelayanan rawat inap, puskesmas PONED, terdapat
pelayanan IVA dan terdapat perpustakaan serta dijuluki dengan
puskesmas sayang bayi. Di Puskesmas Playen I sudah terdapat kader
kesehatan jiwa yang terdiri dari satu dokter umum dan satu perawat.
Kader tersebut sudah mendapatkan pelatihan dan pengembangan ilmu
terkait dengan kesehatan jiwa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Gunungkidul.
Puskesmas Playen II terletak di Jalan Playen-Banyusoco KM 3,5,
Bleberan, Playen, Gunungkidul. Puskesmas Playen II memiliki beberapa
pelayanan kesehatan masyarakat, adapun program unggulan pada tahun
2020 adalah Gardu Jawara yang merupakan sebuah kegiatan posyandu
yang diikuti oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) setiap tiga bulan
sekali. Sama halnya dengan Puskesmas Playen I, Puskesmas Playen II
juga terdapat kader kesehatan jiwa yang terdiri dari satu dokter umum dan
satu perawat. Kader kesehatan jiwa tersebut sudah dilakukan pembekalan
dan pengembangan ilmu oleh Dinas Kesehatan Gnungkidul.
Rumah Sakit Umum Nur Rohmah merupakan rumah sakit tipe D yang
terletak di Jalan Wonosari-Yogyakarta KM 7, Bandung, Playen,
Gunungkidul. Jarak antara Kalurahan Ngunut dengan RSU Nur Rohmah
hanya sekitar 5,1 km dengan jarak tempuh selama kurang lebih 8 menit.
Fasilitas kesehatan yang selanjutnya yaitu, PKU Muhammadiyah
Wonosari yang terletak di Kemorosari II, Piyaman, Wonosari,
Gunungkidul ini berjarak sekitar 7,3 km dari pusat Kalurahan Ngunut ini
memiliki layanan poli kesehatan jiwa yang dapat dijangkau masyarakat
dengan adanya dokter spesalis kesehatan jiwa.
RSUD Wonosari memiliki pelayanan kesehatan lebih lengkap
dibandingkan dengan beberapa fasilitas kesehatan yang telah dijelaskan.
RSUD Wonosari sudah memiliki layanan poli kesehatan jiwa yang dapat
dijangkau oleh masyarakat Kalurahan Ngunut dengan adanya Psikiater
dan juga dokter spesialis kejiwaan. Jarak yang dapat ditempuh oleh
masyarakat Kalurahan Ngunut ke RSUD Wonosari sekitar 8,4 km dengan
jarak tempuh kurang lebih selama 15 menit.
4. Gambaran Kasus Bunuh Diri di Wilayah Kecamatan Playen
Dalam 5 tahun terakhir, Kapanewon Playen tercatat sebagai
kapanewon dengan angka bunuh diri tertinggi di Kabupaten Gunungkidul.
Beberapa kasus diantaranya dialami oleh usia produktif dan lansia.
Pada tahun 2017 terdapat kasus bunuh diri pada seorang pemuda
berinisial P berusia 26 tahun, melakukan tindakan gantung diri disebuah
pohon di kawasan hutan Wanagama. Pemuda ini diduga mengalami
depresi.
Pada tahun 2018, seorang pemuda berusia 18 tahun ditemukan
tergantung kaku dengan tali yang mengikat lehernya di sebuah gubuk
tengah sawah di area Desa Bleberan, Kapanewon Playen. Belum diketahui
secara pasti apa penyebab pemuda tersebut melakukan tindakan bunuh
diri.
Kemudian pada tahun 2019, seorang pemuda berusia 24 tahun
berinisal H ditemukan tewas gantung diri di kamarnya. Gantung diri ia
lakukan menggunakan kain jarik baik motif warna hitam. Penyebab
pemuda ini melakukan gantung diri diduga karena terbebani dalam
mengangsur kredit motor.
Pada tahun 2021, seorang pria berinisial ADS berusia 3 tahun
ditemukan gantung diri di penangkaran rusa Taman Hutan Rakyat Bunder.
ADS melakukan tindakan bunuh diri diduga salah satu faktornya karena
terjerat pinjaman online dan tidak bisa melunasi pinjaman online tersebut.
Pada tahun 2022 ini, terdapat 2 kasus bunuh diri yang terjadi di
Kapanewon Playen. Kasus yang pertama terjadi di bulan Januari, seorang
laki – laki berusia 56 tahun ditemukan gantung diri dirumahnya di
Kalurahan Getas, Kapanewon Playen.Dugaan kuat penyebab bunuh
dirinya yaitu depresi akibat masalah ekonomi. Kasus kedua, terjadi di
bulan Februari, seorang kakek berusia 75 tahun ditemukan tak bernyawa
di dasar sumur dalam kondisi mengambang. Korban memiliki gangguan
kejiwaan, berdasarkan keterangan keluarga korban telah melakukan
percobaan bunuh diri sebanyak 3 kali namun dapat digagalkan oleh
keluarga.
BAB 3
METODE PENATALAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kalurahan Ngunut, kapanewon Playen,
kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta pada bulan Juni 2022.
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan 3 metode, yaitu :
10. Penyuluhan Kesehatan Jiwa dan Mental Masyarakat dan Fenomena Bunuh
Diri Serta Meninjau Pemahaman Masyarakat tentang Pemahaman Pelayanan
Kesehatan Jiwa di Daerah Ngunut.
Metode Penyuluhan ini dilakukan sebagai harapan untuk masyarakat
mampu mengerti dan paham akan pentingnya kesehatan mental. Kondisi di
masyarakat cenderung menggampangkan kesehatan mental, bahkan
menganggap orang dengan kesehatan mental yang terganggu itu orang gila.
Masyarakat dewasa ini masih kuranng mengetahui tentang pelayanan
kesehatan mental milik pemerintah. Maka dari itu, kegiatan ini diharapkan
mampu memberikan pencerahan serta pemahaman kepada masyarakat agar
lebih peduli terhadadap kesehatan mental dan jiwanya agar dapat
memanfaatkan pelayanan kesehatan mental dari pemerint
11. Sosialisasi Inovasi Website “SETITI” (Sarana Edukasi dan Konsultasi
Terintegrasi) Pada Masyarakat.
Pada metode ini, kami memaparkan ide inovasi baru berupa “SETITI”
(Sarana Edukasi dan Konsultasi Terintegrasi) yaitu platform website sebagai
sarana edukasi, konsultasi, dan bercerita dengan bebas tentang berbagai
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Harapannya dengan adanya ide
inovasi ini, kesadaran masayrakat terhadap maraknya kasus bunuh diri dapat
ditingkatkan, serta angka kasus bunuh diri dapan ditekan secara signifikan.
12. Pengisian Pre-Test dan Post-Test
Pengisian Pre-Test dan Post-Test ini merupakan cara yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana materi atau penyampaian informasi yang
dilakukan baik oleh penyuluh maupun penyampai sosialisasi sampai kepada
para peserta.
C. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Peosedur pelaksanaan kegiatan dimulai dari perencanaan kegiatan, pengajuan
proposal PKM-M, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang terdiri dari
penyuluhan, sosialisasi, dan pengisian pre-test dan post-test. Kemudian
dilanjutkan dengan penyusunan laporan akhir, pengajuan laporan akhir PKM-M.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Matriks dan Deskripsi Pelaksanaan PKM-M SETITI
1. Matriks Timeline Pelaksanaan

Kegiatan Juli 2022 Agustus 2022 Septemer 2022


Kunjungan dan Verifikasi
Data ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Gungkidul
Proses Kerja sama dan
Pembuatan Website SETITI
dengan CV. Jogjamediaweb
Kunjungan dan MoU dengan
mitra Puskesmas Playen I
Kunjungan dan MoU dengan
Lurah Ngunut, Kapanewon
Playen, Gunungkidul
Pelaksanaan Penyuluhan
Kesehatan Jiwa dan
Sosialisasi SETITI kepada
masyarakat Kalurahan
Ngunut
Diskusi dengan mitra dari
Yayasan Yakkum dan RSJ
Ghrasia untuk keberlanjutan
program PKM
Penyusunan Laporan Hasil

2. Deskripsi Matriks Pelaksanaan


a. Kunjungan dan verifikasi data ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Gunungkidul
Kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul ini bertujuan
untuk melakukan verifikasi data dan penyampaian rencana program
yang akan diimplementasikan kepada masyarakat Gunungkidul.
Kunjungan dilakukan pada tanggal 29 Juli 2022. Dari kunjungan
tersebut didapatkan data kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022
hingga bulan Juni berjumlah 16 kasus dan ODGJ sebanyak 1664
kasus. Serta didapatkan pula bahwa tenaga psikolog maupun dokter
jiwa dokter spesialis jiwa di Kabupaten Gunungkidul hanya ada satu
saja, yaitu di RSUD Wonosari. Data selanjutnya yang didapat adalah
kapanewon dengan angka bunuh diri tertinggi ada di Kapanewon
Playen dan Rongkop, yang kemudian dari data inilah, Kapanewon
Playen dipilih sebagai sasaran awal dari program PKM SETITI.
b. Proses pembuatan website
Proses pembuatan website ini menghabiskan waktu selama tiga pekan
(7-27 Agustus 2022) yang terdiri atas proses desain, tata layout, serta
isi oleh PKM SETITI, kemudian eksekusi pembuatan atau visualisasi
rancangan website hingga menjadi website siap pakai oleh
CV.Jogjamediaweb.
c. Kunjungan dan MoU ke UPT Puskesmas Playen I
Kunjungan yang dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2022 ini
bertujuan untuk mengkomunikasikan mengenai kemitraan layanan
konsultasi SETITI serta penyampaian undangan kepada programer
jiwa Puskesmas Playen I untuk ikut serta dalam kegiatan penuluhan
dan sosialisasi PKM SETITI
d. Kunjungan dan MoU ke Kantor Kalurahan Ngunut, Kapanewon
Playen
Kunjungan ke Kantor Kalurahan Ngunut pada tanggal 23 Agustus
2022 bertujuan untuk melakukan kontrak waktu serta bentuk
komunikasi verbal dengan pemerintah Kalurahan Ngunut mengenai
program PKM SETITI
e. Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Awal PKM SETITI
Pada tanggal 4 September 2022 telah dilaksanakan implementasi
program PKM SETITI yang bertempat di Balai Kalurahan Ngunut,
Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pelaksanaan ini berisi penyuluhan seputar kesehatan jiwa
dan sosialisasi serta tutorial website SETITI kepada para peserta yang
merupakan perwakilan masyarakat dari kalangan remaja dan Karang
Taruna Kalurahan Ngunut. Kegiatan ini menjadi titik awal
dikenalkannya website SETITI beserta layanan yang ada di dalamnya
ke masyarakat. Harapan ke depannya, dengan adanya kerja sama yang
semakin meluas, antara lain dengan RSJ Grhasia dan Yakkum yang
bergerak pada kualitas kesehatan jiwa, SETITI bisa lebih memberikan
pengaruh positif dalam peningkatan kualitas kesehatan jiwa di
masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
f. Diskusi dengan Mitra dari RSJ Grhasia dan Yayasan Yakkum
Diskusi ini merupakan bentuk keberlanjutan program dan perluasan
kemitraan guna mengembangkan dan memaksimalkan layanan yang
ada dalam website SETITI, contohnya seperti pengembangan konten
artikel dan informasi kesehatan jiwa serta penambahan opsi layanan
konsultasi di website SETITI.
g. Penyusunan Laporan Hasil
Penyusunan laporan hasil pelaksanaan PKM SETITI bertujuan untuk
mendokumentasikan dan menggambarkan pelaksanaan kegiatan PKM
SETITI.
B. Hasil dan Interpretasi Pre-Test dan Post-Test Kegiatan PKM-M
SETITI
a. Grafik hasil Pre-Test dan Post-Test
No Nama Hasil Pretest Hasil Post Test
1 Anik Rochatun 80.00 100.00
2 Ilham Tri Utomo 80.00 86.67
3 Daffa Analta G 73.33 73.33
4 Muhammad Fajar Tri Prasetyo 93.33 86.67
5 Ridha Cahyo Wijayanto 80.00 86.67
6 Danang Wahyu Prakoso 66.67 66.67
7 Nazariel Mohamat Saputra 60.00 46.67
8 Slamet Eko Riady 73.33 100.00
 9 Mateus Edorisa Morano 100.00 100.00
10 Arimbi Sekar Eni Suharminto 80.00 93.33
11 Ferdy Tri Jadmiko 100.00 66.67
12 Kongko Wijanani 93.33 100.00
13 Nadine Intan A 93.33 86.67
14 Najwa Hamida 93.33 100.00
Rata – Rata 83.33 85.24
b. Kesan dan Interpretasi
Pertanyaan pre test dan post test dibuat sesuai dengan materi yang
akan disampaikan oleh narasumber. Oleh karena itu pre test dan post test
ini dibuat dengan tujuan untuk menjadi tolok ukur keberhasilan
penyampaian materi.
Rata-rata nilai pre test dari 14 peserta adalah 83.33 sedangkan untuk
rata-rata post test dari 14 peserta adalah 85.24. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya peningkatan rata-rata nilai. Dari data yang didapatkan ada 3
peserta dengan nilai post test lebih rendah daripada nilai pre test, 2 peserta
dengan nilai pre test dan post test yang sama, serta 9 peserta lainnya
dengan nilai post test lebih tinggi daripada pre test. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pemaparan materi telah sampai
dengan baik pada peserta.

C. Dokumentasi
Terlampir
13. DAFTAR PUSTAKA

Turut Berpengaruh. Gunungkidul: lensamedia.co. Dipetik April 6, 2022, dari


https://lensamedia.co/angka-bunuh-diri-di-gunungkidul-naik-signifikan-
dampak-pandemi-dituding-turut-berpengaruh/
Andari, S. (2017). FENOMENA BUNUH DIRI DI KABUPATEN
GUNUNGKIDUL. SOSIO KONSEPSIA, 7, 92-94. Dipetik April 6, 2022
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
GUNUNGKIDUL. (2021). DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL SEMESTER I TAHUN 2021. Gunungkidul:
ppid.gunungkidulkab.go.id. Dipetik April 6, 2022
IMAJI. (t.thn.). Tentang Kami. Diambil kembali dari imaji.or.id: https://imaji.or.id/1-
detail-intimatajiwa/
Mahila, N. A. (2022, Januari 17). KENAIKAN ANGKA DAN TEMUAN PESAN
KEMATIAN KASUS BUNUH DIRI DI YOGYAKARTA PADA ERA
PANDEMI. Diambil kembali dari fk.uii.ac.id: https://fk.uii.ac.id/kenaikan-
angka-dan-temuan-pesan-kematian-kasus-bunuh-diri-di-yogyakarta-pada-era-
pandemi/
Syauqi, Achmad.2020.JALAN PANJANG COVID19(sebuah refleksi dikala
wabah merajalela berdampak pada perekonomian).Jurnal keuangan dan
Perbankan Syariah.1(1):1-19.

Anda mungkin juga menyukai