Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
Fitrah Syalsabila
Rasni La Haema
Moh. Aprian
Felics Gideon
Jalal M. Umara
Segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan Rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Perpajakan” .
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua maupun teman-teman, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mampu
memperluas pengetahuan mengenai keungulan dan keterbatasan ilmu alamiah.
Makalah yang kami sajikan berdasarkan dari buku referensi mengenai “Keberatan
dan banding dalam membayar pajak”
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C.Tujuan Masalah……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
C.Pengajuan keberatan...........................................................................................................5
A.Kesimpulan.............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Keberatan adalah cara yang ditempu oleh wajib pajak jika merasa tidak/kurang puas atas
suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau pemotongan/pemungutan pleh pihak
ketiga.
B.Rumusan Masalah
1. dalam hal apa keberatan dapat diajukan?
2. siapa saja yang dapat mengajukan keberatan?
C.Tujuan masalah
1.menjelaskan mengenai keberatan dan banding dalam membayar pajak.
BAB II
PEMBAHASAN
KEBERATAN
Keberatan adalah cara yang ditempu oleh wajib pajak jika merasa tidak/kurang puas
atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau pemotongan/pemungutan pleh
pihak ketiga
A. Dalam hal apa keberatan dapat diajukan? Keberatan dapat diajukan di atas:
1. Surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB);
2. Surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan (SKPKBT);
3. Surat ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB);
4. Surat ketetapan pajak nihil (SKPN);
5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
Sebagai besar wajib pajak melakukan proses keberatan karena surat ketetapan pajak (SKP)
yang di anggap tidak adil.dan surat ketetapan pajak itu biasanya diterbitkan sebagai produk
dari pemeriksaan pajak.keberatan umumnya didahului dengan proses pemeriksaan
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Jika lewat 3 bulan, surat keberatan tidak di
anggap karena tidak memenuhi syarat formal. Tetapi, juga membolehkan jangka waktu lebih
dari 3 bulan jika “dalam waktu keadaan di luar kekuasaannya”. Inilah klausul yang sering di
manfaatkan pajak. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan
pelaksanaan penagihan pajak.