Anda di halaman 1dari 53

BPSDM propinsi

jawa Timur

Juni 2021
Pokok bahasan

• Konsep Gender
• Gender Policy
• Gender equality social
inclusion (Gesi)
• Gender and disaster
• Gender based Violence
(GBV)
• Mitigasi Resiko GBV
ADD A FOOTER 2
• Bentuk Akuntabilitas Publik Negara
Terhadap Pelaksanaan Ham
• Afirmative Action Terhadap Kelompok
Kelompok Dengan Kerentanan Khusus
• Perbaikan Kualitas Perencanaan Dan
Manajemen Penan
• Peluang Partispasi Dari Kelompok Rentan
Dalam Memberikan Dukungan
• Bentuk Penguatan Kapasitas Menghindari
Kerentanan Dan Pengurangan Resiko Serta
Dampak Buruk.
• Bentuk Pengembangan Tatakelola
Pemerintah Yang Baik Dan Bertanggung
Jawab.
Melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia

Memajukan kesejahteraan umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa

TUJUAN BERNEGARA
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Pada tahun 2020-2035, Indonesia
diprediksi akan mengalami
bonus demografi
Potret PENDUDUK
USIA > PENDUDUK
USIA
Penduduk 15-64
PRODUKTIF < 15 thnTDK
& > 64

Indonesia… thn thnPRODUKTIF

(lanjutan)
Potret Penduduk
Indonesia
Rilis
BPS
270,20 49,42%
50,58% juta jiwa
Penduduk Laki-laki (September 2020) Penduduk Perempuan
Jumlah penduduk laki-laki Jumlah penduduk perempuan di
di Indonesia hasil SP2020 Indonesia hasil SP2020 sebanyak
sebanyak 136,66 juta 133,54 juta orang, atau 49,42%
orang atau 50,58% dari dari penduduk Indonesia
penduduk Indonesia “Perempuan adalah
kekuatan bangsa untuk
berkontribusi dalam
pembangunan”
ESENSI PEMBANGUNAN

Intervensi
Kebijakan, Manfaat
Masalah/Isu Program, pembangunan Masyarakat
diterima oleh
kesenjangan Kegiatan, Sejahtera
dan masyarakat
Anggaran
KONSEP
GENDER

Mengacu kepada perbedan peran,status,tanggung


jawab, fungsi perilaku laki-laki dan perempuan
yang merupakan
konstruksi (rekayasa) sosial

Dapat berubah/diubah
Tidak universal

Culturally learned behavior


Culturally assigned roles

11 YUSUF, 14 Maret 2011


Seks
Jenis Kelamin
 konstruksi biologis,
 universal,
 tidak bisa dipertukarkan;
Sperma / rahim  berlaku sepanjang masa
 berlaku dimana saja
Menyusui  berlaku bagi siapa saja
melahirkan  tidak dapat diubah, dan
 merupakan kodrat

- Dibawa sejak lahir


- Tidak dapat dipertukarkan
- Sama di semua tempat dan waktu
- Tidak dapat diubah +
Sex vs. Gender
Sex Gender
Physical/ biological Social differences between
differences between males and females
females and males
Does not change (without Determined by social
surgical intervention) factors – history, culture,
tradition, societal norms,
religion
Can change over
time
What are the gender traits of women and men in your
culture, and how does this differ from other cultures?
Akses Partisipasi
Kontrol
Kapasitas untuk “siapa melakukan apa?
menggunakan “Artinya laki laki dan
“Siapa punya apa?”
sumberdaya berpartisipasi perempuan berpartisipasi Manfaat.
Artinya Perempuan dan
secara aktif dan produktif yang sama pada proses Semua aktivitas
laki-laki mempunyai
(secara sosial, ekonomi pengambilan keputusan masyarakat harus
kontrol yang sama dalam
dan politik) dalam atas penggunaan mempunyai manfaat yang
penggunaan sumberdaya
masyarakat termasuk sumberdaya keluarga sama bagi seluruh
keluarga. Masyarakat ,
akses ke sumberdaya, secara demokratis dan anggota masyarakat
anak laki laki dan anak
pelayanan, tenaga kerja bila perlu melibatkan
perempuan dapat
dan pekerjaan, informasi anak-anak baik laki-laki
memiliki properti
dan manfaat). maupun perempuan.
STEREOTIPI BEBAN GANDA

BENTUK-BENTUK
MARGINALISASI KETIDAKADILAN SUBORDINASI
GENDER

VIOLENCE

YUSUF, 14 Maret 2011 9


PENGARUSUTAMAAN GENDER
KKG INTEGRASI :
-Permasalahan
-Kebutuhan
-Pengalaman
STRATEGI -Aspirasi
PEMBANGUNAN Perempuan dan
Laki-laki

Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi


seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan

16
• Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai
manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi
dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional
(hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut.
• Kesamaan kondisi dan posisi bagi perempuan dan laki-laki
untuk mendapatkan kesempatan mengakses,
berpartisipasi, mengontrol dan memperoleh manfaat
pembangunan di semua bidang kehidupan”
• Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi
dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki
maupun perempuan.
Arie Cahyono, WI Diklat Jatim
• Suatu proses dan perlakuan adil terhadap
perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender
berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda,
subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap
perempuan maupun laki-laki.
• Suatu keadaan dan perlakuan yang
menggambarkan adanya persamaan hak dan
kewajiban perempuan dan laki-laki sebagai individu,
anggota keluarga, masyarakat dan warga negara”.

Arie Cahyono, WI Diklat Jatim


• Terwujudnya kesetaran dan keadilan gender ditandai
dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan
dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki
akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas
pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara
dan adil dari pembangunan.
• Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang
atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya
dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan
terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya
tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan
penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan
hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang
sama dari pembangunan.

Arie Cahyono, WI Diklat Jatim


Pengarusutamaan dalam RPJMN 2020-2024
Modal Sosial & Budaya

Transformasi
Digital

Pengarusutamaan Gender (PUG)


merupakan strategi untuk
Pembangunan yang mengintegrasikan perespektif gender
ke dalam pembangunan, mulai dari Pengarusutamaan
berkelanjutan merupakan Pengarusutamaan modal
penyusunan kebijakan, perencanaan, transformasi digital
pembangunan yang dapat sosial budaya merupakan
penganggaran, pelaksanaan, serta merupakan upaya untuk
memenuhi kebutuhan masa internalisasi nilai &
pemantauan dan evaluasi. mengoptimalkan peranan
kini tanpa mengorbankan pendayagunaan kekayaan teknologi digital dalam
generasi masa depan, dengan budaya untuk mendukung
Tujuan PUG untuk mewujudkan meningkatkan daya saing
mengedepankan 3 dimensi seluruh proses pembangunan.
kesetaraan gender sehingga mampu bangsa dan sebagai salah
kesejahteraan (sosial, ekonomi Local knowledge, local
menciptakan pembangunan yang satu sumber pertumbuhan
& lingkungan). wisdom, dan pranata sosial di
lebih adil & merata bagi seluruh ekonomi Indonesia kedepan.
masyarakat sebagai nilai sosial Strategi pengarusutamaan
TPB merupakan alat dan penduduk Indonesia. budaya komunitas yang harus transformais digital terdiri dari
sarana untuk mencapai dipertimbangkan dalam proses
Kesetaraan gender dapat dicapai aspek pemantapan ekosistem
agenda pembangunan perencanaan penyusunan
dengan mengurangi kesenjangan (supply), pemanfaatan
nasional yang mensyaratkan kebijakan dan program
antara laki-laki dan perempuan dalam (demand), & pengelolaan big
partisipasi dan kolaborasi pembangunan nasional.
mengakses dan mengontrol sumber data.
semua pihak.
daya, berpartisipasi, dan memperoleh
manfaat dari pembangunan.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
Tentang RPJM Nasional 2015-2019 Tentang RPJM Nasional 2020-2024

Pengarusutamaan dan Pembangunan Pengarusutamaan mencakup :


Lintas Bidang mencakup:

Pembangunan Gender
berkelanjutan
Tata Kelola (governance)
Tatakelola pemerintahan
yang baik Pembangunan berkelanjutan

Modal Sosial Budaya


Gender
Pembangunan
transformasi digital

Kerentanan Bencana &


Perubahan Iklim
STRATEGI PENGARUSUTAMAAN
GENDER Children
Able
Kesetaraan Laki-Laki
Gender Perempuan Disable
Poverty
Permasalahan, Kebutuhan,
Elderly
Pengalaman, aspirasi,
Kepentingan yang Berbeda

Integrasi

Kebijakan, Program, Kegiatan,


dan Anggaran :
• Politik Perencanaan
PUG sebagai • Ekonomi Pelaksanaan
• Hukum
Strategi • Sosial Budaya
Pemantauan
Pembangunan • Teknologi Evaluasi
• Lingkungan
• Hankam
• dll
INDIKATOR
ADIL
Kesempatan yg adil bagi semua pihak pada
Terhadap sumberdaya pembangunan (kebijakan,
Sumberdaya informasi, modal, pelatihan, dll)
AKSES
Proses Semua pihak dapat berpartisipasi dalam seluruh
K PARTISIPASI
Pembangunan Proses Pembangunan baik ditahap persiapan,
perencanaan, Pelaksanaan dan pemantauan
K Terhadap pembangunan (disuarakan aspirasi, pengalaman,
kebutuhan, masalah)
G KONTROL Pengambilan
Keputusan
Semua pihak diikutkan dalam proses pengambilan
MANFAAT keputusan
Dari Kebijakan & Untuk penguasaan sumber daya pembangunan.
Program
Pembangunan
Pembangunan harus dapat memberikan manfaat yg
SETARA sama bagi semua pihak
KOMITMEN GLOBAL SDG’S

Lebih dari 120 indikator yang relevan dengan gender,


ADD A FOOTER
Gender dan Konsep Bencana 28
R =H x V / C

1. R = Risiko
2. H (azard) = Bahaya
3. V (ulnerability) = kerentanan 30

4. C (apacity) = kemampuan
 Suatu kondisi, secara Kerentanan
(vulnerability)
alamiah maupun karena
ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan Sekumpulan kondisi dan atau
kerusakan atau kerugian
dan kehilangan jiwa suatu akibat keadaan (faktor fisik,
manusia. sosial, ekonomi dan lingkungan)
yang berpengaruh buruk
 Bahaya berpotensi
menimbulkan bencana, terhadap upaya-upaya
tetapi tidak semua bahaya pencegahan dan penanggulangan
selalu menjadi bencana. bencana.
• Bahaya merupakan fenomena atau
Faktor-faktor kondisi yang sulit untuk dirubah
Kerentanan atau diperbaiki.
• Kebijakan: : Adanya kebijakan • Kerentanan merupakan
pembangunan yang tidak situasi/sikap/ perilaku
mempertimbangkan PRB, tidak individu/masyarakat yang relatif
ada kebijakan PRB dapat dilakukan perubahan.
• Fisik: Prasarana dasar, • Oleh karena itu Pengurangan
konstruksi, bangunan
Risiko Bencana dapat dilakukan
• Ekonomi: Kemiskinan, dengan cara memperkecil
penghasilan, nutrisi,
kerentanan.
• Sosial: Pendidikan,kesehatan,
politik, hukum, kelembagaan Bahaya dan
• Lingkungan: : tanah,air,
tanaman, hutan, lautan Kerentanan
SKEMA PENANGGULANGAN BENCANA

SUMBER : www.tanggapdarurat.webs.com
Definisi Kekerasan Berbasis Gender (GBV)
• GBV adalah pelanggaran hak asasi manusia universal yang dilindungi
oleh konvensi hak asasi manusia internasional, termasuk hak atas
keamanan pribadi, hak atas standar kesehatan fisik dan mental tertinggi
yang dapat dicapai, hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan
kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat. , dan hak untuk
hidup
• Kekerasan Berbasis Gender (GBV) adalah istilah umum untuk setiap
tindakan berbahaya yang dilakukan di luar kehendak seseorang dan
yang didasarkan pada perbedaan sosial (yaitu gender) antara laki-laki
dan perempuan.
• Ini termasuk tindakan yang menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan
fisik, seksual atau mental, ancaman tindakan tersebut, pemaksaan, dan
perampasan kebebasan lainnya. Tindakan ini dapat terjadi di depan umum
atau secara pribadi.
• Krisis dapat memperdalam risiko GBV bagi perempuan dan anak perempuan. Misalnya, mereka dapat diserang
saat mereka melakukan peran gender seperti mengambil air, makanan dan kayu bakar, dan selama mobilitas
• Tindakan KBG didasarkan
Gender pada gender
• Adanya penyalahgunaan
kuasa
Consent Kekuasaan • KBG melibatkan penggunaan
kekerasan – termasuk
KBG ancaman, paksaan, dan
pelecehan.
• KBG adalah pelanggaran
HAM Kekerasan terhadap Hak Asasi Manusia
• KBG terjadi tanpa
persetujuan
Kekerasan Berbasis Gender – Definisi
Semua aktor kemanusiaan
harus mengambil
tindakan, dari tahap awal keadaan
darurat untuk mencegah kekerasan
seksual dan memberikan bantuan yang
Kekerasan Berbasis sesuai
Gender sangat bermasalah dalam
konteks keadaan darurat yang kompleks
dan bencana alam, di mana perempuan
sipil dan anak-anak sering menjadi sasaran
pelecehan, dan paling rentan terhadap
eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan
hanya karena gender, usia, dan status
mereka dalam masyarakat.

North Darfur, Aboushok Camp Market


Meningkatnya Resiko selama “ situasi krisis “
S1 dari 3 wanita mengalami GBV di
dunia
1. Struktur sosial hancur
2. Norma yang mengatur perilaku
sosial dan sistem sosial
tradisional melemah
3. Perpisahan dari anggota keluarga
4. Peningkatan kehadiran militer /
Credit: G. Cranston
SEA
5. Senjata/Alat Perang
Bentuk KBG
• Physical Assault • Abuse, Humiliation
• Trafficking, Slavery • Confinement/Isolatio
• Infanticide n
• Honor Killing and Maiming • Intimidation/Threats
• Social Exclusion,
ostracism based on
EMOTION sexual orientation
PHYSICAL
AL

ECONOMI
SEXUAL
C
• Forced Marriage
• Discrimination, and/or
• Sexual
denial of opportunities
Exploitation/Forced
• Forced Marriage/Early Prostitution
Marriage
• Survival Sex
• Denial of Education for
• Rape and Marital Rape
Women and Children
• Child Sexual Abuse,
Defilement, Incest
jenis / bentuk Kekerasan Berbasis
Gender - GBV
• Kekerasan seksual – jenis GBV yang paling cepat dan berbahaya yang terjadi dalam
keadaan darurat akut
• Penculikan, pemerkosaan, perbudakan seksual, SEA
• Perdagangan
• Kekerasan Dalam Rumah Tangga – tingkat keparahan dan insiden meningkat dalam bencana
alam, juga pasca konflik
• Praktik tradisional yang berbahaya (FGM, paksa, pernikahan dini) – fase stabil dan selama
rekonstruksi dan pemulihan

Most reported GBV incidences are sexual violence involving female


survivors/victims and male perpetrators but men and boys are also affected
particularly when in detention or subjected to torture
Kekerasan BG and HIV/AIDS

• Women and girls face increased risk of acquiring Survei Kekerasan Seksual
STIs and HIV by: • Burundi. 1575 yang disurvei – 19% mengalami
• Direct Transmission through rape kekerasan seksual
• ‘Survival sex’ • Rwanda: 250.000 hingga 500.000 orang yang
selamat dari pemerkosaan dan 67% dari mereka
• Increased levels of overall violence including terinfeksi HIV.
intimate partner violence, which in turns, makes it • DRCongo 5% dari populasi adalah HIV positif
difficult to negation safe sex in their relationships. sebelum perang pada tahun 1997. Pada tahun 2002
itu adalah 20% di Timur DRC.
• Setelah Badai Mitch, 27% wanita yang selamat (dan
WHO Information Bulletin Series, Number 2 21% pria yang selamat) di Nikaragua mengatakan
kepada surveyor bahwa pemukulan wanita telah
“meningkat setelah badai di keluarga masyarakat.”
• Tanggung jawab kita bersama untuk mengatasi KBG
• Tanggung jawab utama bagi individu yang bekerja di seluruh
bagian program dan gugus tugas kemanusiaan
Kebijakan dan protocol Perlindungan
Jangan membiarkan KBG dari Eksploitasi dan Perlakuan Salah
Seksual (PSEA)

Meminimalkan risiko KBG di


seluruh area pemrograman Pedoman KBG IASC + Panduan COVID-19
secara proaktif

Persiapkan dukungan dan


rujukan aman jika penyintas Alur rujukan KBG “Buku Saku
meminta bantuan Panduan KBG”
Apakah Risiko KBG itu?

Risiko KBG kasus KBG atau bentuk-


bentuk KBG

Risiko KBG adalah faktor-faktor yang


meningkatkan kemungkinan terjadinya
KBG
Pencegahan KBG Mitigasi Risiko KBG Respon kasus KBG
Apa: Apa: Apa:
Intervensi sejak awal untuk Mengurangi risiko KBG Intervensi untuk menangani
mencegah terjadinya KBG akibat dari KBG setelah KBG
terjadi (intervensi kasus)

Bagaimana: Bagaimana: Bagaimana:


Mengatasi akar penyebab Mengatasi factor-factor yang Melalui layanan khusus
KBG meningkatkan risiko KBG

Siapa: Siapa: Siapa:


Semua pekerja kemanusiaan, Semua pekerja kemanusiaan, Spesialis KBG, Kesehatan
pemerintah, komunitas…. pemerintah, komunitas…. dan perlindungan, yang telah
Semua orang! Semua orang! mendapatkan pelatihan

Mitigasi Risiko KBG


1. Mempromosikan proses Siklus Program Kemanusiaan yang tanggap terhadap
gender.
2. Mencegah dan menanggapi GBV dalam keadaan darurat.
3. Memperkuat kemitraan antar-lembaga dalam program kesetaraan gender.
4. Mempromosikan hubungan strategis antara gender dalam aksi kemanusiaan dan
proses global utama.
5. Memastikan bahwa mekanisme pendanaan kemanusiaan yang dikelola OCHA
terus responsif gender.
6. Memfasilitasi partisipasi yang berarti dari perempuan dan anak perempuan
dalam pengambilan keputusan kemanusiaan.
7. Memperkuat kepemimpinan kemanusiaan tingkat lapangan tentang program
kesetaraan gender oleh HC, HCT dan kelompok kerja antar klastersektor
• Krisis kemanusiaan memiliki dampak yang berbeda pada
perempuan, anak perempuan, anak laki-laki dan laki-laki
• Peran gender dapat berubah, dan ketidaksetaraan yang ada
dapat lebih diperburuk selama dan setelah krisis, secara tidak
proporsional mempengaruhi perempuan dan anak perempuan,
termasuk paparan gender kekerasan berbasis (GBV), termasuk
kekerasan seksual dan eksploitasi dan pelecehan seksual.
• Memahami kebutuhan yang berbeda, prioritas dan kapasitas
perempuan dan anak perempuan, serta laki-laki dan anak laki-
laki dari berbagai usia dan kemampuan sangat penting untuk
program kemanusiaan yang efektif
Strategi Mainstreaming Gender dalam Sitruasi Bencana
IDentifikasi issue - Data Collection-
Analysis issue gender Analysis Kapasitas dan bobot
Strategi Keadiland an kesetaraan

Pelibaya perempuan dan anak


perempuan dalam pengambilan Otitaskan tindakan nyata dan segera
keputusan aksi kemanusiaan Memastikan analisa gender inform KBG.
dalam repons kemanusiaai

Mitigasi Risiko KBG


1. PRINSIP 1 : Jangan membuat masyarakat terpapar bencana dalam kondisi lebih buruk akibant tindakan
bantuan ( do no Harm)
2. PRINSIP 2Memastikan Akses yang tidak memihak / non diskriminasi bagi masyarakat terjadap bantuan
3. PRINSIP 3Melindungi masyarakat dari bahaya Fisik, Psikologis yang timbul daro kekerasan dan paksaan
dan pemberian pertolongan
4. PRINSIP 4Membantu masyarakat mengklaim, menikmati dan mengkases hak hak terhadap bantuan,
layanan hukum yang tersedia, dan pulih dari berbagai dampak situasi
5. PRINSIP 5Memperkuat sistem , kelembagaan , kebijakan, layanan dll
6. PRINSIP 6meningkatkan resiliensi, partispasi dan peran peran penting perempuan dan anak
Prinsip Panduan: anak-anak dan remaja penyintas

Kepentingan terbaik anak


Keputusan dan tindakan yang berpengaruh pada anak harus mencerminkan keamanan,
kesejahteraan, dan perkembangan yang terbaik bagi seorang anak.

Praktisi spesialis – yang berpengalaman bekerja dengan anak-anak


dan remaja yang mengalami KBG akan sangat tepat jika diposisikan untuk
menentukan kemampuan anak/remaja dalam mengambil keputusan dengan
bekerja bersama anak/remaja itu sendiri dan pengasuhnya.

Respon KBG
• Peran Anda
• Dengarkan dan buat anak nyaman
• Hubungkan mereka dengan orang dewasa yang mereka percaya
• Berikan informasi mengenai layanan yang tersedia
• Ikuti alur rujukan KBG dan Perlindungan Anak (jika layanan tersedia)

• Hormati hak penyintas untuk mengambil keputusan.


• Berikan informasi mengenai layanan yang tersedia
(meski bukan layanan khusus KBG).
• Mintalah izin dari penyintas sebelum melakukan
tindakan apa pun.
• Akhiri percakapan dengan kalimat suportif

Respon KBG
TERIMA KASIH SALAM TANGGUH

ADD A FOOTER
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. 53
Maecenas porttitor congue massa

Anda mungkin juga menyukai