2
Kesimpulan .............................................. 10
Daftar Pustaka .......................................... 11
3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia terkadang pernah mengalami beberapa
permasalahan yang dapat membuat seseorang mengalami
kegelisahan. Timbulnya rasa gelisah di dalam diri manusia
dapat disebabkan karena ada rasa takut yang berlebihan
karena takut kehilangan atas haknya dan penyebab yang
lainnya. Menghilangkan perasaan gelisah ada beberapa cara
yang perlu kita ketahui dalam mengatasi kegelisahan.
Diantaranya dengan bersikap tenang dan memerlukan sedikit
pemikiran untuk intropeksi diri. Pada dasarnya manusia dan
harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan.
Pasti mempunyai harapan manusia tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan
pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT.
Harapan bisa terwujud maka manusia harus berusaha dengan
sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdoa kepada Allah
SWT. Hal ini karena harapan dan kepercayaan tidak dapat
dipisahkan.
B. Rumusan Masalah
1. pengertian kegelisahan?
2. Apa penyebab seseorang menjadi gelisah?
3. Usaha – usaha apa saja untuk mengatasi
kegelisahan?
4. Apa dan mengapa gelisah ?
5. Apa pengertian harapan ?
4
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kegelisahan
2. Mengetahui sebab kegelisahan
3. Mengetahui pengertian harapan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
dilihat dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa Latin
yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di
mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup yang
sering kali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu
sama lain serta pertolongan
B. Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Gelisah artinya rasa
yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak
5
dapat tenang ( tidurnya ), tidak sabar lagi ( menanti ), cemas
dan gelisah selalu dihantui rasa khawatir atau takut.
6
Secara lentur, kegelisahan bisa dikatakan sebagai
rasa tidak tenteram, rasa selalu khawatir, rasa tidak
tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan semacamnya. Yang
berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri
manusia. Contoh:
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung
meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal
ini disebabkan adanya bahaya mengancam akan
hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak
hidup, hak memperoleh perlindungan dan sebagainya.
D.Usaha – usaha mengatasi
Dalam mengatasi kegelisahan, pertama-tama harus
di mulai dari diri kita sendiri, yaitu bersikap tenang.
Dengan sikap tenang, kita dapat berfikir tenang dan
segala kesulitan dapat kita atasi. Dengan ketenangan ini,
orang yang mengancam kita mungkin akan
mengurungkan niatnya.
7
Dari dua ilustrasi pada awal bab ini, kita bisa
memahami bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup
manusia. Tiap manusia, dengan tidak mempedulikan
latar belakang dan kemampuannya, pasti akan
mengalami kegelisahan, sebentar atau lama, ringan
ataupun berat. Ini dirasakan wajar mengingat manusia
mempunyai hati dan perasaan.
8
yang sebenarnya dapat dikendalikan oleh hati nuraninya,
jadi kegelisahan moral bersumber pada struktur
keperibadian seseorang.
F. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan
supaya sesuatu terjadi. Harapan artinya keinginan yang
belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan.
Tanpa harapan manusia tidak ada artinya. Manusia yang
tidak mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan.
9
4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau
diakui lingkungan.
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita.
Kita ingat ibarat demikian, Manusia tanpa cita-cita
ibarat mati sebelum ajal. Artinya orang yang tidak
mempunyai cita-cita atau harapan tak ubahnya seperti
mati. Jelasnya, setiap orang mempunyai cita-cita atau
harapan. Harapan bersifat manusiawi dan dimiliki oleh
setiap orang. Bila kita tinjau dari wujudnya dapat
dikatakan bahwa harapan itu tidak terhingga. Namun,
bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu ialah hidup
bahagia, di dunia dan diakhirat. Sudah selayaknya
“harapan” untuk hidup bahagia di dua tempat itu kita
niati.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
Daftar pustaka
https://123dok.com/document/yd97lplz-manusia-kegelisahan-dan-
harapan-docx.html
https://id.scribd.com/doc/149247137/Manusia-Kegelisahan-Dan-
Harapan
https://id.scribd.com/doc/30390466/Manusia-Kegelisahan-Dan-
Harapan
12