Diketahui:
Volume dan komposisi lalu lintas, pada tahun pembukaan
sebagai berikut:
Sumbu
Mobil penumpang (1 + 1) ton = 300 buah −
Bus (3 + 5) ton = 350 buah 700
Truk 2 as kecil (2 + 4) ton =1100 buah 2200
Truk 2 as besar (6 + 8) ton = 600 buah 1200
Truk 3 as (6 + 14) ton = 30 buah 60
Truk gandengan (6 +14+5+5) ton = 15 buah 60
Jumlah total = 2095 buah 4220 sumbu
Data – data:
Tanah dasar : k = 14 kg/cm3
Beton : MR = 40 kg/cm2 (σ’bk = 340 kg/cm2)
Baja U−39 : Tegangan leleh = 3390 kg/cm2
Pertumbuhan lalu
Lintas : 5 % per tahun
Peranan jalan : TOL
Umur rencana : 20 tahun
Ditanya:Rencanakan tebal lapis tambahan dengan lapis pemisah
untuk jalan 2 lajur 2 arah, bila tebal jalan lama 15 cm,
secara struktur telah rusak (C = 0,35).
Penyelesaian:
Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana (20
tahun):
JKN = 365 x JKNH x R
JKNH = 2095 buah kendaraan
(1 + i)n − 1
R=
e
log (1 + i)
(1 + 0,05)20 − 1
R= = 33,9
e
log (1 + 0,05)
JKN = 365 x 2095 x 33,9
= 25.922.483 buah kendaraan
Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga selama umur rencana:
JSKN = 365 x 4220 x 33,9
= 52.216.170 sumbu
Persentase masing-masing kombinasi konfigurasi/beban
sumbu dan jumlah repetisi pada jalur rencana selama umur
rencana:
Konfigu Beban Persentase Konfigurasi Jumlah
rasi Sumbu Sumbu Repetisi
Sumbu (ton) Selama Umur
Rencana
STRT 2 1100: 4220 = 26,07 % 68,06. 105
STRT 3 350: 4220 = 8,29 % 21,64. 105
STRG 4 1100: 4220 = 26,07 % 68,06. 105
STRG 5 350: 4220 = 8,29 % 21,64. 105
STRT 5 30: 4220 = 0,71 % 1,85. 105
STRT 6 (600+30+15):4220= 15,28 % 39,89. 105
STRG 8 600: 4220 = 14,22 % 37,12. 105
SGRG 14 (30+15): 4220 = 1,07 % 2,79. 105
T = 17 cm, MR = 40 kg/cm2
Konfigura Beban Beban Sumbu Repetisi Tegangan Perbanding Jumlah Persentas
si Sumbu Rencana Beban Yang Terjadi an Repetisi Beban e Fatigue
Sumbu (ton) FK = 1,2 (105) (kg/cm2) Tegangan Yang Dijinkan (%)
(1) (2) (3) = (2) x FK (4) (5) (6) = (5)/MR (7) (8) =(4) /(7)
STRT 2 2,4 68,06 − − − 0
STRT 3 3,6 21,64 − − − 0
STRG 4 4,8 68,06 − − − 0
STRG 5 6,0 21,64 14,00 0,35 − 0
STRT 5 6,0 1,85 17,40 0,43 − 0
STRT 6 7,2 39,89 20,00 0,50 − 0
STRG 8 9,6 37,12 18,50 0,46 − 0
SGRG 14 16,8 2,79 18,00 0,45 − 0
Total 0
Dengan tebal pelat 17 cm, terlihat bahwa Total Fatigue yang terjadi 0 % < 100 %.
Maka perhitungan dengan tebal pelat 17 cm, sudah mencukupi untuk menerima beban lalu lintas yang
ada.
Tentukan tebal lapis tambahan (0verlay) dengan persamaan:
Tr = T2 − C. To2
T = 17 cm
To = 15 cm
C = 0,35
Tr = 172 − 0,35. 152 = 14,50 cm < Tr min = 15 cm
Maka diambil tebal overlay = 15 cm.
Dilapisi cat atau isolasi
pelat beton 6–10mm
semen baru (overlay)
15 cm
asphalt
concrete 3 cm
pelat beton T 15 cm
semen(ext)
Tanah dasar
Gambar: Struktur perkerasan Overlay dengan lapis
pemisah pada Perkerasan kaku.
SOAL:
Diketahui:
Volume dan komposisi lalu lintas, pada tahun pembukaan
sebagai berikut:
Data – data:
Tanah dasar : k = 14 kg/cm3
Beton : MR = 40 kg/cm2 (σ’bk = 340 kg/cm2)
Baja U-39 : Tegangan leleh = 3390 kg/cm2
Pertumbuhan lalu
Lintas : 6,5 % per tahun
Peranan jalan : TOL
Umur rencana : 20 tahun
Ditanya:1. Rencanakan tebal lapis tambahan dengan lapis
pemisah untuk jalan 4 lajur 2 arah, bila tebal jalan
lama 16 cm, secara struktur telah rusak (C = 0,35).
2. Gambarkan bentuk sambungan overlay dengan lapis
pemisah tersebut.