Disusun Oleh
Raditya Nugroho, S.Pd.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
PRAKATA............................................................................................. iv
RUMUSAN KD DAN IPK.................................................................... v
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1...................................................... 1
A. Deskripsi...................................................................................... 1
B. Tujuan Pembelajaran................................................................... 1
C. Uraian Materi.............................................................................. 1
1. Sistem Airbag......................................................................... 1
2. Sabuk Pengaman..................................................................... 10
D. Latihan......................................................................................... 15
E. Tes Formatif................................................................................ 15
F. Rangkuman.................................................................................. 15
G. Umpan Balik............................................................................... 15
H. Kunci Jawaban............................................................................ 16
I. Daftar Pustaka............................................................................. 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2...................................................... 17
A. Deskripsi...................................................................................... 17
B. Tujuan Pembelajaran................................................................... 17
C. Uraian Materi.............................................................................. 17
1. Cara Perawatan Sistem Airbag............................................. 17
2. Cara Perawatan Sabuk Pengaman........................................ 21
D. Latihan......................................................................................... 22
E. Tes Formatif................................................................................ 22
F. Rangkuman.................................................................................. 22
G. Umpan Balik............................................................................... 22
H. Kunci Jawaban............................................................................ 22
I. Daftar Pustaka............................................................................. 23
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
PRAKATA
v
RUMUSAN KD DAN IPK
vi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM AIRBAG DAN SABUK PENGAMAN
A. Deskripsi
Pada kegiatan belajar ini peserta didik diberikan materi pengantar airbag dan
sabuk pengaman yang meliputi jenis-jenis, komponen, cara kerja serta bagan kerja
sistem airbag dan sabuk pengaman.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dengan teliti, serius, dan
seksama serta menghargai pendapat pihak lain diharapkan dapat:
a. Menjelaskan fungsi komponen sistem airbag dan sabuk pengaman.
b. Menjelaskan cara kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.
c. Membagankan kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.
C. Uraian Materi
1. Sistem Airbag
a. Pengertian
SRS Airbag System adalah suatu alat yang dapat mengurangi resiko
cedera pada bagian kepala dan bahu pengemudi atau penumpang melalui
pengembangan kantong udara yang dipasang di kemudi atau instrument panel
ketika kerjadi tabrakan pada kendaraan, dan alat ini adalah sebagai tambahan
dari seat belt yang sudah ada sebelumnya. SRS Airbag System adalah suatu
perlengkapan tambahan fungsi pengekang dan pelindung pada sealt. Karena
alasan bahwa nama sistemnya sudah ada maka sebagai akronimnya adalah
Supplemental Restraint System (SRS Airbag).
Sistem keamanan pasif adalah satu sistem untuk melindungi
penumpang saat terjadi tabrakan atau benturan. Teknik untuk melindungi
penumpang dari kerasnya benturan akibat tabrakan dapat diminimalkan dengan
teknik CIAS (Crash Impact Absorbing Structure) body, yaitu teknik menyerap
dan menghilangkan kekuatan akibat benturan melalui deformasi bagian depan
dan atau belakang. Kabin yang kuat juga meminimalkan deformasi kabin,
sehingga penumpang dalam kondisi aman. Disamping system deformasi bagian
1
body kendaraan, sabuk keselamatan dan SRS (Supplemental Restraint System)
airbag adalah merupakan system keamanan pasif.
b. Komponen dan Kerja Sistem Airbag
1) SRS Airbag Depan
SRS-Airbag depan merupakan sistem sistem keamanan pasif yang
terletak di depan. Airbag depan terletak pada 2 posisi: airbag pada posisi
pengemudi dan airbag pada posisi penumpang.
a) Fungsi SRS Airbag Depan
Fungsi airbag bagian depan adalah untuk melindungi pengemudi
dan penumpang bagian kepala dan dada terhadap luka-luka, akibat
benturan/ tabrakan pada sisi depan (berhadapan) dalam kecepatan
kendaraan sampai 60 km/jam.
Dalam tabrakan secara frontal antar kendaraan (dua kendaraan)
saling berpapasan, airbag bagian depan mampu melindungi sampai
kecepatan kendaraan 100 km/jam.
Sabuk keselamatan dengan pengencangan tidak dapat melindungi
kepala dari benturan terhadap bagian kemudi (steering) kendaraan. Hal ini
dapat menimbulkan ketidak nyamanan saat berkendara. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut, penempatan sistem SRS-airbag
tergantung pada jenis dan kondisi kendaraan.
2
b) Prinsip Kerja Airbag Depan
Airbag bagian depan terdiri dari airbag sisi pengemudi (sopir),
dan airbag penumpang. Dimana bekerjanya/mengembangnya kantung
udara/inflator dengan waktu yang berbeda. Dalam tabrakan, sensor
airbag mendeteksi derajat tumbukan dan ketika derajat itu melonjak dari
nilai spesifik sensornya maka inflator memulai penggembangan.
5
Gambar 8. Airbag penumpang
3) ECU
ECU pada sistem SRS airbag berfungsi mengontrol kapan
airbag harus meledak, dan didalam unit ecu terdapat sensor
safing (sensor perlambatan). ECU membandingkan antara sensor
perlambatan (safing) dan sensor benturan (crash sensor). Pada rumah
ECU terdapat tanda panah yang berarti arah depan kendaraan, artinya
pemasangan ECU harus dilihat tanda arah panahnya (tidak boleh
sembarangan).
7
menyebabkan gas bertekanan tinggi dalam botol meniup airbag dan
mengembangkannya dengan cepat.
8
Gambar 14. Inflator Airbag Samping
9
2. Sabuk Pengaman
a. Pengertian
Dalam sistem keselamatan pasif terdapat sabuk
keselamatan yang dapat mengencang sendiri (lebih kencang) saat
diperlukan. Fungsi sabuk keselamatan kendaraan adalah sebagai
alat utama dalam mengencangkan penumpang, supaya selalu
berada pada tempat duduk mereka ketika kendaraan terguncang
atau membentur suatu rintangan. Menggunakan sabuk
keselamatan bisa melindungi penumpang dari terlempar keluar
jika terjadi kecelakaan dan juga meminimalkan kecelakaan
sekunder di dalam kabin.
10
Gambar 17. Pengamanan Sabuk Keselamatan saat Terjadi Kecelakaan
Dengan Three-point inertiareel penarikan (pengencangan)
sabuk bisa lebih baik, dengan sedikit tarikan bisa membuat tarikan
merata. Sehingga gaya tubuh kedepan bisa lebih dikurangi.
11
Keterangan Gambar:
12
Gambar 19. Grafik Waktu Aktif Sistem Keamanan saat terjadi
Benturan
Keterangan:
= Tanpa SRS
= Dengan SRS
1. = Benturan (tabrakan)
2. =Penyalaan Seatbeal/Airbag
3. =Pengencangan Sabuk
4. =Airbag mengembang
13
Gambar 20. Pengencangan Sabuk Keselamatan (10 mili detik)
14
D. Latihan
Berlatihlah mengerjakan test formatif sebagai bagian dari persiapan
tes sumatif kompetensi dasar.
E. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi komponen inflator pada sistem airbag!
2. Jelaskan kerja airbag penumpang saat terjadi benturan pada kendaraan!
3. Jelaskan grafik waktu aktif sistem keamanan saat terjadi Benturan berikut
ini!
H. Kunci Jawaban
Ada pada lembar sendiri
I. Daftar Pustaka
1. Raditya Nugroho. 2018. Modul Menganalisis Airbag dan Sabuk
Pengaman. Semarang : SMK Negeri 7 Semarang
2. M. Saiful Rokhim. 2016. Modul Pelatihan Guru CSIT 2. Malang :
PPPPTK BOE Malang
3. _________. 2010. Modul Sistem ABS. Jakarta : Hyundai Training Support
& Development
4. _________. 2010. SRS Airbag System. Jakarta : Toyota Training
Education Program
5. Manual Book Toyota Avanza
6. https://hondabrio.org/forum/thread/2766-ask-perawatan-pengecekan-
airbag/
16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: CARA MERAWAT BERKALA
SISTEM AIRBAG DAN SABUK PENGAMAN
A. Deskripsi
Pada kegiatan belajar ini peserta didik diberikan materi materi cara
merawat sistem airbag dan sabuk pengaman sehingga menjadi dasar peserta
didik dalam melakukan pemeriksaan dan perbaikan sistem airbag dan sabuk
pengaman.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
cara perawatan sistem airbag dan sabuk pengaman dengan teliti, teliti,
serius, dan seksama, serta menghargai pendapat pihak lain.
2. Disediakan peralatan kerja dan media praktek peserta didik dapat
melakukan perawatan sistem airbag sesuai dengan SOP.
3. Disediakan peralatan kerja dan media praktek peserta didik dapat
melakukan perawatan sabuk pengaman sesuai dengan SOP.
C. Uraian Materi
1. Cara Perawatan Sistem Airbag
Dalam merawat Sistem Airbag terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan perawatan diantaranya:
a. Kendaraan yang dilengkapi dengan Supplemental Restraint System
(SRS), terdiri dari airbag pengemudi, dan airbag penumpang depan.
Kesalahan salah satu tahapan dalam menangani pekerjaan servis, bisa
menyebabkan SRS menggembung secara tidak diduga selama
perbaikan, menjadi penyebab utama kecelakaan serius. Selain itu, bila
terjadi kesalahan dalam perbaikan SRS, mungkin akan membuat SRS
tidak bekerja ketika dibutuhkan. Sebelum melakukan perbaikan
(termasuk melepas atau memasang part, pemeriksaan atau
penggantian), pastikan untuk membaca beberapa item berikut ini
17
dengan seksama, kemudian ikuti prosedur yang benar seperti telah
ditunjukkan dalam pedoman reparasi.
b. Putar switch pengapian ke OFF, kemudian lepaskan kabel terminal
negatif (-) baterai dari baterai, dan tunggu minimal selama 90 detik
sebelum memulai pekerjaan. (SRS dilengkapi dengan sumber daya
cadangan, sehingga bila pekerjaan itu dimulai masih dalam waktu 90
detik dari pelepasan kabel terminal negatif (-) baterai, SRS bisa
menggembung).
c. Setelah melepas terminal negatif baterai, pastikan bahwa tidak ada
seorang pun di dalam kabin, sebelum memutar switch pengapian ke
ON, untuk menghindari kecelakaan akibat dari airbag yang
menggembung secara tak terduga.
d. Kosongkan listrik statis dari badan Anda sebelum mengawali
pekerjaan reparasi, untuk mencegah airbag menggembung secara tak
terduga.
e. Jangan mengenai secara langsung dengan udara panas atau api pada
steering pad, airbag penumpang depan assembly, sensor airbag tengah
atau sensor airbag depan.
f. Gejala malfungsi dari SRS sulit dipastikan, jadi DTC menjadi sumber
informasi sangat penting dalam memecahkan masalah troubleshooting
pada SRS. Ketika melakukan troubleshooting SRS, periksalah selalu
DTC sebelum melepaskan baterai.
g. Meski dalam kasus tabrakan kecil saat SRS tidak meledak, beberapa
part berikut harus diperiksa.
Steering pad
Airbag assembly penumpang depan
Sensor airbag tengah assembly
Sensor airbag depan
h. Sebelum pekerjaan perbaikan, lepas sensor airbag bila terjadi benturan
pada sensor airbag saat bekerja.
i. Jangan pernah memakai part SRS dari kendaraan lain. Bila mengganti
part, gantilah dengan part baru.
18
j. Jangan pernah menyembunyikan atau memperbaiki berbagai
komponen berikut dengan maksud untuk memakainya lagi. Jika
terdapat komponen ini yang terjatuh, atau ditemukan cacat (seperti
patah, bengkok atau cacat lainnya) dalam pelbagai housing, braket atau
konektor,` maka gantilah komponen itu dengan yang baru.
Steering pad
Airbag assembly penumpang depan
Sensor airbag tengah assembly
Sensor airbag depan
k. Gunakan volt/ohmmeter dengan tahanan tinggi (minimum10 kΩ/V)
untuk troubleshooting sirkuit kelistrikan.
l. Label informasi disertakan dalam peripheral komponen SRS. Ikuti
petunjuknya dalam perhatian itu.
m. Setelah pekerjaan perbaikan selesai, tampilan lampu peringatan SRS.
n. Ketika kabel terminal negatif (-) telah terlepas dari baterai, memori
akan terhapus. Untuk itu, buat catatan yang tersimpan dalam setiap
sistem sebelum memulai pekerjaan. ketika pekerjaan telah selesai,
setting ulang setiap sistem seperti sebelumnya. Jangan pernah
menggunakan sumber daya cadangan dari luar kendaraan untuk
mencegah terhapusnya memori dalam beberapa sistem.
Berikut ini dijelaskan prosedur dalam perawatan airbag:
a. Peringatan Penanganan Untuk Sensor Airbag
1) Sebelum memulai pekerjaan berikut, tunggu minimal 90 detik setelah
melepaskan kabel terminal negatif (-) dari baterai.
2) Penggantian sensor airbag.
3) Ketika menghubungkan atau melepaskan konektor sensor airbag,
pastikan tiap sensor telah terpasang dalam kendaraan.
4) Jangan menggunakan sensor airbag yang telah terjatuh selama
dibawa atau dalam pekerjaan.
5) Jangan melepas sensor airbag.
b. Konektor SRS
19
1) Semua konektor dalam SRS diwarnai kuning untuk membedakan
konektor itu dengan lainnya. Beberapa konektor mempunyai fungsi
spesial, dan telah didesain secara spesifik untuk SRS. Konektor
tersebut menggunakan terminal berlapis emas yang tahan lama, dan
telah ditempatkan dalam lokasi yang tampak pada halaman
sebelumnya untuk memastikan daya tahan yang tinggi.
1) Hubungkan konektornya.
20
2) Tekan tombol pengunci (part warna kuning) dari bagian bawah
konektor dengan aman. (Ketika mengunci, akan terdengar suara klik).
Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti inner belt tempat duduk
depan.
D. Latihan
Setelah selesai pembelajaran peserta didik berlatih:
1. Menjelaskan cara perawatan sistem airbag.
2. Menjelaskan cara perawatan sabuk pengaman.
E. Tes Formatif
1. Urutkan prosedur perawatan sistem airbag pada kendaraan!
2. Urutkan prosedur perawatan sistem sabuk pengaman pada kendaraan!
F. Rangkuman
Perawatan sistem airbag dan sabuk pengaman termasuk perawatan
yang cukup berisiko. Hal ini dikarenakan airbag bisa mengembang sewaktu-
waktu apabila terjadi salah prosedur pada perawatan. Ini sangat merugikan
bagi pemilik kendaraan karena modul sistem airbag mempunyai nilai yang
mahal. Untuk itu dalam melakaukan perawatan penting untuk membaca
petunjuk kerja agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat
ketidaktahuan maupun kelalaian.
22
Setelah menyelesaikan latihan dan tes formatif dalam modul ini
peserta didik diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum
dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam
melaksanakan penilaian tugas harian.
Setelah mentuntaskan kegiatan belajar ini, selanjutnya peserta didik
melanjutkan kegiatan belajar dengan materi KD selanjutnya.
I. Daftar Pustaka
1. Raditya Nugroho. 2018. Modul Menganalisis Airbag dan Sabuk
Pengaman. Semarang : SMK Negeri 7 Semarang
2. M. Saiful Rokhim. 2016. Modul Pelatihan Guru CSIT 2. Malang :
PPPPTK BOE Malang
3. _________. 2010. Modul Sistem ABS. Jakarta : Hyundai Training Support
& Development
4. _________. 2010. SRS Airbag System. Jakarta : Toyota Training
Education Program
5. Manual Book Toyota Avanza
6. https://hondabrio.org/forum/thread/2766-ask-perawatan-pengecekan-
airbag/
23