Anda di halaman 1dari 29

MODUL PEMBELAJARAN

ANALISIS SISTEM AIRBAG DAN SABUK PENGAMAN


MATA PELAJARAN CSIT KELAS XII
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOTRONIK

Disusun Oleh
Raditya Nugroho, S.Pd.

SMK NEGERI 7 SEMARANG


KOTA SEMARANG
TAHUN 2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
PRAKATA............................................................................................. iv
RUMUSAN KD DAN IPK.................................................................... v
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1...................................................... 1
A. Deskripsi...................................................................................... 1
B. Tujuan Pembelajaran................................................................... 1
C. Uraian Materi.............................................................................. 1
1. Sistem Airbag......................................................................... 1
2. Sabuk Pengaman..................................................................... 10
D. Latihan......................................................................................... 15
E. Tes Formatif................................................................................ 15
F. Rangkuman.................................................................................. 15
G. Umpan Balik............................................................................... 15
H. Kunci Jawaban............................................................................ 16
I. Daftar Pustaka............................................................................. 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2...................................................... 17
A. Deskripsi...................................................................................... 17
B. Tujuan Pembelajaran................................................................... 17
C. Uraian Materi.............................................................................. 17
1. Cara Perawatan Sistem Airbag............................................. 17
2. Cara Perawatan Sabuk Pengaman........................................ 21
D. Latihan......................................................................................... 22
E. Tes Formatif................................................................................ 22
F. Rangkuman.................................................................................. 22
G. Umpan Balik............................................................................... 22
H. Kunci Jawaban............................................................................ 22
I. Daftar Pustaka............................................................................. 23

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Aibag bagian depam............................................................... 2


Gambar 2 Waktu airbag mengembang.................................................... 3
Gambar 1 Urutan pengembangan airbag pengemudi depan................... 3
Gambar 4 Letak kompoenen airbag........................................................ 4
Gambar 5 Inflator dan Kantung Udara Pengemudi................................. 4
Gambar 6 SRS Airbag module................................................................ 4
Gambar 7 Unit Inflator............................................................................ 5
Gambar 8 Airbag penumpang................................................................. 5
Gambar 9 Inflator Penumpang................................................................ 6
Gambar 10 ECU Airbag.......................................................................... 6
Gambar 11 Kabel Spiral.......................................................................... 7
Gambar 12 Airbag samping.................................................................... 8
Gambar 13 Posisi tabrakan samping....................................................... 8
Gambar 14 Inflator airbag samping........................................................ 9
Gambar 15 Bagan sistem airbag.............................................................. 9
Gambar 16 Posisi Penempatan Sabuk Pengaman................................... 10
Gambar 17 Pengamanan Sabuk Keselamatan saat Terjadi Kecelakaan. 11
Gambar 18 Komponen Sabuk Pengaman................................................ 11
Gambar 19 Grafik Waktu Aktif Sistem Keamanan saat terjadi Benturan 12
Gambar 20 Pengencangan Pengencangan Sabuk Keselamatan.............. 13
Gambar 21 Pengembangan SRS Airbag................................................. 13
Gambar 22 Bagan Sistem Sabuk Pengaman Pada Kendaraan................ 14
Gambar 23 Pemeriksaan Sabuk Pengaman............................................. 21

iii
iv
PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan


karunianya sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik dengan tujuan
meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam satuan pendidikan.
Modul Analisis Sistem Airbag dan Sabuk Pengaman ini menggunakan
pendekatan scientific sesuai dengan kurikulum 2013 revisi untuk mendapatkan
keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Semoga modul ini dapat memberikan pengetahuan dengan baik dalam
pembelajaran teori sehingga tercapai kompetensinya.

Semarang, 6 November 2018


Penyusun

v
RUMUSAN KD DAN IPK

3.10. Menaganalisis Kerja Sistem Airbag dan Sabuk Pengaman


Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.10.1 Menjelaskan fungsi komponen sistem airbag dan sabuk pengaman.
3.10.2 Menjelaskan cara kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.
3.10.3 Mengurutkan cara perawatan sistem airbag dan sabuk pengaman.
3.10.4 Membagankan kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.

4.10. Merawat Sistem Airbag dan Sabuk Pengaman


Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.10.1 Melakukan perawatan komponen sistem airbag.
4.10.2 Melakukan perawatan sabuk pengaman.

vi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM AIRBAG DAN SABUK PENGAMAN

A. Deskripsi
Pada kegiatan belajar ini peserta didik diberikan materi pengantar airbag dan
sabuk pengaman yang meliputi jenis-jenis, komponen, cara kerja serta bagan kerja
sistem airbag dan sabuk pengaman.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dengan teliti, serius, dan
seksama serta menghargai pendapat pihak lain diharapkan dapat:
a. Menjelaskan fungsi komponen sistem airbag dan sabuk pengaman.
b. Menjelaskan cara kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.
c. Membagankan kerja sistem airbag dan sabuk pengaman.

C. Uraian Materi
1. Sistem Airbag
a. Pengertian
SRS Airbag System adalah suatu alat yang dapat mengurangi resiko
cedera pada bagian kepala dan bahu pengemudi atau penumpang melalui
pengembangan kantong udara yang dipasang di kemudi atau instrument panel
ketika kerjadi tabrakan pada kendaraan, dan alat ini adalah sebagai tambahan
dari seat belt yang sudah ada sebelumnya. SRS Airbag System adalah suatu
perlengkapan tambahan fungsi pengekang dan pelindung pada sealt. Karena
alasan bahwa nama sistemnya sudah ada maka sebagai akronimnya adalah
Supplemental Restraint System (SRS Airbag).
Sistem keamanan pasif adalah satu sistem untuk melindungi
penumpang saat terjadi tabrakan atau benturan. Teknik untuk melindungi
penumpang dari kerasnya benturan akibat tabrakan dapat diminimalkan dengan
teknik CIAS (Crash Impact Absorbing Structure) body, yaitu teknik menyerap
dan menghilangkan kekuatan akibat benturan melalui deformasi bagian depan
dan atau belakang. Kabin yang kuat juga meminimalkan deformasi kabin,
sehingga penumpang dalam kondisi aman. Disamping system deformasi bagian

1
body kendaraan, sabuk keselamatan dan SRS (Supplemental Restraint System)
airbag adalah merupakan system keamanan pasif.
b. Komponen dan Kerja Sistem Airbag
1) SRS Airbag Depan
SRS-Airbag depan merupakan sistem sistem keamanan pasif yang
terletak di depan. Airbag depan terletak pada 2 posisi: airbag pada posisi
pengemudi dan airbag pada posisi penumpang.
a) Fungsi SRS Airbag Depan
Fungsi airbag bagian depan adalah untuk melindungi pengemudi
dan penumpang bagian kepala dan dada terhadap luka-luka, akibat
benturan/ tabrakan pada sisi depan (berhadapan) dalam kecepatan
kendaraan sampai 60 km/jam.
Dalam tabrakan secara frontal antar kendaraan (dua kendaraan)
saling berpapasan, airbag bagian depan mampu melindungi sampai
kecepatan kendaraan 100 km/jam.
Sabuk keselamatan dengan pengencangan tidak dapat melindungi
kepala dari benturan terhadap bagian kemudi (steering) kendaraan. Hal ini
dapat menimbulkan ketidak nyamanan saat berkendara. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut, penempatan sistem SRS-airbag
tergantung pada jenis dan kondisi kendaraan.

Gambar 1. Airbag bagian depan

2
b) Prinsip Kerja Airbag Depan
Airbag bagian depan terdiri dari airbag sisi pengemudi (sopir),
dan airbag penumpang. Dimana bekerjanya/mengembangnya kantung
udara/inflator dengan waktu yang berbeda. Dalam tabrakan, sensor
airbag mendeteksi derajat tumbukan dan ketika derajat itu melonjak dari
nilai spesifik sensornya maka inflator memulai penggembangan.

Gambar 2. Waktu Airbag Mengembang


Dari gambar diatas terlihat pengembangan airbag antara sisi
pengemudi dan penumpang memilki waktu kembang yang berbeda.

Gambar 3. Urutan Pengembangan Airbag Pengemudi Depan


Setelah Airbag mengembang penuh (maksimum) untuk mengurangi
daya tumbuk pada penumpang dan kemudian mengempis melalui lubang
yang terdapat di belakang airbag. Hal ini untuk mengurangi daya tumbuk
ke airbag dan untuk menghasilkan daya pandang penumpang.
Maksimum mengembang airbag sekitar 12,5 cm dan
memerlukan waktu 10 mili detik + 30 mili detik = 40 mili detik, setelah
terdeteksi tabrakan dengan kecepatan 50 km/jam. Dengan perhitungan
waktu 10 milidetik untuk pematik dan 30 mili detik untuk mengembang.
3
SRS airbag dirancang untuk mengembang sekali saja. Oleh karena itu,
komponen yang berhubungan dengan airbag harus diganti setelah adanya
pengembangan.
c) Komponen Airbag Depan
Komponen airbag depan terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Gambar 4. Letak Komponen Airbag Pada Kendaraan


1) Air-Bag Untuk Pengemudi
Inflator dan Kantung Udara Depan/SRS airbag
pengemudi ada di dudukan kemudi. Unit SRS airbag tidak bisa di
bongkar. Terdiri dari inflator (pengembang), kantung dan
dudukan kemudi, dll.

Gambar 5. Inflator dan Kantung Udara Pengemudi

Gambar 6. SRS Airbag Module


4
Sensor airbag diaktifkan dengan adanya pengurangan
kecepatan karena tabrakan frontal yang kuat. Arus listrik mengalir
ke inisiator yang terletak di inflator untuk memicunya. Api
menyebar dengan cepat ke bahan pendorong dimana
sejumlah nitrogen dihasilkan. Gas mengalir melalui filter dimana
abu di pisah dan gas didinginkan sebelum mengisi kantung.
Seiring penyebaran gas, kantung pengemudi membuka lapisan
atas dari dudukan kemudi untuk kemudian mengembang
sehingga mampu meredam benturan di kepala pengemudi.

Gambar 7. Unit Inflator


2) Air-Bag untuk Penumpang
Inflator dan kantong udara belakang terdiri dari inisiator,
proyektil, closure disk, bahan pendorong, gas bertekanan tinggi.
Kantung mengembang karena gas bertekanan tinggi mengalir dari
inflator. Inflator dan kantung tergabung dalam satu tas dan terletak di
sisi panel instrumen penumpang. Jika sensor airbag dipicu oleh
pelambatan yang terjadi saat kecelakaan frontal, arus listrik mengalir
ke inisiator yang terletak di inflator untuk memicunya. Proyektil
yang dibakar oleh pengapian inisiator, menembus melalui closure
disk dan bertabrakan dengan piston penggerak. Api dari primer
menyebar cepat ke booster pengapian dan ke bahan pendorong. Gas
yang menyebar akibat dari panas pengapian dari bahan pendorong
mengalir ke dalam airbag melalui lubang pelepasan. Airbag
mengembang dan membantu menahan tumbukan kepala dan dada
penumpang depan.

5
Gambar 8. Airbag penumpang

Gambar 9. Inflator Penumpang

3) ECU
ECU pada sistem SRS airbag berfungsi mengontrol kapan
airbag harus meledak, dan didalam unit ecu terdapat sensor
safing (sensor perlambatan). ECU membandingkan antara sensor
perlambatan (safing) dan sensor benturan (crash sensor). Pada rumah
ECU terdapat tanda panah yang berarti arah depan kendaraan, artinya
pemasangan ECU harus dilihat tanda arah panahnya (tidak boleh
sembarangan).

Gambar 10. ECU Airbag


6
4) Kabel Spiral
Kabel spiral digunakan sebagai penghubung arus listrik dari
sistem mobil ke kemudi. Kabel spiral terbuat dari rotator,
pembungkus, kabel, cancel cam, dll. Pembungkusnya terpasang di unit
saklar kombinasi. Rotator bergerak bersama dengan kemudi. Panjang
kabel 4,8 m dan tersimpan di dalam pembungkus sehingga ada
celah di dalamnya. Satu ujung menempel ke pembungkus
sementara yang satu menempel di rotator. Pada saat kemudi berputar
ke kanan atau ke kiri, kabel ikut berputar tergulung di celah.

Gambar 11. Kabel Spiral

2) SRS Airbag Samping


Konstruksi dasar airbag samping sama seperti airbag
penumpang depan. Unit airbag samping tergabung dalam satu kotak
dan terletak di sisi luar sandaran kursi. Unit airbag samping terdiri dari
inisiator, bahan pendorong, gas bertekanan tinggi dan pressure
bulkhead.
Jika sensor airbag terpicu oleh adanya perlambatan yang
terjadi saat tabrakan, arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di
dalam inflator untuk memicunya.
Gas pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran dari bahan
pendorong menyebabkan pressure bulkead robek. Hal ini
memungkinkan panas dari gas yang terbakar untuk menyebarkan gas
bertekanan tinggi. Lalu tekanan ini membuka rapture disc

7
menyebabkan gas bertekanan tinggi dalam botol meniup airbag dan
mengembangkannya dengan cepat.

Gambar 12. Airbag Samping


Keterangan:
1. ECU Kombinasi 2. Sensor Accelerator
3. Gas Inflator 4. Airbag samping
SRS airbag samping dan airbag tirai dirancang untuk beroperasi jika
ruang kendaraan mengalami tumbukan di bagian samping. SRS airbag
samping dan airbag tirai pelindung dirancang untuk tidak bekerja bila
tumbukan ke arah depan atau dari belakang, berguling atau dari sisi samping
dalam kecepatan rendah. Posisi tabrakan yang membuat airbag samping
mengembang.
 Tabrakan samping tengah
 Tabrakan samping depan atau belakang
 Tabrakan samping serong

Gambar 13. Posisi Tabrakan Samping

8
Gambar 14. Inflator Airbag Samping

c. Bagan Sistem Airbag


SRS airbag pengemudi dan penumpang meletup secara
bersamaan bila mana terjadi tumbukan tabrakan frontal sebagai tambahan
pengaman pada seat belt. Sistem SRS airbag mengontrol
penggelembungan airbag yang keluar dengan cara menilai kekuatan
benturan.

Gambar 15. Bagan Sistem Airbag Pada Kendaraan

9
2. Sabuk Pengaman
a. Pengertian
Dalam sistem keselamatan pasif terdapat sabuk
keselamatan yang dapat mengencang sendiri (lebih kencang) saat
diperlukan. Fungsi sabuk keselamatan kendaraan adalah sebagai
alat utama dalam mengencangkan penumpang, supaya selalu
berada pada tempat duduk mereka ketika kendaraan terguncang
atau membentur suatu rintangan. Menggunakan sabuk
keselamatan bisa melindungi penumpang dari terlempar keluar
jika terjadi kecelakaan dan juga meminimalkan kecelakaan
sekunder di dalam kabin.

Gambar 16. Posisi Penempatan Sabuk Pengaman

Pengencangan sabuk keselamatan (Seat-Belt tighteners)


akan meningkatkan kemampuan dari karakteristik sabuk dengan
tiga titik pengencangan (three-point inertiareel) serta
meningkatkan perlindungan terhadap luka-luka atau bahkan
kematian. Bila terjadi benturan secara frontal, Seat-Belt tightener
akan menarik sabuk pada kursi penumpang lebih ketat sehingga
tubuh lebih merapat ke tempat duduk dengan begitu akan menjaga
badan bagian atas selalu pada posisi dekat/nempel pada tempat
duduk. Ini mencegah pengemudi atau penumpang tidak terlontar ke
depan akibat gaya inersia (kelembaman massa) yang ada.

10
Gambar 17. Pengamanan Sabuk Keselamatan saat Terjadi Kecelakaan
Dengan Three-point inertiareel penarikan (pengencangan)
sabuk bisa lebih baik, dengan sedikit tarikan bisa membuat tarikan
merata. Sehingga gaya tubuh kedepan bisa lebih dikurangi.

b. Komponen dan Cara Kerja Sabuk Pengaman

Gambar 18. Komponen Sabuk Pengaman

11
Keterangan Gambar:

1. Anchor Plate: Komponen yang dipasang di bodi mobil. Bagian


ujung keluar sabuk retractor dipasang ke bodi.
2. Buckle: konektor yang bisa dilepas dengan cepat untuk mengencangkan
si pemakai seat belt.
3. Height Adjuster: dikarenakan tinggi orang berbeda beda, maka seat
belt harus bisa disetel menyesuaikan postur pemakainya agar lebih
aman dan nyaman. Karena itulah, Height Adjuster berperan dalam
menyesuaikan posisi slip guide ke atas dan ke bawah.
4. Mounting Bracket: komponen yang dipasang dibagian bawah retractor.
5. Retractor: alat yang dipasang untuk menggulung sabuk pengaman.
6. Slip Guide (D-Ring): komponen untuk merubah arah sabuk pengaman.
7. Stay Bracket: suatu komponen yang dipasang dibagian atas
retractor untuk menempatkan posisi retractor di bodi kendaraan,
mudah dipasang dan anti guncangan.
8. Tongue: Komponen yang dipasang pada buckle.
9. Tongue Stopper: alat untuk menopang Tongue agar posisi sabuk
pengamannya benar.
10. Warning Switch: alat untuk memberitahukan kepada pengemudi
apabila sabuk pengaman tidak terpasang.
11. Webbing: Sabuk yang terbuat dari bahan polyester.
12. Web Guide: suatu peralatan induksi agar sabuk dapat bekerja
dengan normal ketika ditarik dan dikendurkan.
Dalam suatu benturan frontal kendaraan pada kecepatan 50
km/jam, sabuk pengaman harus mampu menyerap energi kinetik akibat
gerakan tubuh ke depan, reaksi tersebut sebanding dengan energi
kinetik dari seorang yang jatuh bebas dari bangunan berlantai empat.

12
Gambar 19. Grafik Waktu Aktif Sistem Keamanan saat terjadi
Benturan
Keterangan:
= Tanpa SRS
= Dengan SRS
1. = Benturan (tabrakan)
2. =Penyalaan Seatbeal/Airbag
3. =Pengencangan Sabuk
4. =Airbag mengembang

Dalam gambar 20 saat terjadi benturan frontal pada kecepatan


50 km/jam tubuh tanpa sabuk keselamatan akan terlempar sejauh 80
cm dalam waktu 100 mili detik (0,1 detik) garis putus-putus, dengan
memakai seat bealt tightener dan Airbag maka tubuh hanya terlempar
sejauh 20 cm garis lurus.
Saat terjadi benturan/tabrakan sensor benturan mengirim
informasi ke ECU, 10 mili detik kemudian ECU menyalakan inflator
sabuk dan airbag, pengencangan sabuk akan terjadi efektif sebesar 1 cm
dengan waktu 5 – 10 mili detik. Airbag (kantong udara) setelah
diledakkan memerlukan waktu 40 mili detik untuk mengembang
maksimum. Laju tubuh ditahan secara bertahap oleh sabuk
keselamatan, bagian tubuh atas (wajah dan kepala) ditahan oleh Airbag
(kantong udara) dari benturan dengan interior dalam kabin.

13
Gambar 20. Pengencangan Sabuk Keselamatan (10 mili detik)

Gambar 21. Pengembangan SRS Airbag (40 mili detik)

c. Bagan Kerja Sabuk Pengaman


Pada saat switch diputar ke posisi ON dan seat belt sisi
pengemudi tidak dikenakan, sistem peringatan seat belt segera
menyalakan lampu peringatan seat belt. Sistem menentukan apakah seat
belt telah dikenakan atau belum dengan memeriksa apakah seat belt
buckle switch posisi OFF (seat belt dikenakan) atau ON (seat belt tidak
dikenakan).

Gambar 22. Bagan Sistem Sabuk Pengaman Pada Kendaraan

14
D. Latihan
Berlatihlah mengerjakan test formatif sebagai bagian dari persiapan
tes sumatif kompetensi dasar.

E. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi komponen inflator pada sistem airbag!
2. Jelaskan kerja airbag penumpang saat terjadi benturan pada kendaraan!
3. Jelaskan grafik waktu aktif sistem keamanan saat terjadi Benturan berikut
ini!

4. Bagankanlah sistem airbag pada kendaraan dan jelaskan kerjanya!


F. Rangkuman
Sistem pengaman benturan kendaraan terdiri dari sistem airbag dan
sabuk pengaman. Dalam sistem airbag terdapat kantong-kantong pengaman
diantaranya berada pada pengemudi, penumpang depan dan samping.
Sistem airbag dikombinasikan dengan pengencangan sabuk pengaman.
Pengencangan sabuk keselamatan (Seat-Belt tighteners) akan meningkatkan
kemampuan dari karakteristik sabuk dengan tiga titik pengencangan (three-
point inertiareel) serta meningkatkan perlindungan terhadap luka-luka atau
bahkan kematian. Bila terjadi benturan secara frontal, Seat-Belt tightener akan
menarik sabuk pada kursi penumpang lebih ketat sehingga tubuh lebih merapat
ke tempat duduk dengan begitu akan menjaga badan bagian atas selalu pada
posisi dekat/nempel pada tempat duduk.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah menyelesaikan latihan dan tes formatif dalam modul ini
peserta didik diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum
15
dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam
melaksanakan penilaian tugas harian.
Setelah mentuntaskan kegiatan belajar ini, selanjutnya peserta didik
melanjutkan kegiatan belajar dengan materi cara merawat sistem airbag dan
sabuk pengaman.

H. Kunci Jawaban
Ada pada lembar sendiri

I. Daftar Pustaka
1. Raditya Nugroho. 2018. Modul Menganalisis Airbag dan Sabuk
Pengaman. Semarang : SMK Negeri 7 Semarang
2. M. Saiful Rokhim. 2016. Modul Pelatihan Guru CSIT 2. Malang :
PPPPTK BOE Malang
3. _________. 2010. Modul Sistem ABS. Jakarta : Hyundai Training Support
& Development
4. _________. 2010. SRS Airbag System. Jakarta : Toyota Training
Education Program
5. Manual Book Toyota Avanza
6. https://hondabrio.org/forum/thread/2766-ask-perawatan-pengecekan-
airbag/

16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: CARA MERAWAT BERKALA
SISTEM AIRBAG DAN SABUK PENGAMAN

A. Deskripsi
Pada kegiatan belajar ini peserta didik diberikan materi materi cara
merawat sistem airbag dan sabuk pengaman sehingga menjadi dasar peserta
didik dalam melakukan pemeriksaan dan perbaikan sistem airbag dan sabuk
pengaman.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
cara perawatan sistem airbag dan sabuk pengaman dengan teliti, teliti,
serius, dan seksama, serta menghargai pendapat pihak lain.
2. Disediakan peralatan kerja dan media praktek peserta didik dapat
melakukan perawatan sistem airbag sesuai dengan SOP.
3. Disediakan peralatan kerja dan media praktek peserta didik dapat
melakukan perawatan sabuk pengaman sesuai dengan SOP.

C. Uraian Materi
1. Cara Perawatan Sistem Airbag
Dalam merawat Sistem Airbag terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan perawatan diantaranya:
a. Kendaraan yang dilengkapi dengan Supplemental Restraint System
(SRS), terdiri dari airbag pengemudi, dan airbag penumpang depan.
Kesalahan salah satu tahapan dalam menangani pekerjaan servis, bisa
menyebabkan SRS menggembung secara tidak diduga selama
perbaikan, menjadi penyebab utama kecelakaan serius. Selain itu, bila
terjadi kesalahan dalam perbaikan SRS, mungkin akan membuat SRS
tidak bekerja ketika dibutuhkan. Sebelum melakukan perbaikan
(termasuk melepas atau memasang part, pemeriksaan atau
penggantian), pastikan untuk membaca beberapa item berikut ini

17
dengan seksama, kemudian ikuti prosedur yang benar seperti telah
ditunjukkan dalam pedoman reparasi.
b. Putar switch pengapian ke OFF, kemudian lepaskan kabel terminal
negatif (-) baterai dari baterai, dan tunggu minimal selama 90 detik
sebelum memulai pekerjaan. (SRS dilengkapi dengan sumber daya
cadangan, sehingga bila pekerjaan itu dimulai masih dalam waktu 90
detik dari pelepasan kabel terminal negatif (-) baterai, SRS bisa
menggembung).
c. Setelah melepas terminal negatif baterai, pastikan bahwa tidak ada
seorang pun di dalam kabin, sebelum memutar switch pengapian ke
ON, untuk menghindari kecelakaan akibat dari airbag yang
menggembung secara tak terduga.
d. Kosongkan listrik statis dari badan Anda sebelum mengawali
pekerjaan reparasi, untuk mencegah airbag menggembung secara tak
terduga.
e. Jangan mengenai secara langsung dengan udara panas atau api pada
steering pad, airbag penumpang depan assembly, sensor airbag tengah
atau sensor airbag depan.
f. Gejala malfungsi dari SRS sulit dipastikan, jadi DTC menjadi sumber
informasi sangat penting dalam memecahkan masalah troubleshooting
pada SRS. Ketika melakukan troubleshooting SRS, periksalah selalu
DTC sebelum melepaskan baterai.
g. Meski dalam kasus tabrakan kecil saat SRS tidak meledak, beberapa
part berikut harus diperiksa.
 Steering pad
 Airbag assembly penumpang depan
 Sensor airbag tengah assembly
 Sensor airbag depan
h. Sebelum pekerjaan perbaikan, lepas sensor airbag bila terjadi benturan
pada sensor airbag saat bekerja.
i. Jangan pernah memakai part SRS dari kendaraan lain. Bila mengganti
part, gantilah dengan part baru.
18
j. Jangan pernah menyembunyikan atau memperbaiki berbagai
komponen berikut dengan maksud untuk memakainya lagi. Jika
terdapat komponen ini yang terjatuh, atau ditemukan cacat (seperti
patah, bengkok atau cacat lainnya) dalam pelbagai housing, braket atau
konektor,` maka gantilah komponen itu dengan yang baru.
 Steering pad
 Airbag assembly penumpang depan
 Sensor airbag tengah assembly
 Sensor airbag depan
k. Gunakan volt/ohmmeter dengan tahanan tinggi (minimum10 kΩ/V)
untuk troubleshooting sirkuit kelistrikan.
l. Label informasi disertakan dalam peripheral komponen SRS. Ikuti
petunjuknya dalam perhatian itu.
m. Setelah pekerjaan perbaikan selesai, tampilan lampu peringatan SRS.
n. Ketika kabel terminal negatif (-) telah terlepas dari baterai, memori
akan terhapus. Untuk itu, buat catatan yang tersimpan dalam setiap
sistem sebelum memulai pekerjaan. ketika pekerjaan telah selesai,
setting ulang setiap sistem seperti sebelumnya. Jangan pernah
menggunakan sumber daya cadangan dari luar kendaraan untuk
mencegah terhapusnya memori dalam beberapa sistem.
Berikut ini dijelaskan prosedur dalam perawatan airbag:
a. Peringatan Penanganan Untuk Sensor Airbag
1) Sebelum memulai pekerjaan berikut, tunggu minimal 90 detik setelah
melepaskan kabel terminal negatif (-) dari baterai.
2) Penggantian sensor airbag.
3) Ketika menghubungkan atau melepaskan konektor sensor airbag,
pastikan tiap sensor telah terpasang dalam kendaraan.
4) Jangan menggunakan sensor airbag yang telah terjatuh selama
dibawa atau dalam pekerjaan.
5) Jangan melepas sensor airbag.
b. Konektor SRS

19
1) Semua konektor dalam SRS diwarnai kuning untuk membedakan
konektor itu dengan lainnya. Beberapa konektor mempunyai fungsi
spesial, dan telah didesain secara spesifik untuk SRS. Konektor
tersebut menggunakan terminal berlapis emas yang tahan lama, dan
telah ditempatkan dalam lokasi yang tampak pada halaman
sebelumnya untuk memastikan daya tahan yang tinggi.

2) Setiap konektor mempunyai dua bagian komponen yakni housing dan


spacer. Disain ini membuat terminal bisa dikunci dengan aman dengan
dua bagian alat pengunci (retainer dan lance ) untuk mencegah
terminal menjadi terlepas

3) Mekanisme aktifasi pencegahan. Tiap konektor memiliki short spring


plate. Saat konektor dilepaskan, short spring plate secara otomatis
membuat hubung pendek yang menghubungkan terminal positif (+)
dan terminal negatif (-) dari pencetusnya (squib)

4) Mekanisme Pencegahan setengah hubungan. Bila konektor tidak


terhubung secara penuh, konektor akan terputus karena kerja pegas
sehingga tidak terdapat kontinuitas.

5) Mekanisme penguncian konektor. Mengunci tombol pengunci


konektor penghubung konektor.

c. Melepas Konektor Dari Steering Pad

1) Lepaskan tombol pengunci (yellow part) dari konektor dengan


menggunakan obeng.

2) Masukkan ujung obeng diantara konektor dan alas, dan kemudian


angkat konektornya.

d. Menghubungkan Konektor Dari Steering Pad

1) Hubungkan konektornya.
20
2) Tekan tombol pengunci (part warna kuning) dari bagian bawah
konektor dengan aman. (Ketika mengunci, akan terdengar suara klik).

e. Melepaskan Konektor Dari Airbag Assy Penumpang Depan

1) Tempatkan jari pada slider, selipkan slider untuk membebaskan


pengunci, dan kemudian lepaskan konektor.

f. Pemutusan hubungan konektor sensor airbag depan

1) Sambil memegang kedua sisi sleeve pengunci bagian luar konektor,


masukkan bagian luar konektor itu ke arah yang ditunjukkan tanda
panah.

2) Bila pengunci konektor telah dibebaskan, lepaskan konektor.

g. Menghubungkan Konektor Untuk Sensor Airbag Depan

1) Hubungkan konektor seperti yang terlihat dalam gambar. (Ketika


mengunci, pastikan bahwa bagian luarnya kembali ke posisi semula
dan terdengar suara klik.)
2. Cara Perawatan Sabuk Pengaman
a. Periksa Inner Belt Tempat Duduk Depan Assembly (untuk tepat duduk
pengemudi). Periksa tahanan dengan menggunakan ohmmeter, ukur
tahanan antara terminal-terminalnya.

Gambar 23. Pemeriksaan Sabuk Pengaman


21
Tahanan standar:
Hubungan
Kondisi Kondisi spesifikasi
Tester

Tongue plate fastened


10 kΩ atau lebih tinggi
(Lidah plat pengikat)
1-2
Tongue plate
Di bawah 1 Ω
pembebas

Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti inner belt tempat duduk
depan.

D. Latihan
Setelah selesai pembelajaran peserta didik berlatih:
1. Menjelaskan cara perawatan sistem airbag.
2. Menjelaskan cara perawatan sabuk pengaman.

E. Tes Formatif
1. Urutkan prosedur perawatan sistem airbag pada kendaraan!
2. Urutkan prosedur perawatan sistem sabuk pengaman pada kendaraan!

F. Rangkuman
Perawatan sistem airbag dan sabuk pengaman termasuk perawatan
yang cukup berisiko. Hal ini dikarenakan airbag bisa mengembang sewaktu-
waktu apabila terjadi salah prosedur pada perawatan. Ini sangat merugikan
bagi pemilik kendaraan karena modul sistem airbag mempunyai nilai yang
mahal. Untuk itu dalam melakaukan perawatan penting untuk membaca
petunjuk kerja agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat
ketidaktahuan maupun kelalaian.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

22
Setelah menyelesaikan latihan dan tes formatif dalam modul ini
peserta didik diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum
dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam
melaksanakan penilaian tugas harian.
Setelah mentuntaskan kegiatan belajar ini, selanjutnya peserta didik
melanjutkan kegiatan belajar dengan materi KD selanjutnya.

H. Kunci Jawaban Tes Formatif


Ada pada lembar sendiri

I. Daftar Pustaka
1. Raditya Nugroho. 2018. Modul Menganalisis Airbag dan Sabuk
Pengaman. Semarang : SMK Negeri 7 Semarang
2. M. Saiful Rokhim. 2016. Modul Pelatihan Guru CSIT 2. Malang :
PPPPTK BOE Malang
3. _________. 2010. Modul Sistem ABS. Jakarta : Hyundai Training Support
& Development
4. _________. 2010. SRS Airbag System. Jakarta : Toyota Training
Education Program
5. Manual Book Toyota Avanza
6. https://hondabrio.org/forum/thread/2766-ask-perawatan-pengecekan-
airbag/

23

Anda mungkin juga menyukai