Anda di halaman 1dari 23

besar manfaat yang diperoleh (good).

Contohnya pakalan, makin banyak


dimiliki makin memberi manfaat. Sesuatu yang bila konsumsinya ditambah
fustru mengurangi kenikmalan hidup (bad), tidak dimasukkan dalam analisis,
Misanya, penyakit, makin banyak makin menyusahkan.

b) UHltas (UHIy)
Uilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi
barang. Utiitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan
alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh konsumen. UHlitas (toal utility/TO) adalah manfaát total
total

yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi.Otilitas marginal


manfaat yang diperoleh karena
(mangnal utility/MU) adalah tambaharn
menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.

Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin


Menurun (The law
c)
of Diminlshing Marginal Uih)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi
itu bukan saja
tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan
makin menurun, bahkan menjadi negatif.
Good sudah berubah menjadi bad.
Manfaat yang Makin
Gejala disebut sebagai Hukum Pertambahan
itu
untuk selanjutnya disingkat
Menurun (The Law f Diminshing Marginal Utilily,
LDMU dilhat dari makin
LDMU). Dalam analisis perilaku konsumen, gejala
nilai utilitas marginal. Karena dasar analisisnya adalah
menurunnya
utilitas marginal, analisis ini dikenal sebagai analisis marginal
perubahan
(marginal analysis).
mula-mula dikembangkan untuk menjawab
Analisis marginal
berlian lebih mahal daripada air?
Ada yang menjawab
pertanyaan mengapa air. Jawaban itu
karena utilitas total penggunaan
berlian lebih tinggi daripada
ada kondisi di mana air terasa
lebih
disanggah dengan mengatakan bahwa
saat manusia sangat haus. Tetapi
bernilai daripada berlian, misalnya pada air? Seorang
secara umum harga berlian lebih mahal daripada
mengapa bahwa pertambahan
Heinrich Goseen menjawab
ekonom bernama Herman haus, segelas
sekali m e n u r u n . Jika seseorang sangat
manfaat dari air cepat
memberi manfaat yang sangat besar,
tetapi setelah gelas
pertama air akan manfaat air sudah sangat
m e n u r u n . Tidak
kelima, pertambahan
keempat atau air lebih murah daripada
berlian. Itu sebabrnya harga
demikian halnya dengan Gossen maka hukum pertambahan
berlian. Untuk menghormati law).
harga
yang
makin menurun disebut sebagal hukum Gossen (Cossen
manfaat

eORIETONOMI CINKR (Svatu Pengantad


d) Konsstensi Preferensi (iransitivty)
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun
prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap
yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau
sama-sama disukat (ndiference). Misalnya ada dua barang X dan Y, maka
konsumen mengatakan x lebih disukai daripada Y (X > Y) atau X
sama-safma
disukai seperti Y (X= Y. Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit dianalisis.

Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki


konsistensi preferensi. Bila barang Xlebih disukai dari Y (X> Y dan barang
Y lebih disukai dari z (Y > Z), maka barang X lebth disukai dari z (X> z).
Konsep ini disebut transitivitas (transitivity).

e) Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)


Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yan8
sempuma berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis
kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga
untuk
barang di pasar. Mereka
suatu periode konsumsi.
mampu memprediksi jumlah penerimaan

2Teori Kardind (cardipalThcory


Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal, sebagaimana kita menghitungberat dengan gram atau kilogram,
panjang dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan
(utility) adalah util. Keputusan unhuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan
perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus
dikeluarkan. Nilaikegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas
total (TU). Tambahankegunaan dari penambahan satu unit barang yang
dikonsumsi disebut utilitas marginal (MU). Total uang yang harus dikeluar
kan untuk konsumsl adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.
Unhuk setiap unit tambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus
dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.

Misalnya Achmad ingin membelti baju, yang harga per helainya


Rp25.000,00. Berapabuah baju yang akan dikonsumsi? Untuk menjawabnya,
kita harus tahu dahulu nilai baju itu bagi Achmad yang diasumsikan setara
dengan nupiah. Seandainya pola konsumsi Achmad seperti ditunjukkan
dalam Tabel 4.1.

Bab 4: Teori Perilaku Konsumen


Tabel 4.1
UHltos Total dan UHilitas Marginal dari Mengonsumsl Baju

Harga baju Jumlah baju Uang yang Kegunaan Tambahan


perhela harus dike Otaltd Kegunaan
/MU
(RP) dikonsumsi luarkan (Rp) ut (util)

20.

.000
25.000
25.00
200,000 125.000

Bagi Achmad, baju pertama nilai kegunaannya jauh lebih besar


dibanding uang yang harus dikeluarkan. Hanya dengan Rp25.000,00
diperoleh kegunaan 50.000 util. Karenanya dia mau menambah konsumsi
lebih besar
Dajunya. Baju yang kedua memberi tambahan kegunaan (MU)
daripada yang pertama, yaitu 75.000 util, berarti kegunaan total (TU) menjadi
125.000 util. Dia pun menambah konsumsi baju menjadi tiga, yang menmberi
TU 185.000 util dan MU 60.000 util. Walaupun telah terjadi penurunan MU
(hukum pertambahan aat yang makin menurun telah terjadi), tetap lebih
menguntungkan. Seandainya Achmad terus menambah konsumsi bajunya,
maka setelah baju kelima penambahan konsumsi tidak menambah TU,
bahkan dapat menurunkan TU karena MU sudah < 0 (negatif). Pergerakan
angka-angka dalam tabel dapat diterjemahkan dalam bentuk grafik berikut
ini (Diagram 4.1). Terlihat kurva TU pada awalnya menaik tajam, seiring
naiknya nilai MU. Di titik A MU mencapai maksimum, untuk selanjutnya
menurun yang menyebabkan slope kurva TU makin mendatar.
Dlogram 4.1
Kurva-kunva UilRas Total dan UHltas Marginal

Jt

25

00

176

150
125
100 TU
75

50 MU 0 ; TU maks
25
34 5 7 8
Baju

Dari tabel dí atas dapat disimpulkan bahwa Achmad akan berhenti


mengonsumsi pada baju yang kelima. Jika setelah itu dia menambah jumlah
baju yang dikonsumsi, tindakan itu bukan saja tidak menambah TUu, bahkan
menguranginya. Achmad berhenti mengonsumi pada saat harga baju
(Rp25.000.00) sama dengan nilai utilitas marginal (25.000 util).
MU P (4.1)
= n
nsoouan ****************************** *s

Prinsip ini berlaku untuk semua barang, sehingga konsumen akan


mencapal kepuasan maksimum pada saat:
MUx Px *************************** ************************* (4.2)
di mana: MUx = tambahan kegunaan X
Px harga X

Bab 4:Teori Perlaku Konsumenm


81
3TeortOrdinol(Ordlinal Theor
Curve)
Hanya dapat
(Indilference
Indiferensi
dihitung;
Kurva tdak dapat kepandaian
kegunaan
Menurut
Teori Ordinal, kecantikan atau
kita menilaí Ordinal
menggunakan

dibandingkan sebagaimana pendapatnya,


Teori
a d a l a h kurva yang8
Untuk menjelaskan Kurva
indiferensi

(indiference curve). barang yangg


seseorang

kurva
indiferersi
konsumsi
dua macam Suatu
kombinasi konsunmen.

menunjukkan berbagai sama bagi seorang


yang disebut peta
memberikan tingkat kepuasan kurva
indiferensi (yang
atau sekumpulan konsumen.
kurva
indiferensi oleh hanya seorang
indiferensi atau
indiference map), dihadapi makan bakso dengan makan
konsumsi
mengombinasikan
Misalkan Sutarno

sate.
bahwa menurut teori ordinal kegunaan
Walaupun telah dinyatakan studi (agar
n a m u n untuk keperluan
atau kepuasan tidak dapat
dihitung bahwa informasi
tidaklah salah bila kita mengasumsikan
menjadi lebih jelas), dalam persamaan kuantitatif.
dari kurva indiferensi dapat diterjemahkan
makan bakso
Sutarno dari mengonsumsi
Misalnya nilai kegunaan (kepuasan)
dan makan sate per bulan dapat ditulis sebagai
. (4.3)
**********************************************************************************************
U-X.Y .
di mana: U = tingkat kepuasan
X = makan bakso (mangkok per bulan)
Y makan sate (porsi per bulan)

Untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu, beberapa kombinasi yang


mungkin dicantumkan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Makan Bakso dan Makan Sate
Yang Member! TIngkat Kepuasan Sama Bagl Sutamo
Makan Bakso
(mangkok per bulan) Makan Sate
(porsi per bulan)

2
TECRI EKONOMI MIKRO (Suatu
Penganta)
Diagram 44
Marginal Rate of Substitution (MRS)

dikorbankan
Dalam Diagram 4.4 pada awalnya jumlah Y yang ingin
untuk memperoleh tambahan satu unit OY1-0Y2.
X adalah Sehingga besarnya
MRSyx adalah (0Y1-0Y2 / 0X1-0X;). Pada
-
saat ingin menambah 1 unit X lagi
dikorbankan menjadi lebih kecil
(dari 0X2 ke 0X3), jumlah Y yang ingin dikorbankan
(0Y2-0Yg), sehingganilai MRSyx berubah. Jumlah Y yang ingin
menurun, karena jumlah Y yang dimiliki makin sedikit (langka).

3) Kurva indiferensi tidak saling berpotongan.


Asumsi ini penting agar asumsi transitivitas erpenuhi.

Bab 4: Teorl Perlaku Konsume


85
Dlogram 46
Indilerensl Dikoltkan
Postsl Kurva-kurvaPreterensl
Dengan Konsstensl (Transitvita)

b)
Kurva-kurva indiferens
Kurve-kurva indiferens
yang berpolongan
yang berpoiongan

Pada Diagram 4.5.a IC dan IC2 berpotongan di itik B, berarti IC =IC2


Di titik C, IC2 > IC padahal di titik A, IC1> IC2. Keadaan itu tidak sesuai

dengan asumsi transitivitas yang mengatakan: Bila A> B dan B> C, maka A>
C. Asumsi transitivitas hanya terpenuhi bila ICi dan IC2 tidak saling

berpotongan (Diagram 45.b).

b. Kurva Garis Anggaran (Budiget line Curve)


Garis anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi
konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang
sama besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL sedangkan
harga sebagai P (Px untuk X dan Py untuk ) dan jumlah barang yang
dikonsumsi adalah Q (Qx untuk X dan Qy untuk Y, maka
BL Px.Qx + ****************************************************** oo m(9)

Kemiringan (slope) kurva BL adalah rasio Px


negatif, yang merupakan
dan Py. Pada Diagram 4.6 kita melihat bahwa OY sama dengan besarnya
pendapatan (M) dibagi harga Y, sedangkan 0X sama dengan besamya
pendapatan (M) dibagi harga X. Sehingga slope kurva garis anggaran adalah:
-(OY/0X) = - (1/Py.M)/ (1/Px.M) 7 -Px/Py *************************************
.(4.5)

86 TEORI EXOmoNTMIKRO(Suetu Penganta?


olagram 4.7
Perubahan Garls Anggaran

Pondapatan
nominal nalk

H a r g a X turun
Pendapatan
nominal
turun
Harga X naik

BL2

Pengaruh perubahan harga Pengaruh perubahan pendapatan


terhadap garns anggaran terhadap gans anggaran

d. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi di mana konsumen telah
mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada
(jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi
(maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai
dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi
keseimbangan tercapai pada saat kurva garis angsgaran (menggambarkan
tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambar
kan tingkat kepuasan).
Diagram 4.8.a menggambarkan maksimalisasi kepuasan (satisfaction
maximalization). Kemampuan
yang dimiliki adalah BL1. Karena itu tingkat
kepuasan yang tertinggi yang dapat diperoleh adalah di itik E, tempat
persinggungan antara BLj dengan IC2. Pada saat itu kombinasi kornsumsi
adalah 0X1 unit barang X dan OY1 unit
memberikan
barang Y. Kurva 1C1 bukan kurva yang
tingkat kepuasan maksimum, karena
dapat dijangkau dengan
anggaran yang lebih rendah daripada BL4, yaitu BL2 Kurva 1C3 walaupun
lebih tinggi daripada IC2 tidak
terjangkau dengan kemampuan yang ada.
Diagram 48.b menggambarkan minimalisasi
Tingkat kepuasan yang ingin dicapai adalah biaya (cost minimalization)
minimum sebesar BL
IC yang dapat dicapai dengan
anggaran
X dan OY1 unit dengan kombinasl konsumsi OX, unit barang
barang Y. BL, walaupun lebih rendah
dapat menjangkau target IC1.daripada
biaya minimum karena tidak BL2
bukan
Sementara denga
88
TEORI EKONOMI MIKRO (Suatu Pengantan
Pada harga Po permintaan A adalah Ap dan permintaan B adalah B
sehingga permintaan total adalah Ap+Bb sana dengan o Ketika harga
mernjadi Pi. permíntaan A adalah A, permintaan B adaun D1. permintaan
total T. Pada harga P2 permintaan A sama dengan nol permintaanB adalah
B2 permintaan total T2. Pada harga Ps permintaan A dan B masing-masing
sama dergan nol, sehingga permíntaan total sama dengan nol.

Nominal
Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan
Suatu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah
perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva
8arts anssaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

) Kurva Pendapatan-Konsumsi (Qncome-Consumption Curve)


Jika titik-titik keseimbangan tersebut (karena adanya perubahan
pendapatan konsumen) kita hubungkan maka terbentuk Kurva Pendapatan
Konsumsi (Income-Consumption Curve), seperti pada Diagram 4.12. hcome
Consumption Curte (CC) dapat didefinisikan sebagaí tempat kedudukan titik-
titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominál, di
nominal barang tidak berubah. Kemiringan ICC adalah positif,
mana harga
karena umumnya permintaan terhadap suatu barang8 meningkat bila
pendapatan meningkat (barang nomal). Sudut kemiringan CC dapat
memberikan indikasi apakah suatu barang merupakan barang kebutuhan
pokok atau barang mewah.

Diogram 4.12
Kurva Pendopatan-Konsums
(Uncome-consumptlon Cunve)

3La
BL2

92 T#ORI CKONOMI MIKRO (Suatu Pengantar


.Elek Substitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan
(income Efeci)
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang urun maka
permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya yang terlihat sebenamya
adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan
perubahan harga, terhadap keseimbangan konsumen. Dengan perkataan lain,
jika harga suatu barang urun, maka ada dua komponen yang dipengaruhi

1) Harga relatif barang menjadi murah sehingga bila konsumen bergerak


pada tingkat kepuasan yang sama (kurva indiferensi awal) dan
pendapatan nyata diang8ap tetap, maka kornsumen akan menambah
jumlah konsumsi barang yang harganya memjadi relatif lebih murah dan
mengurangi jumlah konsumsi barang yang harganya menadi relatif lebih
mahal. Inilah yang disebut sebagai efek substitusi (substitutionefect
2) Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika
perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal
dianggap tetap, kita akan melihat efek pendapatan (income efect).
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut ini.

Dlogram 4.14
Etek Substiftusl dan Etek Pendapatan
Kasus Harga Turun

94 TEORI EKONOMI MIKRO (Suatu Penganta7


Elek Totat:

Turunnya harga barang X telah menyebabkan


keseimbangan
bergeser dari titik A ke C. Karena kemampuan meningkat dari BLy ke BLg konsumen
jumlah X yang diminta bertambah dari 0X, ke 0X3. Pertambahan jumlah yang
diminta sebesar A1A3 unit, merupakan efek total (penjumlahan efek substitusi
dan efek pendapatan).

Efek Substitust:

Turunnya harga X membuat harga X relatif lebih murah daripada harga


BLy lebih datar daripada BL,). Jika konsumen diminta melakukan pe
Y (slope
nyesuaian keseimbangan pada tingkat kepuasan yang sama (IC1) dengan
pendapatan nyata tidak berubah, maka titik keseimbangan tercapai di titik B,
yaitu persinggungan antara K
dengan BLa (garis terputus-putus dan
sejajar
dengan B). BL2 merupakan garis anggaran yang sama nilainya dengan Bl
namun kemiringannya berbeda sesuai dengan rasio harga pada BL2 Jumlah x
yang diminta menjadi OX2 (karena harga X sekarang relatif lebih murah).
Pertambahan permintaan terhadap X sebesar X\X2 merupakan efek substitusi.

Elek Pendapatan:
Pertambahan jumlah X yang diminta sebesar X2Xg merupakan efek pen-
dapatan. Sebab jika pendapatan nominal naik (BL2 terputus-putus digeser
sejajar ke atas, Blg menyinggung IC2) jumlah X yang diminta bertambah
sebanyak XA3 unit.
Efek Total= Efek Substitusi + Efek Pendapatan

Bagaimana jika harga naik? Prinsip analisisnya sama. Kita perhatikan


Diagram 4.15 berikut ini.

Bab 4: Teori Peritaku Konsumen


95
Diogram 4,15
Pendapatan
Efek SubstHusl dan Elek
Kasvs Harga N a k

sebesar
permintaan
hargaX adalah penurunan
Efek total dari kenaikan keseimbangan dengan
melakukan penyesuaian
konsumen harus kondisi
0X-0Xg. Jika adalah
sama seperti
dan ingkat kepuasan
asumsi tingkat pendapatan konsumen tercapai
di titik B yang merupakan
awal (1C1), maka keseimbangan Perubahan rasio harga
terputus-putus) dengan 1C1.
persinggungan Bl2 garis Ini
jumlah X yang diminta sebanyak X1X2.
telah mengurangi
(harga relatif) penurunan pendapatan
nominal (Gyang
substitusi. Sedangkan
merupakan efek menurunkan jumlah X yang diminta
disebabkan kenaikan harga X) telah
sebesar XqX3. Ini merupakan efek pendapatan.

h. Barang Inferlor dan Barang Glfen


Efek substitusi selalu mempunyai hubungan berlawanan dengan
menurun, dan
perubahan harga. Jika harga suatu barang naik, permintaannya
efek pendapatan. Ada dua
sebaliknya. Tidak demikian halnya dengan
akibat kenaikan pendapatan nyata terhadap
kemungkinan yang terjadi
permintaan:
menaikkan permintaan (efek pendapatan
1) Kenaikan pendapatan nyata
positi). Barang tersebut adalah barang normal.
2) Kenaikan pendapatan nyata menurunkan permintaan (efek pendapatan
negatif). Hal ini terjadi pada barang inferior dan barang Giffen.
96 TEORICKONOMI MIKRO (Suatu Pengantan
Dua kasus yang telah dibahas di muka merupakan kasus barang
normal. Berikut ini akan dibahas kasus barang inferior dan barang GIffen.

1) Barang Inferior

Diagram 4.16 memberi gambaran efek pendapatan daripada barang


inferior, di mana kenakan pendapatan nominal (BL, ke BL) justru
menurunkan permintaan erhadap X (dari 0X, ke 0X).

Diagram 4.14
Efek Pendapatan terhadap Barang Interlor

Pendapa
naik

Jumlah 2

yang diminta
turun

Yang menjadi pertanyaan adalah bila harga barang turun, apakah per
mintaan terhadap barang inferior tetap bertambah atau sebaliknya?
Permintaan terhadap barang inferior akan naik apabila harga turun selama
efek substitusi lebih besar dani efek pendapatan. Begitu juga sebaliknya.
Tetapi jika efek pendapatan lebih besar, maka huninnya harga barang justru
menurunkan permintaan. Sebaliknya naiknya harga barang justru menaikkan
permintaan. Barang ini disebut barang Glten. Jadi barang Giffen pastilah
barang inferior. Tetapi tidak semua barang inferior adalah barang Giffen.
(Baca kembali Bab 2, sub-bab mengenai Permintaan).
Diagram 4.17 menunjukkan interaksi antara kekuatan efek substitusi
dan efek pendapatan dalam kasus barang inferior. Turunnya harga barang X
lelah menggeser keseimbangan konsumen dari titik A ke titik B. Efek total
dari penurunan harga adalah penambahan jumlah X yang diminta sebanyak
XX2. Jika kita tarik garis anggaran yang sejajar Bla (garis terpuus-putus)

Bab 4: Teori Perilaku Konsumen 97


Dlogram 4.18
Barang Gfen: Kasus Harga Nalk

Diagram 4.18 menunjukkan bahwa kenaikan harga X justru


meningkatkan permintaan X dari 0X1 ke 0X2. Total efek perubahan harga
adalah X1X2. Sebenamya kenaikan harga X telah menyebabkan harga relatif
lebih mahal (kemiringan BL3 lebih curam dibanding8 BL). Seandainya
konsumen harus menyesuaikan tingkat keseimbangan ditingkat semula (IC1)
X^X3 unit. Ini merupakan efek
dia akan mengurangi konsumsi X sebanyak
substitusi. Namun karena efek pendapatan negatit lebih besar dari efek
substinusi (penurunan pendapatan telah meningkatkan jumlah X yang

unit.
X^X2 unit), menyebabkan permintaan meningkat XX2
X
diminta sebesar

Kasus barang Giffen pertama kali oleh Robert Giffen ketika


ditentukan
meneliti konsumsi kentang di rlandia. Kenaikan harga kentang justru
yang dapat ditarik dari
meningkatkan permíntaan kentang. Kesimpulanselain
Giffen barang inferior, fuga
penelitian Giffen adalah bahwa barang
konsumen.
mempunyai porsi besar dalam pengeluaran

Bab 4: Teori Peritaku Konsumen


99
sampai bersinggungan dengan IC akan didapatkan titik C. Artinya ik
konsumen diminta untuk menyesuaikan keselmbangan di
mana pendapatan
nyata dianggap tetap, sehing8a hanya mampu mencapai IC1, dia akan
mengubah komposisi konsumsinya dengan menambah konsumsi A sebanyak
X1X3 (efek substitusi), karena harga X relatif menjadi lebih murah.

Dlagram 4.17
Barang Inferlor Kosus Harga Turun

BL

Kita melihat bahwa efek substitusi


(X1Xg) lebih besar daripada efek total
(X). Mengapá? Temýata X adalah
barang inferior. Kenaikan
nyata justru menurunkan permintaan terhadapnya. Jadi pendapatan
pendapatan negatif sebesar efek total dikurangi efek substitusi
terdapat efek
(X1X2 X1X3=
-

XXa). Bagaimana membuktilkan efek


pendapa tan negatif tersebut
secara
grafis? Kita geser garis BL2 yang terputus-putus sejajar ke kanan atas
hingga bersinggungan dengan IC2 "Langkah ini dimaksudkan (BL)
memberikan gambaran bahwa ingin
tidak berubah) konsumen
apabila pendapatan rnominal naik (rasio harga
mampu meningkatkan target
Temyata kenaikan kepuasannya ke IC2
sebesar Xg2 unit.
pendapatan ini
mengurangi jumlah X yang diminta

2) Barang Gifen
Barang Giffen adalah
barang yang
permintaannya justru meningkat, atau sebaliknya. apabila 4.18
harganya naik&
Diagram
penjelasan grafis barang Giffen dalam kasus harga nalik. memberikan

98 7.20RI CKONOMI MIKRO (S:

Anda mungkin juga menyukai